Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

MATA KULIAH KARYA ILMIAH

Nama : Rika Meilania


NIM : 857348876
Semester : 2023.3
UPBJJ : Bogor Pokjar Cibinong
Jurusan : S1 PGPAUD (Masukan S1)
1. Judul Artikel : PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGUNTING DENGAN MEDIA LOOSE PART
PADA KELOMPOK A TK ISLAM AL FAUZIEN
2. Rumusan Masalah: 1. Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggunting dengan media loose part pada
kelompok A TK Islam Al Fauzien?
2. Bagaimana penerapan kegiatan menggunting menggunakan media loose part dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus anak kelompok A di TK Islam Al Fauzien?
3. Apakah terdapat peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan menggunting dengan media loose part pada
kelompok A di TK Islam Al Fauzien?

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5


Meningkatkan Meningkatkan Kemampuan Peningkatan Keterampilan Peningkatan Upaya Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus Motorik Halusmelalui Kemampuan Motorik Kemampuan
Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kegiatan Menggunting Halus melalui Kegiatan Menggunting Pada
Melalui Kegiatan Menggunting Yang Dengan Berbagai Mediapada Menggunting dan Anak Usia Dini
Menggunting Pada Bervariasidi Paud Terpadu Islam Anak Usia Dini Di Kelompok Menempel pada Anak Melalui Media
JUDUL Artikel Anak Usia Dini Di Al-Haramain Sawahdangka A Tk Aba Usia 4-5 Tahun di Papercraft
Kelompok A TK Kecamatan Tilatang Gendingankecamatan Paud Aisyiyah 3
Khadijah Surabaya Kamangkabupaten Agam Kalasan Kabupaten Sleman Pontianak
Yogyakarta

PEDAGOGI Jurnal Pendidikan AUD Motorik Halus Jurnal Pendidikan dan Jurnal Pendidikan
Jurnal Anak Usia Universitas Terbuka 2016 pembelajaran Untan Anak Usia Dini
Dini dan Pendidikan Undiksha
Nama Journal Anak Usia Dini

Berda Asmara NOVIYA MURNIZA Fitria Indriyani Sarina Sarina, Ni Nyoman Novita
Muhammad Ali, Halida Angginingsih, Nice
Nama Penulis Halida Maylani Asril, Dewa
Artikel Gede Firstia

