Anda di halaman 1dari 91

Tugas Pribadi 3

Kamis / 19-09-2019

MAKALAH
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA
“Validitas, Realibilitas, Praktikalitas, Dan Efektifitas bahan Ajar Cetak
Meliputi Hand Out, Modul, Buku (Diktat, Buku Ajar, Buku Teks)”

OLEH :
Hasbi Azis
19175005

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Asrizal, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengembangan Bahan Ajar Fisika ―Validitas, Realibilitas, Praktikalitas,
Dan Efektifitas bahan Ajar Cetak Meliputi Hand Out, Modul, Buku (Diktat, Buku
Ajar, Buku Teks)‖
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Bahan Ajar Fisika, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S.dan Bapak Dr. Asrizal, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, 19 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Batasan Masalah................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
E. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
BAB II.LANDASAN TEORI ........................................................................... 3
A. Landasan Agama ............................................................................... 3
B. Landasan Yuridis .............................................................................. 4
C. Validitas Bahan Ajar Cetak .............................................................. 5
D. Reliabilitas Bahan Ajar Cetak .......................................................... 13
E. Praktikalitas Bahan Ajar Cetak ........................................................ 17
F. Efektivitas Bahan Ajar Cetak ........................................................... 23
BAB III. PEMBAHASAN ................................................................................ 30
A. Matriks Perbedaan Validitas, Reabilitas, Praktikalitas & Efektivitas 30
B. Validitas Handout ............................................................................. 33
C. Praktikalitas Handout ....................................................................... 37
D. Validatas Buku Ajar ......................................................................... 43
E. Praktikalitas Buku Ajar .................................................................... 46
F. Efektivitas Buku Ajar ....................................................................... 51
G. Realibilitas Buku Ajar ...................................................................... 56
H. Validitas Buku Teks ......................................................................... 57
I. Praktikalitas Buku Teks ................................................................... 61
J. Efektivitas Buku Teks ...................................................................... 67
K. Validitas Modul ............................................................................... 68
L. Praktikalitas Modul ......................................................................... 74

ii
BAB IV. PENUTUP .......................................................................................... 83
A. Kesimpulan ....................................................................................... 83
B. Saran .................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 84

iii
DAFTAR TABEL

3.1 Tabel matriks perbedaan Validitas, Reabilitas, Praktikalitas & Efektivitas . 30


3.2 Tabel matriks instrument evaluasi jenis bahan ajar ...................................... 31
3.3 Tabel kisi-kisi angket uji validitas handout .................................................. 32
3.4 Tabel kisi-kisi angket uji praktikalitas handout ............................................ 36
3.5 Tabel kisi-kisi angket uji validitas buku ajar ............................................... 42
3.6 Tabel kisi-kisi angket uji praktikalitas buku ajar ......................................... 45
3.7 Tabel kisi-kisi angket uji validitas buku teks ............................................... 56
3.8 Tabel kisi-kisi angket uji praktikalitas buku teks ......................................... 60
3.9 Tabel kisi-kisi angket uji validitas modul .................................................... 68
3.10 Tabel kisi-kisi angket uji praktikalitas modul ............................................ 7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran
adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat
dalam rangka membantu peserta didik mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya
dituliskan secara garis besar dalam bentuk ―materi pokok‖.Maka dari itu
pemilihan bahan pembelajaran perlu diperhatikan dalam kesesuaian dengan
standar isi dan pemilihan bahan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui
bahan ajar guru atau dosen akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran
dan peserta didik akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat
dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi
ajar yang akan disajikan. Bahan ajar yang dibuat perlu dilakukan validitas,
reliabilitas, praktikalitas serta efektivitasnya sebelum digunakan oleh peserta
didik. Hal ini bertujuan agar bahan ajar yang dikembangkan memiliki kualitas
yang baik. Oleh karena itu, pada makalah ini akan membahas tentang validitas,
reliabilitas, praktikalitas dan efektivitas bahan ajar cetak yang pada makalah ini
yaitu handout, modul, buku (diktat, buku ajar, buku teks) sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan dan
mengembangkan bahan ajar.

B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan makalah ini lebih terfokus, maka makalah ini akan
membahas tentang validitas, reliabilitas, praktikalitas, dan efektivitas bahan ajar
cetak meliputi hand out, modul, buku (diktat, buku ajar dan buku teks).

1
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana validitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks)?
2. Bagaimana reliabilitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks)?
3. Bagaimana praktikalitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks)?
4. Bagaimana efektivitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks)?

D. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Menjabarkan validitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks).
2. Menjabarkan reliabilitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks).
3. Menjabarkan praktikalitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks).

4. Menjabarkan efektivitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,


buku ajar, dan buku teks).

E. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat dijadikan referensi bacaan bagi pembaca.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang bagaimana validitas,
reliabilitas, praktikalitas dan efektivitas bahan ajar cetak
3. Sebagai masukan bagi tenaga pendidik dalam membuat bahan ajar cetak.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Agama
Pada dasarnya konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman
tertentu. Hal-hal ini dapat terlaksana dengan baik atas ketersediaan bahan ajar
yang baik sehingga materi-materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan
benar. Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Quran surat An-Nisa ayat 84
yang berbunyi :

ْ‫س ٱنهذٌِهَ َكفَ ُزو َۚا‬ ۡ ‫ٱَّللُ أَن ٌَ ُك ه‬


َ ‫ف َبأ‬ ‫سى ه‬ َ ‫ع‬ َۖ ‫ض ۡٱن ُم ۡؤ ِمى‬
َ َ‫ٍِه‬ ِ ‫س َۚكَ َو َح ِ ّز‬
َ ‫ف ِإ هَل و َۡف‬
ُ ‫ٱَّللِ ََل ت ُ َكهه‬
‫س ِبٍ ِم ه‬ َ ًِ‫فَ َٰقَتِ ۡم ف‬
َ َ ‫شدُّ َب ۡأ ٗسب َوأ‬
‫شدُّ ت َى ِك ٍٗٗل‬ َ َ ‫ٱَّللُ أ‬
‫َو ه‬
Artinya: ”Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani
melainkan dengan kewajiban kamu sendiri.Kobarkanlahtpara mukmin (untuk
berperang).Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu.
Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya)”.
Allah berfirman dalam Quran surat Maryam ayat 84 dan Al-Hujurat ayat 6
yang berbunyi :

‫عهَ َٰى َمب فَ ََ ۡهت ُ ۡم‬ ِ ُ ‫َٰ ٌََٰٓأٌَُّ َهب ٱنهذٌِهَ َءا َمىُ َٰٓىاْ ِإن َجب َٰٓ َء ُك ۡم فَب ِس ُۢ ُق ِبىَ َب ٖئ فَت َ َبٍهىُ َٰٓىاْ أَن ت‬
َ ْ‫صٍبُىاْ قَ ۡى ُۢ َمب ِب َج َٰ َههَ ٖة فَتُصۡ ِب ُُىا‬
َ‫َٰوَد ِِمٍه‬
Artinya: “maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka,
karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk
mereka dengan perhitungan yang teliti”.
Allah berfirman dalam Quran surat An-Naml ayat 32 yang berbunyi :

ِ َ‫قَبنَ ۡت ٌَََٰٰٓأٌَُّ َهب ۡٱن َمهَؤُ اْ أ َ ۡفتُىوًِ فِ ًَٰٓ أَمۡ ِزي َمب ُكىتُ ق‬
ِ ‫بطََةً أَمۡ ًزا َحت ه َٰى ت َۡش َهد‬
‫ُون‬
Artinya: “Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan
dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum

3
kamu berada dalam majelis(ku)”
Pengembangan bahan ajar cetak maupun non cetak harus dihitung
reliabilitasnya atau tingkat kepercayaan. reliabilitas ini penting karena bahan ajar
merupakan pedoman bagi siswa dalam mendapatkan ilmu, sehingga bahan ajar
yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan kebenaran. Konsep reliabilitas
terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 139 :

َ‫َو ََل ت َ ِهىُىاْ َو ََل ت َُۡزَ وُىاْ َوأَوت ُ ُم ۡٱۡل َ ۡعهَ ۡىنَ إِن ُكىتُم ُّم ۡؤ ِمىٍِه‬
Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.
Sejalan dengan ayat diatas, reliabilitas juga terdapat dalam surat Fussilat ayat
30 :

َٰٓ
‫عهَ ٍۡ ِه ُم ۡٱن َم َٰهَئِ َكةُ أ َ هَل تَخَبفُىاْ َو ََل ت َُۡزَ وُىاْ َوأ َ ۡبش ُِزواْ بِ ۡٱن َجىه ِة‬
َ ‫ٱست َ َٰقَ ُمىاْ تَتَى هَز ُل‬ ‫إِ هن ٱنهذٌِهَ قَبنُىاْ َربُّىَب ه‬
ۡ ‫ٱَّللُ ث ُ هم‬
َ‫عدُون‬ َ ‫ٱنهتًِ ُكىت ُ ۡم تُى‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu".
B. Landasan Yuridis
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan dalam
undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

4
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kurikulum 2013 (Sayflita 2016) merupakan upaya untuk mengatasi masalah
yang ditemukan pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 ini berupaya untuk
mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
kemampuan psikomotorik
Bahan ajar merupakan sumber belajar esensial dan penting yang diperlukan
pembelaja-ran dari mata pelajaran di sekolah untuk mendo-rong efisien guru dan
meningkatkan kinerja sis-wa. Dengan bahan ajar membuat pembelajaran lebih
menarik, praktis, dan realistik. Disamping itu penggunaan bahan ajar dalam
pembelajaran memungkingkan baik guru dan siswa dapat ber-patisipasi secara
aktif dan membuat pembelajaran lebih efektif. (Asrizal dan Festiyed 2017)
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional guru sebagai fasilitator harus inovatif dalam proses
pembelajaran, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat bahan
ajar. Bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak dan non cetak.
Penerapan pembelajaran yang berkualitas merupakan suatu faktor penentu
keberhasilan pendidikan sains. Sesuai dengan standar proses seharusnya
pembelajaran sains dapat dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif, dan memberikan
ruang yang cukup untuk mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
siswa. Dengan cara ini peserta didik dapat mengkonstruksi pengetahuan tentang
gejala alam melalui proses sains. Dengan proses sains yang baik, peserta didik
dapat mengembangkan sikap ilmiah seperti ingin tahu, kritis, jujur, terbuka,
objektif, tekun, dan sebagainya. (Asrizal 2013)

5
Untuk memudahkan guru dalam menyajikan materi ajar dalam proses
pembelajaran dan memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya, guru perlu
mengorganisasikan materi ajar yang telah dikembangkan ke dalam bahan ajar.
Kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar terkait dengan kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional seperti yang tercantum dalam lampiran
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru bagian B. Guru sebagai pendidik profesional diharapkan
memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan mekanisme yang
ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik.

C. Validitas Bahan Ajar Cetak


1. Pengertian Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang artinya keabsahan atau cara yang
semestinya berlaku. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut
dapat mengukur apa yang diukur. Arikunto (2010: 67) menyatakan bahwa:
―Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus
tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan‖.
Validitas (Festiyed 2019) berkenaan dengan ketetapan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai, sehingga berkaitan dengan sejauhmana tes telah
mengukur apa yang seharusnya diukur

6
Menurut Nieveen , aspek validitas dapat dilihat dari : (1) apakah
kurikulum atau model pembelajaran yang dikembangkan berdasar pada state-
of-the-art pengetahuan; dan (2) apakah berbagai komponen dari perangkat
pembelajaran terkait secara konsisten antara yang satu dengan lainnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
produk dikatakan valid jika produk tersebeut sesuai dengan kurikulum dan
memiliki keterkaitan satu sama lain. Jadi, uji kevalidan maksudnya adalah
menguji suatu produk yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rochmad (2012:13) berpendapat bahwa, ―suatu hasil pengembangan
(produk) dikatakan valid jika produk berdasarkan teori yang memadai
(validitas isi) dan semua komponen produk pembelajaran satu sama lain
berhubungan secara konsisten (validitas konstruk)‖. Sementara itu, Sumarna
(2005) menyatakan, ―validitas bahan ajar ditentukan untuk mengetahui
kualitas bahan ajar dalam kaitannya dengan mengukur hal yang seharusnya
diukur‖. Hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa secara umum dapat
dikatakan bahwa bahan ajar valid untuk digunakan.
2. Jenis-jenis Validitas
Validitas ada dua jenis, yaitu validitas internal/rasional dan validitas
empiris/eksternal.
a. Validitas internal/rasional
Validitas internal/rasional berhubungan dengan kriteria yang ada
dalam produk. Sugiyono (2012:174) menyatakan bahwa, ―instrumen yang
mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam
instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang hendak
diukur. Jadi kriterianya ada didalam instrumen itu‖. Validitas internal/rasional
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Construct Validity (Validitas Konstruksi)
Validitas konstruksi mengacu kepada cara mengkonstruksi, dalam
penelitian ini adalah cara mengembangkan suatu produk. Konstruk
adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas

7
yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur
pengertian suatu konsep yang diukurnya(Siregar.2014:77). Validitas
konstruksi suatu produk mengacu kepada teori yang relevan yang
dijadikan dasar untuk menyusun suatu produk. Uji validitas konstruksi
dilakukan dengan berkonsultasi kepada ahli (Sugiyono, 2012:174).
Validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding
dengan validitas validitas lainnya karena melibatkan banyak prosedur
termasuk validitas isi dan kriteria. Seperti halnya validitas isi, validitas
kontruksi dapat diketahui dengan cara memrinci dan memasangkan setiap
butir tes dengan setiap aspek pada indikator (Arikunto. 2012: 82).
2) Content Validity (Validitas Isi)
Validitas isi mengacu kepada isi produk. Validitas isi berhubungan
dengan penyusunan produk yang sesuai dengan rancangan yang telah
ditentukan. Uji validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan
rancangan yang disusun dengan rancangan yang telah ada dan
berkonsultasi kepada ahli (Sugiyono, 2012:174). Validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. Dalam forum diskusi para pakar yang
dipandang memiliki keahlian yang ada hubungannya dengan mata
pelajaran yang diujikan, diminta pendapat dan rekomendasinya terhadap
isi atau materi yang terkandung dalam tes hasil belajar yang bersangkutan.

b. Validitas Eksternal/Empiris
Validitas empiris berhubungan dengan fakta-fakta yang telah terbukti. Uji
validitas empiris dilakukan dengan membandingkan dengan standar yang telah
ada dan kemudian dilanjutkan dengan analisis. Sugiyono (2012:414)
mengemukakan bahwa, ―validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar atau tenaga
ahli diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat
diketahui kelemahan dan kekuatannya". Pakar atau tenaga ahli yang

8
dimaksud adalah orang yang mengerti tujuan dan substansi media sebagai
salah satu bahan ajar atau orang yang profesional dalam bidangnya, seperti
dosen dan guru.
Indikator yang dinilai oleh pakar atau tenaga ahli mencakup komponen
kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen
kegrafikan..Kriteria validasi yang dinilai dari oleh tenaga ahli untuk bahan ajar
cetak yaitu dari : kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan.
1) Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:
a. Kesesuaian dengan SK, KD
b. Kesesuaian dengan perkembangan anak
c. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
d. Kebenaran substansi materi pembelajaran
e. Manfaat untuk penambahan wawasan
f. Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial
2) Komponen Kebahasaan antara lain mencakup:
a. Keterbacaan
b. Kejelasan informasi
c. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
d. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
3) Komponen Penyajian antara lain mencakup:
a. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai
b. Urutan sajian
c. Pemberian motivasi, daya tarik
d. Interaksi (pemberian stimulus dan respond)
e. Kelengkapan informasi
4) Komponen Kegrafikan antara lain mencakup:
a. Penggunaan font; jenis dan ukuran
b. Lay out atau tata letak
c. Ilustrasi, gambar, foto
d. Desain tampilan (Depdiknas : 2008)

9
3. Cara Menentukan Validitas Bahan Ajar
a. Validasi Oleh Validator
Validasi bahan ajar dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai bahan ajar
yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai bahan ajar
tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.Uji
ahli atau Validasi dilakukan dengan responden para ahli perancangan model
atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal,
memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan
Expert Judgement atau Teknik Delphi.
Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui: (1)
Diskusi Kelompok (group discussion), dan (2) Teknik Delphi.
1) Group discussion
Group discussion adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para
pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah,
menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan
berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah
pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam perancangan model
atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing.
2) Teknik Delphi
Teknik Delphi adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus
diantara para pakar melalui pendekatan intuitif. Langkah-Langkah
penerapan Teknik Delphi dalam Uji-Ahli dalam penelitian
pengembangan adalah sebagai berikut:
a) Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi
isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya),
permasalahan yang melatar belakangi, atau permasalahan yang
dihadapi yang harus segera perlu penyelesaian.

10
b) Personal identification and selection. Berdasarkan bidang
permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan
dan memilih orang-orang yang ahli, manaruh perhatian, dan tertarik
bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah
responden paling tidak sesuai dengan sub permasalahan, tingkat
kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya.
c) Questionaire Design. Peneliti menyusun butirbutir instrumen
berdasarkan variabel yang diamati atau permasalahan yang akan
diselesaikan. Butir instrumen hendaknya memenuhi validitas isinya
(content validity). Pertanyaan dalam bentuk open-ended question,
kecuali jika permasalahan memang sudah spesifik.
d) Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti
mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden,
selanjutnya meriview instrumen dan menganalisis jawaban
instrumen yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan
mengelompokkan jawaban yang serupa. Berdasarkan hasil analisis,
peneliti merevisi instrument.
e) Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review
pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan
pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner
dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan
keraguan dalam merangkum, peneliti dapat meminta klarifikasi
kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga
3-5 putaran, tergantung dari keluasan dan kekomplekan
permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.
f) Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden
untuk melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang
telah diberikan. Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk
mencapai consensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan
face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara rinci
mengenai respon yang telah diberikan. Keputusan akhir tentang hasil

11
jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70%
konsensus.
g) Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang
persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil
Teknik Delphi perlu diujicoba di lapangan dengan responden yang
akan memakai model atau produk dalam jumlah yang jauh lebih
besar.
4. Analisis Data Validitas
Dalam mengembangkan suatu bahan ajar, uji validitas dilakukan dalam
tahap pengembangan. Langkah-langkah uji validitas :
1. Meminta kesediaan dosen dan guru yang telah banyak memiliki
pengalamanmengajar untuk menjadi validator dari bahan ajar cetak yang
telah dikembangkan.
2. Memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala Likert.
Menurut Sugiyono (2012 : 34), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.

Tabel 2.1 Kriteria pemberian skor jawaban validitas


Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
(Sumber : Sugiyono, 2012 : 34)
3. Meminta validator untuk memberikan saran atas penilaian yang diberikan
terhadap pengembangan bahan ajar cetak berdasarkan item-item yang
terdapat pada uji validitas. Jika masih banyak terdapat kesalahan dalam
pengembangan bahan ajar cetak, maka perlu dilakukannya revisi
agar benar-benar valid atas bahan ajar yangdikembangkan.
4. Menentukan jumlah skor dari masing-masing validator dengan
menjumlahkan semua skor yang diperoleh dari masing-masing indikator.
5. Penentuan nilai validitas dengan cara:

12
Nilai validitas = x 100%

6. Memberikan penilaian validitas dengan kriteria seperti yang dikemukakan


oleh Riduwan
Tabel 2.2 Kriteria Validitas Produk
No Persentase (%) Kriteria
1. 0 – 20 Tidak valid
2. 21 – 40 Kurang valid
3. 41 – 60 Cukup valid
4. 61 – 80 Valid
5. 81 – 100 Sangat valid
(Sumber : Riduwan, 2010 : 89)

Uji coba validitas dapat dilakukan uji coba terbatas dengan jumlah 3-5
orang validator dan 20-30 orang siswa yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda-beda atau heterogen (cara pengambilan subjek
menggunakan teknik random sampling).

D. Reliabilitas Bahan Ajar Cetak


Relibilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai
asal kata rely yang artinya percaya dan ability yang artinya dapat dipercaya
(Purwanto, 2011:153). Keterpercayaan berhubungan dengan ketetapan dan
konsistensi. Menurut Arifin (2012:258) bahwa reliabilitas adalah tingkat atau
derajat konsistensi dari suatu instrumen. Sejalan dengan hal itu, Menurut Yusuf
(2014: 242) bahwa reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu
instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu
yang berbeda. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Thatcher (2010),
menyatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana percobaan, tes, atau banyak
prosedur pengukuran menghasilkan hasil yang sama pada uji coba yang diulang.

13
Reliabilitas suatu instrumen menunjukan keajegan (konsistensi)
hasilpengukurannya seandainya instrumen tersebut digunakan oleh orang yang
samadalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam
waktuyang sama. Reliabilitas secara implisit juga mengandung obyektivitas,
karena hasil pengukurannya tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya.
Dalam menentukan reliabilitas suatu tes dengan menggunakan teknik belah
dua, dilakukan dengan cara membelah tes tersebut menjadi dua bagian yang sama
(relativesama), sehingga masing–masing peserta tes memiliki dua macam skor.
Kedua macam skor itu adalah skor untuk bagian (belahan) pertama dan kelompok
skor untuk belahan kedua dari tes tadi. Dengan demikian ada dua kelompok skor
untuk sekelompok peserta tes.Karena kedua belahan harus sama, maka salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk teknik belah dua ini adalah banyaknya butir soal
dalam tes tersebut harus genap, supaya kedua bagian itu banyaknya butir soal
sama.
Pengolahan data dari angket yang telah diisi validator dilakukan secara
statistik. Dalam Basrowi (2012) dijelaskan bahwa terdapat tiga metode yang dapat
digunakan menghitung besarnya reliabilitas. Yaitu : metode bentuk paralel,
metode tes ulang, dan metode belah dua atau split – half method.

1. Metode bentuk paralel (equivalent)


Tes paralel atau equivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir soalnya berbeda. Metode
ini dikenal juga dengan double test double trial method. Dengan metode ini,
peneliti harus menyiapkan dua buah tes yang masing – masing dicobakan pada
kelompok siswa yang sama. Hasil dari kedua tes ini dikorelasikan. Sehingga
hasil tes yang memiliki koefisien tinggi adalah instrumen yang reliabel dan
dapat digunakan sebagai instrumen yang teruji.
2. Metode tes ulang (test-retest method)
Dalam penggunaan metode ini, peneliti hanya memiliki satu seri tes, tetapi
dicobakan dua kali.oleh karena itu tes ini disebut juga single-test-double trial
method. Hasil dari kedua tes ini kemudian dihitung korelasinya.

14
Metode ini kurang efektif dilaksanakan. Apabila pelaksanaannya dalam
rentang waktu singkat, rata – rata siswa akan dapat mengingat soal yang telah
diujikan sebelumnya. Namun jika tenggang waktunya terlalu lama, maka
kondisi pengetahuan siswa juga akan berbeda. Hal ini pastinya akan
mempengaruhi reliabilitas instrumen.
3. Metode belah dua (split-half method)
Dalam penggunaan metode ini, peneliti hanya perlu satu kali melakukan
tes. Berbeda dengan dua metode sebelumnya, pada metode ini nilai korelasi
antara dua belahan data belum berarti nilai reliabilitas tes. Pembelahan data
disini maksudnya adalah membagi item atau butir soal, bukan peserta tes atau
siswa. Untuk mengetahui nilai keseluruhan, digunakan rumus Spearman–
Brown, yaitu :

Keterangan :

= korelasi antara skor – skor setiap belahan tes

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan


Ada dua cara pembelahan butir soal, yaitu : pembelahan ganjil genap dan
pembelahan awal akhir (Basrowi, 2012).
(1) Pembelahan genap – ganjil
Pada metode ini, peneliti membagi item soal menjadi dua yaitu
kelompok soal bernomor genap dan ganjil. Misalkan kelompok ganjil
dengan X dan kelompok genap dengan Y. Pengolahan data dilanjutkan
dengan menghitung korelasi product moment dengan angka kasar untuk
mengetahui nilai reliabilitas separo tes. Nilai reliabilitas seluruh tes
kemudian dihitung dengan rumus Spearman – Brown.
(2) Pembelahan awal – akhir
Sama halnya dengan metode pembelahan ganjil – genap, pengolahan
data dalam metode ini diawali dengan menghitung reliabilitas untuk

15
separo tes dengan korelasi product moment. Kemudian diteruskan dengan
Rumus Spearman – Brown untuk reliabilitas seluruh tes.
Setelah menggunakan rumus korelasi product moment, dua orang ahli
mengajukan rumus lain. Flanagan menemukan rumus yang
perhitungannya menggunakan pembelahan ganjil – genap, sedangkan
Rulon menggunakan pembelahan awal – akhir.
 Rumus Flanagan

Keterangan :
r11 = reliabilitas tes

= varians belahan pertama (1), dalam hal ini varian item ganjil

= varians belahan kedua (2), dalam hal ini varian item genap

= varians skor total

 Rumus Rulon

Keterangan :

= varians beda (varians difference)


Syarat kedua metode pembelahan di atas adalah banyaknya item harus
genap sehingga dapat dibelah dan kedua belahan data seimbang. Untuk
mengatasi kesulitan ini, maka reliabilitas dapat dicari dengan rumus Kuder
dan Richardson. (Basrowi, 2012) Rumus yang digunakan adalah K-R 20
dan K-R 21.

16
Selain rumus yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, masih ada
satu ahli yang merumuskan cara untuk menghitung reliabilitas, yaitu Hoyt.
Rumus Hoyt yaitu :

Keterangan :
r11 = reliabilitas seluruh soal
Vr = varians responden
Vs = varians sisa

Rumus Hoyt ini memerlukan langkah kerja yang lebih panjang dan
rumit dari beberapa rumus sebelumnya, sehingga rumus ini jarang
digunakan dalam pengolahan data penelitian.
Beberapa metode yang telah diuraikan di atas adalah metode yang
digunakan dalam menghitung reliabilitas instrument tes dalam bentuk soal
objektif. Bagaimana dengan soal uraian? Menilai soal uraian memerlukan
standar penskoran atau scoring untuk setiap butir soal. Untuk keperluan
mencarai reliabilitas soal uraian, digunakan rumus Alpha, yaitu :

Keterangan :
= reliabilitas yang dicari
= jumlah varians skor tiap – tiap item
= varians total
Untuk menentukan reliabilitas item angket bahan ajar dapat juga
dipakai rumus K-R 21 (Slameto,1988) yaitu:

n  M (n  N ) 
r 1  
N 1  nSDt2 

Keterangan :
M = Mean,
n = Banyak soal
SD = Deviasi standar

17
Kriteria reabilitas suatu instrument dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3 Kriteria Reliabilitas Suatu Instrumen
No Kriteria Reliabilitas Kriteria

1 0.90 < rıı ≤ 1.00 Reabilitas tinggi sekali

2 0.70 < rıı ≤ 0.90 Reabilitas tinggi

3 0.40 < rıı ≤ 0.70 Reablitas cukup

4 0.20 < rıı ≤ 0.40 Reabilitas rendah

5 0.00 < rıı ≤ 0.20 Reablitas sangat rendah

(Slameto, 1988)
Nilai r yang diperoleh di bandingkan dengan r tabel. Jika fhitung > ftabel,
maka di simpulkan item angket reliabel, dengan demikian maka dapat juga
disimpulkan bahwa bahan ajar cetak yang dirancang bersifat reliabel.

E. Praktikalitas Bahan Ajar Cetak


1. Pengertian Praktikalitas
Salah satu syarat instrument penelitian yang baik adalah praktis.
Praktikalitas disini dapat diartikan sejauh mana kepraktisan instrument yang
digunakan peneliti dalam penelitian. Sehingga, kepraktisan bahan ajar
maksudnya adalah kepraktisan penggunaan bahan ajar tersebut dalam
pembelajaran.
Menurut KBBI (2008), praktikalitas berarti bahwa bersifat praktis, artinya
mudah dan senang dalam pemakaiannya. Kepraktisan yang dimaksud disini
adalah kepraktisan dalam bidang pendidikan (silabus, RPP, bahan ajar,
penilaian, LKS maupun produk yang lainnya). Praktikalitas berkaitan dengan
kemudahan dan kemajuan yang didapatkan siswa dengan menggunakan
bahan ajar, LKS, instrumen atau produk yang lainnya.
Bahan ajar yang telah dikembangkan dikatakan praktis jika para ahli dan
praktisi menyatakan bahwa secara teoritis bahwa bahan ajar tersebut dapat
diterapkan di lapangan dan tingkat keterlaksanaannya termasuk dalam

18
kategori baik. Suatu bahan ajar atau produk dikatakan praktis apabila orang
dapat menggunakan (usable) produk tersebut.
Praktikalitas adalah tingkat keterpakaian dan keterlaksanaan bahan ajar
oleh siswa dan guru yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
bahan ajar yang telah direvisi berdasarkan penilaian validator. Bahan ajar
memiliki praktikalitas yang tinggi, apabila bersifat praktis dan mudah
mengadministrasikannya.
Praktikalitas suatu bahan ajar cetak ditentukan dengan memakai instrumen
uji kepraktisan. Instrumen uji kepraktisan yang digunakan ada dua, yaitu:
intrumen uji kepraktisan menurut pendidik dan instrumen uji kepraktisan
menurut peserta didik. Instrumen uji kepraktisan menurut pendidik digunakan
untuk mengetahui pendapat dan penilaian pendidik terhadap keterlaksanaan
dan kemudahan penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran fisika. Instrumen
uji kepraktisan menurut pendidik berupa angket disusun sesuai dengan
komponen yang ditetapkan berdasarkan penggunaan bahan ajar. Menurut
(Sukardi, 2011), komponen tersebut mencakup kemudahan penggunaan,
efisiensi waktu pembelajaran, dan manfaat bahan ajar. Hasil tanggapan
pendidik dianalisis untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar.
Instrumen uji kepraktisan menurut peserta didik juga disusun berdasarkan
indikator yang tepat untuk melihat keterpakaian bahan dalam pembelajaran.
Instrumen uji kepraktisan berisi aspek-aspek yang akan dinilai
keterlaksanaannya dalam pembelajaran. Aspek-aspek tersebut disusun
berdasarkan penerapan bahan ajar.
Uji Praktikalitas dilakukan dengan langkah-langkah:
a. Uji praktikalitas oleh pendidik
(1) Peneliti memberikan bahan ajar cetak yang telah divalidasi dan direvisi
kepada guru.
(2) Peneliti memberi pengarahan tentang cara pengisian angket kepada
guru.
(3) Peneliti memberikan petunjuk singkat bahan ajar cetak yang telah
dikembangkan.

19
(4) Guru menggunakan bahan ajar berdasarkan petunjuk yang sudah
adadalam pembelajaran.
(5) Peneliti meminta guru untuk mengisi angket praktikalitas bahan aja
rcetak yang dikembangkan.
b. Uji praktikalitas oleh peserta didik
(1) Peneliti memberikan pengarahan cara pengisian angket kepada peserta
didik.
(2) Peneliti membagikan bahan ajar cetak yang dikembangkan
kepada masing-masing peserta didik.
(3) Peneliti memberikan petunjuk singkat penggunaan bahan ajar cetak
yang dikembangkan kepada peserta didik.
(4) Peseta didik menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan di
dalamproses pembelajaran.
(5) Peneliti meminta peserta didik untuk mengisi angket praktikalitas
bahan ajar cetak atau non cetak.
Praktikalitas dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Praktikalitas yang diharapkan (Expected Practicality)
Suatu produk diharapkan dapat berguna sesuai dengan perencanaan
ketika diuji cobakan. Jadi, pembuat produk harus menyusun
produknya agar dapat digunakan di lapangan.
2) Praktikalitas Aktual (Actual Practicality)
Praktikalitas ini diketahui ketika produk telah diuji cobakan di
lapangan. Praktikalitas aktual merupakan pembuktian dari praktikalitas
yang diharapkan (Plomp dan Nieveen, 2013:160).
Berkaitan kepraktisan dalam penelitian pengembangan Van den Akker
(1999:10) menyatakan :
“Practically refers to the extent that user (or other expert) consider the
intervention as appealing and usable in „normal‟ conditions”
Artinya, kepraktisan mengacu pada tingkat bahwa pengguna (atau pakar-
pakar lainnya) mempertimbangkan intervensi dapat digunakan dan disukai
dalam kondisi normal.Untuk mengukur tingkat kepraktisan yang berkaitan

20
dengan pengembangan instrument berupa materi pembelajaran, Nieveen
(1999) berpendapat bahwa untuk mengukur kepraktisannya dengan melihat
apakah guru (dan pakar-pakar lainnya) mempertimbangkan bahwa materi
mudah dan dapat digunakan oleh guru dan siswa. Khusus untuk
pengembangan model yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan,
model tersebutdikatakan praktis jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa
secara teoritis bahwa model dapat diterapkan di lapangan dan tingkat
keterlaksanaannya model tersebut termasuk kategori ―baik‖. Istilah ―baik‖ ini
masih memerlukan indikator-indikator yang diperlukan untuk menentunkan
tingkat ―kebaikan‖ dari keterlaksanaan model yang di kembangkan.

2. Cara Menentukan Praktikalitas Bahan Ajar


Kepraktisan sebuah bahan ajar juga dapat dilihat dari:
a. Penyajian yang Sistematis
Bahan ajar disajikan secara sistematis, tidak meloncat-loncat. Keterkaitan
antar materi/topik dijelaskan dengan cermat, kemudian setiap topik disajikan
secara sistematis. Urutan strategi penyajian dapat berubah-ubah sehingga tidak
membosankan, namun setiap bagian perlu diberi penjelasan yang memadai
sehingga tidak membingungkan peserta. Keruntutan penyajian isi bahan ajar
mempermudah peserta dalam belajar, dan juga menuntun peserta untuk
terbiasa berpikir runtut.
b. Contoh dan ilustrasi yang memudahkan pemahaman
Penyajian topik atau konsep yang bersifat abstrak, contoh dan ilustrasi
sangat memiliki peran yang sangat penting. Misalnya, dalam menjelaskan
rumus hukum gravitasi Newton di SMA. Untuk menjelaskan rumus tersebut
diperlukan alat peraga yang dapat menggambarkan rumus tersebut. Contoh
dan ilustrasi dapat dikembangkan dalam beragam bentuk, tercetak-narasi
sebagai bagian dari penyajian isi bahan ajar dalam materi pokok yang
berbentuk cetak, poster, kartu-kartu (flipchart), atau dalam bentuk noncetak,
seperti video, audio, simulasi berbantuan atau juga dalam bentuk realita,
model, atau bahan sesungguhnya untuk didemonstrasikan kepada peserta.

21
c. Penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar
Dalam bahan ajar perlu ada penjelasan tentang manfaat dan kegunaan
bahan ajar dalam mata tataran. Bahan ajar dapat berperan sebagai bahan utama
yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas, atau sebagai alat bantu
peserta belajar mandiri di rumah (buku kerja, paket kerja mandiri), atau juga
sebagai alat bantu peserta belajar dalam kelompok. Peran ini perlu dijelaskan
kepada peserta dengan cermat, sehingga peserta dapat menggunakan bahan
ajar dengan jelas. Di samping itu, bahan ajar juga perlu menjelaskan
keterkaitan antara topik yang dibahas dalam bahan ajar dengan topik-topik
dalam mata pelajaran lainnya. Dengan demikian, peserta dapat melihat
keterkaitan topik bahan ajar dengan topik lain, dan tidak terkesan bahwa
masing-masing topik adalah berdiri sendiri-sendiri.
d. Alat bantu yang memudahkan
Alat bantu yang digunakan dalam pengembangan bahan tergantung kepada
jenis bahan ajarnya. Bahan ajar cetak, dapat menggunakan alat bantu berupa
rangkuman untuk setiap bab, penomoran, judul bab yang jelas, serta tanda-
tanda khusus, misalnya tanda tanya yang menandakan pertanyaan.
3. Analisis Data Praktikalitas
Analisis data praktikalitas diperoleh dari lembar uji kepraktisan oleh
pendidik dan lembar uji kepraktisan oleh peseta didik. Penilaian produk
berdasarkan lembar angket yang telah diisi oleh praktisi dianalisis untuk
mengetahui tingkat kepraktisan dari produk yang dikembangkan. Penskoran
untuk masing-masing indikator menggunakan skala likert. Analisis
kepraktisan menggunakan skala likert dengan langkah-langkah:
a. Memberikan skor untuk setiap item jawaban.
Menurut Sugiyono (2012 : 34), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Tabel 2.4 Kriteria pemberian skor jawaban praktikalitas
Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju

22
1 Sangat tidak setuju
(Sumber : Sugiyono, 2012 : 34)
b. Menjumlahakan skor total untuk seluruh indikator.
c. Analisis praktikalitas digunakan dengan nilai persentase (%)

Nilai praktikalitas = x 100%

d. Menentukan kriteria praktikalitas produk


Setelah persentase nilai praktikalitas diperoleh, dilakukan
pengelompokkan sesuai kriteria yang terdapat pada Tabel berikut ini:
Tabel 2.5. Kriteria pemberian nilai praktikalitas
No Persentase (%) Kriteria
1. 0 – 20 Tidak praktis
2. 21 – 40 Kurang praktis
3. 41 – 60 Cukup praktis
4. 61 – 80 Praktis
5. 81 – 100 Sangat praktis
(Sumber: Riduwan, 2010 : 89)

F. Efektivitas Bahan Ajar Cetak


1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia(1990:219), kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau
dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan
sasaran yang dituju. Aspek yang paling penting dalam keefektifan adalah
mengetahui tingkat atau derajat penerapan produk (Rochmad, 2012:71).
Menurut Suryadi (2005) (dalam Yazid) bahan ajar dapat dikatakan
efektif apabila :
1) Rata-rata siswa aktif dalam aktivitas pembelajaran.
2) Rata-rata siswa aktif dalam mengerjakan tugas.
3) Rata-rata siswa efektif dalam keefektifan relatif penguasaan bahan
pengajaran.

