Kamis / 19-09-2019
MAKALAH
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA
“Validitas, Realibilitas, Praktikalitas, Dan Efektifitas bahan Ajar Cetak
Meliputi Hand Out, Modul, Buku (Diktat, Buku Ajar, Buku Teks)”
OLEH :
Hasbi Azis
19175005
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Asrizal, M.Si
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengembangan Bahan Ajar Fisika ―Validitas, Realibilitas, Praktikalitas,
Dan Efektifitas bahan Ajar Cetak Meliputi Hand Out, Modul, Buku (Diktat, Buku
Ajar, Buku Teks)‖
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Bahan Ajar Fisika, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S.dan Bapak Dr. Asrizal, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV. PENUTUP .......................................................................................... 83
A. Kesimpulan ....................................................................................... 83
B. Saran .................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 84
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran
adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat
dalam rangka membantu peserta didik mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya
dituliskan secara garis besar dalam bentuk ―materi pokok‖.Maka dari itu
pemilihan bahan pembelajaran perlu diperhatikan dalam kesesuaian dengan
standar isi dan pemilihan bahan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui
bahan ajar guru atau dosen akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran
dan peserta didik akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat
dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi
ajar yang akan disajikan. Bahan ajar yang dibuat perlu dilakukan validitas,
reliabilitas, praktikalitas serta efektivitasnya sebelum digunakan oleh peserta
didik. Hal ini bertujuan agar bahan ajar yang dikembangkan memiliki kualitas
yang baik. Oleh karena itu, pada makalah ini akan membahas tentang validitas,
reliabilitas, praktikalitas dan efektivitas bahan ajar cetak yang pada makalah ini
yaitu handout, modul, buku (diktat, buku ajar, buku teks) sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan dan
mengembangkan bahan ajar.
B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan makalah ini lebih terfokus, maka makalah ini akan
membahas tentang validitas, reliabilitas, praktikalitas, dan efektivitas bahan ajar
cetak meliputi hand out, modul, buku (diktat, buku ajar dan buku teks).
1
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana validitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks)?
2. Bagaimana reliabilitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks)?
3. Bagaimana praktikalitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks)?
4. Bagaimana efektivitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks)?
D. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Menjabarkan validitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks).
2. Menjabarkan reliabilitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks).
3. Menjabarkan praktikalitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks).
E. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat dijadikan referensi bacaan bagi pembaca.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang bagaimana validitas,
reliabilitas, praktikalitas dan efektivitas bahan ajar cetak
3. Sebagai masukan bagi tenaga pendidik dalam membuat bahan ajar cetak.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama
Pada dasarnya konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman
tertentu. Hal-hal ini dapat terlaksana dengan baik atas ketersediaan bahan ajar
yang baik sehingga materi-materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan
benar. Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Quran surat An-Nisa ayat 84
yang berbunyi :
عهَ َٰى َمب فَ ََ ۡهت ُ ۡم ِ ُ َٰ ٌََٰٓأٌَُّ َهب ٱنهذٌِهَ َءا َمىُ َٰٓىاْ ِإن َجب َٰٓ َء ُك ۡم فَب ِس ُۢ ُق ِبىَ َب ٖئ فَت َ َبٍهىُ َٰٓىاْ أَن ت
َ ْصٍبُىاْ قَ ۡى ُۢ َمب ِب َج َٰ َههَ ٖة فَتُصۡ ِب ُُىا
ََٰوَد ِِمٍه
Artinya: “maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka,
karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk
mereka dengan perhitungan yang teliti”.
Allah berfirman dalam Quran surat An-Naml ayat 32 yang berbunyi :
ِ َقَبنَ ۡت ٌَََٰٰٓأٌَُّ َهب ۡٱن َمهَؤُ اْ أ َ ۡفتُىوًِ فِ ًَٰٓ أَمۡ ِزي َمب ُكىتُ ق
ِ بطََةً أَمۡ ًزا َحت ه َٰى ت َۡش َهد
ُون
Artinya: “Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan
dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum
3
kamu berada dalam majelis(ku)”
Pengembangan bahan ajar cetak maupun non cetak harus dihitung
reliabilitasnya atau tingkat kepercayaan. reliabilitas ini penting karena bahan ajar
merupakan pedoman bagi siswa dalam mendapatkan ilmu, sehingga bahan ajar
yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan kebenaran. Konsep reliabilitas
terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 139 :
ََو ََل ت َ ِهىُىاْ َو ََل ت َُۡزَ وُىاْ َوأَوت ُ ُم ۡٱۡل َ ۡعهَ ۡىنَ إِن ُكىتُم ُّم ۡؤ ِمىٍِه
Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.
Sejalan dengan ayat diatas, reliabilitas juga terdapat dalam surat Fussilat ayat
30 :
َٰٓ
عهَ ٍۡ ِه ُم ۡٱن َم َٰهَئِ َكةُ أ َ هَل تَخَبفُىاْ َو ََل ت َُۡزَ وُىاْ َوأ َ ۡبش ُِزواْ بِ ۡٱن َجىه ِة
َ ٱست َ َٰقَ ُمىاْ تَتَى هَز ُل إِ هن ٱنهذٌِهَ قَبنُىاْ َربُّىَب ه
ۡ ٱَّللُ ث ُ هم
َعدُون َ ٱنهتًِ ُكىت ُ ۡم تُى
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu".
B. Landasan Yuridis
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan dalam
undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
4
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kurikulum 2013 (Sayflita 2016) merupakan upaya untuk mengatasi masalah
yang ditemukan pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 ini berupaya untuk
mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
kemampuan psikomotorik
Bahan ajar merupakan sumber belajar esensial dan penting yang diperlukan
pembelaja-ran dari mata pelajaran di sekolah untuk mendo-rong efisien guru dan
meningkatkan kinerja sis-wa. Dengan bahan ajar membuat pembelajaran lebih
menarik, praktis, dan realistik. Disamping itu penggunaan bahan ajar dalam
pembelajaran memungkingkan baik guru dan siswa dapat ber-patisipasi secara
aktif dan membuat pembelajaran lebih efektif. (Asrizal dan Festiyed 2017)
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional guru sebagai fasilitator harus inovatif dalam proses
pembelajaran, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat bahan
ajar. Bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak dan non cetak.
Penerapan pembelajaran yang berkualitas merupakan suatu faktor penentu
keberhasilan pendidikan sains. Sesuai dengan standar proses seharusnya
pembelajaran sains dapat dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif, dan memberikan
ruang yang cukup untuk mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
siswa. Dengan cara ini peserta didik dapat mengkonstruksi pengetahuan tentang
gejala alam melalui proses sains. Dengan proses sains yang baik, peserta didik
dapat mengembangkan sikap ilmiah seperti ingin tahu, kritis, jujur, terbuka,
objektif, tekun, dan sebagainya. (Asrizal 2013)
5
Untuk memudahkan guru dalam menyajikan materi ajar dalam proses
pembelajaran dan memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya, guru perlu
mengorganisasikan materi ajar yang telah dikembangkan ke dalam bahan ajar.
Kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar terkait dengan kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional seperti yang tercantum dalam lampiran
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru bagian B. Guru sebagai pendidik profesional diharapkan
memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan mekanisme yang
ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik.
6
Menurut Nieveen , aspek validitas dapat dilihat dari : (1) apakah
kurikulum atau model pembelajaran yang dikembangkan berdasar pada state-
of-the-art pengetahuan; dan (2) apakah berbagai komponen dari perangkat
pembelajaran terkait secara konsisten antara yang satu dengan lainnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
produk dikatakan valid jika produk tersebeut sesuai dengan kurikulum dan
memiliki keterkaitan satu sama lain. Jadi, uji kevalidan maksudnya adalah
menguji suatu produk yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rochmad (2012:13) berpendapat bahwa, ―suatu hasil pengembangan
(produk) dikatakan valid jika produk berdasarkan teori yang memadai
(validitas isi) dan semua komponen produk pembelajaran satu sama lain
berhubungan secara konsisten (validitas konstruk)‖. Sementara itu, Sumarna
(2005) menyatakan, ―validitas bahan ajar ditentukan untuk mengetahui
kualitas bahan ajar dalam kaitannya dengan mengukur hal yang seharusnya
diukur‖. Hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa secara umum dapat
dikatakan bahwa bahan ajar valid untuk digunakan.
2. Jenis-jenis Validitas
Validitas ada dua jenis, yaitu validitas internal/rasional dan validitas
empiris/eksternal.
a. Validitas internal/rasional
Validitas internal/rasional berhubungan dengan kriteria yang ada
dalam produk. Sugiyono (2012:174) menyatakan bahwa, ―instrumen yang
mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam
instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang hendak
diukur. Jadi kriterianya ada didalam instrumen itu‖. Validitas internal/rasional
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Construct Validity (Validitas Konstruksi)
Validitas konstruksi mengacu kepada cara mengkonstruksi, dalam
penelitian ini adalah cara mengembangkan suatu produk. Konstruk
adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas
7
yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur
pengertian suatu konsep yang diukurnya(Siregar.2014:77). Validitas
konstruksi suatu produk mengacu kepada teori yang relevan yang
dijadikan dasar untuk menyusun suatu produk. Uji validitas konstruksi
dilakukan dengan berkonsultasi kepada ahli (Sugiyono, 2012:174).
Validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding
dengan validitas validitas lainnya karena melibatkan banyak prosedur
termasuk validitas isi dan kriteria. Seperti halnya validitas isi, validitas
kontruksi dapat diketahui dengan cara memrinci dan memasangkan setiap
butir tes dengan setiap aspek pada indikator (Arikunto. 2012: 82).
2) Content Validity (Validitas Isi)
Validitas isi mengacu kepada isi produk. Validitas isi berhubungan
dengan penyusunan produk yang sesuai dengan rancangan yang telah
ditentukan. Uji validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan
rancangan yang disusun dengan rancangan yang telah ada dan
berkonsultasi kepada ahli (Sugiyono, 2012:174). Validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. Dalam forum diskusi para pakar yang
dipandang memiliki keahlian yang ada hubungannya dengan mata
pelajaran yang diujikan, diminta pendapat dan rekomendasinya terhadap
isi atau materi yang terkandung dalam tes hasil belajar yang bersangkutan.
b. Validitas Eksternal/Empiris
Validitas empiris berhubungan dengan fakta-fakta yang telah terbukti. Uji
validitas empiris dilakukan dengan membandingkan dengan standar yang telah
ada dan kemudian dilanjutkan dengan analisis. Sugiyono (2012:414)
mengemukakan bahwa, ―validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar atau tenaga
ahli diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat
diketahui kelemahan dan kekuatannya". Pakar atau tenaga ahli yang
8
dimaksud adalah orang yang mengerti tujuan dan substansi media sebagai
salah satu bahan ajar atau orang yang profesional dalam bidangnya, seperti
dosen dan guru.
Indikator yang dinilai oleh pakar atau tenaga ahli mencakup komponen
kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen
kegrafikan..Kriteria validasi yang dinilai dari oleh tenaga ahli untuk bahan ajar
cetak yaitu dari : kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan.
1) Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:
a. Kesesuaian dengan SK, KD
b. Kesesuaian dengan perkembangan anak
c. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
d. Kebenaran substansi materi pembelajaran
e. Manfaat untuk penambahan wawasan
f. Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial
2) Komponen Kebahasaan antara lain mencakup:
a. Keterbacaan
b. Kejelasan informasi
c. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
d. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
3) Komponen Penyajian antara lain mencakup:
a. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai
b. Urutan sajian
c. Pemberian motivasi, daya tarik
d. Interaksi (pemberian stimulus dan respond)
e. Kelengkapan informasi
4) Komponen Kegrafikan antara lain mencakup:
a. Penggunaan font; jenis dan ukuran
b. Lay out atau tata letak
c. Ilustrasi, gambar, foto
d. Desain tampilan (Depdiknas : 2008)
9
3. Cara Menentukan Validitas Bahan Ajar
a. Validasi Oleh Validator
Validasi bahan ajar dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai bahan ajar
yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai bahan ajar
tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.Uji
ahli atau Validasi dilakukan dengan responden para ahli perancangan model
atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal,
memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan
Expert Judgement atau Teknik Delphi.
Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui: (1)
Diskusi Kelompok (group discussion), dan (2) Teknik Delphi.
1) Group discussion
Group discussion adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para
pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah,
menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan
berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah
pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam perancangan model
atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing.
2) Teknik Delphi
Teknik Delphi adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus
diantara para pakar melalui pendekatan intuitif. Langkah-Langkah
penerapan Teknik Delphi dalam Uji-Ahli dalam penelitian
pengembangan adalah sebagai berikut:
a) Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi
isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya),
permasalahan yang melatar belakangi, atau permasalahan yang
dihadapi yang harus segera perlu penyelesaian.
10
b) Personal identification and selection. Berdasarkan bidang
permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan
dan memilih orang-orang yang ahli, manaruh perhatian, dan tertarik
bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah
responden paling tidak sesuai dengan sub permasalahan, tingkat
kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya.
c) Questionaire Design. Peneliti menyusun butirbutir instrumen
berdasarkan variabel yang diamati atau permasalahan yang akan
diselesaikan. Butir instrumen hendaknya memenuhi validitas isinya
(content validity). Pertanyaan dalam bentuk open-ended question,
kecuali jika permasalahan memang sudah spesifik.
d) Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti
mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden,
selanjutnya meriview instrumen dan menganalisis jawaban
instrumen yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan
mengelompokkan jawaban yang serupa. Berdasarkan hasil analisis,
peneliti merevisi instrument.
e) Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review
pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan
pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner
dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan
keraguan dalam merangkum, peneliti dapat meminta klarifikasi
kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga
3-5 putaran, tergantung dari keluasan dan kekomplekan
permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.
f) Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden
untuk melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang
telah diberikan. Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk
mencapai consensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan
face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara rinci
mengenai respon yang telah diberikan. Keputusan akhir tentang hasil
11
jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70%
konsensus.
g) Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang
persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil
Teknik Delphi perlu diujicoba di lapangan dengan responden yang
akan memakai model atau produk dalam jumlah yang jauh lebih
besar.
4. Analisis Data Validitas
Dalam mengembangkan suatu bahan ajar, uji validitas dilakukan dalam
tahap pengembangan. Langkah-langkah uji validitas :
1. Meminta kesediaan dosen dan guru yang telah banyak memiliki
pengalamanmengajar untuk menjadi validator dari bahan ajar cetak yang
telah dikembangkan.
2. Memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala Likert.
Menurut Sugiyono (2012 : 34), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
12
Nilai validitas = x 100%
Uji coba validitas dapat dilakukan uji coba terbatas dengan jumlah 3-5
orang validator dan 20-30 orang siswa yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda-beda atau heterogen (cara pengambilan subjek
menggunakan teknik random sampling).
13
Reliabilitas suatu instrumen menunjukan keajegan (konsistensi)
hasilpengukurannya seandainya instrumen tersebut digunakan oleh orang yang
samadalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam
waktuyang sama. Reliabilitas secara implisit juga mengandung obyektivitas,
karena hasil pengukurannya tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya.
Dalam menentukan reliabilitas suatu tes dengan menggunakan teknik belah
dua, dilakukan dengan cara membelah tes tersebut menjadi dua bagian yang sama
(relativesama), sehingga masing–masing peserta tes memiliki dua macam skor.
Kedua macam skor itu adalah skor untuk bagian (belahan) pertama dan kelompok
skor untuk belahan kedua dari tes tadi. Dengan demikian ada dua kelompok skor
untuk sekelompok peserta tes.Karena kedua belahan harus sama, maka salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk teknik belah dua ini adalah banyaknya butir soal
dalam tes tersebut harus genap, supaya kedua bagian itu banyaknya butir soal
sama.
Pengolahan data dari angket yang telah diisi validator dilakukan secara
statistik. Dalam Basrowi (2012) dijelaskan bahwa terdapat tiga metode yang dapat
digunakan menghitung besarnya reliabilitas. Yaitu : metode bentuk paralel,
metode tes ulang, dan metode belah dua atau split – half method.
14
Metode ini kurang efektif dilaksanakan. Apabila pelaksanaannya dalam
rentang waktu singkat, rata – rata siswa akan dapat mengingat soal yang telah
diujikan sebelumnya. Namun jika tenggang waktunya terlalu lama, maka
kondisi pengetahuan siswa juga akan berbeda. Hal ini pastinya akan
mempengaruhi reliabilitas instrumen.
3. Metode belah dua (split-half method)
Dalam penggunaan metode ini, peneliti hanya perlu satu kali melakukan
tes. Berbeda dengan dua metode sebelumnya, pada metode ini nilai korelasi
antara dua belahan data belum berarti nilai reliabilitas tes. Pembelahan data
disini maksudnya adalah membagi item atau butir soal, bukan peserta tes atau
siswa. Untuk mengetahui nilai keseluruhan, digunakan rumus Spearman–
Brown, yaitu :
Keterangan :
15
separo tes dengan korelasi product moment. Kemudian diteruskan dengan
Rumus Spearman – Brown untuk reliabilitas seluruh tes.
Setelah menggunakan rumus korelasi product moment, dua orang ahli
mengajukan rumus lain. Flanagan menemukan rumus yang
perhitungannya menggunakan pembelahan ganjil – genap, sedangkan
Rulon menggunakan pembelahan awal – akhir.
Rumus Flanagan
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes
= varians belahan pertama (1), dalam hal ini varian item ganjil
= varians belahan kedua (2), dalam hal ini varian item genap
Rumus Rulon
Keterangan :
16
Selain rumus yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, masih ada
satu ahli yang merumuskan cara untuk menghitung reliabilitas, yaitu Hoyt.
Rumus Hoyt yaitu :
Keterangan :
r11 = reliabilitas seluruh soal
Vr = varians responden
Vs = varians sisa
Rumus Hoyt ini memerlukan langkah kerja yang lebih panjang dan
rumit dari beberapa rumus sebelumnya, sehingga rumus ini jarang
digunakan dalam pengolahan data penelitian.
Beberapa metode yang telah diuraikan di atas adalah metode yang
digunakan dalam menghitung reliabilitas instrument tes dalam bentuk soal
objektif. Bagaimana dengan soal uraian? Menilai soal uraian memerlukan
standar penskoran atau scoring untuk setiap butir soal. Untuk keperluan
mencarai reliabilitas soal uraian, digunakan rumus Alpha, yaitu :
Keterangan :
= reliabilitas yang dicari
= jumlah varians skor tiap – tiap item
= varians total
Untuk menentukan reliabilitas item angket bahan ajar dapat juga
dipakai rumus K-R 21 (Slameto,1988) yaitu:
n M (n N )
r 1
N 1 nSDt2
Keterangan :
M = Mean,
n = Banyak soal
SD = Deviasi standar
17
Kriteria reabilitas suatu instrument dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3 Kriteria Reliabilitas Suatu Instrumen
No Kriteria Reliabilitas Kriteria
(Slameto, 1988)
Nilai r yang diperoleh di bandingkan dengan r tabel. Jika fhitung > ftabel,
maka di simpulkan item angket reliabel, dengan demikian maka dapat juga
disimpulkan bahwa bahan ajar cetak yang dirancang bersifat reliabel.
18
kategori baik. Suatu bahan ajar atau produk dikatakan praktis apabila orang
dapat menggunakan (usable) produk tersebut.
Praktikalitas adalah tingkat keterpakaian dan keterlaksanaan bahan ajar
oleh siswa dan guru yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
bahan ajar yang telah direvisi berdasarkan penilaian validator. Bahan ajar
memiliki praktikalitas yang tinggi, apabila bersifat praktis dan mudah
mengadministrasikannya.
Praktikalitas suatu bahan ajar cetak ditentukan dengan memakai instrumen
uji kepraktisan. Instrumen uji kepraktisan yang digunakan ada dua, yaitu:
intrumen uji kepraktisan menurut pendidik dan instrumen uji kepraktisan
menurut peserta didik. Instrumen uji kepraktisan menurut pendidik digunakan
untuk mengetahui pendapat dan penilaian pendidik terhadap keterlaksanaan
dan kemudahan penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran fisika. Instrumen
uji kepraktisan menurut pendidik berupa angket disusun sesuai dengan
komponen yang ditetapkan berdasarkan penggunaan bahan ajar. Menurut
(Sukardi, 2011), komponen tersebut mencakup kemudahan penggunaan,
efisiensi waktu pembelajaran, dan manfaat bahan ajar. Hasil tanggapan
pendidik dianalisis untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar.
Instrumen uji kepraktisan menurut peserta didik juga disusun berdasarkan
indikator yang tepat untuk melihat keterpakaian bahan dalam pembelajaran.
Instrumen uji kepraktisan berisi aspek-aspek yang akan dinilai
keterlaksanaannya dalam pembelajaran. Aspek-aspek tersebut disusun
berdasarkan penerapan bahan ajar.
Uji Praktikalitas dilakukan dengan langkah-langkah:
a. Uji praktikalitas oleh pendidik
(1) Peneliti memberikan bahan ajar cetak yang telah divalidasi dan direvisi
kepada guru.
(2) Peneliti memberi pengarahan tentang cara pengisian angket kepada
guru.
(3) Peneliti memberikan petunjuk singkat bahan ajar cetak yang telah
dikembangkan.
19
(4) Guru menggunakan bahan ajar berdasarkan petunjuk yang sudah
adadalam pembelajaran.
(5) Peneliti meminta guru untuk mengisi angket praktikalitas bahan aja
rcetak yang dikembangkan.
b. Uji praktikalitas oleh peserta didik
(1) Peneliti memberikan pengarahan cara pengisian angket kepada peserta
didik.
(2) Peneliti membagikan bahan ajar cetak yang dikembangkan
kepada masing-masing peserta didik.