Tahun Terbit 2020 2016 2014 2017 2021


Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak yaitu kegiatan menggunting.
Kegiatan menggunting bertujuan untuk melatih koordinasi mata dan otot-otot tangan serta konsentrasi. Keterampilan
menggunting bisa menjadi tahap persiapan awal anak menulis terutama saat memegang pensil. Kegiatan menggunting salah
satu stimulus yang dapat dikembangkan oleh pendidik dalam mengembangkan motorik anak terutama motorik halus anak. Anak
Rangkuman akan mampu mengkoordinasi indra mata dan aktivitas tangan melalui kegiatan menggunting. Gerakan motorik halus pada anak
Artikel 1 berkaitan dengan kegiatan meletakkan, atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4-5 tahun
koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Menggunting adalah memotong berbagai
aneka kertas atau bahan-bahan lain dengan mengikuti alur, garis dan bentuk-bentuk tertentu merupakan salah satu kegiatan
yang mengembangkan motorik halus anak. Koordinasi mata dan tangan dapat berkembang melalui kegiatan menggunting. Saat
menggunting jari jemari anak akan bergerak mengikuti bentuk yang di gunting.
Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas pembelajaran
motorik halus, guru belum variatif dalam kegiatan menggunting sehingga anak kurang tertarik danmengakibatkan kurang
Rangkuman optimalnya perkembangan motorik halus.Berdasarkan deskripsi di atas diperlukan adanya kegiatan pembelajaranyang dapat
Artikel 2 meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Salah satu
kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak yaitu kegiatan menggunting yang bervariasi.
Kegiatan menggunting bertujuan untuk melatih koordinasi mata dan otot-otot tangan serta konsentrasi.
Berdasarkan pengamatan di TK ABA Gendingan Kecamatan Kalasan,Kabupaten Sleman, keterampilan motorik halus kelompok
A belum begitu berkembang. Beberapa anak menunjukkan keterlambatan dalam keterampilanmotorik halusnya terutama
menggunting, yang ditandai dengan belum terampilnyaanak dalam menggunting. Dari 19 anak tercatat sebanyak 11 anak yang
Rangkuman masih belum tepat dalam menggunting sesuai garis atau belum mengikuti garis batas.Ada 6 anak yang cara memegang
Artikel 3 guntingnya belum benar dengan menggunakandua jarinya saja sehingga hasil guntingannya kurang ada penekanan dan
kertasyang digunting sulit untuk diguntingnya. Ada 5 anak yang cepat selesaimengguntingnya sehingga hasilnya masih kurang
rapi dan asal-asalan, akan tetapiada 8 anak yang mengerjakannya dengan mampu dan terampil sehingga hasilnya sesuai
harapan.
Hasil pengamatan peneliti, pada saat guru mengajar, diketahui bahwa dari jumlah 13 orang anak terdapat 9 orang anak (75%)
yang memiliki kesulitan dalam ketampilan motorik halus, antara lain pada kegiatan menempel dan menggunting. Pada umumnya
Rangkuman
mereka tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tidak tepat, bahkan tidak mau melakukannya. Adapun penyebabnya
Artikel 4
diduga, anak kurang mendapat latihan di rumah dalam kegiatan motorik halus, kurang diberi kebebasan dalam berekspresi
tentang kegiatan motorik halus.
Masih banyak anak yang memiliki keterampilan motorik rendah. Hal ini disebabkan karena kemampuan motorik anak jarang
dilatih. Selain itu, kurangnya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan media papercraft yang dapat meningkatkan kemampuan menggunting pada anak. Jenis penelitian ini adalah
Rangkuman penelitian pengembangan dengan model yang digunakan yaitu ADDIE. Subjek pada penelitian ini yaitu 2 orang ahli media
Artikel 5 pembelajaran dan 2 orang ahli materi pelajaran. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi,
wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu kuesioner. Teknik analisis
data yang digunakan pada penelitian pengembangan ini yaitu menggunakan teknik analisis statistik deskriptif kualitatif dan
statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yaitu hasil uji dari ahli isi mata pelajaran mendapatkan nilai 1,00 sehingga berada
pada kualifikasi sangat tinggi dan hasil uji dari ahli media pembelajaran mendapatkan nilai 1,00 (sangat tinggi). Dapat
disimpulkan bahwa media yang dikembangkan berupa media papercraft layak diterapkan dalam pembelajaran untuk anak usia
dini. Implikasi penelitian ini yaitu media yang dikembangkan dapat memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat
meningkatkan kemampuan motorik pada anak usia dini.

Indikator Artikel 6 Artikel 7 Artikel 8 Artikel 9 Artikel 10


Pengelolaan Penerapan Media Loose Strategi Pembelajaran Pemanfaatan Loose Analisis Media Loose
Pembelajaran Parts dalam Mengembangkan Berbasis STEAM Dengan Parts Pada Part Untuk
Berbasis Loose Kemampuan Berhitung dan Bermain Loose Parts Pendidikan Anak Meningkatkan
Parts dalam Keterampilan Motorik Halus Untuk Pencapaian Usia Dini Kemampuan Motorik
JUDUL Artikel
Meningkatkan pada Peserta Didik TK A Keterampilan 4c Pada Halus Anak Usia Dini
Kualitas Belajar Sekolah Regina Pacis Jakarta Anak Usia 4-5 Tahun
Barat

Jurnal Manajemen Jurnal Ilmiah Mandala EFEKTOR JGK (Jurnal Guru Jurnal PAUD
Nama Journal Pendidikan Islam Education Kita) AGAPEDIA

1Fajri Dwiyama, 2 Diyah Mirawati Titania Widya Srinahyanti 1 Siti Maryam Hadiyanti,
Nama Penulis Satma Awaliana Prameswari1, Anik Elan Elan, Taopik
Artikel Lestariningrum2 Rahman

