Anda di halaman 1dari 24

Filum Rotifera

dan
Achanthochepala

Kelompok 9 :
Restuti Yesri Ramasari
Intan Soeraya . K
Rotifera

Rotifera berasala dari


bahasa latin yaitu rota =
roda dan ferre =
membawa. Jadi Rotifera
dapat diartikan sebagai
hewan yag memiliki roda
atau disebut juga
“hewan beroda”.
Tubuh rotifera dibagi menjadi tiga bagian:
Anterior, Badan, dan Posterior.
Ciri Khas Rotifera: Corona dan Mastax
Merupakan hewan multiseluler.

Ukuran yang kecil 0,1-0,5 mm

Habitat di air laut dan air tawar

Ciri - ciri
Memiliki saluran pencernaan.

Pertumbuhan cepat da berumur


pendek.

Melekat pada tumbuhan makroskopik.


Fisiologi
Rotifera
Sistem Eksresi
• Pada tiap sisi lateral terdapat
sebuah protonephridium dengan
2-8 flame bulb.
• Kedua protonephridia tersebut
bersatu pada kantung kemih
(bladder), yang bermuara pada
bagian ventral kloaka.
• Isi bladder dikosongkan melalui
anus dengan jalan kontraksi,
dengan kecepatan satu sampai
empat kali per menit.
• protonephridia adalah sebagai
osmoregulator, yaitu membuang
kelebihan air di dalam tubuh.
• Dalam beberapa menit dikeluarkan
sejumlah cairan yang setara dengan
berat tubuh rotifera tersebut.
Sistem Sensor

Organ Sensori pada


Rotifera adalah sepasang
mata yang berisi sel
pigmen merah, selain
sepasang mata, organ
sensori yang lain adalah
korona pada bagian
belakang, dan lateral pada
kaki.
Sistem Syaraf

Otak rotifer merupakan suatu


massa gangliondorsal, terletak
diatas mastax alatidera berupa
sesory bristle,ciliated pit,dan
mata.
Sistem Reprduksi

Secara dioecius = individu jantan


lebih kecil dari betina, prses
kpulasidenga hypodermic
impheregnation, terdapat 2 macam
sperma :
• type pertama berfungsi dalam
pembuahan
•Type kedua berbentuk jarum
membantu sperma type pertama
menembus dinding tubuh betina.
Collothececacea
1. Kelas Monogonontida
 Mempuyai spesies sekitar
1500 spesies.
 Mereka hidup sebagai parasit
pada bryophyte (alga hijau) .
 Mempunyai reproduksi seksual
dan aseksual, ukuran jantan
lebih kecil dibandingan dengan
 Pada reproduksi seksual
terjadi ketika pada lingkungan
yang tidak menguntungkan
(terlalu kering atau terlalu
basah).
Terbagi menjadi 3 ordo
 Ordo Ploima
 tubuhnya bulat hingga lonjong atau agak pipih
Lorica ada atau tidak
Berenang bebas/ merayap

 Ordo Flosculariaceae
 corona terdiri atas 2 rangkaian cilia yang konsentrik
dan ditengahnya terdapat sebuah galur bersilia
Biasanya terdapat 1-2 buah antena
Soliter atau berkoloni
Berenang bebas atau sesile
 Ordo Collothcecacea
Corona besar sekali
Seringkali sesil
2. Kelas Seisonoida
 tubuh panjang
 corona mengecil
 ovari sepasang
 jantan berkembang baik
 hanya mempunyai satui
genus
 dengan dua spesies dilaut
 hidup komensal pada
Nebalia.
 Contoh : Seison sp
3. Kelas Bdellida
 bentuk tubuh silindris dan retraktil
 Corona seperti dua roda yang
berputar
 Memiliki ovari sepasang
 Kaki mempunyai dua sampai
empat jari atau tidak ada
 Reproduksinya dengan cara
partenogenesis
 Bergerak dengan cara berenang
atau merayap
 Contoh genus:Philodina,Embata,
dan Rotaria
Peranan Rotifera
Brachionus plicatilis merupakan jenis
plankton hewani yanng hidup di perairan
litoral dan termasuk pakan larva ikan
laut yang penting. Dalam percobaan
pembenihan ikan laut, rotifera diberikan
sebagai pakan larva selama kurang
lebih satu bulan.
PHYLUM ACANTHOCEPHALA