(3) Peneliti memberikan petunjuk singkat penggunaan bahan ajar cetak
yang dikembangkan kepada peserta didik.
(4) Peseta didik menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan di
dalamproses pembelajaran.
(5) Peneliti meminta peserta didik untuk mengisi angket praktikalitas
bahan ajar cetak atau non cetak.
Praktikalitas dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Praktikalitas yang diharapkan (Expected Practicality)
Suatu produk diharapkan dapat berguna sesuai dengan perencanaan
ketika diuji cobakan. Jadi, pembuat produk harus menyusun
produknya agar dapat digunakan di lapangan.
2) Praktikalitas Aktual (Actual Practicality)
Praktikalitas ini diketahui ketika produk telah diuji cobakan di
lapangan. Praktikalitas aktual merupakan pembuktian dari praktikalitas
yang diharapkan (Plomp dan Nieveen, 2013:160).
Berkaitan kepraktisan dalam penelitian pengembangan Van den Akker
(1999:10) menyatakan :
“Practically refers to the extent that user (or other expert) consider the
intervention as appealing and usable in „normal‟ conditions”
Artinya, kepraktisan mengacu pada tingkat bahwa pengguna (atau pakar-
pakar lainnya) mempertimbangkan intervensi dapat digunakan dan disukai
dalam kondisi normal.Untuk mengukur tingkat kepraktisan yang berkaitan
20
dengan pengembangan instrument berupa materi pembelajaran, Nieveen
(1999) berpendapat bahwa untuk mengukur kepraktisannya dengan melihat
apakah guru (dan pakar-pakar lainnya) mempertimbangkan bahwa materi
mudah dan dapat digunakan oleh guru dan siswa. Khusus untuk
pengembangan model yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan,
model tersebutdikatakan praktis jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa
secara teoritis bahwa model dapat diterapkan di lapangan dan tingkat
keterlaksanaannya model tersebut termasuk kategori ―baik‖. Istilah ―baik‖ ini
masih memerlukan indikator-indikator yang diperlukan untuk menentunkan
tingkat ―kebaikan‖ dari keterlaksanaan model yang di kembangkan.
21
c. Penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar
Dalam bahan ajar perlu ada penjelasan tentang manfaat dan kegunaan
bahan ajar dalam mata tataran. Bahan ajar dapat berperan sebagai bahan utama
yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas, atau sebagai alat bantu
peserta belajar mandiri di rumah (buku kerja, paket kerja mandiri), atau juga
sebagai alat bantu peserta belajar dalam kelompok. Peran ini perlu dijelaskan
kepada peserta dengan cermat, sehingga peserta dapat menggunakan bahan
ajar dengan jelas. Di samping itu, bahan ajar juga perlu menjelaskan
keterkaitan antara topik yang dibahas dalam bahan ajar dengan topik-topik
dalam mata pelajaran lainnya. Dengan demikian, peserta dapat melihat
keterkaitan topik bahan ajar dengan topik lain, dan tidak terkesan bahwa
masing-masing topik adalah berdiri sendiri-sendiri.
d. Alat bantu yang memudahkan
Alat bantu yang digunakan dalam pengembangan bahan tergantung kepada
jenis bahan ajarnya. Bahan ajar cetak, dapat menggunakan alat bantu berupa
rangkuman untuk setiap bab, penomoran, judul bab yang jelas, serta tanda-
tanda khusus, misalnya tanda tanya yang menandakan pertanyaan.
3. Analisis Data Praktikalitas
Analisis data praktikalitas diperoleh dari lembar uji kepraktisan oleh
pendidik dan lembar uji kepraktisan oleh peseta didik. Penilaian produk
berdasarkan lembar angket yang telah diisi oleh praktisi dianalisis untuk
mengetahui tingkat kepraktisan dari produk yang dikembangkan. Penskoran
untuk masing-masing indikator menggunakan skala likert. Analisis
kepraktisan menggunakan skala likert dengan langkah-langkah:
a. Memberikan skor untuk setiap item jawaban.
Menurut Sugiyono (2012 : 34), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Tabel 2.4 Kriteria pemberian skor jawaban praktikalitas
Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
22
1 Sangat tidak setuju
(Sumber : Sugiyono, 2012 : 34)
b. Menjumlahakan skor total untuk seluruh indikator.
c. Analisis praktikalitas digunakan dengan nilai persentase (%)
23
4) Respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan baik/positif
5) Respon guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan baik/positif
24
Efektifitas juga merupakan salah satu syarat instrumen atau alat evaluasi
yang baik. Dimana suatu alat evaluasi berupa tes dikatakan efektif apabila alat
evaluasi tersebut sesuai dengan sasaran tujuan penilaian yang akan dicapai.
Efektifitas adalah bagaimana alat evaluasi digunakan secara tepat untuk
memperoleh hasil yang baik. Keefektifan instrumen dilihat dari :
1. Hasil analisa jawaban siswa (strategi dan solusi) yang diberikan,
menunjukkan bahwa keragaman siswa berbanding lurus dengan
keragaman pola pikir mereka. Hal ini disebabkan bahwa instrumen
penilaian yang dikembangkan tidak hanya menilai dengan pemberian skor
objektif tetapi juga menggunakan cara-cara alternatif penilaian lainnya.
2. Hasil observasi saat aktivitas berlangsung menunjukkan bahwa siswa
mencoba memahami soal dengan idenya sendiri terlebih dahulu kemudian
memperluas ide-ide dan berkembang pemahamannya saat mereka
mendengar, mendiskusikan ide, membuat gambar, mempertahankan
penyelesaian, memikirkan strategi teman-temannya lewat diskusi.
3. Penggunaan instrumen penilaian dikatakan efektif jika didukung dengan
kesiapan siswa dari rumah untuk mengefisienkan waktu.
4. Dari ketiga hal itu maka instrumen penilaian dapat dikatakan memiliki
potensial efect untuk subjek penelitian dan pada waktu instrumen diuji
cobakan. Untuk hasil yang benar-benar efektif maka instrumen ini harus
diujicobakan berkelanjutan dan pada subjek penelitian lainnya.
Kaitannya dengan proses pembelajaran, Menurut Popham (2003:7),
efektivitas proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru
tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu
dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu. Efektivitas
proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar
kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk
mencapai tujuan instruksional tertentu.
Dunne (1996:12) berpendapat bahwa efektivitas pembelajaran memiliki
dua karakteristik. Karakteristik pertama ialah “memudahkan murid belajar”
belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep
25
atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Kedua, bahwa keterampilan diakui
oleh mereka yang berkompeten menilai, seperti guru, pengawas, tutor atau
murid sendiri.
Pendapat yang menyatakan tentang indikator sesuatu bisa dikatakan
efektif diantaranya menurut Sinambela (2006:78), pembelajaran dikatakan
efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan
pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal. Beberapa indikator
keefektifan pembelajaran:
a. Ketercapaian ketuntasanbelajar.
b. Ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian waktu ideal
yang digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat
dalam rencana pembelajaran).
c. Ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran,
dan respon siswa terhadap pembelajaran yang positif.
Pembelajaran efektif menurut Wotruba dan Wright (Hamzah B Uno,
2011: 174-190) dapat dilihat dari :
a. Pengorganisasian materi yang baik, dapat dilakukan dengan cara: guru
mengurutkan materi yang akan disampaikan secara logis dan teratur,
mengaitkan materi dengan tujuan pembelajaran
b. Komunikasi yang efektif, sebagai contoh: guru menyajikan materi
dengan jelas, memiliki kemampuan bicara yang baik (nada, intonasi,
ekspresi), mengintepretasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh.
c. Penguasaan dan Antusiasme terhadap Materi Pelajaran, yang termasuk
di dalamnya antara lain: guru menguasai materi pelajaran dengan benar,
menghubungkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki para siswa, memiliki kemauan dan semangat untuk memberikan
pengetahuan kepada para siswa.
d. Sikap positif terhadap siswa, dapat dilakukan dengan cara: guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif,
mengendalikan perilaku siswa selama kegiatan berlangsung Pemberian
nilai yang adil, seperti: guru memberikan soal tes yang sesuai dengan
26
materi yang diajarkan, memberikan umpan balik terhadap hasil
pekerjaan siswa
e. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, seperti guru mengadakan
remidi kepada siswa yang memiliki kemampuan rendah
f. Hasil belajar siswa yang baik, seperti: guru memberikan penilaian
terhadap hasil belajar siswa
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan
bahwa efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dapat
dicapai dari suatu metode pembelajaran tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Tingkat keberhasilan yang digunakan
pada penelitian ini adalah indikator ketuntasan hasil belajar siswa.
O1 O2
Gambar 1. Desain Eksperimen Before After
27
Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan desain pretest posttest
control group desain. desain ini dilakukan dengan memilih kelompok
eksperimen dan kelompok kotrol. kelompok eksperimen diberi diberi bahan
ajar non cetak dalam pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak diberi
bahan ajar non cetak. Kedua kelompok tersebut diberi pretest, bila kedua
kelompok tidak berbeda secara signifikan maka kedua kelompok bisa
digunakan. Pengujian efektivitas bahan ajar pada dua kelompok
menggunakan t-test. Rumusnya adalah :
Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok
dengan,
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh
harga thitung lebih besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara
pembelajaran kelompok yang ,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang
tidak menggunakan bahan ajar sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar
efektif untuk digunakan.
28
3. Analisis Data Efektifitas
Angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah uji coba di analisis
untuk menentukan keefektifan bahan ajar tersebut.Penskoran data bahan ajar
dapat menggunakan skala likert pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Penskoran Menggunakan Skala Likert
Keterangan:
D = nilai efektifitas
B = skor yang diperoleh
C = skor maksimum
Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka ditetapkan kriteria
efektifitas seperti Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Kategori Efektifitas Perangkat Pembelajaran
Interval Kateori
0-20% Sangat tidak efektif
21-40% Tidak efektif
41-60% Kurang efektif
61-80% Efektif
81-100 Sangat efektif
29
(Riduwan, 2009)
30
BAB III
PEMBAHASAN
30
bahan ajar yang telah penerapan produk
direvisi berdasarkan
penilaian validator.
2. Instrumen tes Lembar uji validitas - Lembar uji praktikalitas Lembar Test
31
Publikasi Diterbitkan dan Diedarkan Diterbitkan dan Diedarkan Di edarkan
disebarluaskan dikalangan disebarluaskan dikalangan dikalangan
Ber-ISBN peserta Ber-ISBN peserta peserta didik
didik/mahasiswa didik/mahasiswa
Kepadatan Substansi Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan
materi pembahasannya kebutuhan bahan kebutuhan bahan kebutuhan bahan Kebutuhan Bahan
pada satu bidang ajar ajar ajar Ajar
ilmu
Untuk belajar Terbimbing Terbimbing Mandiri Mandiri Mandiri
Tujuan Penelitian dan Pengajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Penggunaan Pengajaran
32
B. Validitas Handout
33
untuk belajar
(HANDOUT)
A. Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang handout yang
2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai arti
sebagai berikut.
Persentase Ketercapaian
Skor Kategori Indikator
3 Setuju (S) 51 – 75
Jurusan/Spesialisasi : ________________________
34
Skor
STS TS S SS
A. Validitas Isi
1. Topik yang disajikan dalam handout metamorfosis
sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD, dan
indikator yang dirumuskan.
2. Uraian materi dan contoh yang diberikan relevan
dan menarik perhatian peserta didik.
3. Handout berisikan informasi pendukung yang
sesuai dengan deskripsi materi pembelajaran.
4. Uraian materi pada handout mengacu pada
pendekatan saintifik.
5. Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik dalam memahami materi.
6. Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
7. Sumber bacaan yang dimuat dalam Handout sudah
jelas
8. Sumber materi berasal dari buku dan sumber
relevan lainnya
B. Validitas Konstruksi (Komponen Penyajian)
35
Skor
STS TS S SS
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan
KESIMPULAN
A B C
Padang, 2019
Validator
(___________________)
NIP
36
B. Praktikalitas Handout
37
Kategori Penjelasan JenisPraktikalitas Indikator
fisika.
Memberikan kesempatan Kemudahan 3. Materi yang ada di dalam handout mudah dipahami.
kepada peserta didik untuk penggunaan 4. Penyajian materi pada Handout lebih praktis dan dapat
mengulangi pelajaran dipelajari oleh siswa secara berulang
5. Bahasa yang digunakan pada handout mudah dipahami
peserta didik
6. Uraian materi dan latihan yang ada pada handout jelas dan
sederhana
38
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Pendidik
A. Petunjuk
Handout. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek (√)
pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. KemudahanPenggunaan
Penggunaan handout dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
Handout membantu pendidik untuk mengajarkan
2
materi pembelajaran
Handout dapat membantu pendidik dalam mendorong
3
keberanian peserta didik dalam berprestasi.
Handout dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
4
memenuhi tuntutan K13
Uraian materi dan latihan yang ada pada handout jelas
5
dan sederhana
Handout dapat menambah wawasan pembaca
6
(pendidik dan peserta didik)
Handout praktis dan mudah dibawa karena dapat
7
disimpan
Uraian materi dan latihan yang ada pada handout jelas
8
dan sederhana
B. Kemenarikan Sajian
Desain tampilan penyajian handout menarik untuk
1
dilihat
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi
39
C. Manfaat
Handout membantu peserta didik dalam memahami
1
konsep fisika.
2 Handout dapat menggantikan catatan peserta didik.
Handout membantu peserta didik dalam
3 menghubungkan materi yang dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari.
Handout membantu pendidik untuk mengajarkan
4
materi pembelajaran
Bahasa yang digunakan pada handout mudah
5
dipahami peserta didik
Handout dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
6
memenuhi tuntutan K13
Handout dapat menambah wawasan pembaca
7
(pendidik dan peserta didik)
Handout dapat membantu pengetahuan ingatan dan
8
penyempurnaan materi yang dipelajari.
Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku teks
……………………………………………………………………………………………
…………………...………………………………………………………………………
………………………………………...…………………………………………………
………
Padang, 2019
Praktisi
(___________________)
40
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Peserta didik
A. Petunjuk
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji
kepraktisan Handout. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat
memberikan cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk
beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan handout dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Materi yang ada di dalam handout mudah saya
dipahami.
3 Penyajian materi pada Handout lebih praktis dan
dapat saya pelajari secara berulang
4 Uraian materi dan latihan yang ada pada handout
jelas dan sederhana
5 Bahasa yang digunakan pada handout mudah saya
dipahami
6 Handout praktis dan mudah saya bawa karena dapat
disimpan
7 Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar saya
B. Kemenarikan Sajian
41
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi
Padang, 2019
Validator
(___________________)
42
C. Validitas Buku Ajar
Kisi-kisi Angket Validitas Buku Ajar
Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Buku Ajar
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Validitas
Unsur-unsur 1. Judul Validitas isi 1. Isi materi buku ajar sesuai
Buku Ajar (Komponen dengan judul setiap
isi) topik/BAB
2. KD Validitas isi 2. Isi materi buku ajar sesuai
dengan kompetensi dasar yang
akan dicapai mahasiswa
3. Materi Validitas isi 3. Isi materi pada buku ajar
Pembelajaran sesuai dengan kemampuan
mahasiswa
4. Latihan Validitas isi 4. Latihan yang diujikan sesuai
dengan materi pada buku ajar
Alur dan a) Sesuai alur Validitas 1. Penyajian buku ajar (paling
struktur penulisan konstruk sedikit) berisi judul, KD,
(Komponen materi, latihan
Penyajian)
b) Ada peta Validitas 2. Penyajian peta konsep sesuai
keilmuan konstruk dengan uraian materi pada
setiap BAB
2. Penulisan bahasa
menggunakan kalimat yang
efektif dan efesien
3. Informasi yang disampaikan
jelas
4. Bahasa yang digunakan
43
adalah bahasa yang
komunikatif bagi mahasiswa
5. Bahasa yan digunakan
memotivasi mahasiswauntuk
belajar
Kepadatan Substansi Validitas isi 1. Cakupan substansi materi
materi pembahasannya pada pembelajaran lengkap pada
satu bidang ilmu satu bidang kajian ilmu
Penulis : ...........
Validator : ...........
Tanggal : ...........
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
No KOMPONEN 1 2 3 4
KELAYAKAN ISI
1 Isi materi buku ajar sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
2 Isi materi buku ajar sesuai dengan kompetensi dasar
yang akan dicapai mahasiswa
4 Isi materi pada buku ajar sesuai dengan kemampuan
mahasiswa
5 Latihan yang diujikan sesuai dengan materi pada buku
ajar
7 Materi pada buku ajar mengandung informasi yang
lengkap
44
8 Buku ajar mencantumkan referensi yang jelas
9 Sumber materi adalah pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil penelitian yang aktual
10 Materi pada buku ajar dapat menambah wawasan
pengetahuan
KEBAHASAAN
12 Bahasa yang digunakan adalah bahasa semi formal
13 Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang efektif
dan efesien
14 Informasi yang disampaikan jelas
15 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
komunikatif bagi mahasiswa
16 Bahasa yan digunakan memotivasi
mahamahasiswauntuk belajar
PENYAJIAN
17 Penyajian buku ajar (paling sedikit) berisi judul, KD,
materi, latihan, penilaian
19 Penyajian peta konsep sesuai dengan uraian materi
pada setiap BAB
20 Penggunaan ilustrasi dan studi kasus sesuai dengan
materi pada setiap BAB
KEGRAFISAN
21 Ilustrasi, grafis, gambar, foto sesuai dengan materi
pembelajaran
23 Buku Ajar menggunakan font yang jelas dan terbaca.
Komentar/saran validator:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Padang, 2019
Validator
(___________________)
NIP
45
C. Praktikalitas Buku Ajar
Kisi-kisi Angket Praktikalitas Buku Ajar
Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Uji Praktikalitas Buku Ajar
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Praktikalitas
Kegunaan Membantu Manfaat 1. Buku ajar membantu
mahamahasiswadalam mahamahasiswa memahami
melaksanakan materi
kurikulum karena
disusun berdasarkan
kurikulum yang berlaku
46
6. Mahamahasiswa dapat
belajar mandiri sesuai
dengan kemampuan
belajarnya masing-masing
Menyediakan materi Kemenarikan 1. Desain tampilan penyajian
pembelajaran yang buku ajar menarik untuk
menarik bagi mahasiswa dilihat
2. Isi materi dalam buku ajar
dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai
materi
3. Jenis font pada buku ajar
terbaca dengan jelas
A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan Buku
Ajar. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku ajar membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku ajar dapat digunakan kapan saja dan dimana saja,
2
sesuai dengan kebutuhan pendidik
47
Isi buku ajar secara keseluruhan mudah dipahami oleh
3
pendidik
Bahasa yang digunakan pada buku ajar mudah
4
dipahami
Uraian materi dan latihan yang ada pada buku ajarjelas
5
dan sederhana
Buku ajar praktis dan mudah dibawa karena dapat
6
disimpan
7 Buku ajar dapat digunakan berulang-ulang
B. Kemenarikan Sajian
C. Manfaat
Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku ajar
……………………………………………………………………………………………
…………………...………………………………………………………………………
Padang, 2019
Praktisi
(___________________)
NIP
48
Instrumen Uji Kepraktisan Buku Ajar Bagi Mahasiswa
A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan Buku
Ajar. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√) pada kolom
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku ajar membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku ajar dapat saya gunakan kapan saja dan dimana
2
saja, sesuai dengan kebutuhan
3 Isi buku ajar secara keseluruhan mudah saya pahami
49
Jenis font pada buku ajar terbaca dengan jelas oleh
3
saya
C. Manfaat
Komentar dan saran ananda setelah mengamati dan menganalisis buku ajar
……………………………………………………………………………………………
…………………...………………………………………………………………………
………………………………………...…………………………………………………
……………………………………………………………...……………………………
………………………………………...…………………………………………………
……………………………………………………………...……………………………
Padang, 2019
Praktisi
(___________________)
NIM
50
F. Efektivitas Buku Ajar
Efektivitas bahan ajar dilakukan dalam uji coba terbatas. Indikator efektivitas bahan ajar
dapat dilihat pada pengetahuan dan pemahaman siswa. Pengujian efektivitas dilakukan
dengan metode quasi eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan membandingkan
keadaan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar.
Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan desain pretest posttest control group
desain. Desain ini dilakukan dengan memilih kelompok eksperimen dan kelompok kotrol.
Kelompok eksperimen diberi diberi bahan ajar buku ajar dalam pembelajaran sedangkan
kelas kontrol tidak diberi bahan ajar buku ajar. Pengujian efektivitas bahan ajar pada dua
kelompok menggunakan t-test. Rumusnya adalah :
Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok
Korelasi antara hasil belajar kedua kelompok dicari dengan menggunakan persamaan :
dengan
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh harga thitung lebih
besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajaran kelompok yang
,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang tidak menggunakan bahan ajar sehingga dapat
dikatakan bahwa bahan ajar efektif untuk digunakan.
51
Uji efektifitas buku ajar fisika dasar
KISI-KISI SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
52
kehiudpan sehari hari. vector
mahamahasiswada
pat menjelaskan
aplikasi lain yang
berhubungan
Soal
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan kedua vector ?
3. Jelaskan aplikasi vector dalam kehidupan sehari hari ?
Kunci Jawaban
1. Besaran vector adalah besaran yang memiliki arah dan nilai seperti percepatan dan gaya. Sedangkan besaran scalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai saja tetapi tidak memiliki arah seperti massa dan panjang.
2. dengan rumus :
Diperoleh hasil
53
Catatan rumus:
cos (180° − α) = − cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° − 60°) = − cos 60° = − ½
3. Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua
vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin. Dan Ketika perahu menyebrangi sebuah sungai, maka kecepatan gerak perahu
yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
54
Efektivitas penggunaan dari bahan ajar kita peroleh dengan melihat peningkatan hasil
belajar mahasiswa. Lalu dibandingkan dengan kategori analisis efektifitas berikut.
