BAB II
KAJIAN TEORITIK
1. Kepemimpinan
tanggungjawab itu semakin penting nilai dan artinya, jika dilakukan oleh
antara satu dengan yang lainnya, meskipun berbeda suku atau bangsanya
12
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2001), hal. 28-29
14
15
pemimpin patut dan harus menyadari bahwa jabatan yang baik itu
merupakan karunia titipan dan pinjaman dari Allah SWT pada suatu saat
merugi tidak dimanfaatkan diri sendiri dan dalam dorongan orang lain.13
kelompok.14
ditawarkan oleh para pakar. Salah satunya ialah Fred E. Fieldler dan
pembuat keputusan.
13
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, hal.46
14
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
1995), hal. 9
15
Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), hal.
21
16
berbagai segi kepemimpinan yang efektif itu perlu dilakukan dan bahkan
b. Efektivitas Kepemimpinan
dilandasi dengan model bakat yang dibawa sejak lahir akan tetapi
kepemimpinan.
16
Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1994), hal. 2-13
18
Pada dasarnya pemimpin yang efektif itu lahir dari suatu proses
efektif adalah:
melaksanakan strategi.
kompleks. Potensi ini harus dibina dan dipelihara dengan baik supaya
efektif.17
17
Veithzal Rivai dan Arvian Arifin, Islamic Leadership, hal. 130-131
19
(1) Syarat moral: jujur, memiliki integritas yang tinggi, dapat dipercaya,
konsisten.
18
Timur Mahardika, Strategi Membuka Jalan Perubahan, (Bantul: Pondok Edukasi,
2006), hal. 185-186
19
Robert Slater, The GE Way Fieldbook, (Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika),
2008), hal. 26
20
c. Gaya Kepemimpinan
orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menselaraskan
kedudukannya.20
perasaan dan pikiran, senang dan benci, cita-cita dan ideologi untung-
terkait.
20
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen, hal. 49
21
manajemen.
dipimpinnya.
fungsi-fungsi kepemimpinannya.
21
Raja Bambang Sutikno, The Power of Empathy in Leadership, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2007), hal. 23-24
22
organisasi.
para bawahannya.
bawahannya.
dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain. Selalu berusaha
22
Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, hal. 18
23
belakang dan apa yang harus ia lakukan, bila ia di depan, di tengah atau
berikut:
(1) Di depan ia harus menjadi suri tauladan, yang dalam bahasa Jawa
dipimpinnya.
d. Tanggungjawab Kepemimpinan
23
Soehardi Sigit, Teori Kepemimpinan dalam Manajemen, (Yogyakarta: ARMURRITA,
1983), hal. 55-56
24
dirinya sendiri. Tetapi dalam beberapa hal, salah satu dari keempat tujuan
24
Auren Uris, Teknik Kepemimpinan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1987), hal. 126-127
25
e. Tipologi Kepemimpinan
pribadi tersebut.
kekerasan.
26
bermasyarakat.
dikagumi.
sebenarnya tidak atau kurang mempunyai daya tarik. Usia pun tidak
ia tidak kehilangan daya pikatnya. Daya tariknya pun tetap besar bila
tujuan organisasi.
dan para bawahannya biasanya adalah sikap yang permisif, dalam arti
kekurangan-kekurangannya.
kepemimpinan seseorang.
30
memiliki karakteristik yang membedakan satu tipe dari tipe yang lain.
tipe tersebut. Cara yang digunakan dalam karya tulis ini untuk
kelemahan tertentu.
adalah suatu hal yang subjektif. Cara pandang yang bersifat subyektif
seseorang tentang yang “baik” dan yang “buruk”, yang “benar” dan
yang “salah”. Nilai-nilai itu sangat beraneka ragam sifatnya. Ada nilai
dengan orang lain. Nilai lain lagi adalah nilai “sosial” yang
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dalam segala sesuatu yang terdapat
Sikap dapat bersifat positif. Tetapi dapat pula bersifat negatif. Jika
ialah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, hal ini dalam
f. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
kriteria lain yang dapat dan biasanya digunakan. Berbagai kriteria itu
pencapaian tujuan.
25
Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, hal. 27-44
34
netral.
berbeda “di atas semua orang dan semua satuan kerja” yang
dipimpinnya.26
2. Pengorganisasian
yang mereka hadapi. Sehingga mereka juga harus mengidentifikasi apa saja
miliki, apa saja kekuatan dan kelemahan mereka dan jika perlu, apa saja
keterampilan dan sumberdaya lain yang masih perlu mereka adakan. Oleh
hadapi.
a. Memulai pendekatan
b. Memfasilitasi proses
26
Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, hal. 47-73
36
c. Merancang strategi
d. Mengerahkan tindakan
perhatiannya pada satu unsur saja dan mengabaikan unsur lainnya. Seorang
khas.27
memang berasal dari masyarakat setempat ataupun yang berasal dari luar
akhirnya nanti mampu melakukan sendiri semua peran yang dijalankan oleh
sang pengorganisir.
27
Jo Hann Tan dan Roem Topatimasang, Pengorganisir Rakyat, (Yogyakarta: SEAPCP-
REaD, 2003), hal. 14-17
37
mencapai perubahan sosial yang lebih besar dan lebih luas. Beberapa unsur
adalah bahwa ada banyak kemungkinan tindakan dan cara yang dapat
ditempuh, tidak hanya terbatas pada apa yang sudah mereka ketahui dan
pernah dilakukan selama ini. Karena itu, belajar dari pengalaman dan
persoalan dan cara-cara pemecahannya hanya dari satu sudut pandang saja,
akan tetapi harus dilihat dari segi lainnya sesuai keadaan setempat.28
28
Jo Hann Tan dan Roem Topatimasang, Pengorganisir Rakyat, hal. 43-66
38
harus membuat secara resmi ringkasan tentang hasil-hasil penelitian orang lain
yaitu:
sebab sejak mulai dini sudah berani terjun ke dunia bisnis. Selain itu, Molik
sangat disegani oleh semua kalangan masyarakat, baik dari kalangan atas
maupun dari kalangan menengah ke bawah, karena budi pekertinya yang baik.
kerja dan salah satunya yaitu PAS (Pesantren Anak Shaleh). Upaya untuk
dikhususkan bagi anak yatim. Hal ini berhubungan erat dengan keberadaan
Yayasan Nurul Hayat sebagai lembaga sosial yang bertujuan untuk membantu
masyarakat, sesuai dengan ajaran Islam yang tidak membedakan antara satu