23
4) Respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan baik/positif
5) Respon guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan baik/positif

Pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh


tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Menurut Reigeluth
(1999), aspek penting dalam keefektifan (efek potensial) dari suatu
instrument, teori, atau model adalah mengetahui tingkat/derajat dari
penerapan teori, atau model dalam suatu situasi tertentu. Tingkat keefektifan
ini biasanya dinyatakan dengan suatu skala numeric yang didasarkan pada
kriteria tertentu, (Mager dalam Reiguluth, 1999). Berkaitan dengan
keefektifan pengembangan instrument, model, teori dalam dunia pendidikan,
Van den Akker (1999:10) menyatakan bahwa keefektifan mengacu pada
tingkatan bahwa pengalaman dan hasil intervensi konsisten dengan tujuan
yang dimaksud.
Keefektifan suatu bahan ajar biasanya dilihat dari potensial efek berupa
kualitas hasil belajar, sikap dan motivasi peserta didik. Menurut Akker (1999)
ada dua aspek keefektivan yang harus dipenuhi oleh suatu bahan ajar, yakni :
1. Ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa bahan
ajar tersebut efektif.
2. Secara operasional bahan ajar tersebut memberikan hasil sesuai yang
diharapkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah
suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai.
Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan
tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Sebuah media pembelajaran bisa
dikatakan efektif ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu memberikan
pengaruh, perubahan atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan
tujuan instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan
itu tercapai. Semakin banyak tujuan tercapai, maka semakin efektif pula media
pembelajaran tersebut.

24
Efektifitas juga merupakan salah satu syarat instrumen atau alat evaluasi
yang baik. Dimana suatu alat evaluasi berupa tes dikatakan efektif apabila alat
evaluasi tersebut sesuai dengan sasaran tujuan penilaian yang akan dicapai.
Efektifitas adalah bagaimana alat evaluasi digunakan secara tepat untuk
memperoleh hasil yang baik. Keefektifan instrumen dilihat dari :
1. Hasil analisa jawaban siswa (strategi dan solusi) yang diberikan,
menunjukkan bahwa keragaman siswa berbanding lurus dengan
keragaman pola pikir mereka. Hal ini disebabkan bahwa instrumen
penilaian yang dikembangkan tidak hanya menilai dengan pemberian skor
objektif tetapi juga menggunakan cara-cara alternatif penilaian lainnya.
2. Hasil observasi saat aktivitas berlangsung menunjukkan bahwa siswa
mencoba memahami soal dengan idenya sendiri terlebih dahulu kemudian
memperluas ide-ide dan berkembang pemahamannya saat mereka
mendengar, mendiskusikan ide, membuat gambar, mempertahankan
penyelesaian, memikirkan strategi teman-temannya lewat diskusi.
3. Penggunaan instrumen penilaian dikatakan efektif jika didukung dengan
kesiapan siswa dari rumah untuk mengefisienkan waktu.
4. Dari ketiga hal itu maka instrumen penilaian dapat dikatakan memiliki
potensial efect untuk subjek penelitian dan pada waktu instrumen diuji
cobakan. Untuk hasil yang benar-benar efektif maka instrumen ini harus
diujicobakan berkelanjutan dan pada subjek penelitian lainnya.
Kaitannya dengan proses pembelajaran, Menurut Popham (2003:7),
efektivitas proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru
tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu
dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu. Efektivitas
proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar
kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk
mencapai tujuan instruksional tertentu.
Dunne (1996:12) berpendapat bahwa efektivitas pembelajaran memiliki
dua karakteristik. Karakteristik pertama ialah “memudahkan murid belajar”
belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep

25
atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Kedua, bahwa keterampilan diakui
oleh mereka yang berkompeten menilai, seperti guru, pengawas, tutor atau
murid sendiri.
Pendapat yang menyatakan tentang indikator sesuatu bisa dikatakan
efektif diantaranya menurut Sinambela (2006:78), pembelajaran dikatakan
efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan
pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal. Beberapa indikator
keefektifan pembelajaran:
a. Ketercapaian ketuntasanbelajar.
b. Ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian waktu ideal
yang digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat
dalam rencana pembelajaran).
c. Ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran,
dan respon siswa terhadap pembelajaran yang positif.
Pembelajaran efektif menurut Wotruba dan Wright (Hamzah B Uno,
2011: 174-190) dapat dilihat dari :
a. Pengorganisasian materi yang baik, dapat dilakukan dengan cara: guru
mengurutkan materi yang akan disampaikan secara logis dan teratur,
mengaitkan materi dengan tujuan pembelajaran
b. Komunikasi yang efektif, sebagai contoh: guru menyajikan materi
dengan jelas, memiliki kemampuan bicara yang baik (nada, intonasi,
ekspresi), mengintepretasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh.
c. Penguasaan dan Antusiasme terhadap Materi Pelajaran, yang termasuk
di dalamnya antara lain: guru menguasai materi pelajaran dengan benar,
menghubungkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki para siswa, memiliki kemauan dan semangat untuk memberikan
pengetahuan kepada para siswa.
d. Sikap positif terhadap siswa, dapat dilakukan dengan cara: guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif,
mengendalikan perilaku siswa selama kegiatan berlangsung Pemberian
nilai yang adil, seperti: guru memberikan soal tes yang sesuai dengan

26
materi yang diajarkan, memberikan umpan balik terhadap hasil
pekerjaan siswa
e. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, seperti guru mengadakan
remidi kepada siswa yang memiliki kemampuan rendah
f. Hasil belajar siswa yang baik, seperti: guru memberikan penilaian
terhadap hasil belajar siswa
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan
bahwa efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dapat
dicapai dari suatu metode pembelajaran tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Tingkat keberhasilan yang digunakan
pada penelitian ini adalah indikator ketuntasan hasil belajar siswa.

2. Cara Menentukan Keefektivan Bahan Ajar


Efektivitas bahan ajar dilakukan dalam uji coba terbatas. Indikator
efektivitas bahan ajar dapat dilihat pada pengetahuan dan pemahaman siswa.
Pengujian efektivitas dilakukan dengan metode quasi eksperimen.
Eksperimen dapat dilakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan
sesudah menggunakan bahan ajar. Model eksperimen ini dapat dilihat pada
gambar berikut.

O1 O2
Gambar 1. Desain Eksperimen Before After

Gambar 1 menjelaskan bahwa O1 merupakan treatment awal dimana nilai


sebelum diberi bahan ajar. O2 merupakan treatment akhir yaitu hasil belajar
setelah penggunaan bahan ajar.

27
Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan desain pretest posttest
control group desain. desain ini dilakukan dengan memilih kelompok
eksperimen dan kelompok kotrol. kelompok eksperimen diberi diberi bahan
ajar non cetak dalam pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak diberi
bahan ajar non cetak. Kedua kelompok tersebut diberi pretest, bila kedua
kelompok tidak berbeda secara signifikan maka kedua kelompok bisa
digunakan. Pengujian efektivitas bahan ajar pada dua kelompok
menggunakan t-test. Rumusnya adalah :

Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok

Korelasi antara hail belajar kedua kelompok dicari dengan menggunakan


persamaan :

dengan,
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes

Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh
harga thitung lebih besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara
pembelajaran kelompok yang ,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang
tidak menggunakan bahan ajar sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar
efektif untuk digunakan.

28
3. Analisis Data Efektifitas
Angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah uji coba di analisis
untuk menentukan keefektifan bahan ajar tersebut.Penskoran data bahan ajar
dapat menggunakan skala likert pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Penskoran Menggunakan Skala Likert

Skor Kategori Persentasi Ketercapaian


Indikator
1 Sangat Tidak Setuju (STS) 0-25
2 Tidak Setuju (TS) 26-50
3 Setuju (S) 51-75
4 Sangat Setuju (SS) 76-100
(Riduwan, 2009)

Data yang diperoleh dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data


menggunakan persamaan berikut.
B
D= x100 %
C

Keterangan:
D = nilai efektifitas
B = skor yang diperoleh
C = skor maksimum
Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka ditetapkan kriteria
efektifitas seperti Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Kategori Efektifitas Perangkat Pembelajaran
Interval Kateori
0-20% Sangat tidak efektif
21-40% Tidak efektif
41-60% Kurang efektif
61-80% Efektif
81-100 Sangat efektif

29
(Riduwan, 2009)

30
BAB III
PEMBAHASAN

A. Matriks Perbedaan Validitas, Reliabilitas, Praktikalitas & Efektivitas


Berikut ini adalah matriks perbedaan Validitas, Reliabilitas, Praktikalitas & Efektivitas:
Tabel 3.1. Tabel matriks perbedaan Validitas, Reliabilitas, Praktikalitas & Efektivitas

No. Pembeda Validitas Reliabilitas Praktikalitas Efektivitas


1. Pengertian Validitas berasal dari kata Relibilitas merupakan Praktikalitas berarti bahwa Efektivitas berasal
validity yang artinya penerjemahan dari kata bersifat praktis, artinya dari kata dasar efektif
keabsahan atau cara yang reliability yang mudah dan senang dalam yang mempunyai arti
semestinya berlaku. mempunyai asal kata rely pemakaiannya. efek, pengaruh, akibat
Validitas adalah suatu yang artinya percaya dan Praktikalitas adalah tingkat atau dapat membawa
ukuran yang menunjukkan ability yang artinya dapat keterpakaian dan hasil. Aspek yang
tingkat kevalidan atau dipercaya. Reliabilitas keterlaksanaan bahan ajar paling penting dalam
kesahihan suatu tes. adalah tingkat atau oleh siswa dan guru yaitu keefektifan adalah
derajat konsistensi dari melaksanakan pengajaran mengetahui tingkat
suatu instrumen dengan menggunakan atau derajat

30
bahan ajar yang telah penerapan produk
direvisi berdasarkan
penilaian validator.
2. Instrumen tes Lembar uji validitas - Lembar uji praktikalitas Lembar Test

MATRIKS INSTRUMEN EVALUASI JENIS BAHAN AJAR


Tabel 3.2 Tabel matriks instrumen evaluasi jenis bahan ajar
JENIS BUKU TEKS DIKTAT BUKU AJAR MODUL HANDOUT
Dasar menulis Hasil penelitian / Hasil mengemas Rencana Rencana Kompetensi Dasar
pemikiran kembali buku Pembelajaran Pembelajaran yang harus di capai
referensi/buku teks
Pengguna utama Pendidik untuk Pendidik untuk Peserta didik untuk Peserta didik untuk Peserta didik untuk
mengajar dan mengajar belajar belajar belajar
meneliti
Alur dan  Sesuai alur  Sesuai alur  Sesuai RP  Sesuai RP  Sesuai
struktur logika/urutan logika / urutan  Ada ilustrasi  Ada prosedur Kompetensi
keilmuan keilmuan  Ada contoh belajar/kerja dasar
 Ada peta  Ada contoh soal  Ada studi kasus  Ada lembar kerja  Ada Ringkasan
keilmuan  Ada soal latihan  Ada soal latihan Materi
 Ada studi kasus (umpan balik) (umpan balik)  Ada Soal
dan ilustrasi
Bahasa  Formal  Formal  Semi-formal  Semi-formal  Semi Formal
 Mengatakan  Mengatakan  Menggambarkan  Menggambarkan  Singkat, Padat,
Jelas

31
Publikasi  Diterbitkan dan Diedarkan  Diterbitkan dan  Diedarkan  Di edarkan
disebarluaskan dikalangan disebarluaskan dikalangan dikalangan
 Ber-ISBN peserta  Ber-ISBN peserta peserta didik
didik/mahasiswa didik/mahasiswa
Kepadatan Substansi Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan
materi pembahasannya kebutuhan bahan kebutuhan bahan kebutuhan bahan Kebutuhan Bahan
pada satu bidang ajar ajar ajar Ajar
ilmu
Untuk belajar Terbimbing Terbimbing Mandiri Mandiri Mandiri
Tujuan Penelitian dan Pengajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Penggunaan Pengajaran

32
B. Validitas Handout

Kisi-kisi Angket Validitas Handout

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Handout


Kategori Penjelasan Jenis Validitas Indikator

Unsur-unsur 1. Standar Validitas isi 1. Topik yang disajikan dalam


Handout Kompetensi (Komponen handout metamorfosis sudah
isi) sesuai dengan tuntutan KI,
KD, dan indikator yang
dirumuskan
2. Kompetensi Dasar Validitas isi 2. Topik yang disajikan dalam
handout metamorfosis sudah
sesuai dengan tuntutan KI,
KD, dan indikator yang
dirumuskan
3. Materi Validitas isi 3. Uraian Materi dan contoh yang
Pembelajaran diberikan relevan dan menarik
perhatian peserta didik
4. Latihan Validitas isi 4. Contoh soal yang diberikan
dapat membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran
dan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
Alur dan a) Sesuai alur Validitas 1. Penyajian Handout (paling
struktur penulisan konstruk sedikit) berisi judul, KD,
(Komponen materi, latihan, penilaian
Penyajian) 2. Struktur dan penyusunan
handout berurutan dan
sistematis
Fungsi 1. Rujukan, referensi Validitas isi 1. Materi pada Handout
dan sumber untuk mengandung informasi yang
kajian ilmu lengkap
2. Handout mencantumkan
referensi yang jelas
3. Sumber materi adalah berasal
dari buku dan sumber relevan
lainnya
4. Bahan bacaan Validitas isi 5. Handout berisikan informasi
pendukung yang sesuai dengan
deskripsi materi pembelajaran.
Bahasa Formal Validitas 1. Bahasa yang digunakan sesuai
Kebahasaan dengan kaidah penulisan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2. Penulisan bahasa
menggunakan kalimat yang
memotivasi peserta didik

33
untuk belajar

3. Informasi yang disampaikan


jelas
4. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang komunikatif bagi
peserta didik
5. Konsisten dalam menggunakan
istilah yang menggambarkan
konsep
Kepadatan Substansi Validitas isi 6. Cakupan substansi materi
materi pembahasannya pada pembelajaran lengkap pada
satu bidang ilmu satu bidang kajian ilmu

ANGKET VALIDASI DOSEN TERHADAP BAHAN AJAR

(HANDOUT)

A. Petunjuk Pengisian

1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang handout yang

dibuat untuk mengumpulkan data penelitian.