Interval Kateori
0-20% Sangat tidak efektif
21-40% Tidak efektif
41-60% Kurang efektif
61-80% Efektif
81-100 Sangat efektif
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………………
……………...……………………………………………………………………………
…………………………………...………………………………………………………
55
G. Reliabelitas buku ajar
Reliabelitas buku ajar dapat dilakukan dengan menguji buku tersebut kepada
mahasiswalain dan mengadakan tes akhir kepada siswaa tersebt sehingga dapat dihitung
reliabelitasnya. Untuk membandingkan hasil reliabelitas dapat dibandingkan dengan table
r11berikut :
(Slameto, 1988)
r 11 hitung r 11 tabel
………….. ……………
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........
56
H. Validitas Buku Teks
Kisi-kisi Angket Validitas Buku Teks
Tabel 3.7. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Buku Teks
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Validitas
Unsur-unsur Judul Validitas isi Isi materi buku teks sesuai
Buku Teks (Komponen dengan judul setiap topik/BAB
isi)
57
Penulisan bahasa menggunakan
kalimat yang efektif dan efesien
58
Instrumen Validitas Buku Teks
Judul Buku Teks : Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis : ........................................
Validator : ........................................
Tanggal : ........................................
Petunjukpengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang palingsesuaidenganpenilaian Anda.
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
No KOMPONEN 1 2 3 4
KELAYAKAN ISI
1 Isi materi buku teks sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
2 Isi materi buku teks sesuai dengan kompetensi dasar
yang akan dicapai peserta didik
3 Materi pembelajaran buku teks sesuai dengan kaidah
keilmuan
4 Isi materi pada buku teks sesuai dengan kemampuan
peserta didik
5 Latihan yang diujikan sesuai dengan materi pada buku
teks
6 Terdapat penilaian pada akhir setiap bab
7 Materi pada buku teks mengandung informasi yang
lengkap
8 Buku teks mencantumkan referensi yang jelas
9 Sumber materi adalah pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil penelitian yang aktual
10 Materi pada buku teks dapat menambah wawasan
pengetahuan
11 Cakupan substansi materi pembelajaran lengkap pada
satu bidang kajian ilmu
KEBAHASAAN
12 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah penulisan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
13 Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang efektif
dan efesien
14 Informasi yang disampaikan jelas
15 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
komunikatif bagi peserta didik
16 Bahasa yan digunakan memotivasi siswa untuk belajar
59
PENYAJIAN
17 Penyajian buku teks (paling sedikit) berisi judul, KD,
materi, latihan, penilaian
18 Struktur dan penyusunan buku teks berurutan dan
sistematis
19 Penyajian peta konsep sesuai dengan uraian materi
pada setiap BAB
20 Penggunaan ilustrasi dan studi kasus sesuai dengan
materi pada setiap BAB
KEGRAFISAN
21 Ilustrasi, grafis, gambar, foto sesuai dengan materi
pembelajaran
22 Tampilan menggunakan warna dan desain menarik
23 Buku Teks menggunakan font yang jelas dan terbaca.
Komentar/saran validator:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
I. Praktikalitas Buku Te
.........................................................................................................................................
J. k
Padang, 2019
Validator
(___________________)
NIP
60
I. Kisi-kisi Angket Praktikalitas Buku Teks
Tabel 3.8. Kisi-kisi Angket Uji Praktikalitas Buku Teks
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Praktikalitas
Kegunaan Membantu peserta Manfaat 1. Buku teks membantu peserta
didik dalam didik memahami materi
melaksanakan 2. Buku teks memfasilitasi peserta
kurikulum karena didik untuk dapat berlatih
disusun berdasarkan memecahkan masalah
kurikulum yang 3. Buku teks membantu peserta
berlaku didik berpikir kritis
61
sesuai dengan kebutuhan
pendidik
Memberikan Kemudahan 3. Isi buku teks secara
kesempatan kepada penggunaan keseluruhan mudah dipahami
peserta didik untuk oleh pendidik dan peserta didik
mengulangi 4. Bahasa yang digunakan pada
pelajaran buku teks mudah dipahami
peserta didik
5. Uraian materi dan latihan yang
ada pada buku teks jelas dan
sederhana
6. Buku teks praktis dan mudah
dibawa karena dapat disimpan
7. Buku teks dapat digunakan
berulang-ulang
8. Peserta didik dapat belajar
mandiri sesuai dengan
kemampuan belajarnya masing-
masing
Menyediakan materi Kemenarikan 4. Desain tampilan penyajian
pembelajaran yang buku teks menarik untuk dilihat
menarik bagi peserta 5. Isi materi dalam buku teks
didik dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
6. Jenis font pada buku teks
terbaca dengan jelas
7. Kombinasi warna yang
digunakan dalam buku teks
sudah proporsional
62
Instrumen Uji Kepraktisan Buku Teks Bagi Pendidik
Petunjuk
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku teks membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku teks dapat digunakan kapan saja dan dimana
2
saja, sesuai dengan kebutuhan pendidik
Isi buku teks secara keseluruhan mudah dipahami
3
oleh pendidik
Bahasa yang digunakan pada buku teks mudah
4
dipahami
Uraian materi dan latihan yang ada pada buku teks
5
jelas dan sederhana
Buku teks praktis dan mudah dibawa karena dapat
6
disimpan
7 Buku teks dapat digunakan berulang-ulang
63
Desain tampilan penyajian buku teks menarik untuk
1
dilihat
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi
3 Jenis font pada buku teks terbaca dengan jelas
(___________________)
NIP
64
Instrumen Uji Kepraktisan Buku Teks Bagi Peserta didik
A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Buku Teks. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√)
pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku teks membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku teks dapat saya gunakan kapan saja dan dimana
2
saja, sesuai dengan kebutuhan
3 Isi buku teks secara keseluruhan mudah saya pahami
65
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi
Jenis font pada buku teks terbaca dengan jelas oleh
3
saya
Kombinasi warna yang digunakan dalam buku teks
4
menarik bagi saya
C. Manfaat
(___________________)
NIP
66
J. Efektivitas Buku Teks
Efektivitas bahan ajar dilakukan dalam uji coba terbatas. Indikator efektivitas bahan
ajar dapat dilihat pada pengetahuan dan pemahaman siswa. Pengujian efektivitas
dilakukan dengan metode quasi eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar.
Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan desain pretest posttest control
group desain. Desain ini dilakukan dengan memilih kelompok eksperimen dan
kelompok kotrol. Kelompok eksperimen diberi diberi bahan ajar buku teks dalam
pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak diberi bahan ajar buku teks. Pengujian
efektivitas bahan ajar pada dua kelompok menggunakan t-test. Rumusnya adalah :
Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok
dengan
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh harga thitung
lebih besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajaran
kelompok yang ,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang tidak menggunakan
bahan ajar sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar efektif untuk digunaka
67
K. Validitas Modul
Kisi-kisi Angket Validitas Modul
Tabel 3.9. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Modul
Kategori Penjelasan Jenis Validitas Indikator
1. Judul Validitas isi 1. Uraian materi modul sesuai dengan judul setiap topik/BAB
(Komponen isi)
2. Petunjuk belajar Validitas isi 2. Terdapat Petunjuk belajar pada modul
3. Standar Kompetensi Validitas isi 3. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD,
dan indikator yang dirumuskan
4. Kompetensi Dasar Validitas isi 4. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD,
dan indikator yang dirumuskan
5. Indikator Validitas isi 5. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD,
Unsur-unsur dan indikator yang dirumuskan
Modul 6. Informasi pendukung Validitas isi 6. Modul berisikan informasi pendukung yang sesuai dengan
deskripsi materi pembelajaran.
7. Materi Validitas isi 7. Uraian Materi dan contoh yang diberikan relevan dan
menarik perhatian peserta didik
8. Latihan Validitas isi 8. Contoh soal yang diberikan dapat membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
68
9. Tugas / langkah kerja Validitas isi 9. Terdapat langkah kerja pada modul
10. Penilaian Validitas isi 10. Terdapat penilaian pada akhir setiap materi
Alur dan struktur 1. Sesuai RP Validitas konstruk 3. Penyajian modul berisi judul, KD, materi, latihan, penilaian
(Komponen 4. Terdapat langkah-langkah belajar/kerja pada modul
Penyajian) 5. Terdapat lembar kerja pada modul
Fungsi Rujukan, referensi dan sumber Validitas isi 1. Materi pada modul mengandung informasi yang lengkap
untuk kajian ilmu 7. Modul mencantumkan referensi yang jelas
8. Sumber materi adalah berasal dari buku dan sumber relevan
lainnya
Bahan bacaan Validitas isi 1. Modul berisikan informasi pendukung yang sesuai dengan
deskripsi materi pembelajaran.
Bahasa Semi Formal Validitas 6. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh peserta
Kebahasaan didik
7. Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang memotivasi
peserta didik untuk belajar
8. Informasi yang disampaikan jelas
9. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang komunikatif
bagi peserta didik
10. Konsisten dalam menggunakan istilah yang
69
menggambarkan konsep
Kepadatan materi Substansi pembahasannya pada Validitas isi 1. Cakupan substansi materi pembelajaran lengkap pada satu
satu bidang ilmu bidang kajian ilmu
70
ANGKET VALIDASI DOSEN TERHADAP BAHAN AJAR
(HANDOUT)
Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang handout
yang dibuat untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai
arti sebagai berikut.
Skor Kategori Persentase Ketercapaian Indikator
1
Sangat Tidak 0 – 25
Setuju (STS)
2
Tidak Setuju 26 – 50
(TS)
3 Setuju (S) 51 – 75
4
Sangat Setuju 76 – 100
(SS)
Jurusan/Spesialisasi : ________________________
Skor
STS TS S SS
A. Validitas Isi
9. Uraian materi modul sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
10. Terdapat Petunjuk belajar pada modul
71
Skor
STS TS S SS
14. Contoh soal yang diberikan dapat
membantu peserta didik dalam memahami
materi.
15. Contoh soal yang diberikan dapat
membantu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
16. Terdapat langkah kerja pada modul
72
Skor
STS TS S SS
menarik
D. Validitas Kebahasaan
6. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh
peserta didik
7. Bahasa yang digunakan memotivasi peserta
didik untuk belajar.
8. Bahasa yang digunakan komunikatif
Saran
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan
KESIMPULAN
A B C
Padang, 2019
Validator
(___________________)
NIP.
73
L. Praktikalitas Modul
15. Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas dan
sederhana
74
Kategori Penjelasan JenisPraktikalitas Indikator
18. Peserta didik dapat belajar mandiri sesuai dengan
kemampuan belajarnya masing-masing
Menyediakan materi Kemenarikan 5. Desain tampilan penyajian modul menarik untuk dilihat
pembelajaran yang menarik
bagi peserta didik 6. Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
7. Jenis font pada modul terbaca dengan jelas
8. Kombinasi warna yang digunakan dalam modul sudah
menarik
75
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Pendidik
Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Handout. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek
(√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
ANGKET UJI KEPRAKTISAN
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. KemudahanPenggunaan
Penggunaan modul dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Modul membantu pendidik untuk mengajarkan materi
pembelajaran
3 Modul dapat membantu pendidik dalam mendorong
keberanian peserta didik dalam berprestasi.
5 Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas
dan sederhana
6 Modul dapat menambah wawasan pembaca (pendidik
dan peserta didik)
7 Modul praktis dan mudah dibawa karena dapat
disimpan
8 Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas
dan sederhana
B. Kemenarikan Sajian
1 Desain tampilan penyajian modul menarik untuk
dilihat
2 Isi materi dalam modul dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
76
menarik
C. Manfaat
1 Modul membantu peserta didik untuk belajar mandiri
Padang, 2019
Praktisi
(___________________)
NIP.
77
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Peserta didik
Petunjuk
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Handout. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√)
pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan moduldalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Materi yang ada di dalam modul mudah saya dipahami.
78
4 Kombinasi warna yang digunakan dalam modul sudah
menarik
C. Manfaat
Padang, 2019
Praktisi
(___________________)
79
ANGKET VALIDASI DOSEN TERHADAP BAHAN AJAR
(HANDOUT)
Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang handout
yang dibuat untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai
arti sebagai berikut.
Persentase Ketercapaian
Skor Kategori Indikator
3 Setuju (S) 51 – 75
Jurusan/Spesialisasi : ________________________
Skor
STS TS S SS
A. Validitas Isi
Uraian materi modul sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
Terdapat Petunjuk belajar pada modul
80
Skor
STS TS S SS
Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik dalam memahami materi.
Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
Terdapat langkah kerja pada modul
D. Validitas Kebahasaan
81
Skor
STS TS S SS
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh
peserta didik
Bahasa yang digunakan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
Bahasa yang digunakan komunikatif
Saran
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan
KESIMPULAN
A B C
Padang, 2019
Validator
(___________________)
NIP.
82
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah,
1. Validitas suatu bahan ajar adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan bahan ajar tersebut. Validitas ini divalidasi oleh para ahli di
bidang tersebut.
2. Reliabilitas adalah ketepatan atau kejegan tersebut dalam menilai apa
adanya, artinya kapan pun tersebut digunakanakan memberikan hasil yang
sama atau relatif sama. Bahan ajar yang dikembangkan tidak memerlukan
reliabilitas.
3. Kepraktisan suatu bahan ajar diartikan sebagai kemudahan dalam
penyelenggaraan, pembuatan, dan dalam pemeriksaan atau penentuan
keputusan yang objektif, sehingga keputusan tidak menjadi bias dan
meragukan. Kepraktisan dihubungkan pula dengan efisien dan efektifitas
waktu dan dana keseluruhan pembuatan bahan ajar.
4. Keefektifan suatu bahan ajar biasanya dilihat dari potential efect berupa
kualitas hasil belajar, sikap, dan motivasi peserta didik.
B. Saran
1. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik adalah dengan membuat bahan ajar sendiri yang
sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum
2013.
2. Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru menanamkan karakter kepada
peserta didik adalah dengan mampu mengkaitan materi pembelajaran
dengan karakter kepada peserta didik.
83
DAFTAR PUSTAKA
Asrizal, Suharmin R, Iswendi, Gustiya T. (2013). Desain Bahan Ajar Sains Terpadu
Mengintegrasikan NilaiKarakter CerdasBerbasis ICT Untuk Pembelajaran Siswa
SMP Kelas VIII. Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Fisika.
84
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung : Alfabeta
85