Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Jasmani

dan Olahraga
8 (3) (2019) : 281 – 287

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/view/31273

Efektifitas Permainan Tradisional Indonesia dan Kelincahan Terhadap


Keterampilan Motorik Kasar Siswa Di SD Hj. Isriati Baiturrahman 2
Semarang

Dhany Suhartantyo Aribowo1Rumini, Taufiq Hidayah2 &2

1
Kembangarum 01, Semarang, Indonesia
2
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel dan kelincahan terhadap motorik kasar pada siswa


________________ Sejarah Artikel laki-laki kelas IV SD Hj. Isriati Baiturrahman 2
Diterima: Semarang. Penelitian ini menggunakan metode
Mei 2019 eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Teknik
Diterima: analisis data menggunakan Analysis of Variants
Juni 2019
(ANOVA) pada taraf signifikansi ()= 0,05. Hasil
Diterbitkan:
Desember 2019
penelitian ini (1) Terdapat perbedaan yang signifikan
________________ Kata kunci: antara permainan tradisional Indonesia yang
kelincahan dan motorik kasar, permainan tradisional indonesia menggunakan alat tradisional dan tanpa
_______ menggunakan alat tradisional terhadap motorik kasar
dengan memperolehnilai = 5,597 dengan nilai
DOI signifikansi 0,028, dengan taraf signifikansi 0,028 <
https:/ /doi.org/10.15294 /jpes.v8i3.31273 0,05, (2) Ada pengaruh tinggi rendahnya kelincahan
terhadap motorik kasar dengannilai = 13,159 dengan
nilai signifikansi 0,002, dengan taraf signifikansi
0,002 < 0,05, (3) Ada interaksi antara permainan
tradisional Indonesia dan kelincahan terhadap
motorik kasar dengannilai = 15,547 dan Ftabel = 3,47
yang berartinilai F > Ftabel.

Alamat
Korespondensi:
Abstrak
__________________________________________
_________________________ Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis (1)
Perbedaan pengaruh permainan tradisional
Indonesia dengan dan tanpa alat terhadap motorik
kasar siswa kelas IV SD Hj. Isriati Baiturrahman 2
Semarang, (2) Perbedaan pengaruh antara siswa
yang memiliki kelincahan tinggi dan rendah terhadap
keterampilan motorik kasar pada siswa kelas IV
putra SDN Hj. Isriati Baiturrahman 2 Semarang, (3)
Interaksi jenis-jenis permainan tradisional Indonesia
© 2019 Universitas Negeri Semarang Rorojonggrang VII RT.01/RW.13, Kembangarum, Semarang,
Jawa Tengah, 50148
E-mail: dhany_dhanker@ymail.com
p-ISSN 2252-648X
e-ISSN 2502-4477

281
Dhany Suhartantyo Aribowo, Taufiq Hidayah & Rumini Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8 (3) (2019) : 281 – 287

PENDAHULUAN permainan tradisional (Saputra, 2017).


