Anda di halaman 1dari 15

FILUM COELENTERATA

FILUM COELENTERATA
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu
coelenteron yang artinya rongga.
Jadi, Coelenterata adalah hewan invertebrata yang
memiliki rongga tubuh. Rongga tersebut digunakan
sebagai alat pencernaan atau yang biasa disebut
gastrovaskuler.
Filum Coelenterara lebih dikenal dengan nama
Cnidaria. Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani,
cnido yang berarti penyengat karena sesuai dengan
cirinya yang memiliki sel penyengat.
Sel penyengat tersebut terletak pada tentakel yang
terdapat di sekitar mulutnya
Ciri-ciri Umum.
Merupakan Hewan multiseluler Invertebrata
Habitatnya di laut atau air tawar
Struktur tubuhnya radial simetris
Memiliki sel-sel knidosit/knidoblast yang berisi
organel-organel penyengat.
Tubuh simetri radial
Coelenterata (Cnidaria) memiliki sistem rangka
hidrostatik
Memiliki mulut sekaligus sebagai anus
Memiliki tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsanya.
Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa
KLASIFIKASI COELENTERATA
Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan Ctenophora
(Cubozoa)
1. KELAS HYDROZOA
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan
yang bentuknya seperti ular.
Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk
polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.
Lebih sering ditemukan atau dominan dalam bentuk
koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa jarang
Ditemukan. Contoh Hydra dan Obellia.
a. Hydra
bentuk tubuh Hydra seperti polip
habitat di air tawar.
ukuran tubuh Hydra antara 10 mm 30 mm.
b. Obelia
Hidup di air laut secara koloni.
Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni
polip.
Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan
disebut hidrant
fase seksual (medusa) disebut gonangium
2. KELAS SCYPHOZOA
Berasal dari kata scyphos = mangkok
Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai
mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut
ubur-ubur mangkuk
Memiliki bentuk dominan medusa
Polip bagian atas akan membentuk medusa
lalu lepas melayang di air.
Medusa akan melakukan kawin dan
membentuk planula sebagai calon
polip. contoh Aurelia aurita
Medusa berukuran garis tengah 7 10 mm,
pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah
mengalami pergiliran keturunan seksual dan
aseksual.
memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu
jantan dan betina.
pembuahan ovum oleh sperma secara internal di
dalam tubuh individu betina
Hasil pembuahan adalah zigot yang akan
berkembang menjadi larva bersilia yang dapat
berenang disebut planula.
Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula
tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma.
Skifistoma membentuk tunas-tunas lateral
sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan
piring dan disebut strobilasi.
Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan
diri dan menjadi medusa muda disebut Efira.
Selanjutnya efira berkembang menjadi
medusa dewasa.
3. KELAS ANTHOZOA
Berasal dari kata anthos = bunga.
Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase
medusa.
Polip bereproduksi secara aseksual dengan
tunas, pembelahan dan fragmentasi.
Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang
menghasilkan zigot lalu menjadi planula
Kelas Anthozoa meliputi
a. Mawar Laut (Anemon Laut)
b. Coral (Karang)
4. Kelas Cubozoa
Awalnya cubozoa dimasukan dalam kelas
Scypozoa, namun setelah ditemukan
perbedaan yang mendasar maka dijadikan
kelas tersendiri.
Ciri-ciri Cubozoa adalah
Berbentuk polip juga medusa payung
Memiliki metamorfosis lengkap dari polip
hingga medusa.
Sistem Reproduksi Filum Coelentrata
Coelentrata berkembang biak secara sexual atau
asexual.
Reproduksi asexual terjadi pada stadium polip dan
dilakukan dengan jalan pertunasan (budding)
atau pembelahan. Suatu tunas terjadi dari
dinding tubuh yang menonjol keluar diikuti
perluasan rongga gastrovascular, kemudian pada
ujungnya terbentuk mulut dan tentrakel.
Pada jenis soliter seperti tengah, tunas yang sudah
lengkap dilepaskan dari induknya dan hidup
sendiri dengan menempel di substrat. Pada jenis
kaloni, tunas-tunas baru sudah lengkap tetap
melekat pada induknya.
Reproduksi asexual dimungkinkan karena
kebanyakan coelentrata mempunyai daya
regenerasi yang besar. Tentrakel yang putus
akan segera diganti tentrakel yang baru.
Reproduksi sexual umumnya terjadi pada
stadium smedusa, sel telur atau sperma
sebagian besar berasal dari sel interstisial yang
mengelompok sehingga membentuk ovari
atau testes.
Kebiasaan Makan dan Cara Makan
Kebanyakan coelentrata bersifat carnivore dan makanan
utamanya adalah coleontrata dan ikan kecil.
Makanan masuk ke mulut dengan bantuan tentrakel.
Kemudian makanan masuk ke rongga gastrovaskular. Di
dalam rongga tersebut sel kelenjarkelenjar
menghasilkan enzim semacam tripisin untuk mencerna
protein. Makanan hancur menjadi partikel kecil seperti
bubur dan dengan gerakan-gerakan flagella diaduk
hingga merata. Sel pencerna otot mempunyai
psendopodia untuk menangkap dan menelan partikel
makanan dan pencernaan dilanjutkan secara
intraselular. Hasil pencernaan didistribusikan ke
seluruh tubuh pada secara difusi.
Cadangan makanan terutama berupa lemak dan
glycogen. Sisi makanan yang tidak dicerna dibuang
melalui mulut.

Anda mungkin juga menyukai