2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu

kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai arti

sebagai berikut.
Persentase Ketercapaian
Skor Kategori Indikator

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 – 25

2 Tidak Setuju (TS) 26 – 50

3 Setuju (S) 51 – 75

4 Sangat Setuju (SS) 76 – 100

3. Identitas Bapak/Ibu mohon diisi dengan lengkap

Nama Validator :________________________

Jurusan/Spesialisasi : ________________________

34
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

A. Validitas Isi
1. Topik yang disajikan dalam handout metamorfosis
sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD, dan
indikator yang dirumuskan.
2. Uraian materi dan contoh yang diberikan relevan
dan menarik perhatian peserta didik.
3. Handout berisikan informasi pendukung yang
sesuai dengan deskripsi materi pembelajaran.
4. Uraian materi pada handout mengacu pada
pendekatan saintifik.
5. Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik dalam memahami materi.
6. Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
7. Sumber bacaan yang dimuat dalam Handout sudah
jelas
8. Sumber materi berasal dari buku dan sumber
relevan lainnya
B. Validitas Konstruksi (Komponen Penyajian)

1. Penyajian Handout dimulai dari : Identitas,


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator,
Petunjuk Belajar, Informasi Pendukung, Materi
Pembelajaran, Paparan Isi Materi (Mengamati,
Menanya, Mencoba, Menalar, Mengkomunikasi
kan), Contoh-contoh soal, dan latihan soal.
2. Struktur dan penyusunan Handout berurutan dan
sistematis
3. Pada handout di setiap halamannya disajikan
gambar yang menarik
4. Handout mempunyai tata letak dan lay out teratur

5. Handout mempunyai desain tampilan yang


sederhana dan menarik
C. Validitas Konstruksi (Komponen Kegrafikan)
1. Desain cover handout metamorfosis sudah menarik

2. Jenis ukuran huruf yang digunakan pada handout


metamorfosis sudah bisa dibaca dengan jelas
3. Tata letak gambar pada handout metamorfosis
sudah menarik
4. Tata letak teks pada handout sudah menarik

35
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

5. Warna yang digunakan pada handout metamorfosis


sudah menarik
D. Validitas Kebahasaan
1. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa baik
dan benar menurut kaidah tata bahasa Indonesia
2. Bahasa yang digunakan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
3. Bahasa yang digunakan komunikatif

4. Informasi yang disampaikan jelas

5. Konsisten dalam menggunakan istilah yang


menggambarkan konsep.
Saran

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________
KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan
KESIMPULAN

A B C

Padang, 2019

Validator

(___________________)
NIP

36
B. Praktikalitas Handout

Kisi-kisi Angket Praktikalitas Praktikalitas

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Uji Praktikalitas Handout


Kategori Penjelasan JenisPraktikalitas Indikator
Membantu peserta didik dalam 1. Handout membantu peserta didik dalam memahami konsep
mengikuti struktur fisika.
pembelajaran yang baik.
Manfaat 2. Handout dapat menggantikan catatan peserta didik.
3. Handout membantu peserta didik dalam menghubungkan
materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
Kegunaan
Membantu pendidik dalam 4. Handout membantu pendidik untuk mengajarkan materi
memelihara konsistensi pembelajaran
penyampaian materi di kelas.
5. Handout dapat membantu pendidik dalam mendorong
Manfaat keberanian peserta didik dalam berprestasi.
6. Handout dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
memenuhi tuntutan K13
Memberikan informasi 7. Handout dapat menambah wawasan pembaca (pendidik dan
tambahan yang mudah secara peserta didik)
cepat oleh pendidik dan peseta
didik Manfaat 8. Handout dapat membantu pengetahuan ingatan dan
penyempurnaan materi yang dipelajari.

9. Handout dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.


Tujuan Memudahkan pendidik dalam Kemudahan 1. Penggunaan handout dalam pembelajaran dapat menghemat
Pembuatan menyampaikan materi penggunaan waktu dan efisien digunakan dalam pembelajaran.
pembelajaran 2. Handout membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran

37
Kategori Penjelasan JenisPraktikalitas Indikator
fisika.
Memberikan kesempatan Kemudahan 3. Materi yang ada di dalam handout mudah dipahami.
kepada peserta didik untuk penggunaan 4. Penyajian materi pada Handout lebih praktis dan dapat
mengulangi pelajaran dipelajari oleh siswa secara berulang
5. Bahasa yang digunakan pada handout mudah dipahami
peserta didik

6. Uraian materi dan latihan yang ada pada handout jelas dan
sederhana

7. Handout praktis dan mudah dibawa karena dapat disimpan

8. Handout dapat digunakan berulang-ulang

9. Peserta didik dapat belajar mandiri sesuai dengan


kemampuan belajarnya masing-masing
Menyediakan materi Kemenarikan 1. Desain tampilan penyajian handout menarik untuk dilihat
pembelajaran yang menarik
bagi peserta didik 2. Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
3. Jenis font pada handout terbaca dengan jelas
4. Kombinasi warna yang digunakan dalam handout sudah
menarik

38
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Pendidik

A. Petunjuk

Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan

Handout. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek (√)

pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. KemudahanPenggunaan
Penggunaan handout dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
Handout membantu pendidik untuk mengajarkan
2
materi pembelajaran
Handout dapat membantu pendidik dalam mendorong
3
keberanian peserta didik dalam berprestasi.
Handout dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
4
memenuhi tuntutan K13
Uraian materi dan latihan yang ada pada handout jelas
5
dan sederhana
Handout dapat menambah wawasan pembaca
6
(pendidik dan peserta didik)
Handout praktis dan mudah dibawa karena dapat
7
disimpan
Uraian materi dan latihan yang ada pada handout jelas
8
dan sederhana
B. Kemenarikan Sajian
Desain tampilan penyajian handout menarik untuk
1
dilihat
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi

3 Jenis font pada handout terbaca dengan jelas

Kombinasi warna yang digunakan dalam handout


sudah menarik
4

39
C. Manfaat
Handout membantu peserta didik dalam memahami
1
konsep fisika.
2 Handout dapat menggantikan catatan peserta didik.
Handout membantu peserta didik dalam
3 menghubungkan materi yang dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari.
Handout membantu pendidik untuk mengajarkan
4
materi pembelajaran
Bahasa yang digunakan pada handout mudah
5
dipahami peserta didik
Handout dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
6
memenuhi tuntutan K13
Handout dapat menambah wawasan pembaca
7
(pendidik dan peserta didik)
Handout dapat membantu pengetahuan ingatan dan
8
penyempurnaan materi yang dipelajari.

B. Komentar dan Saran

Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku teks

……………………………………………………………………………………………

…………………...………………………………………………………………………

………………………………………...…………………………………………………

………

Padang, 2019

Praktisi

(___________________)

40
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Peserta didik

A. Petunjuk
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji
kepraktisan Handout. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat
memberikan cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk
beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan handout dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Materi yang ada di dalam handout mudah saya
dipahami.
3 Penyajian materi pada Handout lebih praktis dan
dapat saya pelajari secara berulang
4 Uraian materi dan latihan yang ada pada handout
jelas dan sederhana
5 Bahasa yang digunakan pada handout mudah saya
dipahami
6 Handout praktis dan mudah saya bawa karena dapat
disimpan
7 Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar saya
B. Kemenarikan Sajian

1 Desain tampilan penyajian handout menarik untuk


dilihat

41
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi

3 Saya dapat membaca jelas font pada handout

4 Kombinasi warna yang digunakan dalam handout


sudah menarik
C. Manfaat

1 Handout membantu saya dalam memahami konsep


fisika.
2 Handout dapat menggantikan catatan saya.

3 Handout membantu saya dalam menghubungkan


materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
4 Handout dapat membantu pengetahuan ingatan saya
dan penyempurnaan materi yang saya pelajari.
5 Handout dapat saya gunakan dimana saja dan kapan
saja.
6 Handout membuat saya menjadi aktif dalam
pembelajaran fisika
7 Handout dapat memotivasi saya dalam belajar

8 Handout dapat menambah wawasan saya dalam


materi fisika

B. Komentar dan Saran


Komentar dan saran anandasetelahmengamati dan menganalisisbukuteks
………………………………………………………………………………
………………………………...……………………………………………
…………………………………………………………………...…………
………………………………………

Padang, 2019
Validator

(___________________)

42
C. Validitas Buku Ajar
Kisi-kisi Angket Validitas Buku Ajar
Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Buku Ajar
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Validitas
Unsur-unsur 1. Judul Validitas isi 1. Isi materi buku ajar sesuai
Buku Ajar (Komponen dengan judul setiap
isi) topik/BAB
2. KD Validitas isi 2. Isi materi buku ajar sesuai
dengan kompetensi dasar yang
akan dicapai mahasiswa
3. Materi Validitas isi 3. Isi materi pada buku ajar
Pembelajaran sesuai dengan kemampuan
mahasiswa
4. Latihan Validitas isi 4. Latihan yang diujikan sesuai
dengan materi pada buku ajar
Alur dan a) Sesuai alur Validitas 1. Penyajian buku ajar (paling
struktur penulisan konstruk sedikit) berisi judul, KD,
(Komponen materi, latihan
Penyajian)
b) Ada peta Validitas 2. Penyajian peta konsep sesuai
keilmuan konstruk dengan uraian materi pada
setiap BAB

c) Ada studi Validitas 3. Penggunaan ilustrasi dan studi


kasus/ilustrasi konstruk kasus sesuai dengan materi
pada setiap BAB
Fungsi 1. Rujukan, referensi Validitas isi 1. Materi pada buku ajar
dan sumber untuk mengandung informasi yang
kajian ilmu tepat
2. Buku ajar mencantumkan
referensi yang jelas
3. Sumber materi adalah
pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil
penelitian yang aktual
2. Bahan bacaan Validitas isi 4. Materi pada buku ajar dapat
menambah wawasan
pengetahuan
Bahasa Formal Validitas 1. Bahasa yang digunakan
Kebahasaan bahasa semi formal

2. Penulisan bahasa
menggunakan kalimat yang
efektif dan efesien
3. Informasi yang disampaikan
jelas
4. Bahasa yang digunakan

43
adalah bahasa yang
komunikatif bagi mahasiswa
5. Bahasa yan digunakan
memotivasi mahasiswauntuk
belajar
Kepadatan Substansi Validitas isi 1. Cakupan substansi materi
materi pembahasannya pada pembelajaran lengkap pada
satu bidang ilmu satu bidang kajian ilmu

Keterbacaan Mudah dibaca Validitas 1. Ilustrasi, grafis, gambar, foto


Kegrafisan sesuai dengan materi
pembelajaran
2. Buku Ajar menggunakan font
yang jelas dan terbaca
Instrumen Validitas Buku Ajar

Judul Buku Ajar : ...........

Mata Pelajaran : ...........

Penulis : ...........

Validator : ...........

Tanggal : ...........

Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
No KOMPONEN 1 2 3 4
KELAYAKAN ISI
1 Isi materi buku ajar sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
2 Isi materi buku ajar sesuai dengan kompetensi dasar
yang akan dicapai mahasiswa
4 Isi materi pada buku ajar sesuai dengan kemampuan
mahasiswa
5 Latihan yang diujikan sesuai dengan materi pada buku
ajar
7 Materi pada buku ajar mengandung informasi yang
lengkap

44
8 Buku ajar mencantumkan referensi yang jelas
9 Sumber materi adalah pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil penelitian yang aktual
10 Materi pada buku ajar dapat menambah wawasan
pengetahuan
KEBAHASAAN
12 Bahasa yang digunakan adalah bahasa semi formal
13 Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang efektif
dan efesien
14 Informasi yang disampaikan jelas
15 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
komunikatif bagi mahasiswa
16 Bahasa yan digunakan memotivasi
mahamahasiswauntuk belajar
PENYAJIAN
17 Penyajian buku ajar (paling sedikit) berisi judul, KD,
materi, latihan, penilaian
19 Penyajian peta konsep sesuai dengan uraian materi
pada setiap BAB
20 Penggunaan ilustrasi dan studi kasus sesuai dengan
materi pada setiap BAB
KEGRAFISAN
21 Ilustrasi, grafis, gambar, foto sesuai dengan materi
pembelajaran
23 Buku Ajar menggunakan font yang jelas dan terbaca.

Komentar/saran validator:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Padang, 2019

Validator

(___________________)
NIP

45
C. Praktikalitas Buku Ajar
Kisi-kisi Angket Praktikalitas Buku Ajar
Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Uji Praktikalitas Buku Ajar
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Praktikalitas
Kegunaan Membantu Manfaat 1. Buku ajar membantu
mahamahasiswadalam mahamahasiswa memahami
melaksanakan materi
kurikulum karena
disusun berdasarkan
kurikulum yang berlaku

Menjadi pegangan Manfaat 2. Buku ajar membantu


mahamahasiswadalam pendidik untuk mengajarkan
menentukan belajar materi pembelajaran
3. Buku ajar dapat menunjang
kegiatan pendidik dalam
memenuhi tuntunan
pembelajaran
Memberikan Manfaat 4. Buku ajar menambah
pengetahuan bagi wawasan bagi pembaca
pendidik maupun (pendidik maupun
mahasiswa mahasiswa

Tujuan Memudahkan pendidik Kemudahan 1. Penggunaan buku ajar


Pembuatan dalam menyampaikan penggunaan membuat waktu
materi pembelajaran pembelajaran lebih efektif
dan efisien
2. Buku ajar dapat digunakan
kapan saja dan dimana saja,
sesuai dengan kebutuhan
pendidik
Memberikan Kemudahan 1. Isi buku ajar secara
kesempatan kepada penggunaan keseluruhan mudah
mahamahasiswauntuk dipahami oleh pendidik dan
mengulangi pelajaran mahasiswa
2. Bahasa yang digunakan
pada buku ajar mudah
dipahami mahasiswa
3. Uraian materi dan latihan
yang ada pada buku
ajarjelas dan sederhana
4. Buku ajar praktis dan
mudah dibawa karena dapat
disimpan
5. Buku ajar dapat digunakan
berulang-ulang

46
6. Mahamahasiswa dapat
belajar mandiri sesuai
dengan kemampuan
belajarnya masing-masing
Menyediakan materi Kemenarikan 1. Desain tampilan penyajian
pembelajaran yang buku ajar menarik untuk
menarik bagi mahasiswa dilihat
2. Isi materi dalam buku ajar
dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai
materi
3. Jenis font pada buku ajar
terbaca dengan jelas

Instrumen Uji Kepraktisan Buku Ajar Bagi Pendidik

A. Petunjuk

Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan Buku

Ajar. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek (√) pada

kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak Setuju

3 Setuju

4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4

A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku ajar membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku ajar dapat digunakan kapan saja dan dimana saja,
2
sesuai dengan kebutuhan pendidik

47
Isi buku ajar secara keseluruhan mudah dipahami oleh
3
pendidik
Bahasa yang digunakan pada buku ajar mudah
4
dipahami
Uraian materi dan latihan yang ada pada buku ajarjelas
5
dan sederhana
Buku ajar praktis dan mudah dibawa karena dapat
6
disimpan
7 Buku ajar dapat digunakan berulang-ulang

Mahasiswa dapat belajar mandiri sesuai dengan


8
kemampuan belajarnya masing-masing

B. Kemenarikan Sajian

Desain tampilan penyajian buku ajar menarik untuk


1
dilihat
Isi materi dalam buku ajar dilengkapi dengan ilustrasi,
2 gambar, foto yang sesuai materi
3 Jenis font pada buku ajar terbaca dengan jelas

C. Manfaat

1 Buku ajar membantu mahamahasiswa berpikir kritis

2 Buku ajar membantu pendidik untuk mengajarkan


materi pembelajaran
4 Buku ajar menambah wawasan bagi pendidik maupun
mahasiswa

A. Komentar dan Saran

Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku ajar

……………………………………………………………………………………………

…………………...………………………………………………………………………

Padang, 2019

Praktisi

(___________________)
NIP

48
Instrumen Uji Kepraktisan Buku Ajar Bagi Mahasiswa

A. Petunjuk

Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan Buku

Ajar. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√) pada kolom

yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak Setuju

3 Setuju

4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4

A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku ajar membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku ajar dapat saya gunakan kapan saja dan dimana
2
saja, sesuai dengan kebutuhan
3 Isi buku ajar secara keseluruhan mudah saya pahami

Bahasa yang digunakan pada buku ajar mudah saya


4
pahami
Uraian materi dan latihan yang ada pada buku ajarjelas
5
dan sederhana
Buku ajar praktis dan mudah saya bawa karena dapat
6
disimpan
7 Buku ajar dapat saya gunakan berulang-ulang

Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan


8
belajarnya masing-masing menggunakan buku ajar
B. Kemenarikan Sajian
Desain tampilan penyajian buku ajar menarik untuk
1
saya lihat
2 Isi materi dalam buku ajar dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi

49
Jenis font pada buku ajar terbaca dengan jelas oleh
3
saya
C. Manfaat

1 Buku ajar membantu saya memahami materi

2 Buku ajar membantu pendidik untuk mengajarkan


sayamateri pembelajaran
3 Buku ajar menambah wawasan bagi saya

Komentar dan Saran

Komentar dan saran ananda setelah mengamati dan menganalisis buku ajar

……………………………………………………………………………………………

…………………...………………………………………………………………………

………………………………………...…………………………………………………

……………………………………………………………...……………………………

………………………………………...…………………………………………………

……………………………………………………………...……………………………

Padang, 2019

Praktisi

(___________________)
NIM

50
F. Efektivitas Buku Ajar
Efektivitas bahan ajar dilakukan dalam uji coba terbatas. Indikator efektivitas bahan ajar
dapat dilihat pada pengetahuan dan pemahaman siswa. Pengujian efektivitas dilakukan
dengan metode quasi eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan membandingkan
keadaan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar.
Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan desain pretest posttest control group
desain. Desain ini dilakukan dengan memilih kelompok eksperimen dan kelompok kotrol.
Kelompok eksperimen diberi diberi bahan ajar buku ajar dalam pembelajaran sedangkan
kelas kontrol tidak diberi bahan ajar buku ajar. Pengujian efektivitas bahan ajar pada dua
kelompok menggunakan t-test. Rumusnya adalah :

Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok
Korelasi antara hasil belajar kedua kelompok dicari dengan menggunakan persamaan :

dengan
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh harga thitung lebih
besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajaran kelompok yang
,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang tidak menggunakan bahan ajar sehingga dapat
dikatakan bahwa bahan ajar efektif untuk digunakan.

51
Uji efektifitas buku ajar fisika dasar

KISI-KISI SOAL

Mata Pelajaran : Fisika


Sesi/Semester : A/1
Materi : vector
Alokasi Waktu : 45 menit
Jumlah Butir Soal : 3 butir

Kompetensi Indikator Pencapaian Bentuk Tngkat Kognitif Bobot


Indikator Soal Nomor Soal
Dasar Kompetensi Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2.3 Menjelaskan ciri suatu Diberikan √


Menggunakan vektor sebagai ruas pernyataan,
sifat-sifat dan garis berarah dan mahasiswadapat
operasi aljabar pasangan terurut membedakan Esaay 1 5
vektor dalam bilangan real antara besaran
pemecahan vector dan besaran
masalah; scalar

Menentukan panjang Diberikan gambar √


suatu vektor di bidang sebuah vector
dan ruang mahasiswadapat Esaay 2 10
mencari besaran
terkait

Menjelaskan aplikasi Diberikan gambar Esaay √ 3 5


besaran vector dalam aplikasi besaran

52
kehiudpan sehari hari. vector
mahamahasiswada
pat menjelaskan
aplikasi lain yang
berhubungan

Total skor (skor maksimum) 20

Penilaian : Skor perolehan/skor maksimum x 100

Soal

1. Jelaskanperbedaan besaran vector dan besaran scalar beserta contoh ?


2. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah 10 Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan kedua vector ?
3. Jelaskan aplikasi vector dalam kehidupan sehari hari ?

Kunci Jawaban

1. Besaran vector adalah besaran yang memiliki arah dan nilai seperti percepatan dan gaya. Sedangkan besaran scalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai saja tetapi tidak memiliki arah seperti massa dan panjang.

2. dengan rumus :

Diperoleh hasil

53
Catatan rumus:
cos (180° − α) = − cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° − 60°) = − cos 60° = − ½

3. Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua
vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin. Dan Ketika perahu menyebrangi sebuah sungai, maka kecepatan gerak perahu
yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.

54
Efektivitas penggunaan dari bahan ajar kita peroleh dengan melihat peningkatan hasil
belajar mahasiswa. Lalu dibandingkan dengan kategori analisis efektifitas berikut.

Interval Kateori
0-20% Sangat tidak efektif
21-40% Tidak efektif
41-60% Kurang efektif
61-80% Efektif
81-100 Sangat efektif

Hasil nilai Postest Siswa

No. Nama Postest Kategori


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Rata-rata

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………………
……………...……………………………………………………………………………
…………………………………...………………………………………………………

55
G. Reliabelitas buku ajar

Reliabelitas buku ajar dapat dilakukan dengan menguji buku tersebut kepada
mahasiswalain dan mengadakan tes akhir kepada siswaa tersebt sehingga dapat dihitung
reliabelitasnya. Untuk membandingkan hasil reliabelitas dapat dibandingkan dengan table
r11berikut :

No Kriteria Reliabilitas Kriteria

1 0.90 < rıı≤ 1.00 Reabilitas tinggi sekali

2 0.70 < rıı≤ 0.90 Reabilitas tinggi

3 0.40 < rıı≤ 0.70 Reablitas cukup

4 0.20 < rıı≤ 0.40 Reabilitas rendah

5 0.00 < rıı≤ 0.20 Reablitas sangat rendah

(Slameto, 1988)

Serta dibuatkan hasil r hitungnya

r 11 hitung r 11 tabel

………….. ……………

Kesimpulan :

…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........

56
H. Validitas Buku Teks
Kisi-kisi Angket Validitas Buku Teks
Tabel 3.7. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Buku Teks
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Validitas
Unsur-unsur Judul Validitas isi Isi materi buku teks sesuai
Buku Teks (Komponen dengan judul setiap topik/BAB
isi)

KD Validitas isi Isi materi buku teks sesuai


dengan kompetensi dasar yang
akan dicapai peserta didik
Materi Pembelajaran Validitas isi Materi pembelajaran buku teks
sesuai dengan kaidah keilmuan

Isi materi pada buku teks sesuai


dengan kemampuan peserta didik

Latihan Validitas isi Latihan yang diujikan sesuai


dengan materi pada buku teks
Penilaian Validitas isi Terdapat penilaian pada akhir
setiap bab
Alur dan Sesuai alur penulisan Validitas Penyajian buku teks (paling
struktur konstruk sedikit) berisi judul, KD, materi,
(Komponen latihan, penilaian
Penyajian) Struktur dan penyusunan buku
teks berurutan dan sistematis
Ada peta keilmuan Validitas Penyajian peta konsep sesuai
konstruk dengan uraian materi pada setiap
BAB
Ada studi Validitas Penggunaan ilustrasi dan studi
kasus/ilustrasi konstruk kasus sesuai dengan materi pada
setiap BAB
Fungsi Rujukan, referensi Validitas isi Materi pada buku teks
dan sumber untuk mengandung informasi yang
kajian ilmu lengkap
Buku teks mencantumkan referensi
yang jelas
Sumber materi adalah
pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil penelitian
yang aktual
Bahan bacaan Validitas isi Materi pada buku teks dapat
menambah wawasan
pengetahuan
Bahasa Formal Validitas Bahasa yang digunakan sesuai
Kebahasaan dengan kaidah penulisan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

57
Penulisan bahasa menggunakan
kalimat yang efektif dan efesien

Informasi yang disampaikan jelas


Bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang komunikatif bagi
peserta didik
Bahasa yan digunakan
memotivasi siswa untuk belajar
Kepadatan Substansi Validitas isi Cakupan substansi materi
materi pembahasannya pada pembelajaran lengkap pada satu
satu bidang ilmu bidang kajian ilmu

Keterbacaan Mudah dibaca Validitas Ilustrasi, grafis, gambar, foto


Kegrafisan sesuai dengan materi
pembelajaran
Tampilan menggunakan warna
dan desain menarik
Buku Teks menggunakan font
yang jelas dan terbaca

58
Instrumen Validitas Buku Teks

Judul Buku Teks : Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis : ........................................
Validator : ........................................
Tanggal : ........................................

Petunjukpengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang palingsesuaidenganpenilaian Anda.
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
No KOMPONEN 1 2 3 4
KELAYAKAN ISI
1 Isi materi buku teks sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
2 Isi materi buku teks sesuai dengan kompetensi dasar
yang akan dicapai peserta didik
3 Materi pembelajaran buku teks sesuai dengan kaidah
keilmuan
4 Isi materi pada buku teks sesuai dengan kemampuan
peserta didik
5 Latihan yang diujikan sesuai dengan materi pada buku
teks
6 Terdapat penilaian pada akhir setiap bab
7 Materi pada buku teks mengandung informasi yang
lengkap
8 Buku teks mencantumkan referensi yang jelas
9 Sumber materi adalah pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil penelitian yang aktual
10 Materi pada buku teks dapat menambah wawasan
pengetahuan
11 Cakupan substansi materi pembelajaran lengkap pada
satu bidang kajian ilmu
KEBAHASAAN
12 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah penulisan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
13 Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang efektif
dan efesien
14 Informasi yang disampaikan jelas
15 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
komunikatif bagi peserta didik
16 Bahasa yan digunakan memotivasi siswa untuk belajar

59
PENYAJIAN
17 Penyajian buku teks (paling sedikit) berisi judul, KD,
materi, latihan, penilaian
18 Struktur dan penyusunan buku teks berurutan dan
sistematis
19 Penyajian peta konsep sesuai dengan uraian materi
pada setiap BAB
20 Penggunaan ilustrasi dan studi kasus sesuai dengan
materi pada setiap BAB
KEGRAFISAN
21 Ilustrasi, grafis, gambar, foto sesuai dengan materi
pembelajaran
22 Tampilan menggunakan warna dan desain menarik
23 Buku Teks menggunakan font yang jelas dan terbaca.

Komentar/saran validator:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
I. Praktikalitas Buku Te
.........................................................................................................................................
J. k

Padang, 2019
Validator

(___________________)
NIP

60
I. Kisi-kisi Angket Praktikalitas Buku Teks
Tabel 3.8. Kisi-kisi Angket Uji Praktikalitas Buku Teks
Kategori Penjelasan Jenis Indikator
Praktikalitas
Kegunaan Membantu peserta Manfaat 1. Buku teks membantu peserta
didik dalam didik memahami materi
melaksanakan 2. Buku teks memfasilitasi peserta
kurikulum karena didik untuk dapat berlatih
disusun berdasarkan memecahkan masalah
kurikulum yang 3. Buku teks membantu peserta
berlaku didik berpikir kritis

Menjadi pegangan Manfaat 4. Buku teks membantu pendidik


guru dalam untuk mengajarkan materi
menentukan metode pembelajaran
pembelajaran 5. Buku teks dapat menjadi
rujukan bagi pendidik dalam
mengaktifkan siswa dalam
belajar
6. Buku teks dapat menunjang
kegiatan pendidik dalam
memenuhi tuntutan K13
7. Buku teks dapat digunakan
untuk memotivasi belajar siswa
Memberikan Manfaat 8. Buku teks menambah wawasan
pengetahuan bagi bagi pembaca (pendidik
pendidik maupun maupun peserta didik
peserta didik

Tujuan Memudahkan Kemudahan 1. Penggunaan buku teks


Pembuatan pendidik dalam penggunaan membuat waktu pembelajaran
menyampaikan lebih efektif dan efisien
materi pembelajaran 2. Buku teks dapat digunakan
kapan saja dan dimana saja,

61
sesuai dengan kebutuhan
pendidik
Memberikan Kemudahan 3. Isi buku teks secara
kesempatan kepada penggunaan keseluruhan mudah dipahami
peserta didik untuk oleh pendidik dan peserta didik
mengulangi 4. Bahasa yang digunakan pada
pelajaran buku teks mudah dipahami
peserta didik
5. Uraian materi dan latihan yang
ada pada buku teks jelas dan
sederhana
6. Buku teks praktis dan mudah
dibawa karena dapat disimpan
7. Buku teks dapat digunakan
berulang-ulang
8. Peserta didik dapat belajar
mandiri sesuai dengan
kemampuan belajarnya masing-
masing
Menyediakan materi Kemenarikan 4. Desain tampilan penyajian
pembelajaran yang buku teks menarik untuk dilihat
menarik bagi peserta 5. Isi materi dalam buku teks
didik dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
6. Jenis font pada buku teks
terbaca dengan jelas
7. Kombinasi warna yang
digunakan dalam buku teks
sudah proporsional

62
Instrumen Uji Kepraktisan Buku Teks Bagi Pendidik

Petunjuk

Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan


Buku Teks. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan
cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan
yaitu :

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak Setuju

3 Setuju

4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4

A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku teks membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku teks dapat digunakan kapan saja dan dimana
2
saja, sesuai dengan kebutuhan pendidik
Isi buku teks secara keseluruhan mudah dipahami
3
oleh pendidik
Bahasa yang digunakan pada buku teks mudah
4
dipahami
Uraian materi dan latihan yang ada pada buku teks
5
jelas dan sederhana
Buku teks praktis dan mudah dibawa karena dapat
6
disimpan
7 Buku teks dapat digunakan berulang-ulang

Peserta didik dapat belajar mandiri sesuai dengan


8
kemampuan belajarnya masing-masing
B. Kemenarikan Sajian

63
Desain tampilan penyajian buku teks menarik untuk
1
dilihat
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi
3 Jenis font pada buku teks terbaca dengan jelas

Kombinasi warna yang digunakan dalam buku teks


4
sudah proporsional
C. Manfaat

1 Buku teks membantu peserta didik memahami


materi
2 Buku teks memfasilitasi peserta didik untuk dapat
berlatih memecahkan masalah
3 Buku teks membantu peserta didik berpikir kritis

4 Buku teks membantu pendidik untuk mengajarkan


materi pembelajaran
5 Buku teks dapat menjadi rujukan bagipen didik
dalam mengaktifkan siswadalambelajar
6 Buku teks dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
memenuhi tuntutan K13
7 Buku teks dapat digunakan untuk memotivasi
belajar siswa
8 Buku teks menambah wawasan bagi pendidik
maupun peserta didik

Komentar dan Saran


Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku
teks
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………...……………………………………………………………………
…………………………………………...…………………………………………
Padang, 2019
Praktisi

(___________________)
NIP

64
Instrumen Uji Kepraktisan Buku Teks Bagi Peserta didik

A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Buku Teks. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√)
pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak Setuju

3 Setuju

4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4

A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku teks membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku teks dapat saya gunakan kapan saja dan dimana
2
saja, sesuai dengan kebutuhan
3 Isi buku teks secara keseluruhan mudah saya pahami

Bahasa yang digunakan pada buku teks mudah saya


4
pahami
Uraian materi dan latihan yang ada pada buku teks
5
jelas dan sederhana
Buku teks praktis dan mudah saya bawa karena dapat
6
disimpan
7 Buku teks dapat saya gunakan berulang-ulang

Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan


8
belajarnya masing-masing menggunakan buku teks
B. Kemenarikan Sajian

Desain tampilan penyajian buku teks menarik untuk


1
saya lihat

65
2 Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan
ilustrasi, gambar, foto yang sesuai materi
Jenis font pada buku teks terbaca dengan jelas oleh
3
saya
Kombinasi warna yang digunakan dalam buku teks
4
menarik bagi saya
C. Manfaat

1 Buku teks membantu saya memahami materi

2 Buku teks memfasilitasi saya untuk dapat berlatih


memecahkan masalah
3 Buku teks membantu saya berpikir kritis

4 Buku teks membantu guru untuk mengajarkan saya


materi pembelajaran
5 Buku teks dapat menjadi rujukan bagi guru dalamm
engaktifkan siswa dalam belajar
6 Buku teks dapat menunjang kegiatan saya dalam
memenuhi tuntutan K13
7 Buku teks dapat digunakan untuk memotivasi
belajar siswa
8 Buku teks menambah wawasan bagi saya

Komentar dan Saran


Komentar dan saran ananda setelah mengamati dan menganalisis buku teks
………………………………………………………………………………………
………………………...……………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………...……………………………………………………………………………
…………………………………...…………………………………………………
……………………………………………………………...………………………
Padang, 2019
Validator

(___________________)
NIP

66
J. Efektivitas Buku Teks
Efektivitas bahan ajar dilakukan dalam uji coba terbatas. Indikator efektivitas bahan
ajar dapat dilihat pada pengetahuan dan pemahaman siswa. Pengujian efektivitas
dilakukan dengan metode quasi eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar.
Metode eksperimen lainnya dapat dilakukan dengan desain pretest posttest control
group desain. Desain ini dilakukan dengan memilih kelompok eksperimen dan
kelompok kotrol. Kelompok eksperimen diberi diberi bahan ajar buku teks dalam
pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak diberi bahan ajar buku teks. Pengujian
efektivitas bahan ajar pada dua kelompok menggunakan t-test. Rumusnya adalah :

Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok

Korelasi antara hasil belajar kedua kelompok dicari dengan menggunakan


persamaan :

dengan
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes

Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh harga thitung
lebih besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajaran
kelompok yang ,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang tidak menggunakan
bahan ajar sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar efektif untuk digunaka

67
K. Validitas Modul
Kisi-kisi Angket Validitas Modul
Tabel 3.9. Kisi-kisi Angket Uji Validitas Modul
Kategori Penjelasan Jenis Validitas Indikator
1. Judul Validitas isi 1. Uraian materi modul sesuai dengan judul setiap topik/BAB
(Komponen isi)
2. Petunjuk belajar Validitas isi 2. Terdapat Petunjuk belajar pada modul
3. Standar Kompetensi Validitas isi 3. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD,
dan indikator yang dirumuskan
4. Kompetensi Dasar Validitas isi 4. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD,
dan indikator yang dirumuskan
5. Indikator Validitas isi 5. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan KI, KD,
Unsur-unsur dan indikator yang dirumuskan
Modul 6. Informasi pendukung Validitas isi 6. Modul berisikan informasi pendukung yang sesuai dengan
deskripsi materi pembelajaran.
7. Materi Validitas isi 7. Uraian Materi dan contoh yang diberikan relevan dan
menarik perhatian peserta didik
8. Latihan Validitas isi 8. Contoh soal yang diberikan dapat membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar.

68
9. Tugas / langkah kerja Validitas isi 9. Terdapat langkah kerja pada modul

10. Penilaian Validitas isi 10. Terdapat penilaian pada akhir setiap materi

Alur dan struktur 1. Sesuai RP Validitas konstruk 3. Penyajian modul berisi judul, KD, materi, latihan, penilaian
(Komponen 4. Terdapat langkah-langkah belajar/kerja pada modul
Penyajian) 5. Terdapat lembar kerja pada modul
Fungsi Rujukan, referensi dan sumber Validitas isi 1. Materi pada modul mengandung informasi yang lengkap
untuk kajian ilmu 7. Modul mencantumkan referensi yang jelas
8. Sumber materi adalah berasal dari buku dan sumber relevan
lainnya
Bahan bacaan Validitas isi 1. Modul berisikan informasi pendukung yang sesuai dengan
deskripsi materi pembelajaran.
Bahasa Semi Formal Validitas 6. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh peserta
Kebahasaan didik
7. Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang memotivasi
peserta didik untuk belajar
8. Informasi yang disampaikan jelas
9. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang komunikatif
bagi peserta didik
10. Konsisten dalam menggunakan istilah yang

69
menggambarkan konsep
Kepadatan materi Substansi pembahasannya pada Validitas isi 1. Cakupan substansi materi pembelajaran lengkap pada satu
satu bidang ilmu bidang kajian ilmu

70
ANGKET VALIDASI DOSEN TERHADAP BAHAN AJAR
(HANDOUT)
Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang handout
yang dibuat untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai
arti sebagai berikut.
Skor Kategori Persentase Ketercapaian Indikator

1
Sangat Tidak 0 – 25
Setuju (STS)
2
Tidak Setuju 26 – 50
(TS)
3 Setuju (S) 51 – 75

4
Sangat Setuju 76 – 100
(SS)

3. Identitas Bapak/Ibu mohon diisi dengan lengkap


Nama Validator :________________________

Jurusan/Spesialisasi : ________________________

Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

A. Validitas Isi
9. Uraian materi modul sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
10. Terdapat Petunjuk belajar pada modul

11. Topik yang disajikan dalam modul sudah


sesuai dengan tuntutan KI, KD, dan indikator
yang dirumuskan.
12. Modul berisikan informasi pendukung yang
sesuai dengan deskripsi materi pembelajaran.
13. Uraian materi dan contoh yang diberikan
relevan dan menarik perhatian peserta didik.

71
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS
14. Contoh soal yang diberikan dapat
membantu peserta didik dalam memahami
materi.
15. Contoh soal yang diberikan dapat
membantu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
16. Terdapat langkah kerja pada modul

17. Terdapat penilaian pada akhir setiap materi

18. Sumber bacaan yang dimuat dalam modul


sudah jelas
19. Sumber materi berasal dari buku dan sumber
relevan lainnya
B. Validitas Konstruksi (Komponen Penyajian)
6. Penyajian modul dimulai dari : judul,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator,
Petunjuk Belajar, Informasi Pendukung, Materi
Pembelajaran, Paparan Isi Materi (Mengamati,
Menanya, Mencoba, Menalar, Mengkomunikasi
kan), Contoh-contoh soal, dan latihan soal.
7. Struktur dan penyusunan modul berurutan dan
sistematis
8. Pada modul di setiap halamannya disajikan
gambar yang menarik
9. Modul mempunyai tata letak dan lay out teratur

10. Modul mempunyai desain tampilan yang


sederhana dan menarik
C. Validitas Konstruksi (Komponen Kegrafikan)

6. Desain cover modul sudah menarik

7. Jenis ukuran huruf yang digunakan pada modul


sudah bisa dibaca dengan jelas
8. Tata letak gambar pada modul sudah menarik

9. Tata letak teks pada modul sudah menarik

10. Warna yang digunakan pada modul sudah

72
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS
menarik
D. Validitas Kebahasaan
6. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh
peserta didik
7. Bahasa yang digunakan memotivasi peserta
didik untuk belajar.
8. Bahasa yang digunakan komunikatif

9. Informasi yang disampaikan jelas

10. Konsisten dalam menggunakan istilah yang


menggambarkan konsep.

Saran

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan
KESIMPULAN

A B C

Padang, 2019
Validator

(___________________)
NIP.

73
L. Praktikalitas Modul

Kisi-kisi Angket Praktikalitas Praktikalitas

Tabel 3.10. Kisi-kisi Angket Uji Praktikalitas Modul


Kategori Penjelasan JenisPraktikalitas Indikator
Kegunaan Membantu peserta didik Manfaat 1. Modul membantu peserta didik untuk belajar mandiri
belajar mandiri 2. Modul mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik
dan mudah dipahami oleh peserta didik
1. Modul sebagai bahan rujukan peserta didik
4. Agar siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan
materi yang telah dipelajarinya.
Tujuan Memudahkan pendidik dalam Kemudahan 10. Penggunaan modul dalam pembelajaran dapat menghemat
Pembuatan menyampaikan materi penggunaan waktu dan efisien digunakan dalam pembelajaran.
pembelajaran 11. Modul membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran
fisika.
Memberikan kesempatan Kemudahan 12. Materi yang ada di dalam modul mudah dipahami.
kepada peserta didik untuk penggunaan 13. Penyajian materi pada modul lebih praktis dan dapat
mengulangi pelajaran dipelajari oleh siswa secara berulang
14. Bahasa yang digunakan pada modul mudah dipahami
peserta didik

15. Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas dan
sederhana

16. Modul praktis dan mudah dibawa karena dapat disimpan

17. Modul dapat digunakan berulang-ulang

74
Kategori Penjelasan JenisPraktikalitas Indikator
18. Peserta didik dapat belajar mandiri sesuai dengan
kemampuan belajarnya masing-masing
Menyediakan materi Kemenarikan 5. Desain tampilan penyajian modul menarik untuk dilihat
pembelajaran yang menarik
bagi peserta didik 6. Isi materi dalam buku teks dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
7. Jenis font pada modul terbaca dengan jelas
8. Kombinasi warna yang digunakan dalam modul sudah
menarik

75
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Pendidik

Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Handout. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek
(√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. KemudahanPenggunaan
Penggunaan modul dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Modul membantu pendidik untuk mengajarkan materi
pembelajaran
3 Modul dapat membantu pendidik dalam mendorong
keberanian peserta didik dalam berprestasi.
5 Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas
dan sederhana
6 Modul dapat menambah wawasan pembaca (pendidik
dan peserta didik)
7 Modul praktis dan mudah dibawa karena dapat
disimpan
8 Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas
dan sederhana
B. Kemenarikan Sajian
1 Desain tampilan penyajian modul menarik untuk
dilihat
2 Isi materi dalam modul dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi

3 Jenis font pada modul terbaca dengan jelas


4 Kombinasi warna yang digunakan dalam modul sudah

76
menarik
C. Manfaat
1 Modul membantu peserta didik untuk belajar mandiri

2 Modul mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan


baik dan mudah dipahami oleh peserta didik
3 Modul membantu pendidik untuk mengajarkan materi
pembelajaran
4 Bahasa yang digunakan pada modul mudah dipahami
peserta didik
5 Modul dapat menambah wawasan pembaca (pendidik
dan peserta didik)

Komentar dan Saran


Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku
teks
………………………………………………………………………………………
………………………...……………………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………...……………………………………
…………………………………………………………………………...…………

Padang, 2019
Praktisi

(___________________)
NIP.

77
Instrumen Uji Kepraktisan Handout Bagi Peserta didik

Petunjuk
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Handout. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√)
pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan moduldalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Materi yang ada di dalam modul mudah saya dipahami.

3 Penyajian materi pada modul lebih praktis dan dapat


saya pelajari secara berulang
4 Uraian materi dan latihan yang ada pada modul jelas
dan sederhana
5 Bahasa yang digunakan pada modul mudah saya
dipahami
6 modul praktis dan mudah saya bawa karena dapat
disimpan
7 Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar saya
B. Kemenarikan Sajian

1 Desain tampilan penyajian modul menarik untuk


dilihat
2 Isi materi dalam modul dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi

3 Saya dapat membaca jelas font pada modul

78
4 Kombinasi warna yang digunakan dalam modul sudah
menarik
C. Manfaat

1 Modul membantu saya dalam memahami konsep


fisika.
2 Modul dapat menggantikan pendidik dalam
pembelajaran
3 Modul dapat saya gunakan dimana saja dan kapan
saja.
4 Modul membuat saya menjadi aktif dalam
pembelajaran fisika
5 Modul dapat memotivasi saya dalam belajar

6 Modul dapat menambah wawasan saya dalam materi


fisika

Komentar dan Saran


Komentar dan saran anandasetelahmengamati dan menganalisisbukuteks
………………………………………………………………………………………
………………………...……………………………………………………………
…………………………………………………...…………………………………
……………………………………………………………………………...………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………...………………………………………
………………………………………………………………………...……………
………………………………………………………………………………………
…………...……………………………

Padang, 2019
Praktisi

(___________________)

79
ANGKET VALIDASI DOSEN TERHADAP BAHAN AJAR
(HANDOUT)
Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang handout
yang dibuat untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai
arti sebagai berikut.
Persentase Ketercapaian
Skor Kategori Indikator

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 – 25

2 Tidak Setuju (TS) 26 – 50

3 Setuju (S) 51 – 75

4 Sangat Setuju (SS) 76 – 100

3. Identitas Bapak/Ibu mohon diisi dengan lengkap


Nama Validator :________________________

Jurusan/Spesialisasi : ________________________

Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

A. Validitas Isi
Uraian materi modul sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
Terdapat Petunjuk belajar pada modul

Topik yang disajikan dalam modul sudah sesuai


dengan tuntutan KI, KD, dan indikator yang
dirumuskan.
Modul berisikan informasi pendukung yang sesuai
dengan deskripsi materi pembelajaran.
Uraian materi dan contoh yang diberikan relevan
dan menarik perhatian peserta didik.

80
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS
Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik dalam memahami materi.
Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
Terdapat langkah kerja pada modul

Terdapat penilaian pada akhir setiap materi

Sumber bacaan yang dimuat dalam modul sudah


jelas
Sumber materi berasal dari buku dan sumber
relevan lainnya
B. Validitas Konstruksi (Komponen Penyajian)
Penyajian modul dimulai dari : judul, Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Petunjuk
Belajar, Informasi Pendukung, Materi
Pembelajaran, Paparan Isi Materi (Mengamati,
Menanya, Mencoba, Menalar, Mengkomunikasi
kan), Contoh-contoh soal, dan latihan soal.
Struktur dan penyusunan modul berurutan dan
sistematis
Pada modul di setiap halamannya disajikan gambar
yang menarik
Modul mempunyai tata letak dan lay out teratur

Modul mempunyai desain tampilan yang


sederhana dan menarik
C. Validitas Konstruksi (Komponen Kegrafikan)

Desain cover modul sudah menarik

Jenis ukuran huruf yang digunakan pada modul


sudah bisa dibaca dengan jelas
Tata letak gambar pada modul sudah menarik

Tata letak teks pada modul sudah menarik

Warna yang digunakan pada modul sudah menarik

D. Validitas Kebahasaan

81
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh
peserta didik
Bahasa yang digunakan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
Bahasa yang digunakan komunikatif

Informasi yang disampaikan jelas

Konsisten dalam menggunakan istilah yang


menggambarkan konsep.

Saran

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan
KESIMPULAN

A B C

Padang, 2019
Validator

(___________________)
NIP.

82
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah,
1. Validitas suatu bahan ajar adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan bahan ajar tersebut. Validitas ini divalidasi oleh para ahli di
bidang tersebut.
2. Reliabilitas adalah ketepatan atau kejegan tersebut dalam menilai apa
adanya, artinya kapan pun tersebut digunakanakan memberikan hasil yang
sama atau relatif sama. Bahan ajar yang dikembangkan tidak memerlukan
reliabilitas.
3. Kepraktisan suatu bahan ajar diartikan sebagai kemudahan dalam
penyelenggaraan, pembuatan, dan dalam pemeriksaan atau penentuan
keputusan yang objektif, sehingga keputusan tidak menjadi bias dan
meragukan. Kepraktisan dihubungkan pula dengan efisien dan efektifitas
waktu dan dana keseluruhan pembuatan bahan ajar.
4. Keefektifan suatu bahan ajar biasanya dilihat dari potential efect berupa
kualitas hasil belajar, sikap, dan motivasi peserta didik.

B. Saran
1. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik adalah dengan membuat bahan ajar sendiri yang
sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum
2013.
2. Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru menanamkan karakter kepada
peserta didik adalah dengan mampu mengkaitan materi pembelajaran
dengan karakter kepada peserta didik.

83
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta :


Bumi Aksara
Asrizal, Festiyed, Sumarmin R. (2017). Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
IPA Terpadu Bermuatan Literasi Era Digital Untuk Pembelajaran Siswa SMP
Kelas VIII. Jurnal Eksakta Pendidikan (JEP): Volume 1 Nomor 1

Asrizal, Suharmin R, Iswendi, Gustiya T. (2013). Desain Bahan Ajar Sains Terpadu
Mengintegrasikan NilaiKarakter CerdasBerbasis ICT Untuk Pembelajaran Siswa
SMP Kelas VIII. Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Fisika.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Pembinaan


Sekolah Menangah Atas

Dunne, Richard. 1996. Pembelajaran Efektif (Terjemahan). Jakarta: Grasindo.


Manezal V, Festiyed, Yohandri, Dewi,W,S. (2019). Validasi LKPD Terintegrasi Nilai-
Nilai Karakter Dengan Learning Cycle 5E Pada Materi Fluida Kelas XI.Padang:
Universitas Negeri Padang
Ploomp, Tjeerd and Nieveen, Nienke. (2013). Educational Design Research Part A : An
Introduction Enchede. The Netherlands : SLO

Popham, W. James. (2003). Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan).


Jakarta: Rineka cipta

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rochmad. (2012). ―Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Matematika.‖ Jurnal Kreano. Hlm. 59—71

Sinambela, N.J.M.P. (2006). Keefektifan Model Pembelajaran Berdasarkan


Masalah(Problem-BasedInstruction) Dalam Pembelajaran Matematika untuk
Pokok Bahasan Sistem Linear dan Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 2 Rantau
Selatan Sumatera Utara. Tesis. Surabaya : Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Surabaya.

84
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara


Siregar, Syofian. (2014). Statistic Parametric untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Syaflita D, Asrizal, Amir H,.(2016). PembuatanLKS ICT IPA Terpadu Mengitegrasikan
Karakter Materi Sistem Pencernaan, Bahan Kimia dan Tekana Zat Cair Untuk
Siswa SMP Kelas VII. Padang. Universitas Negeri Padang

Thatcher, Robert W. (2010). Validity and Reliability of Quantitative


Electroencephalography (qEEG). Neurolmaging Laboratory Applied
Neuroscience, Inc. (diakses tanggal 17 September 2019)
Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

85

Anda mungkin juga menyukai