Diskripsi Umum
Acanthocephala berasal dari bahasa yunan Acanthos “duri”
dan Kephale “kepala” merupakan invertebrate sepanjang
hidupnya sebagai parasit. Acanthocephala disebut juga
sebagai cacing kepala duri, bagian kepala cacing tersebut
disebut probiscus, kemudian bagian leher dan tubuh.
Ciri-ciri umum
• Bentuk tubuh Acanthocephala ini adalah silindris
memanjang ukuran kurang lebih 1-2 cm, kecuali jenis
Gigantorhynhus figas 10-65 cm.
• Duri yang terdapat pada proboscis merupakan senjata
yang terbentuk seperti mata kail berfungsi sebagai
pengait dan menempelkan dirinya pada bagian usus host
atau inangnya.
• mampu hidup dalam jaringan fisiologi hostnya serta
mempunyai kemampuan hidup tanpa oksigen atau
anaerob.
Sistem Syaraf pada Acanthocephala yaitu :
1. Terdapat ganglion dibalik belalai atau septum.
2. Terdapat dua pasang posterior penghubung tubuh.
3. Ada otot syaraf yang kompleks disebut retinakulim.
4. Terdapat genital ganglion yang tersebar pada jaringan
otan pejantan.
Reproduksinya secara seksual dan fertilisasinya internal.pada
umumnya Acanthocephala itu tidak mempunyai system
ekskretori yang khusus, dinding tubuhnya tidak dilapisi oleh
kutikula, dan mempunyai otot sirkular dan longitudinal, system
sirkulasinya dengan system saluran lacuna.
Struktur alat reproduksi pada Acanthocephala bagian
belakang belalai ke arah belakang tubuh (ekor) yang disebut
ligamen. Pada jantan, terdapat dua. Pada saat vas terbuka
akan menghasilkan tiga diverticula atau seminales vesiculae.
Pada jantan juga memiliki tiga pasang kelenjar semen berapa
dibagian belakang alat kelamin (testis), yang mensekresi
kesaluran deferentia vasa. Kemuadian menjulur keluar pada
saat posterior terbuka. Sedangkan pada betina terdapat sel
telur, seperti pada alat reprodukisi pada jantan berbentuk bulat
memanjang sepanjang ligamen. Sejumlah ovarium masuk
melalui saluran rongga ke tubuh dan kemudian mengapung
besama fluida. Kemudian, telur dibuahi sehingga terbentuknya
embrio muda di dalam rahim.
Habitat

Habitat Acanthocephala menurut para pakar parasit


menjelaskan dimana terdapat dua lingkungan hidup bagi
parasit diantaranya adalah
lingkungan makro yaitu lingkungan dimana parasit hidup
dalam fisiologi hewan inangnya. Lingkungan eksternal yaitu
dimana parasit hidup dan berkembang di alam bebas. Secara
umum distribusi Acanthocephala secara geografis melalui
inang mereka, sehingga dapat kita prediksi penyebaran dan
distribusi secara merata atau tidak tergantung pada
penyebaran hostnya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Eumetazoa
Unraked : Bilateria
Superphylum : Platyzoa
Classes : Archiacanthocephala
: Eouacanthocephala
: Palaecanthocephala
Contoh dari Acanthocephala antara
lain : Macracanthorhynchus hirudinceus
1. Acanthocephalus jacksoni
2. Macracanthorynchus hirudinceus
3. Prosthorynchus formosus
4. Neoechihorynchus
Kegunaan Dalam Dunia Kesehatan

Digunakan sebagai sistem imun bergagai macam


jenis penyakit terutama sistem kekebalan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai