669-Article Text-1899-1-10-20200624
669-Article Text-1899-1-10-20200624
ABSTRAK
Tarik tambang adalah permainan tradisional yang populer di Indonesia. Permainan ini
dimainkan di banyak masyarakat dan di banyak komunitas sesekali seperti di hari kemerdekaan
Indonesia. Aspek manfaat permainan, baik dari segi kegiatan sosial maupun fisik atau olahraga.
Permainan ini juga dimainkan diseluruh dunia dan dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa.
Tarik tambang dimainkan oleh dua kelompok yang terhubung dengan tali. Setiap kelompok
menarik tali hingga melampaui batas yang telah ditentukan. Aktivitas fisik selama pertandingan
dapat menyebabkan beberapa jenis cedera terutama cedera kulit, otot, dan tulang. Artikel ini
bertujuan untuk menganalisis fisik tarik ulur dengan model matematika berdasarkan fenomena
fisik yang ada. Model ini dibuat dengan menganggap tarik tambang sebagai dua benda yang
dihubungkan dengan tali. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan gaya yang bekerja
dalam model. Hasil analisis menunjukkan kesepakatan dengan referensi.
ABSTRACT
The Tug of war is a popular traditional game in Indonesia. This game is played in many society
and in many community occasional such in Indonesian independence day. The game aspects of
benefits, both in terms of social as well as physical activities or sports This game is also played
around the world and played by children and adults. Tug of war is played by two groups that
connected with a rope. Each group pull the rope up to beyond a predetermined limit. The
physical activities during the game can cause several kinds of injuries especially skin injury,
muscles and bones. This article is aimed to analyze the physical of tug of war with mathematical
model based on existing physical phenomenon. The model is contruct by assuming the Tug of
war as two objects connected with a rope. The analysis is done by consideration of the forces
acting in the model. The analysis result shows agreement with references.
138
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
sangat dikenal oleh hampir semua orang toleransi, kemandirian, kepercayaan diri,
Indonesia dan merupakan salah satu kejujuran, keberanian, cara
jenis permainan yang paling populer. berkomunikasi dan mengikuti aturan-
Hal ini dapat dilihat dari seringnya aturan dalam bermain (S. M. Harahap,
pertandingan permainan ini pada Kamtini, 2017).
peringatan kemerdekaan Republik Dari aspek aktivitas fisik atau
Indonesia pada bulan Agustus di seluruh olahraga, permainan tarik tambang dapat
pelosok negeri, pada hari jadi kabupaten mempengaruhi kekuatan otot tangan,
atau kota bahkan pada hari libur kekuatan otot tungkai, kekuatan otot
keagamaan (Syukur dan Suprayogi, bahu dan juga kerja sama kelompok.
2016). Tarik tambang ini dapat melatih Selain genggaman dan tarikan tangan,
koordinasi masing-masing kelompok. kekuatan otot tungkai langsung berperan
Selain itu, dibutuhkan trik jitu untuk dalam kesuksesan pertandingan ini.
menjadi pemenang, misalnya, pemain Permainan ini dapat digunakan oleh para
dengan tubuh besar diletakkan di pelatih olahraga prestasi menjadi sebuah
belakang. Di sisi lain, motivasi suporter pelatihan sebagai selingan untuk
sangat mendukung kemenangan tim meningkatkan kekuatan otot tungkai (I.
(Nugraha, 2019). G. N. A. C. Prananta, 2016).
Permainan tarik tambang memiliki Dari aspek pembelajaran ilmiah,
nilai gotong royong, nilai tarik tambang adalah permainan
kepemimpinan, nilai sportivitas, dan tradisional mengandung beberapa materi
nilai ketangkasan fisik (N. fisika diantaranya materi kinematika,
Darmaningrum, M. M. K. Sari, 2018). dinamika, usaha dan energi, momentum
Permainan ini mengutamakan interaksi dan impuls, kesetimbangan benda tegar
sosial dengan mengutamakan kerjasama, dan lain-lain. Ruang lingkup materi
kekompakan, saling asah asih asuh, dan fisika yang ada dalam permainan
melatih emosi serta moral anak. Anak tradisional dapat mencakup ranah
selain dituntut untuk bermain jujur, juga sekolah menengah atas dan sekolah
harus bermain dengan adil dan penuh menengah pertama. Selain itu,
tanggung jawab terhadap anggota permainan tradisional juga mengandung
sepermainannya. Faktor kesenangan kajian materi fisika yang dominan
bersama adalah hal yang dijunjung oleh membahas tentang dinamika dan
setiap anggota sepermainan (P. A. kinematika yang merupakan materi
Perdani, 2013). Permainan tarik tambang fundamental dalam fisika (K. Wiyono,
dapat mengembangkan aspek sosial dan et. al). Permainan tarik tambang
dapat mengajarkan anak untuk mengajarkan tentang massa dan berat
bersosialisasi dengan temannya. Dari karena sisi dengan bobot yang lebih
sosialisasi dan interaksi, anak akan berat akan menang (Supratman, et. al,
belajar mengenai kesabaran, empati, 2016).
139
D.A. Santoso & M.A. Setiabudi, Analisis Matematis Permainan Tarik Tambang
Gambar 1
Permainan tarik tambang (Supratman, et. al, 2016 (kiri); Nugraha 2019(kanan))
Gambar 2
Kompetisi indoor dan outdoor (Magnaghi-Delfino and Norando, 2018)
140
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
141
D.A. Santoso & M.A. Setiabudi, Analisis Matematis Permainan Tarik Tambang
NA NB
TA TB
fA fB
wA wB
Gambar 4
Gaya-gaya yang bekerja di permainan tarik tambang
Jika pada bidang yang licin, gaya yang ditunjukkan pada Gambar 4. Jika
yang bekerja pada sumbu X hanya gaya setelah ditarik dengan gaya F, obyek
tarik F dan gaya tarik tali TA dan TB, bergerak ke kanan dengan akselerasi
maka pada bidang yang kasar ada dua atau percepatan sebesar a, maka
gaya tambahan yang bekerja pada akselerasi benda atau obyek berdasarkan
masing-masing balok pada arah sumbu persamaan gerak menurut hukum
X, yaitu gaya gesek fA dan fB seperti Newton adalah :
Fx = m a (1)
Sehingga :
𝐹−𝑔 𝜇 𝐴 𝑀𝐴 +𝜇 𝐵 𝑀𝐵
𝑎= (2)
𝑀𝐴 +𝑀𝐵
Dengan :
F = gaya tarik (N)
G = konstanta gravitasi (m/dt2)
A = koefisien gesek benda A terhadap permukaan
B = koefisien gesek benda B terhadap permukaan
MA = massabenda A(kg)
MB = massabenda B(kg)
142
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
143
D.A. Santoso & M.A. Setiabudi, Analisis Matematis Permainan Tarik Tambang
144
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
145