Pendidikan Matematika
Kelompok 1
Amalia Wahidah Rambe (4193311030)
Yuni Samosir (4193311039)
Yulan Sari Dalimunthe (4193311028)
Dosen Pengampu : Ade Andriani, S.Pd., M.Pd.
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Secara harafiah filsafat yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas
dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.
Plato menyebut Socrates sebagai philosophos (filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Filsafat adalah pandangan
hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan.
Matematika adalah sebuah cabang dari ilmu pengetahuan yang sudah muncul dari berabad abad tahun yang lalu,
permasalahan matematika muncul berbeda beda pada tiap tiap jaman tertentu baik pada jaman Negara Mesopotamia,
Babilonia, Mesir, dan Yunani.
Dari hal tersebut munculah berbagai intuisi-intuisi sehingga muncul filsafat pendidikan matematika, hal ini juga didasari
bahwa menemukan filsafat matematika itu dengan berpikir secara ekstensi yaitu berpikir secara seluas luasnya dan berpikir
secara intensi yaitu berpikir secara sedalam dalamnya.
Bab 1 Pendahuluan
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian Filsafat
2. Mengetahui pengertian Matematika
3. Mengetahui pengertian Filsafat Matematika
4. Mengetahui pengertian Pendidikan
5. Mengetahui pengertian Filsafat Pendidikan Matematika
6. Mengetahui hubungan Filsafat Dengan Pendidikan
7. Mengetahui hubungan Filsafat Dengan Ilmu Pendidikan
Matematika
8. Mengetahui kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Dan Kehidupan Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat
Secara etimologi, kata “filsafat/falsafah” merupakan kata serapan dari bahasa Arab ,
yang juga diambil dari bahasa Yunani Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa Yunani,
kata philosphia merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-
kataphilia=persahabatan, cinta) dan sophia=kebijaksanaan. Sehingga arti harafiahnya
adalah seorang pecinta kebijaksanaan.
Secara Terminologi, Filsafat mempunyai banyak sekali definisi tergantung dari
siapa yang mendefinisikannya, bahkan setiap orang memiliki definisi tersendiri
mengenai filsafat. Dalam hal ini, akan dijelaskan beberapa definisi dari beberapa ahli
filsafat (filsuf), antara lain, sebagai berikut:
Berikut ini disajikan
Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang
segala yang ada.
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah
menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat
bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi
sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( 106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “
(the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars
vitae (seni kehidupan).
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre
(ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu
membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat
memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.
Dari semua pengertian filsafat secara
terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki dan memikirkan segala
sesuatunya secara mendalam dan sungguh-
sungguh, serta radikal sehingga mencapai
hakikat segala situasi tersebut.
2.2 Pengertian Matematika
Matematika berasal dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang berarti pengkajian,
pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi
pengkajian matematik. Kata sifatnya adalah μαθηματικός (mathēmatikós), berkaitan dengan
pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis. Secara khusus,
μαθηματικὴ τέχνη (mathēmatikḗ tékhnē), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti
seni matematika.
Bentuk jamak sering dipakai di dalam bahasa Inggris seperti juga di dalam bahasa Perancis
les mathématiques, merujuk pada bentuk jamak bahasa Latin yang cenderung netral
mathematica (Cicero), berdasarkan bentuk jamak bahasa Yunani τα μαθηματικά (ta
mathēmatiká), yang dipakai Aristoteles, yang terjemahan kasarnya berarti “segala hal yang
matematis”. Di dalam ragam percakapan, matematika kerap kali disingkat sebagai “math” di
Amerika Utara dan “maths” di tempat lain.
2.3 Pengertian Filsafat Matematika
Filsafat matematika adalah cabang dari filsafat
yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-
dasar, dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari
filsafat matematika adalah untuk memberikan rekaman
sifat dan metodologi matematika dan untuk
memahami kedudukan matematika di dalam
kehidupan manusia. Bidang pengetahuan yang disebut
filsafat matematika adalah hasil pemikiran filsafati
yang sasarannya ialah matematika itu sendiri. Filsafat
dan matematika sudah tidak diragukan lagi bahwa
sejak dulu sampai sekarang kedua bidang pengetahuan
ini sangat erat hubungannya.
Pendapat para ahli matematika dan para
filsuf mengenai apa itu filsafat matematika. Dapat
diambil contoh dalam perumusan dari 2 buku
matematika dan 2 kamus filsafat yaitu sebagai
berikut:
1. Filsafat matematika dapat dilukiskan sebagai suatu
sudut pandang dimana bagian dan kepingan
matematika dapat disusun dan dipersatukan
berdasarkan asas.
2. Suatu filsafat matematika itu sama dengan
penyusunan kumpulan pengetahuan matematika
yang kacau balau yang terhimpun selama
berabad-abad yang diberi suatu makna tertentu.
3. Penelaahan konsep-konsep pembenaran terhadap
asas-asas yang digunakan dalam matematika.
4. Penelaahan tentang konsep-konsep dan sistem-
sistem yang terdapat dalam matematika, dan
mengenai pembenaran terhadap pernyataan
matematika.
2.4 pengertian pendidikan
Epistemologi
Ontologi ilmu Matematika
Aksiologi
pendidikan Matematika
matematika
2.8 Kedudukan Filsafat
Dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai
kedudukan sentral, asal, atau pokok. Karena filsafat lah
yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia
dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau
pengetahuan. Memang lambat laun beberapa ilmu-ilmu
pengetahuan itu akan melepaskan diri dari filsafat akan
tetapi tidaklah berarti ilmu itu sama sekali tidak
membutuhkan bantuan dari filsafat. Filsafat akan
memberikan alternatif mana yang paling baik untuk
dijadikan pegangan manusia.
Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat,
antara lain :
1. Setiap ilmu pengetahuan itu mempunyai objek dan
problem
2. Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi
semua ilmu pengetahuan dan dengan dasar yang
umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu pengetahuan
itu
3. Di samping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar
yang khusus yang digunakan dalam tiap-tiap ilmu
pengetahuan
4. Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-
sifat ilmu dari semua ilmu pengetahuan. Tidak mungkin
tiap ilmu itu meninggalkan dirinya sebagai ilmu
pengetahuan dengan meninggalkan syarat yang telah
ditentukan oleh filsafat
5. Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada
setiap ilmu pengetahuan.
Kedudukan
Filsafat dalam Dengan akal, filsafat memberikan
pedoman hidup untuk berpikir guna
Kehidupan memperoleh pengetahuan. Dengan rasa dan