Permainan tradisional Indonesia yang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia banyak dijumpai di seluruh pelosok pedesaan
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan semakin hari semakin punah. Di Indonesia,
Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan permainan tradisional semacam ini
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan dapat mendukung kerja sama tim sebagai kegiatan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif utama dalam bekerja sama dan prinsip kerja sama.
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki Sayangnya, jenis permainan ini banyak digantikan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, oleh permainan modern seperti video game, dan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta permainan modern dan digital lainnya yang dapat
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dimainkan secara individu tanpa interaksi sosial
bangsa dan negara. . Pendidikan Jasmani, (Rahmawati, dan Junining, 2018).
Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada dasarnya Permainan tradisional Indonesia disebut juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebagai permainan rakyat yang sarat akan nilai
keseluruhan sistem pendidikan yang bertujuan pendidikan dan karakter. Tidak hanya melatih
untuk mengembangkan aspek kesehatan, kecerdasan secara arif, tetapi juga mendidik anak
kebugaran jasmani, kemampuan berpikir kritis, secara emosional dan spiritual, menanamkan
sosial, kestabilan emosi dan tindakan melalui toleransi, gotong royong, kekeluargaan dan
kegiatan jasmani dan olahraga. Pendidikan keberanian dalam hidup. (Uskup, dan Curtis dalam
Jasmani mulai diterapkan di semua jenjang Hidayat, 2013) Perkembangan fisik erat kaitannya
pendidikan, baik dari jenjang Taman Kanak-Kanak, dengan perkembangan motorik anak. Pada usia
Sekolah Dasar bahkan hingga jenjang Perguruan anak di sekolah dasar merupakan masa
Tinggi (Abe, 2013). pertumbuhan keterampilan motorik. Pembelajaran
Proses pembelajaran dapat dikemas lebih motorik dapat diartikan sebagai proses
terencana, sistematis, aktif, dan menarik. Metode ini pembelajaran yang mengarah pada dimensi gerak
diharapkan dapat membuat proses belajar (Hasbi, dan Sukoco, 2014). Motorik kasar adalah
mengajar lebih mudah dilaksanakan melalui gerakan tubuh yang menggunakan sebagian besar
pengikatan. Pembelajaran seperti ini dapat otot besar atau seluruh bagian tubuh yang
meningkatkan kreativitas siswa dan juga dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri
mengembangkan kreativitas guru (Kawuryan, meliputi gerakan lokomotor, non lokomotor, dan
Hastuti, dan Supartinah, 2018). manipulatif (Gustiana, 2011). Kemampuan motorik
Melalui kegiatan bermain sangat tepat untuk atau kemampuan gerak dasar pada dasarnya
mengembangkan keterampilan gerak dasar anak di merupakan kemampuan yang mendasari gerakan
sekolah dasar karena pada dasarnya dunia anak yang dilakukan sejak lahir yang bersifat umum atau
adalah dunia bermain. Permainan merupakan salah fundamental yang berperan untuk melakukan
satu jenis kegiatan yang sangat digemari oleh gerakan baik gerakan olahraga maupun non
anak-anak (Nugroho, 2012) Permainan tradisional olahraga (Dony, Imran, dan Supriatna, 2014).
sangat populer sebelum teknologi masuk ke Penggunaan metode pembelajaran yang tepat
Indonesia. dimungkinkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Dulu, anak-anak bermain menggunakan alat yang telah direncanakan sebelumnya. Guru
seadanya. Namun kini, mereka telah bermain menggunakan metode bermain sehingga dalam
dengan permainan berbasis teknologi dari luar pembelajaran materi Gerak Dasar Lari, guru
negeri dan mulai meninggalkan permainan mengkolaborasikan dengan permainan tradisional
tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman, anak. Siswa dalam mempelajari materi dikenalkan
permainan tradisional Indonesia perlahan mulai cara bermain, sehingga siswa belajar atletik secara
dilupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan tidak tidak langsung (Sutrisna, 2017).
sedikit dari mereka yang sama sekali asing dengan Jenis permainan tradisional Indonesia sendiri
terbagi menjadi dua yaitu yang menggunakan alat
dan tanpa menggunakan alat (Satwika, Supratiwi, boian” dan “kasti” sedangkan permainan yang tidak
Anggarani, dan Setyowati, 2017). Permainan menggunakan alat disebut “Gobak Sodor” dan
tradisional yang menggunakan alat disebut “boi- “Bentengan”. Dunia anak sebagai dunia

282
Dhany Suhartantyo Aribowo, Taufiq Hidayah & Rumini Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8 (3) (2019) : 281 – 287

belajar sambil bermain telah memperkenalkan permainan tradisional yaitu menggunakan alat
banyak konsep permainan tradisional. Berdasarkan dan tanpa menggunakan alat untuk meningkatkan
pendapat para ahli di berbagai sumber, permainan motorik kasar siswa di sekolah dasar.
tradisional merupakan permainan yang lebih mudah
didapatkan, tanpa biaya yang mahal, tanpa METODE
melupakan lingkungan sekitar, membuat kita lebih
terlibat dalam interaksi dengan teman sebaya, dan Penelitian ini merupakan penelitian
menjadikan anak-anak atau remaja tidak lupa. nilai eksperimen semu yang mencari pengaruh variabel
budaya lokalnya yang biasanya dilakukan oleh lebih bebas dan terikat dengan desain faktorial 2x2.
dari satu orang, sehingga dalam proses bermain Menurut Sugiyono (2015) desain faktorial
anak dituntut untuk berinteraksi dengan orang lain, merupakan modifikasi dari desain eksperimen sejati
selain itu dalam permainan tradisional juga terdapat yang memperhatikan kemungkinan adanya variabel
aturan-aturan yang harus ditaati oleh setiap anak. moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel
sehingga setiap anak bertanggung jawab terhadap bebas) terhadap hasil (variabel terikat). Perlakuan
aturan main (Hadi, Sinring, dan Aryani, 2018). dalam penelitian ini adalah perlakuan permainan
“Kasti” atau “Kastik” adalah salah satu jenis tradisional
permainan tradisional beregu. Latihan ini dilakukan
dengan menggunakan alat dan permainan
oleh dua regu dengan menggunakan Bola dan
tradisional tanpa menggunakan alat. Populasi
tongkat sebagai pemukul bola untuk melakukan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Hj
gerakan memukul dan menangkap bola. Ada dua
Isriati Baiturrahman 2 tahun pelajaran 2018/2019
tim yang bermain dalam setiap permainan, yaitu
yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengambilan
regu hit dan regu penjaga. Benteng atau Bentengan
sampel menggunakan purposive sample dengan
merupakan permainan tradisional yang
jumlah sampel 24 anak. Variabel dalam penelitian
membutuhkan kelincahan, kecepatan lari dan
ini terdiri dari 2
strategi yang tepat. Inti dari permainan ini adalah
variabel bebas dan satu variabel terikat. Uji
menyerang dan mengambil alih benteng atau
normalitas data bertujuan untuk menunjukkan
“benteng” lawan. Permainan bentengan
bahwa data yang berasal dari populasi berdistribusi
membutuhkan halaman yang cukup luas karena
normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian
digunakan untuk berlari. Permainan ini dimainkan
ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan juga
oleh dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri
program SPSS pada taraf signifikansi > 0,05.
dari 4 sampai 8 orang. Kedua kelompok akan
Uji homogenitas bertujuan untuk
memilih tempat untuk markas, biasanya tiang, batu
menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok data
atau tiang yang disebut "benteng" (Mulyani, 2013)
berasal dari populasi yang memiliki variasi yang
"Gobak Sodor" berasal dari kata "gobak"
sama. Uji homogenitas data dalam penelitian ini
dan "sodor" yang berarti bergerak bebas dan
adalah uji levene dengan bantuan aplikasi SPSS
tombak. “Gobak Sodor” atau orang yang akrab
16.0 pada taraf signifikansi > 0,05.
dengan “Galah Asin” atau “Galasin” di Indonesia
Data penelitian yang diperoleh harus dapat
sudah terkenal dari dulu hingga sekarang. “Gobak
dipertanggungjawabkan, maka pengumpulan data
Sodor” adalah permainan tradisional yang jarang
dalam penelitian ini adalah melakukan tes akhir
dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Permainan ini
sangat menarik, menyenangkan, dan sangat sulit atau post-test dengan melakukan tes keterampilan
karena setiap orang harus tetap waspada dan motorik kasar. Sebelum program latihan
berlari secepat mungkin untuk menang. Oleh dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan tes
karena itu penelitian ini menggunakan permainan kelincahan untuk mengetahui tingkat kelincahan
“Gobak sodor” untuk mengembangkan motorik pada kategori tinggi dan rendah. Kemudian
kasar anak. Siswa akan lebih tertarik dan senang melaksanakan tes awal atau pretes dengan
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan melakukan tes keterampilan motorik kasar.
dengan permainan (Iswantiningtyas, dan Wijaya,
2015). HASIL DAN PEMBAHASAN
Uraian masalah di atas menggunakan 2 jenis
Hasil efektivitas jenis permainan tradisional dan kelincahan pada motorik kasar

283
Dhany Suhartantyo Aribowo, Taufiq Hidayah & Rumini Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8 (3) (2019) : 281 – 287

keterampilan pada siswa putra kelasdari SD Hj. menghasilkan data perbandingan antara pre-test
Isriati Baiturrahman 2 Semarang pada tanggal 28 dan post-test sebagai bentuk data untuk
Januari – 25 Maret 2019, di SDN Hj. Isriati memperoleh jawaban atas hipotesis penelitian.
Baiturrahman 2 Semarang adalah sebagai berikut: Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Proses penelitian yang dilakukan

Tabel 1.Keterampilan Motorik Kasar metode Latihan Rata-rata


Kelincahan Keterampilan Motorik kasar Skor Gaint Pre-test Post-test

Permainan tradisional dengan menggunakan alat Tinggi 11,33 18,17 6,83


Rendah 13.00 16.33 3.33
Permainan tradisional tanpa menggunakan alat Tinggi 13.17 16.17 3.50
Rendah 14.00 16.33 2.33

Data yang diperoleh melalui penggunaan instrumen (a = 0,05) Data dikatakan normal jika nilai
menghasilkan data awal berupa pre-test dan data probabilitas lebih besar dari tingkat kesalahan
akhir berupa post-test, kemudian data diuji (0,05). Peneliti menggunakan program SPSS 23.0
normalitasnya menggunakan Kolmogorov Smirnov untuk melakukan uji Kolmogorov Smirnov, hasil
pada taraf signifikan 5% perhitungannya ada pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov


Metode Latihan Agility Sign Penjelasan Permainan tradisional menggunakan

alat Tinggi 0,117 > 0,05 Normal Rendah 0,117 > 0,05 Normal

Permainan tradisional tanpa alat Tinggi 0,200 > 0,05 Normal Rendah 0,200
> 0,05 Normal

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dilihat dengan melakukan uji Anova dua arah
berdasarkan hasil analisis data dan analisis (SPSS 23), hasil perhitungan Anova menunjukkan
interaksi varians. Perbedaan hasil pengujian perbedaan yang signifikan. Hasil pengujian
hipotesis dapat hipotesis dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Garis Besar Anova Dua Arah


Sumber Tipe III jumlah kuadrat df Persegi rata-rata F Model
terkoreksi 57.458a 3 19.153 11.434 Intercept 392.042 1 392.042 234.055
V1 5.597 V2 22.042 1 22.042 13.159 V1 * V2 26.042 1 26.042 15.547 Error
33.500 20 1.675 Total 483.000 24
Dikoreksi total 90,958 23
sebuah. R kuadrat = .632 (R kuadrat yang disesuaikan = .576)
V1 = Permainan tradisional
V2 = Kelincahan

Hipotesis 1 menyatakan bahwa terdapat dan permainan tradisional tanpa alat terhadap
perbedaan efektivitas jenis permainan tradisional keterampilan motorik kasar pada siswa laki-laki SD
menggunakan alat tradisional dan permainan Hj. Isriati Baiturrahman 2 Semarang diterima.
tradisional tanpa menggunakan alat pada motorik Hipotesis 2 menyatakan bahwa terdapat perbedaan
kasar yang diuji menggunakan uji Anova pengaruh kelincahan tinggi dan kelincahan rendah
diperolehnilai = 5,597 dengan nilai signifikansi 0,028, terhadap keterampilan motorik kasar yang diuji
dengan tingkat signifikansi 0,028 < 0,05. Jadi, H a menggunakan uji Anova dan diperolehnilai = 13,159
menyatakan ada perbedaan pengaruh antara jenis dengan nilai signifikansi 0,002, dengan signifikansi
permainan tradisional menggunakan alat
284
Jurnal Dhany Suhartantyo Aribowo, Taufiq Hidayah & Rumini
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8 (3) (2019) : 281 – 287

dengan taraf 0,002 < 0,05. Jadi, Ha menyatakan ada 3,47 diperoleh, karenanilai > Ftabel yang setara dengan
perbedaan pengaruh antara kelincahan tinggi dan 15,547 > 3,47 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05
kelincahan rendah terhadap keterampilan motorik maka Ha menyatakan ada interaksi antara jenis
kasar siswa di SD Hj. Isriati Baiturrahman 2 permainan tradisional dan kelincahan terhadap
Semarang diterima. motorik kasar diterima.
Jenis permainan tradisional ada dua yaitu
permainan yang menggunakan alat dan tanpa Tabel 4. Estimasi Marjinal Sarana Permainan
menggunakan alat, yaitu permainan tradisional itu Tradisional terhadap unsur Ketrampilan Motorik
sendiri mengandung Kasar
sama dengan olahraga pada tubuh yaitu Sarana Std. kesalahan
umumnya yaitu gerak tubuh Tradisional 95% Interval kepercayaan Batas bawah
menggunakan otot-otot besar Batas atas

dipengaruhi oleh lokomotor, non lokomotor dan menggunakan alat 3.417 .374 2.637 4.196
manipulatif. Jenis latihan secara umum juga
dipengaruhi oleh komponen fisik, salah satunya Tabel 4 menunjukkan bahwa permainan tradisional
adalah kelincahan. Kelincahan terjadi karena menggunakan alat lebih baik untuk meningkatkan
adanya gerakan eksplosif otot yang besarnya motorik kasar dibandingkan dengan permainan
dipengaruhi oleh kontraksi serabut otot dan tradisional tanpa menggunakan alat dapat dilihat
kecepatan kontraksi otot (Baley, James, 1986). dengan rerata 4,667 > 3,417.
Disimpulkan bahwa latihan adalah hasil gerak
tubuh
Tabel 5. Estimasi Marginal Berarti Kelincahan
Menggunakan alat 4.667 .374 3.887 5.446 Tanpa
terhadap Keterampilan Motorik Kasar
menggunakan otot-otot besar Uji Anova ketiga digunakan untuk Agility Mean Std. kesalahan
tubuh. uji 95% Interval kepercayaan Batas bawah
Batas atas
hipotesis, terdapat interaksi antara jenis permainan Tinggi 5.000 .374 4.221 5.779 Rendah 3.083 . 374
2.304 3.863
tradisional dan kelincahan terhadap motorik kasar,
diperolehnilai = 15,547 dengan nilai signifikansi
Tabel 5 menunjukkan bahwa siswa yang
0,001. Hasil perhitungan tersebut kemudian
memiliki kelincahan tinggi lebih baik dalam
dikonsultasikan dengan Ftabel taraf signifikansi 0,05
dengan dk pembilang = 1(b-1) dan penyebut (kb(n- meningkatkan motorik kasarnya dibandingkan
dengan siswa yang memiliki kelincahan rendah,
1)), maka Ftabel =
dapat dilihat dengan rerata 5.000 > 3,083

Tabel 6. Estimasi Marjinal Sarana Permainan Tradisional dan Kelincahan Terhadap


Keterampilan Motorik Kasar
Permainan Tradisional Rata-rata Kelincahan Std. kesalahan 95% Interval kepercayaan
Batas bawah Batas atas
Menggunakan alat Tinggi 6.667 .528 5.565 7.769
Rendah 2.667 .528 1.565 3.769
Tanpa menggunakan alat Tinggi 3.333 .528 2.231 4.435
Rendah 3.500 .528 2.398 4.602

Tabel 6 menunjukkan bahwa permainan Berdasarkan hasil penelitian dan


tradisional yang menggunakan alat dengan tingkat pembahasan tentang keefektifan jenis
kelincahan tinggi lebih baik untuk meningkatkan permainan tradisional dan kelincahan terhadap
motorik kasar dibandingkan dengan permainan motorik kasar adalah sebagai berikut: (1) Terdapat
tradisional yang menggunakan alat dengan perbedaan keefektifan antara jenis permainan
kelincahan rendah atau permainan tradisional tanpa tradisional Indonesia yang menggunakan alat
menggunakan alat dengan kelincahan tinggi atau tradisional dan jenis permainan yang tidak
rendah. Hal ini dapat dilihat dengan nilai mean menggunakan alat. untuk motorik kasar. Jenis
sebesar 6,667. permainan tradisional yang menggunakan alat
bantu memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap
KESIMPULAN motorik kasar karena gerakannya lebih kompleks
dan manipulatif, (2) Terdapat perbedaan keefektifan rendah terhadap keterampilan motorik kasar. siswa
antara siswa yang memiliki tingkat kelincahan tinggi yang memiliki tingkat kelincahan tinggi
dan anggota yang memiliki tingkat kelincahan

285
Dhany Suhartantyo Aribowo, Taufiq Hidayah & Rumini Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8 (3) (2019) : 281 – 287

memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap jawa barat. Academica, 5(2), 1057-1070.
keterampilan motorik kasar dibandingkan siswa Diperoleh dari
yang memiliki tingkat kelincahan yang rendah http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ac
kelincahan, (3) Ada interaksi antara jenis-jenis ademica/artikel/tampilan/2244
permainan tradisional Indonesia dan kelincahan Iswantiningtyas, V., & Wijaya, IP (2015). peningkatan
terhadap motorik kasar. kemampuan motorik kasar anak usia dini
melalui permainan tradisional gobak sodor.
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran,
DAFTAR PUSTAKA
1(2), 249-251. Diperoleh dari
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus/a
Abe, G. (2013). peningkatan keterampilan bola dalam artikel/tampilan/181
bermain kasti melalui penerapan pada siswa Kawuryan, SP, Hastuti, WS, & Supartinah. (2018).
kelas v sdn banyusari. Jurnal Tadulako Ilmu Pengaruh model pembelajaran tematik
Olah Raga Dan Pendidikan Jasmani, 1(5), 1- berbasis permainan tradisional dan pendekatan
10. Diperoleh dari saintifik terhadap kemampuan berpikir kreatif.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/P Jurnal Cakrawala Pendidikan, 37(1). Diperoleh
JKR/artikel/tampilan/2195 dari
Dony, M., Imran, & Supriatna, E. (2014). Pengaruh https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/articl
permainan gobak sodor terhadap e/tampilan/18323
perkembangan kemampuan motorik sd negeri Mulyani, S. (2013). 45. Permainan tradisional anak
1 ledo kabupaten bengkayang. Jurnal indonesia. Yogyakarta: Penerbitan Langensari.
Pendidikan dan Pembelajaran, 3(6), 1-12. Nugroho, DA (2012). Upaya meningkatkan
Diperoleh dari kemampuan gerak dasar lokomotor melalui aplikasi
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/ar permainan beregu pada siswa kelas iii sd negeri i
ticle/tampilan/6053 gancang kecamatan gumelar kabupaten banyumas
Gustana, AD (2011). Pengaruh permainan modifikasi tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal Phederal
terhadap kemampuan motorik kasar dan Penjas,1(1). Diperoleh dari
kognitif anak usia dini (studi kuasi eksperimen http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/penjas
pada kelompok b tk kartika dan tk lab. upi). kesrek/artikel/tampilan/554
Jurnal Pendikan Olahraga FPOK-UPI, Edisi
Rahmawati, FE, & Junining, E. (2018). Revitalisasi
Khusus 2(Agustus), 191-200. Diperoleh dari
permainan tradisional “dakon” untuk mengajar
http://jurnal.upi.edu/penjasor/view/680/pen bahasa Inggris bagi pelajar muda. Metatesis:
garuh-permainan-modifikasi-terhadap Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
kemampuan-motorik-kasar-dan-kognitif-anak Bahasa Inggris, 2(1).
usia-dini-(studi-kuasi-eksperimen-pada Diperoleh dari
kelompok-b-tk-kartika-dan-tk-lab.-upi).html http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/metath
Hadi, P., Sinring, A., & Aryani, F. (2018). Pengaruh esis/artikel/tampilan/616
permainan tradisional dalam meningkatkan
Saputra, SY (2017). Permainan tradisional vs
keterampilan sosial siswa smp. Jurnal Psikologi
permainan modern dalam penanaman nilai
Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi
karakter di sekolah dasar. ELSE (Jurnal
Pendidikan dan Bimbingan Konseling, 4(2). Diperoleh
Pendidikan Sekolah Dasar): Jurnal Pendidikan
dari
dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(1).
http://ojs.unm.ac.id/JPPK/article/view/447 4 Diperoleh dari
Hasbi, & Sukoco, P. (2014). Pengembangan model http://journal.um
pembelajaran motorik dengan modifikasi surabaya.ac.id/index.php/pgsd/article/view/
permainan tradisional untuk sekolah dasar
873
kelas atas. Jurnal Keolahragaan, 2(1), 46-58.
Sawika, PA, Supratiwi, M., Anggarani, FK, &
Diperoleh dari Setyowati, R. (2017). Permainan tradisional
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahrag sebagai bentuk promotif nilai anti korupsi usia
a/artikel/tampilan/2602 dini. Wacana Jurnal Psikologi, 9(2).
Hidayat, D. (2013). Permainan tradisional dan kearifan Diperoleh dari
lokal kampung dukuh garut selatan http://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id/in
dex.php/wacana/article/view/115 Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif,
kualitatif, dan r dan d. Bandung: Alfabeta.

286
Dhany Suhartantyo Aribowo, Taufiq Hidayah & Rumini Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8 (3) (2019) : 281 – 287

Sutrisna, J. (2017). Permainan tradisional anak-


anak meningkatkan hasil belajar kompetensi
gerak dasar lari siswa kelas i sd negeri
bonangrejo semester 1 tahun pelajaran
2015/2016. Jurnal Edukasi, 4(1). Diperoleh
dari
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEUJ/art
icle/tampilan/5073
287

Anda mungkin juga menyukai