Tahun Terbit 2021 2022 2020 2022 2021


Anak didik yang terbiasa belajar di rumah di dampingi orang tua ternyata tak mau lepas dari orang tuanya. Mereka cenderung
melakukan kegiatan sendiri dan tidak berinteraksi dengan temannya, bahkan ada memilih berdiam diri saja tanpa melakukan
apa-apa. Mereka cenderung tidak mandiri dan selalu meminta bantuan guru. Hal ini terutama dialami oleh anak pada usia
kelompok A. Berdasarkan hal tersebut, guru memilih untuk menggunakan suatu metode pembelajaran yang dianggap mampu
Rangkuman memberikan stimulasi terhadap pertumbuhan dan seluruh aspek perkembangan anak. Dimana, metode ini diharapkan mampu
Artikel 6 diterapkan baik di sekolah melalui tatap muka langsung, maupun di rumah melalui pembelajaran jarak jauh, sehingga kualitas
pembelajaran di TK Pattola Palallo dapat ditingkatkan. Metode pembelajaran berbasis loose parts adalah salah satu metode
yang dianggap mampu untuk menjawab permasalahan tersebut. Metode pembelajaran berbasis loose parts adalah metode
pembelajaran yang menggunakan media berupa bahan di sekitar kita yang dapat di pisah dan di susun menjadi satu,
disejajarkan, mudah digabungkan dengan bahan lain serta mudah dibawa dan dipindahkan.
Peneliti menggunakkan media loose parts karena anak bisa belajar sambil bermain, barang - barang yang ada di hadapannya
dapat diamati dan dipergunakan oleh mereka. Anak akan menggunakan jari-jari tangannya untuk menyentuh, menggenggam,
memindahkan, mendorong berbagai loose parts yang sedang dimainkannya. Loose parts membuat anak mengaktifkan semua
jari-jari tangan, tangan, lengan, dan bahu untuk bekerja. Semua aktivitas tersebut mengkoordinasikan mata serta tangan anak
saat melakukan gerakan motorik halus. Dengan memiliki kemampuan fisik motorik yang baik, maka anak akan terbantu dalam
Rangkuman
kehidupannya sehari-hari, membantu diri terhindar dari situasi sulit atau kecelakaan. Adapun konsep matematika dapat
Artikel 7
dimunculkan oleh Guru dalam berbagai kemampuan kognitif. Terkait penjelasan di atas, peneliti ingin melakukan penelitian lebih
lanjut dengan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan loose parts untuk dapat melihat masalah yang terjadi pada
proses pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan berhitung dan keterampilan motorik halus peserta didik TK A
Sekolah Regina Pacis Jakarta.

Melalui media loose parts anak akan mampu menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Penjelasaan penting yaitu anak-
anak sangat membutuhkan sebuah lingkungan sebagai tujuan memanipulasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menyampaikan gagasan mereka sendiri melalui sebuah permainan. Melalui loose parts anak akan diberikan kesempatan untuk
Rangkuman berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya terdekatnya. Ketika anak bermain menggunakan barang lepasan, terbuka
Artikel 8 anak akan memiliki pemikiran yang mengarah kepada keterampilan berpikir tahapan pemecahan masalah dan bernalar teoritis.
Media loose parts sebagai perantara dalam meningkatkan kemampuan anak untuk berfikir kritis, berimajinasi, melihat solusi, dan
kemampuan bereksplorasi anak khususnya ketika anak menggali pengalaman main secara maksimal.

Beberapa Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan loose parts diantaranya;
1. Mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan anak saat bermain, terlebih lagi dengan alat dan bahan yang berukuran
kecil. Resiko tertelan, terbentur, terjatuh barangkali tetap ada sehingga perlu perencanaan dan antisipasi yang baik. Selain itu,
kebersihan alat dan bahan main juga perlu perhatian khusus.
2. Alat dan Bahan main yang digunakan kemudian tidak menyakiti atau mengganggu makhuk hidup / ekosistem lainnya.
Rangkuman 3. Berikan kebebasan bagi anak dalam bereksplorasi, mencakup kebebasan memilih bahan, kebebasan dalam prosesnya
Artikel 9 maupun kebebasan dalam mengekspresikan hasil karya. Allow and encouraging children to create their activities (Flanningan &
Dietze, 2017)
4. Mengurangi adanya intervensi seperti memberi contoh, Pada kegiatan main berbasis loose parts, guru hanya sebagai
fasilitator dan motivator. Anak dapat menggunakan kalimat pertanyaan dan seruan seperti, “Seperti apa bentuk rumah?”, “Ayo,
kita membuat rumah yang kita sukai!” 5. Bermain dengan loose parts tidak berbatas ruang, Area main anak bisa indoor maupun
outdoor, oleh karenanya perlu diperhatikan benda yang mengancam seperti benda tajam yang dapat melukai kaki anak
Artikel ini membahas mengenai pembelajaran media loose part yang perlu dikembangkan untuk menjadi suatu media bahan ajar
yang dapat digunakan oleh anak usia dini. Media loose part ini dapat mengembangkan berbagai aspek, terutama dalam aspek
Rangkuman motorik halus. Dengan adanya media pembelajaran berbasis loose part ini dapat memudahkan anak dalam pencapaian
Artikel 10 perkembangan motorik halusnya. Media loose part merupakan salah satu media yang dapat disusun, di rangkai, digabungkan,
dipindahkan dan yang lainnya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pembelajaran media loose part untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Metode penelitian yang bisa memfasilitasi
untuk melakukan analisis ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan menggunakan observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan media loose part
dalam pembelajaran di kelas sudah optimal untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini, karena media
pembelajaran loose part ini merupakan media yang menyenangkan sehingga anak tidak mudah bosan serta dapat menciptakan
sebuah karya hasil dirinya. Kesimpulannya, dengan adanya pembelajaran berbasis media loose part ini akan meningkatkan
kreativitas serta motorik halus anak dalam aktifitas pembelajaran di kelas. Media loose part juga karena bahan-bahannya mudah
ditemukan di lingkungan sekitar anak, maka anak akan belajar untuk menghargai, mendaur ulang bahan-bahan yang ada di
sekelilingnnya.

5. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS


Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5
Metode Metode Pengembangan Evalusi Perkembangan Dasar – Dasar Penelitian Tindakan
Pengembangan Fisik Perilaku dan Anak Usia Dini Pendidikan TK Kelas
Kemampuan Dasar Modul 1 Hakikat Anak
Judul Buku Modul 2 Tahapan
Anak Usia Dini Usia Dini
Perkembangan Anak
Usia Dini

Penerbit Universitas Penerbit Universitas Penerbit Universitas Dadan Suryana, Nenny IG.A.Wardani,Kuswaya
Nama Penerbit Terbuka Terbuka Terbuka Wahyudin Wihardit

Nama Penulis M. Syarif Sumantri, Winda Gunarti,dkk Winda Gunarti,dkk Universitas Terbuka Penerbit Universitas
Buku dkk Terbuka

Tangerang Selatan Tangerang Selatan Tangerang Selatan Tangerang Selatan 2014 Tangerang Selatan
Kota Terbit Tahun 2022 2022 2021 2022
Motorik halus adalah gerakan gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot -otot kecil, misalnya otot-otot jari tangan otot muka
dan lain-lain, gerakan motorik halus terutama melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi,
ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot kecil. Beberapa gerakan yang dapat di masukkan dalam gerakan motorik halus
Rangkuman Buku misalnya menggunting, merobek, menggambar, menulis, melipat, meronce, menjahit, meremas, menggenggam, menyusun
1 balok, meringis, melotot tertawa dan sebagainya.
Khusus di TK pengembangan kegiatan motorik halus lebih banyak di arahkan pada otot tangan dan jari. Ketrampilan untuk ini
digunakan untuk makan, berpakaian, menulis, menggunting dan menggunakan alat bermain konstruksi kecil. Modul 1 hal.1.13
Pengembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sementara itu,
secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fisik akan memengaruhi bagaimana anak memandang dirinya sendiri
dan cara pandang mereka terhadap orang lain. Perkembangan fisik berjalan seiring dengan perkembangan motorik.
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf , dan
Rangkuman Buku otot yang terkoordinasi. Perkembangan fisik mencakup dua bidang perkembangan, yaitu perkembangan keterampilan motorik
2 kasar dan keterampilan motorik halus. pengembangan keterampilan motorik kasar berkaitan dengan usaha yang di lakukan
oleh pendidik untuk mengoptimalkan motorik kasar atau gerakan yang lebih banyak dilakukan oleh otot-otot kasar, seperti
berlari, berjalan, menendang, dan sebagainya. Sebaliknya, pengembangan keterampilan motorik halus berkaitan dengan
optimalisasi dalam penggunaan koordinasi antara mata dan tangan sehingga anak dapat melakukan aktivitas motorik halus
dengan teliti. Modul 2 hal.2.23
Perkembangan motorik di artikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengedanlian gerak tubuh. Ada 3 unsusr
yang menentukan dalam perkembangan motorik yaitu otak, syaraf dan otot. Ketika motorik bekerja ketiga unsur
Rangkuman Buku tersebutmelaksanakan masing-masing perannanya secara interasktif positif artinya unsur-unsur yang saling berkaiktan saling
3 menunjang, saling melengkapi dengan unsur yanglain unutuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Jadi
ketiga unsur tersebut saling bekerja sama segingga terbentuk suatu gerakan yang bertujuan misalnya berbicara ,
berjalan,berlari, menulis, menggambar dan sebagainya.
Anak usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta
perkembangan kehidupan manusia. Masa ini ditandai oleh berbagai periode pentingyang fundamental dalam kehiudpan anak
selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode
Rangkuman Buku keemasan. Banyak konsep dan fakta yang ditemuknmemberikan penjelasan periode keemasan pada anak usia dini adalah
4 masa eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, masa bermain dan masa membangkang awal. Namun disisi lain anak
usia diniberada pada masa kritis yaitu masa keemasan anak tidak dapat diulang kembali pada masa-masa berikutnya. Jika
potensi-potensinya tidak distimulasi secara optimal dan maksimal pada usia dini tersebut.

