Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Minorphyla itu kumpulan filum-filum hewan invetebrata yang tidak
dapat dimasukkan ke filum yg sudah ada misalnya filum protozoa. karena
ciri-ciri dari minorphyla tidak ada yang mirip dengan filum-filum hewan
yang sudah ada tersebut. makanya disebutnya minorphyla atau filum kecil-
kecilyang terdiri dari hewan invertebrata.
Minorphyla terdiri atas Minor Phyllum : Ctenophora, Mesozoa,
Achantochepala, Bryozoa,Brachiopoda, Hemichordata dll.Jumlahnya sedikit,
peranan dalam komunitas kecil

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja hewan-hewan yang termasuk kedalam minor phyla ?
2. Mengapa hewan Ctenophora, Mesozoa, Achantochepala,
Bryozoa,Brachiopoda, Hemichordata dimasukkan kedalam minor phyla ?
3. Apa saja peranan minor phyla ?
Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi peternakan tiram karena
hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga merugikan petani tiram.
Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat membuat ekosistem tidak
seimbang. Hal ini pernah terjadi di tahun 1989 di Laut Hitam saat Ctenophora
memkan larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut Kaspia. Hasilnya adalah
bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga mempengaruhi seluruh rantai
makanandanau.

1. Terdapat ganglion dibalik belalai atau septum.


2. Terdapat dua pasang posterior penghubung tubuh.
3. Ada otot syaraf yang kompleks disebut retina kulim.
4. Terdapat genital ganglion yang tersebar pada jaringan otan pejantan.
Kingdom :Animalia
Subkingdom :Eumetazoa
Unraked :Bilateria
Superphylum :Platyzoa
Classes :Archiacanthocephala
Eouacanthocephala
: Palaecanthocephala

Setiap individu, atau zooid, tertutup dalam sarung jaringan, zooecium


tersebut, bahwa dalam banyak spesies mengeluarkan kerangka kaku kalsium
karbonat. Setiap zooid dalam mikrograf elektron ini kurang dari satu
milimeter panjang dan memiliki bukaan tunggal, lubang tersebut. Melalui
pembukaan ini, lophophore , cincin berbulu mata berpusat pada mulut,
menonjol untuk menangkap partikel makanan kecil. Lophophore dapat
ditarik sangat cepat dengan otot retractor khusus, dan membuka ditutup oleh
operkulum doorlike, terlihat pada beberapa zooids pada gambar di sebelah
kiri.

5. BRACHIOPODA

1. 1. Phylum Brachiopoda

Phylum Brachiopoda berasal dari bahasa latin, yaitu Bracchium yang


berarti lengan (arm) dan Poda yang berarti kaki (foot). Jadi, Phylum
Brachiopoda adalah hewan yang merupakan suatu kesatuan tubuh yang
difungsikan sebagai kaki dan lengan. Brachiopoda adalah bivalvia yang
berevolusi pada zaman awal periode Cambrian yang masih hidup hingga
sekarang. Mereka seringkali disebut dengan “lampu cangkang” yang
merupakan komponen penting organisme benthos pada zaman Palaeozoic.
Phylum ini merupakan salah satu phylum kecil dari benthic invertebrates.
Hingga saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini yang mampu
bertahan dan sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai. Phylum Brachiopoda
mempunyai 2 buah cangkang yang mirip Pelecypoda, tetapi perbedaannya
bahwa cangkang Brachiopoda tidak sama satu dengan yang lain.

2. 2. Anatomi Tubuh Phylum Brachiopoda

Brachiopoda mempunyai 2 cangkang (valve), yaitu Pedicle atau Ventral


Valve dan Brachial atau Dorsal Valve. Tubuh tertutup oleh 2 cangkang, satu
ke arah dorsal dan yang lainnya ke arah ventral. Biasanya melekat pada
substrat dengan pedicile. Cangkang dilapisi oleh mantle yang dibentuk oleh
pertumbuhan dinding tubuh dan membentuk rongga mantle. Cangkang
Brachiopoda tersusun oleh senyawa karbonat, atau khitin dan kalsium
fosfat. Cangkangnya biasanya mempunyai hiasan, berupa garis tumbuh,
costae atau costellae. Kedua buah cangkang dihubungkan oleh gigi
pertautan (pada Brachiopoda artikulata) atau sistem otot (Brachipoda
inartikulata).
Pada pertangkupan kedua cangkang terdapat lubang tempat keluarnya
pedicle yaitu Pedicle opening atau Forament. Pedicle merupakan juluran
otot yang berfungsi untuk menempelkan tubuhnya pada tempat hidupnya.
Bagian lain pada cangkang adalah Lophophore, berupa dua buah tentakel
berbulu getar, berfungsi untuk menggerakkan air di sekitarnya. Lophophore
mebentuk kumparan dengan atau tanpa didukung oleh skeletal internal.
Usus Brachiopoda berbentuk U. Sistem peredaran darahnya terbuka.
Gambar. Anatomi Eksternal Phylum Brachiopoda

Gambar . Anatomi Internal Phylum Brachiopoda

3. 3. Cara Hidup Phylum Brachiopoda

Secara umum, cara hidup Brachiopoda meliputi tempat atau lingkungan


dia tinggal, cara dia beradaptasi atau hidup dengan lingkungannya, cara
makannya, dan cara reproduksinya. Berbagai macam poin yang mencirikan
cara hidup dari Brachiopoda adalah sebagai berikut :

a. a. Brachiopoda hidup tertambat (benthos secyl) di dasar laut, lewat suatu


juluran otot yang disebut pedicle.
Gambar . Cara Hidup Secyl (Tertambat)

b. b. Untuk memenuhi kebutuhan makanan dan oksigen, Brachiopoda


mempunyai Lophophore yang berfungsi menggerakkan air di sekitarnya,
sehingga sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar tubuh dapat berlangsung.
Begitu pula dengan makanan.

Gambar . Cara Makan Brachiopoda


Gambar . Lophophore

c. c. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang.


d. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara benthos secyl.
e. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis atau hangat dengan kedalaman
maksimal 40 m
f. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachiopoda.
g. Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5 mm
hingga 8 cm.
h. Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan proses Bioconose
dan Thanathoconose.
i. Cara reproduksi Brachiopoda adalah terpisah antara jantan dan betina.
j. Fertilisasi secara ekternal.
k. Sebagian ada yang “mengandung” dan melahirkan larva lobate.

4. 4. Klasifikasi Phylum Brachiopoda


Klasifikasi phylum Brachiopoda dibagi menjadi dua, yaitu :

4.1 4.1. Brachiopoda Inartikulata


Ciri-cirinya adalah tidak mempunyai gigi pertautan (hinge teeth) dan
garis pertautan (hinge line). Cangkang atas dan bawah (valve) tidak
dihubungkan dengan otot dan terdapat socket dan gigi yang dihubungkan
dengan selaput pengikat. Pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh
sistem otot, sehingga setelah mati cangkang langsung terpisah. Cangkang
umumnya berbentuk membulat atau seperti lidah, tersusun oleh senyawa
fosfat atau khitinan. Mulai muncul sejak Jaman Cambrian awal hingga masa
kini.
Contoh : Lingula

Gambar . Lingula

4.2 4.2. Brachiopoda Artikulata

Ciri-cirinya adalah cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket.


Cangkang umumnya tersusun oleh material karbonatan. Tidak mempunyai
lubang anus. Mempunyai keanekaragaman jenis yang besar. Banyak yang
berfungsi sebagai fosil index. Dan mulai muncul sejak zaman Kapur hingga
kini.
Contoh : Terebratulid

Gambar . Terebratulid

Macam-macam ordo dari Brachiopoda Artikulata adalah sebagai berikut :


a. Ordo Orthida
Ciri-ciri :
· Umur Ordovician
· Bentuk ½ lingkaran, hinge line lurus, hiasan bersifat radial.
Contoh genus : Hebertella dan Platystrophia.

b. Ordo Strophomenida
· Umur Ordovician.
· Bentuk pipih, hinge line lurus, hiasan radial berupa costellae halus.
Contoh genus : Sowerbyella dan Rafinesquina.

c. Ordo Spiriferida
· Umur Devon.
· Bentuk sperti kumparan/spiral, tersusun oleh material gampingan
mengelilingi lophophore.
Contoh genus : Muscrospirifer dan Platyrachella.

d. Ordo Rhynchonellida
· Cangkang berbentuk segitiga atau bulat, hinge line pendek, beak kuat
disertai lipatan bentuk accordeon.
Contoh genus : Pugnoides dan Rhynchotreta.

e. Ordo Terebratulida
· Permukaan cangkang halus.
· Lubang pedicle terletak pada beak yg menggantung.
Contoh genus : Terebratula dan Dielasma.

4.3 Valve Brachiopoda

Gambar . Valve Brachiopoda (Kiri), Outlines Brachiopoda (Kanan)

Gambar . Perkembangan Valve


4.4 Rentang Hidup Phylum Brachiopoda

Pada akhir jaman Perm, terjadi kepunahan massal yang melibatkan


hampir semua golongan Brachiopoda. Hanya sedikit takson yang selamat,
seperti golongan Trebratulid dan Lingula, dan masih terdapat hingga masa
kini (Holosen). Brachiopoda ditemukan melimpah pada kurun Paleozoik
(543 hingga 248 juta tahun lalu). Brachiopoda masa kini selalu ditemukan
dalam keadaan tertambat dengan menggunakan pedikelnya, baik pada
batuan keras maupun cangkang binatang yang telah mati.

Rekaman Phylum brachiopoda dalam kurun waktu geologi adalah seperti di


bawah ini :
- Phylum Brachiopoda (Cambrian-Recent)
- Class Inarticulata (Cambrian-Recent)
- Class Articulata (Cambrian-Recent)
- Order Orthida (Cambrian-Permian)
- Order Strophomenida (Ordovician-Jurassic)
- Order Pentamerida (Cambrian-Devonian)
- Order Rhynchonellida (Ordovician-Recent)
- Order Spiriferida (Ordovician-Jurassic)
- Order Terebratulida (Devonian-Recent)

4.5 Nilai Ekologi

Spesies dari branchiopoda seperti Daphnia dan Artemia merupakan


sumber pakan alami yang sangat penting dalam pembenihan ikan laut
maupun tawar karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu kandungan
nutrisinya tinggi, berukuran kecil yang sesuai dengan ukuran mulut larva,
pergerakannya lambat, sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan, dan
tingkat pencemaran terhadap air kultur lebih rendah apabila dibandingkan
dengan penggunaan pakan buatan. Kandungan proteinnya bisa mencapai
lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri
dari 95% air, 4% protein, 0.54 % lemak, 0.67 % karbohidrat dan 0.15 %
abu. Dalam bidang pertanian Daphnia biasanya hidup dalam populasi
persawahan dan dapat bermanfaat sebagai penghancur dan memindahkan
bahan organik serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber kitin. Selain itu
Daphnia juga dapat digunakan sebagai indikator dari perubahan serta
pencemaran lingkungan.

6. HEMICHORDATA

Kebanyakan orang tidak terbiasa dengan hewan dalam Filum


Hemichordata, yang kecil dan berisi tapi beberapa ratus spesies. Mereka
berubah menjadi, namun, sangat penting dalam studi tentang asal-usul
evolusi vertebrata. Nama hemichordate, yang berarti setengah chordate,
berasal dari mereka hanya memiliki beberapa karakteristik chordata,
sementara kurang lainnya. Mereka deuterostomes ditandai dengan
perkembangan embrio di mana pembukaan pertama (blastopori) menjadi
anus, berbeda dengan protostomes di mana ia menjadi mulut.
Sebagai deuterostomes, hemichordates adalah kelompok saudara kedua
chordata benar dan Echinodermata. Karakteristik yang paling membedakan
dari hemichordates adalah bentuk yang lebih primitif notochord, disebut
stomochord yang berisi sistem saraf. Tabung ini memberikan dasar untuk
menempatkan hemichordates sebagai kelompok saudara untuk chordates
benar. Mereka juga memiliki bukaan branchial, atau celah insang, yang
terbuka ke faring.
Ada tiga kelas dari hemichordates. Enteropneusta adalah cacing acorn
yang tetap masih ada. Pterobranchia juga masih ada dan membentuk
kelompok kecil dan tidak jelas yang membentuk koloni di mana individu
adalah interkoneksi oleh batang, atau stolons terbuat dari protein kolagen.
Anggota Kelas Graptolithina (the graptolit) adalah fosil umum dengan
distribusi di seluruh dunia membuat mereka penting sebagai fosil indeks,
terutama untuk kencan sedimen Paleozoikum. Fosil Graptolite dulunya
koloni hewan kecil yang baik mengambang di laut atau melekat pada dasar
laut seperti crinoids.
Koloni graptolite terdiri dari satu atau banyak cabang yang lurus,
melengkung atau spiral. Hewan-hewan individu hidup dalam struktur
sepanjang exoskeleton masyarakat terbentuk dari kolagen. Fosil Graptolite
muncul dari Cambrian dan menghilang di Carboniferous. lividum
Yannanozoon dari awal Kambrium Chengjiang Biota adalah diduga,
hemichordate primitif, meskipun beberapa ilmuwan telah ditugaskan ke
misterius filum Vetulicolia .
Fosil hemichordate yang paling umum adalah graptolit yang hewan
kolonial yang terutama dikenal dari Cambrian atas melalui Bawah Karbon
(Mississippian) dari Paleozoic. Sebuah koloni graptolite disebut rhabdosome
dan akan memiliki berbagai jumlah cabang yang disebut stipes yang berasal
dari individu hewan awal disebut sicula a. Setiap individu berikutnya
(zooid) yang terletak di dalam struktur tubular atau cangkir-seperti (disebut
teka a).

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui hewan apa saja yang termasuk kedalam minor phyla
2. Untuk mengetahui alasan mengapa hewan hewan Ctenophora, Mesozoa,
Achantochepala, Bryozoa,Brachiopoda, Hemichordata dimasukkan kedalam minor
phyla
3. Untuk mengetahui peranan dari minor phyla

BAB II
ISI

A. PENGERTIAN MINOR PHYLUM


Minorphyla itu kumpulan filum-filum hewan invetebrata yang tidak dapat
dimasukkan ke filum yg sudah ada misalnya filum protozoa. karena ciri-ciri dari
minorphyla tidak ada yang mirip dengan filum-filum hewan yang sudah ada tersebut.
makanya disebutnya minor phyla atau filum kecil-kecil yang terdiri dari hewan
invertebrata.
Minorphyla adalah kumpulan hewan ivertebrata yang di grupkan menjadi satu
karena mereka terlalu kecil sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.
Hewan-hewan tersebut jarang terlihat karena biasanya hidup di air atau sebagai
parasit, yang tersembunyi dari hewan dan tumbuhan. Meskipun demikian hewan ini
sama-sama banya dan penting, sebagai anggota rantai makanan atau sebagai parasit
dari ekologi. Sebagian contoh dari anggota minor phyla diantaranya: Ctenophora,
Mesozoa, Achantochepala, Bryozoa, Brachiopoda, Hemichordata.
B. HEWAN-HEWAN YANG TERMASUK MINOR PHYLUM DAN ALASAN MASUK
KE DALAM KELOMPOK MINOR PHYLUM SERTA PERANANNYA

1. CTENOPHORA

Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini menyerupai
hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda filum. Awalnya, Ctenophora
dikelompokkan dengan Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari adanya
perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora ditempatkan pada filum yang terpisah. Saat ini
terdapat kurang lebih 150 spesies.
· Klasifikasi Ctenophora

Gambar. Ctenophora dari kelas Tentaculata


Gambar. Ctenophora dari kelas Nuda

Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora terdiri dari dua kelas,
yaitu kelas Nuda dan kelas Tentaculata. Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1 ordo yaitu
Berioda. Kelas Tentaculata dikelompokkan mejadi 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan
Platyctenida.
Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan Nuda adalah tentakelnya.
Tentaculata mempunyai tentakel yang dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya.
Sementara kelas Nuda tidak mempunyai tentakel. Kelas Nuda menangkap mangsanya dengan
membuka rongga mulutnya dengan lebar.

· Morfologi Ctenophora
Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris radial. Salah
satu keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian
permukaan luar Ctenophora mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan cilia yang dapat
digunakan sebagai alat gerak. Oleh karena itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena
secara vertikal tubuhnya terbagi oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora
memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan
kotoran di ujung yang lain.
Ctenophora adalah hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang
terdiri dari dua lapisan sel transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan kulit
bagian dalam (gastroderm). Dinding tubuh Ctenophora dapat dibedakan menjadi mesoderma dan
endoderma.

· Reproduksi Ctenophora
Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin ganda.
Reproduksi Ctenophora dilakukan secara seksual. Meskipun ada beberapa spesies yang
melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi.
Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui
pori – pori yang ada di epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan
secara eksternal atau diluar tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang
melakukannya secara internal.

· Peranan Ctenophora
Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah ikut menjaga keseimbangan ekosistem
di laut. Hal karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan). Selain itu juga
Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.
2. MESOZOA

Ada dua subclass dari Mesozoa: Dicyemida dan Orthonectida. Tubuh, yang mencapai panjang
5 mm, entah sel berbentuk ulat aksial (di Dicyemida) atau agregat sel epitel ditutupi dengan silia
(di Orthonectida). Mesozoa adalah endoparasit dari invertebrata laut. Orthonectida tinggal di
parenkim dari turbellarians dan nemertines dan dalam rongga tubuh dan organ reproduksi
annelida, ophiuroids, dan lamellibranchs; Dicyemida, di ginjal dari cumi.

Siklus hidup Mesozoa kompleks. Orthonectida paling sering dioecious, dengan pergantian
reproduksi aseksual dan seksual .Dicyemida generasi alternatif partenogenesis (nematogens)
dengan generasi hermaprodit (infusorigen) di ginjal dari cumi. Infusoriforms (tahap distribusi)
berkembang dari zigot dan muncul ke dalam air. Ada 14 spesies Orthonectida, milik tiga genera
(dari dua keluarga).

Peranananya :
Semua anggota kelompok hewan Mesozoa hidupnya parasitik terhadap hewan avertebrata laut
lainnya.
3. ACANTHOCEPHALA

Diskripsi Umum
Acanthocephala berasal dari bahasa yunan Acanthos “duri” dan Kephale “kepala”
merupakan invertebrate sepanjang hidupnya sebagai parasit. Acanthocephala disebut juga
sebagai cacing kepala duri, bagian kepala cacing tersebut disebut probiscus, kemudian bagian
leher dan tubuh.

Ciri-ciri umum
A. Bentuk tubuh Acanthocephala ini adalah silindris memanjang ukuran kurang lebih 1-2 cm,
kecuali jenis Gigantorhynhus figas 10-65 cm. Jumlah spesies 1.150 telah diuraikan. Jenis host
(inang) Acanthocephala sebagai medium di antaranya adalah invertebrate, vertebrata, burung dan
mamalia.
B. Duri yang terdapat pada proboscis merupakan senjata yang terbentuk seperti mata kail berfungsi
sebagai pengait dan menempelkan dirinya pada bagian usus host atau inangnya. Parasit ini
mampu hidup dalam jaringan fisiologi hostnya serta mempunyai kemampuan hidup tanpa
oksigen atau anaerob.

Acanthocephala merupakan salah satu filum parasit yaitu dengan ciri - ciri bentuk tubuh
luar disebut proboscis, leher dan trunk. Filum cacing ini disebut juga cacing kepala berduri
karena ada kaitnyamirip duri pada proboscis. Acanthocephala merupakan cacing yang berbentuk
silinder, agak pipih, dan mempunyai proboscis yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari
tubuhnya yang beradadi ujung anterior tubuh. Untuk mengidentifikasi spesies dari
Acanthocephala dalah jumlah dan susunan kait pada proboscis. Proboscis berbentuk bulat atau
silindris dan dilengkapi baris-baris kaitatau spina yang membengkakyang berguna untuk
melekatkan tubuh cacing tersebut pada usus inangnya.

Sistem Syaraf pada Acanthocephala yaitu:


Acanthocephala merupakan salah satu kelompok aschelmithes yang semua anggotanya
hidup sebagai endoparasit yang memerlukan dua hospes dalam daur hidupnya. Stadium dewasa
muda hidup sebagai parasit pada crustacean, insecta, sedangkan stadium dewasanya hidup di
dalam saluran pencernaan vertebrata. Pada yang dewasa tubuhnya dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu: proboscis, leher, dan badan. Tubuh umumnya berukuran kecil yaitu hanya
mencapai beberapa cm. individunya bersifat diesis, organ kelamin jantan dan betina terpisah.
Reproduksinya secara seksual dan fertilisasinya internal.pada umumnya Acanthocephala
itu tidak mempunyai system ekskretori yang khusus, dinding tubuhnya tidak dilapisi oleh
kutikula, dan mempunyai otot sirkular dan longitudinal, system sirkulasinya dengan system
saluran lacuna.

Seksualitas Acanthocephala
Struktur alat reproduksi pada Acanthocephala bagian belakang belalai ke arah belakang tubuh
(ekor) yang disebut ligamen. Pada jantan, terdapat dua testis yang berada pada bagian sisi. Pada
saat vas terbuka akan menghasilkan tiga diverticula atau seminales vesiculae. Pada jantan juga
memiliki tiga pasang kelenjar semen berapa dibagian belakang alat kelamin (testis), yang
mensekresi kesaluran deferentia vasa. Kemuadian menjulur keluar pada saat posterior
terbuka. Sedangkan pada betina terdapat sel telur, seperti pada alat reprodukisi pada jantan
berbentuk bulat memanjang sepanjang ligamen. Sejumlah ovarium masuk melalui saluran
rongga ke tubuh dan kemudian mengapunga besama fluida. Kemudian, telur dibuahi sehingga
terbentuknya embrio muda di dalam rahim. Pada saluran ke rahim terdapat dua lubang kecil yang
terletak pada bagian punggung, sehingga embrio yang lebih matang akan melewati kedua lubang
ini ke rahim, kemudian telur keluar melalui saluran tubuh. Embrio yang lolos pada induknya
akan keluar bersama dengan kotoran melalui saluran pencernaan inangnya.
Acanthocephala memiliki siklus hidup yang kompleks, melibatkan beberapa host pada
tahap perkembangannya. Hospes awal pertamma adalah moluska. Dalam hospes perantara
Acanthocephala bergerak masuk melalui rongga tubuh ke dalam usus. Kemudian pada tahap ini
akan melakukan transformasi infektif. Parasit kemudian dilepaskan pada tahap dewasa oleh
hospes pertama kali dilepaskan parasit ini akan membentuk dirinya seperti bulatan sehingga host
berikutnya menelannya sebgai makanan hingga ke usus, dalam parasit ini akan berkembang
hinga dewasa. Duri yang terdapat pada proboscis akan berkembang hingga menancap dinding
usus host lebih lama semakin kuat. Pada tahap ini semua organ siap untuk bereproduksi sebab
kecepatan tumbuhan dan berkembang lebih matang, kemudian tumbuh dan berkembang pula
organ seksnya. Cacing jantan akan berhubungan seks menggunakan ekskresi kelenjar kealat
kelamin betina, kemudian perkembangan embrio pada seekor betina dan terjadilah siklus
kehidupan baru.
Habitat Acanthocephala menurut para pakar parasit menjelaskan dimana terdapat dua
lingkungan hidup bagi parasit diantaranya adalah lingkungan makro yaitu lingkungan dimana
parasit hidup dalam fisiologi hewan inangnya. Lingkungan eksternal yaitu dimana parasit hidup
dan berkembang di alam bebas. Secara umum distribusi Acanthocephala secara geografis melalui
inang mereka, sehingga dapat kita prediksi penyebaran dan distribusi secara merata atau tidak
tergantung pada penyebaran hostnya.

Klasifikasi
Contoh dari Acanthocephala antara lain :
1. Acanthocephalus jacksoni
2. Macracanthorynchus hirudinceus
3. Prosthorynchus formosus
4. Neoechihorynchus

Klasifikasi Macracanthorhynchus hirudinceus


Kingdom : Animalia
Subkingdom : Acanthocepala
Classes : Archiacanthocephala
Ordo : Oliganthorhynchida
Family : Oliganthorhynchidae
Species : Macracanthorhynchus hirudinceus

Klasifikasi Acanthocephalus jacksoni


Kingdom : Animalia
Subkingdom : Acanthocepala
Classes : Archiacanthocephala
Ordo : Oliganthorhynchida
Family : Oliganthorhynchidae
Species Acanthocephalus jacksoni

Klasifikasi Prosthorynchus formosus


Kingdom : Animalia
Subkingdom : Acanthocepala
Classes : Archiacanthocephala
Ordo : Oliganthorhynchida
Family : Oliganthorhynchidae
Species : Prosthorynchus formosus

Klasifikasi Neoechihorynchus
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Acanthocepala
Classes : Archiacanthocephala
Ordo : Oliganthorhynchida
Family : Oliganthorhynchidae
Species : Neoechihorynchus

4. BRYOZOA
Bryozoa, atau "hewan lumut," adalah organisme air, hidup untuk sebagian besar dalam koloni
individu yang saling berhubungan. Beberapa banyak jutaan orang-orang dapat membentuk satu
koloni. Beberapa bryozoa menatah permukaan berbatu, kerang, atau ganggang. Lainnya, seperti
bryozoa fosil yang ditunjukkan di sini, membentuk berenda atau koloni kipas seperti itu di
beberapa daerah dapat membentuk komponen berlimpah batugamping. Koloni bryozoan berkisar
dari milimeter ke meter dalam ukuran, tetapi individu-individu yang membentuk koloni yang
jarang lebih besar dari satu milimeter. Koloni mungkin keliru untuk hidroid , karang , atau
bahkan rumput laut .

Bryozoa dianggap gangguan oleh beberapa: lebih dari 125 spesies yang diketahui tumbuh di
bagian bawah kapal, menyebabkan drag dan mengurangi efisiensi dan manuver kapal mengotori.
Bryozoa juga dapat busuk tumpukan, dermaga, dan dermaga. Spesies air tawar tertentu kadang-
kadang membentuk koloni seperti selai besar begitu besar mereka menyumbat intake air publik
atau industri. Namun bryozoa menghasilkan berbagai senyawa kimia yang luar biasa, beberapa
di antaranya mungkin menemukan menggunakan dalam pengobatan. Satu senyawa yang
dihasilkan oleh bryozoan laut yang umum, bryostatin obat 1, saat ini sedang dalam pengujian
serius sebagai obat anti-kanker.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Minorphyla itu kumpulan filum-filum hewan invetebrata yang tidak dapat
dimasukkan ke filum yg sudah ada misalnya filum protozoa. karena ciri-ciri dari
minorphyla tidak ada yang mirip dengan filum-filum hewan yang sudah ada
tersebut. makanya disebutnya minor phyla atau filum kecil-kecil yang terdiri dari
hewan invertebrata.
2. Minorphyla terdiri atas Minor Phyllum : Ctenophora, Mesozoa,
Achantochepala, Bryozoa, Brachiopoda, Hemichordata dll.
3. Minorphyla memiliki berbagai peranan dianataranya :
· Ctenophora yang mempunyai peranan diantaranya adalah ikut menjaga
keseimbangan ekosistem di laut. Ctenophora juga memiliki kerugian bagi
peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga
merugikan petani tiram.
· Semua anggota kelompok hewan Mesozoa hidupnya parasitik terhadap hewan
avertebrata laut lainnya.
· Acanthocephala merupakan invertebrate sepanjang hidupnya sebagai parasit.
· Bryozoa dianggap gangguan oleh beberapa: lebih dari 125 spesies yang
diketahui tumbuh di bagian bawah kapal, menyebabkan drag dan mengurangi
efisiensi dan manuver kapal mengotori.
· Spesies dari branchiopoda seperti Daphnia dan Artemia merupakan sumber
pakan alami yang sangat penting dalam pembenihan ikan laut maupun tawar
karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu kandungan nutrisinya tinggi,
berukuran kecil yang sesuai dengan ukuran mulut larva, pergerakannya lambat,
sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan, dan tingkat pencemaran terhadap air
kultur lebih rendah apabila dibandingkan dengan penggunaan pakan buatan.

Anda mungkin juga menyukai