Anda di halaman 1dari 13

Cognitive Load

Theory
Kelompok 6 :
Elis Hermawati
Fajri Elang Giriansyah
Linda Hikmatun Nazilla
Tiyas Fadhilah
Vienda Miccela Seldry
Pengertian
Cognitive Load Theory (CLT) dalam bahasa
Indonesia memiliki arti Teori Beban
Kognitiv adalah teori yang menjelaskan
bagaimana cara memproses dan memngingat
informasi, dan seberapa
banyak (atau terlalu
kompleks) informasi yang berbahaya bagi
pembelajaran.
Sejarah
Cognitive Load Theory (CLT) berasal
dari penelitian pemecahan masalah
yang dilakukan oleh John Sweller pada
tahun 1980-an.

CLT muncul saat Sweller melakukan penelitian sebelumnya yang


menunjukkan memori kerja memiliki kapasitas terbatas dan
menggambarkan adanya hubungan antara memori kerja dan
memori jangka panjang.
Information Processing Model
Cognitive Load Theory
Jenis-Jenis Cognitive Load Theory
Intrinsic Cognitive Load
Adalah rumitnya suatu topik atau tugas. Beban
intrinsik terjadi karena di dalam tugas-tugasnya
terdapat kompleksitasnya lebih tinggi.

Extraneous Cognitive Load


Beban kognitif ekstra merupakan informasi tambahan
yang mengalihkan perhatian dari informasi utama
yang ingin disampaikan. Terlalu banyak informasi,
terlalu membingungkan, atau informasi yang tidak
perlu.
Jenis-Jenis Cognitive Load Theory
Germane Cognitive Load
Beban kognitif Germane melihat betapa
mudahnya bagi siswa untuk
menghubungkan pengetahuan mereka
saat ini dengan informasi tambahan. Ini
adalah bagian dari pemrosesan yang
terjadi saat otak menjadikan informasi
ke dalam memori jangka panjang.
“The truth is that stress doesn’t come from your
lecturer, your parents, your traffic jams, health
challenges, or other circumstances. It comes
from your thought about these circumstances.”

—Anonim
Prinsip-Prinsip CLT

Prinsip Prinsip
Koherensi Signaling
Yaitu siswa bisa Yaitu ketika beban
belajar lebih baik
Prinsip
kognitif extraneous
jika materi ekstra Redudansi
terdapat dalam pelajaran,
disisihkan Yaitu redudant
siswa terlibat dalam
daripada (pengulangan) teks pada
pemrosesan beban
dimasukkan. layar yang menghasilkan
extraneous tersebut.
pemprosesan extraneous.
Prinsip-Prinsip CLT

Prinsip
Temporal Prinsip Spatial
Contiguity Contiguity
Yaitu menyajikan Yaitu menyajikan kata-
kata-kata (narasi) kata dan gambar yang
dan gambar pada terkait secara berdekatan.
waktu yang sama.
Tips CLT

Bahasa lisan yang terlalu di sederhanakan bisa menjadi tata


bahasa yang salah, atau menjadi model bahasa yang buruk.
Materi yang terlalu sederhana menjadi sulit di mengerti karena
ambigu.

Saat menyajikan bahasa kepada peserta didik, lebih baik untuk


menyajikan item terkait (misalnya, gambar item dan nama item)
bersama-sama, sesegera mungkin.
Ask Your
Question?
Thanks..

Anda mungkin juga menyukai