Buku Penelitian Tindakan Kelas ini menyajikan materi yang kan menambah wawasan, sikap dan keterampilan dalam
melaksanakan PTK dalam uapaya mempebaiki kualitas pembelajaran. Dalam modul ini dijelaskan secara rinci tentang : Hakikat
Rangkuman Buku Penelitian Tindakan Kelas, Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas, Merancang Penelitian Tindakan Kelas, Melaksanakan
5 Perbaikan dan Pembelajaran, Menganalisis dan Menginterpretasikan Data serta Menidaklanjuti Hasil PTK, dan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
KERANGKA PENULISAN
Artikel
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGUNTING DENGAN MEDIA LOOSE PART PADA KELOMPOK A TK
ISLAM AL FAUZIEN
Kerangka Penulisan
I. PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi
kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (http: www.naeyc. org 2004:2-3). Pada masa ini proses
pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup
manusia (Berk, 1992:18). Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik
yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Kemampuan motorik terbagi menjadi 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah aktivitas gerak tubuh yang
menggunakan otot – otot besar yang meliputi gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Sedangkan motorik halus adalah
kemampuan anak pra sekolah beraktivitas menggunakan otot – otot halus. Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus
anak misalnya menulis, menggambar, meronce, menganyam dan lain sebagainya ( Samsudin, 2005 ).
Motorik halus adalah gerakan gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot -otot kecil, misalnya otot-otot jari tangan otot muka dan lain-
lain, gerakan motorik halus terutama melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan koordinasi
antara mata dan otot kecil. Beberapa gerakan yang dapat di masukkan dalam gerakan motorik halus misalnya menggunting, merobek,
menggambar, menulis, melipat, meronce, menjahit, meremas, menggenggam, menyusun balok, meringis, melotot tertawa dan sebagainya
(Modul 1 hal.1.13)
Media Loose Part adalah suatu metode pembelajaran yang memanfaatkan benda-benda kecil atau partikel yang variatif dan dapat
dimanipulasi oleh anak-anak dalam melakukan eksplorasi, mengembangkan imajinasi, dan memperluas kreativitas mereka. Berikut
adalah pendapat beberapa ahli mengenai Media Loose Part:

1. Friedrich Fröbel, seorang pendidik asal Jerman yang dikenal dengan metode Kindergarten, mengembangkan konsep Loose Part yang
dikenal dengan "Gifts and Occupations" atau "Hadiah dan Pekerjaan" yang terdiri dari benda-benda kecil yang bermacam-macam dan
dapat diatur menjadi pola-pola dan bentuk-bentuk yang beragam.

2. Maria Montessori, seorang dokter dan pendidik asal Italia, juga menggunakan Loose Part dalam metode pendidikannya. Dia
mengajarkan anak-anak untuk melakukan kegiatan seperti memasukkan benda ke dalam wadah atau mengambil benda-benda dengan
menggunakan alat yang tepat, seperti sendok atau pinset.

3. Cathy Weisman Topal dan Lella Gandini, ahli pendidikan seni dan pengarang buku "Beautiful Stuff!", menyatakan bahwa Loose Part
dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, membuat konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami,
dan memperkuat keterampilan sosial.

4. Heather Von Bank, profesor pendidikan dari Minnesota State University, menyatakan bahwa Loose Part sangat penting dalam
perkembangan anak-anak karena memberikan pengalaman sensorik yang kuat, memperkuat hubungan antara kognitif, emosi, dan
motorik, serta meningkatkan kemampuan sosial dan kepribadian anak-anak.

Secara keseluruhan, Loose Part merupakan media yang fleksibel dan memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan
imajinasi mereka dalam berbagai cara. Loose Part juga dapat membantu memperkuat keterampilan sosial, keterampilan motorik, dan
keterampilan berpikir kritis pada anak-anak.

Dari hasil survei awal pada kelompok A TK Islam Al Fauzien, terdapat 60 persen anak yang masih belum terampil dalam kegiatan
menggunting sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS
MELALUI KEGIATAN MENGUNTING DENGAN MEDIA LOOSE PART PADA KELOMPOK A TK ISLAM AL FAUZIEN”
II. Metode Penelitian yang dipakai adalah Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau yang sering disebut dengan PTK.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelas.

Tempat : TK Islam Al Fauzien


Waktu : Mei 2023
III. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Pembahasan
IV. Kesimpulan dan saran
V. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai