Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

MATA KULIAH KARYA ILMIAH

Nama : Rika Meilania


NIM : 857348876
Semester : 2023.3
UPBJJ : Bogor Pokjar Cibinong
Jurusan : S1 PGPAUD (Masukan S1)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING
DENGAN MEDIA LOOSE PART PADA KELOMPOK A TK ISLAM AL FAUZIEN

Rika Meilania1)
Achmad Irchamni, M.Pd 2)
Mahasiswa Program Studi PGPAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
1)

Dosen Program Studi PGPAUD, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
2)

KUTIPAN LANGSUNG ARTIKEL

1. Artikel 1
Menurut Berda Asmara (2020), “Berdasarkan hasil observasi tentang pelaksanaan
pembelajaran beserta dampak dari stimulasi yang telah diberikan kepada anak, menunjukan
bahwa permasalahan yang paling mendominasi yaitu terkait dengan permasalahan
keterampilan motorik halus anak.”

2. Artikel 2
Menurut Noviya Murniza (2016), “Anak kelompok B mengalami kesulitan dalam
pengembangan motorik halus, dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
pengembangan keterampilan anak usia dini seringkali terabaikan atau dilupakan oleh orang
tua, pembimbing atau bahkan guru sendiri. Faktor penyebab yang lain yaitu lemahnya
koordinasi mata dan otot-otot tangan.”

3. Artikel 3
Menurut Fitria Indriyani (2014), “Keterampilan menggunting bisa menjadi tahap persiapan
awal anak menulis terutama saat memegang pensil. Kegiatan menggunting salah satu
stimulus yang dapat dikembangkan oleh pendidik dalam mengembangkan motorik anak
terutama motorik halus anak. Anak akan mampu mengkoordinasi indra mata dan aktivitas
tangan melalui kegiatan menggunting.”

4. Artikel 4
Menurut Sarina (2017), “Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan wawasan dalam
menggunakan berbagai metode pembelajaran. Dengan pengetahuannya itu, guru akan
memanfaatkan secara optimal metode pembelajaran yang bervariasi.”
5. Artikel 5
Penulis menyatakan (2021), “Masih banyak anak yang memiliki keterampilan motorik
rendah.Hal ini disebabkan karena kemampuan motorik anak jarang dilatih. Selain itu,
kurangnya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak dalam belajar.”

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG ARTIKEL

1. Artikel 6
Metode pembelajaran berbasis loose parts adalah salah satu metode yang dianggap mampu
untuk menjawab permasalahan tersebut. Metode pembelajaran berbasis loose parts adalah
metode pembelajaran yang menggunakan media berupa bahan di sekitar kita yang dapat di
pisah dan di susun menjadi satu, disejajarkan, mudah digabungkan dengan bahan lain serta
mudah dibawa dan dipindahkan (Fajri, 2021).

2. Artikel 7
Diyah (2022) menyatakan bahwa menggunakan media loose parts karena anak bisa belajar
sambil bermain, barang - barang yang ada di hadapannya dapat diamati dan dipergunakan
oleh mereka.

3. Artikel 8
Melalui media loose parts anak akan mampu menghubungkan dirinya dengan
lingkungannya. Penjelasaan penting yaitu anak-anak sangat membutuhkan sebuah
lingkungan sebagai tujuan memanipulasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menyampaikan gagasan mereka sendiri melalui sebuah permainan (Titania, 2020).

4. Artikel 9
Srinahyanti (2022) menyatakan bahwa salah satu yang perlu diperjatikan saat
menggunakan loose part adalah mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan anak saat
bermain, terlebih lagi dengan alat dan bahan yang berukuran kecil. Resiko tertelan,
terbentur, terjatuh barangkali tetap ada sehingga perlu perencanaan dan antisipasi yang
baik. Selain itu, kebersihan alat dan bahan main juga perlu perhatian khusus.
5. Artikel 10
Media loose part ini dapat mengembangkan berbagai aspek, terutama dalam aspek motorik
halus. Dengan adanya media pembelajaran berbasis loose part ini dapat memudahkan anak
dalam pencapaian perkembangan motorik halusnya (Siti Maryam, 2021).

KUTIPAN LANGSUNG BUKU


1. Buku 1
Menurut M. Syarif Sumantri (2022),”Khusus di TK pengembangan kegiatan motorik halus
lebih banyak diarahkan pada otot tangan dan jari. Ketrampilan untuk ini digunakan untuk
makan, berpakaian, menulis, menggunting dan menggunakan alat bermain konstruksi kecil.”

2. Buku 2
Menurut Winda Gunarti (2022), “Pengembangan keterampilan motorik halus berkaitan
dengan optimalisasi dalam penggunaan koordinasi antara mata dan tangan sehingga anak
dapat melakukan aktivitas motorik halus dengan teliti.”

3. Buku 3
Menurut Winda Gunarti (2021), “Ada 3 unsur yang menentukan dalam perkembangan
motorik yaitu otak, syaraf dan otot. Ketika motorik bekerja ketiga unsur tersebut
melaksanakan masing-masing peranannya secara interaktif positif artinya unsur-unsur yang
saling berkaitan saling menunjang.”

4. Buku 4
Menurut Dadan Suryana (2014), “Anak usia dini merupakan periode awal yang paling
penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan
manusia. Masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamental dalam
kehiudpan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya.”

5. Buku 5
Menurut IG.A.Wardani (2022), “Dalam modul ini dijelaskan secara rinci tentang: Hakikat
Penelitian Tindakan Kelas, Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas, Merancang
Penelitian Tindakan Kelas, Melaksanakan Perbaikan dan Pembelajaran, Menganalisis dan
Menginterpretasikan Data serta Menidaklanjuti Hasil PTK, dan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG BUKU
6. Buku 1
M. Syarif Sumantri (2022) menyatakan otorik halus adalah gerakan gerakan-gerakan tubuh
yang melibatkan otot -otot kecil, misalnya otot-otot jari tangan otot muka dan lain-lain,
gerakan motorik halus terutama melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan
kecermatan tinggi, ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot kecil.

7. Buku 2
Pengembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perkembangan fisik seorang anak akan
menentukan keterampilan anak dalam bergerak (Winda Gunarti, 2022).

8. Buku 3
Ada 3 unsur yang menentukan dalam perkembangan motorik yaitu otak, syaraf dan otot.
Ketika motorik bekerja ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing peranannya
secara interaktif positif artinya unsur-unsur yang saling berkaitan saling menunjang (Winda
Gunarti, 2021).

9. Buku 4
Banyak konsep dan fakta yang ditemuknmemberikan penjelasan periode keemasan pada
anak usia dini adalah masa eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, masa bermain
dan masa membangkang awal (Dadan Suryana, 2014).

10. Buku 5
Buku Penelitian Tindakan Kelas ini menyajikan materi yang kan menambah wawasan,
sikap dan keterampilan dalam melaksanakan PTK dalam uapaya memperbaiki kualitas
pembelajaran (IG.A.Wardani, 2022).
DAFTAR PUSTAKA

Berda Asmara. (2020). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan


Menggunting Pada Anak Usia Dini Di Kelompok A TK Khadijah Surabaya.
https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Pedagogi/article/view/3624.
Noviya Murniza. (2016). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Menggunting Yang Bervariasi Di Paud Terpadu Islam Al-Haramain Sawah Dangka
Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam.
https://www.scribd.com/document/318730272.
Fitria Indriyani. (2014). Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan
Menggunting Dengan Berbagai Media Pada Anak Usia Dini Di Kelompok A Tk Aba
Gendingan Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id/13429/
Sarina Sarina, Muhammad Ali, Halida Halida. (2017). Peningkatan Kemampuan Motorik
Halus melalui Kegiatan Menggunting dan Menempel pada Anak Usia 4-5 Tahun di
Paud Aisyiyah 3 Pontianak.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/22770
Ni Nyoman Novita Angginingsih, Nice Maylani Asril, Dewa Gede Firstia. (2021).Upaya
Meningkatkan Kemampuan Menggunting Pada Anak Usia Dini Melalui Media
Papercraft.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/view/36621/20099

Fajri Dwiyama. (2021). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Loose Parts dalam


Meningkatkan Kualitas Belajar.
https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/adara/article/view/2137/

Anda mungkin juga menyukai