KARYA ILMIAH
Disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas akhir dalam mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PAUD 4501 ) Program Studi S1 PG PAUD FKIP Universitas
Terbuka
Disusun oleh :
Nama : Rini Dwi Wijayanti
NIM 821917923
Email : rinidwiwijayanti@gmail.com
UNIVERSITAS TERBUKA
3AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PR=GRAM BELAJAR JARAK JAUH PURW=KERT=
TAHUN 2015.1
Yang bertanda tangan dibawah ini Hj. Siti Saminatus Sangadah, S.Pd.M.M selaku
pembimbing Karya Ilmih dari mahasiswa :
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah dari mahasiswa tersebut diatas dengan judul MEDIA
BAHAN BEKAS DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNTING DAN
MEMBUAT BENTUK PADA ANAK DIDIK TK PERTIWI 14.27.12 KARANGDUWUR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015 layak diunggah ke aplikasi Karya Ilmiah Universitas Terbuka
sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan dan bukan merupakan plagiat.
Demikian untuk menjadikan periksa dan guna seperlunya.
Pembimbing
Abstrak
Pada kegiatan pembelajaran di TK Pertiwi 14.27.12 Karangduwur ditemukan adanya
masalah kurangnya kemampuan menggunting dan membuat bentuk. Sering kali anak masih
kesulitan dalam mengikuti kegiatan menggunting dan membuat bentuk. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan anak dalam menggunting dan membuat bentuk dengan
media bahan bekas.
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan pada semester II tahun Pelajaran
2014-2015. Tempat pelaksanaan di TK Pertiwi 14.27.12 Karangduwur" siklus I pada tanggal 10
-24 Februari 2015 dan siklus II pada tanggal 27 Februari-12 Maret 2015. Pada tiap siklus
terdiri dari 5 RKH dan empat tahapan yaitu perencanaan" pelaksanaan" ( bser)asi dan re*leksi.
Dari hasil perbaikan pembelajaran dapat dilihat peningkatan kemampuan menggunting
dan membuat bentuk yang pada studi awal hanya 28- pada siklus I meningkat menjadi 56-
dan pada siklus II meningkat menjadi 8 /-.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan media bahan bekas dapat meningkatkan
kemampuan menggunting dan membuat bentuk pada anak didik TK Pertiwi 14.27.12 Tahun
Pelajaran 2014-2015.
PENDAHULUAN
L#+#r B&)#k#n( M#s#)#*
Identifikasi Masalah
-erdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dibuat identi<ikasi masalah sebagai berikut : a)
anak masih kaku dalam memegang gunting, b) cara anak menggunting belum sesuai dengan p)la
yang diharapkan, c) Anak kurang tertarik melaksanakan kegiatan, d) anak kurang k)nsentrasi
pada kerjaannya, e) hasil kegiatan menggunting dan membuat bentuk dari bahan bekas anak
masih rendah.
Analisis Masalah
Setelah masalah teridenti<ikasi, peneliti menganalisis masalah sebagai berikut : a) materi
kurang menarik, b) media yang digunakan kurang menarik minat anak, c) suasana lingkungan
kurang menunjang.
Perumusan Masalah
-erdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu: a) apakah
dengan menggunakan media bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan menggunting pada
anak didik 0K Pertiwi 12.27.12 Karangduwur> dan b) apakah dengan menggunakan media
bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan membuat bentuk pada anak didik 0K Pertiwi
12.27.12 Karangduwur>
Tujuan Perbaikan
0ujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan
kemampuan menggunting dan membuat bentuk dari media bahan bekas pada anak didik 0K
Pertiwi 12.27.12 Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen 0ahun Pelajaran
241252415. Sedangkan secara khusus penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan menggunting dan membuat bentuk menggunakan bahan bekas pada anak didik 0K
Pertiwi 12.27.12 Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen 0ahun Pelajaran
241252415.
Manfaat Perbaikan
Ditinjau dari hasil penelitian man<aat te)ritis dapat memberikan man<aat secara te)ritis yang
diharapkan dapat menjadi acuan atau masukan yang berman<aat bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini secara praktis juga berman<aat b agi guru yaitu: 1) meningkatkan pr)<esi)nalisme
guru dalam pr)ses belajar mengajar, 2) sebagai pandangan serta perubahan yang lebih menarik
dalam pembelajaran menggunting dan membuat bentuk dengan media bahan bekas, () untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan )ptimal, guru lebih kreati< dan in)7ati< dalam
penggunaan media supaya anak term)ti7asi untuk mengikuti, dan 2) dengan melakukan P0K
membuat guru lebih percaya diri. Man<aat bagi anak didik adalah: 1) anak mendapat
pengalamaan langsung untuk mengembangkan k))rdinasi mata dan tangan serta
mengembangkan kemampuan anak dalam kegiatan menggunting dan membuat bentuk dari
bahan bekas yang menyenangkan, 2) memberikan pengalaman belajar yang bermakna, () dapat
meningkatkan m)ti7asi anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sementara itu man<aat
bagi sek)lah adalah: 1) sebagai sarana pengembangan dan peningkatan pr)<esi)nalisme guru, 2)
memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang lebih baik. Sedangkan man<aat
bagi )rang tua mampu menambah wawasan bagi )rang tua dan masyarakat tentang kemampuan
menggunting dan membuat bentuk dari bahan bekas terhadap kemampuan m)t)rik halus anak.
KAJIAN PUSTAKA
Hakikat Media
Menurut Heinich, M)lenda, dan Russell ;1&&() media merupakan saluran k)munikasi.
Media berasal dari bahasa 3atin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
har<iah berarti perantara" yaitu perantara sumber pesan (a s(urce) dengan penerima pesan ;a
recei)er). Mereka menc)nt)hkan media ini dengan <ilm, tele7isi, diagram, bahan tercetak
;printed materials), k)mputer, dan instruktur. Menurut *agne, media adalah berbagai jenis
k)mp)nen dalam lingkungan anak yang dapat mend)r)ng anak untuk belajar. Sedangkan -
riggs berpendapat bahwa media adalah segala alat <isik yang dapat menyajikan pesan serta
mend)r)ng anak untuk belajar. Media adalah sarana k)munikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang/ dengar, termasuk tekn)l)gi perangkat kerasnya ;N1A, 1&6&).
Hakikat Kemampuan
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri
(Mohammad Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)). Kemampuan berasal dari kata mampu yang
berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan,
kecakapan, kekuatan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 552-553).
Hakikat Menggunting
Menggunting adalah salah satu aktivitas atau kegiatan memotong yang melibatkan atau
membutuhkan koordinasi antara mata, tangan dan konsentrasi (Depdiknas 2010).
Hakikat Membuat
Membuat berasal dari kata dasar buat. Membuat memiliki arti menciptakan (menjadikan,
menghasilkan); membikin: melakukan; mengerjakan; menggunakan (untuk); memakai (untuk):
menyebabkan; mendatangkan: http://www.artikata.com/arti-360398-membuat.html di akses 27
Maret 2015).
Hakikat Bentuk
Bentuk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Rupa atau wujud yang
ditampilkan. Sedangkan Plato mengemukakan bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia
yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata.
Kerangka Berfikir
Dari kegiatan perbaikan menggunakan media bahan bekas diharapkan dalam
pembelajaran menggunting dan menciptakan bentuk dapat meningkat.
Hipotesa Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas dengan mempertimbangkan dan merujuk pada teori—
teori yang ada disusunlah tindakan yang peneliti uraikan sebagai berikut: Penggunaan media
bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan menggunting dan membuat
bentuk di TK Pertiwi 14.27.12.
RENCANA PERBAIKAN
Subjek Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di TK Pertiwi 14.27.12 Karangduwur
Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Taman Kanak-kanak Pertiwi 14.27.12 Karangduwur
dengan jumlah 18 anak didik yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 8 anak perempuan pada
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu: siklus I dilaksanakan pada tanggal 10
Februari 2015, 13 Februari 2015, 16 Februari 2015, 20 Februari 2015, 24 Februari 2015 dan
siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2015, 3 Maret 2015, 6 Maret 2015, 10 Maret
2015, 12 Maret 2015.
Tema
Tema dalam perbaikan adalah Alat Komunikasi dengan sub tema meliputi: 1) macam-
macam alat komunikasi, 2) alat komunikasi yang dimiliki anak, 3) guna alat komunikasi, 4)
bentuk fisik alat komunikasi, dan 5) macam-macam benda pos. . Indikator meliputi: 1)
Menciptakan sesuatu dari bahan bekas (misal : membuat mobil-mobilan dari kardus bekas) (FM
56), 2) Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung, segi
tiga) (FM 61). Tingkat pencapaian perkembangan: 1) Melakukan eksplorasi dengan berbagai
media dan kegiatan, 2) Menggunting sesuai dengan pola.
Kelompok
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di TK Pertiwi 14.27.12 Karangduwur Kecamatan
Ayah Kabupaten Kebumen semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 pada anak kelompok B
dengan jumlah peserta 18 anak, terdiri dari 10 putra dan 8 putri.
Karakteristik
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak dalam kemampuan
Fisik/motorik sesuai dengan KBK TK (dalam Masitoh, dkk. 2004) pengembangan kemampuan
fisik/motorik bertujuan untuk memperkenalkan serta melatih gerakan kasar dan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan
jasmani yang kuat, sehat, dan terampil.
Rencana Refleksi
Refleksi di laksanakan segera setelah kegiatan pembelajaran selesai. Pada tahap ini peneliti
menganalisa kekurangan-kekurangan yang terjadi pada penelitian yang telah dilakukan guna
menentukan langkah berikutnya. Refleksi dilakukan setelah selesai kegiatan siklus satu yaitu
tanggal 10 Februari 2015, 13 Februari 2015, 16 Februari 2015, 20 Februari 2015, 24 Februari
2015 dan
siklus dua yaitu tanggal 27 Februari 2015, 3 Maret 2015, 6 Maret 2015, 10 Maret 2015, 12
Maret 2015. Refleksi dilakukan dengan cara diskusi dengan teman sejawat, dan berkonsultasi
dengan nara sumber. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki guru dalam pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan yang dikelolanya.
Siklus II
Untuk mengatasi kendala yang terjadi pada siklus I, maka pada siklus II peneliti akan
melakukan )bser7asi dengan cara lebih mem<)kuskan pada media yang digunakan, lebih detail
dalam menerapkan langkah/langkah menggunting dan membuat bentuk, mengamati kesulitan anak
dalam menggunting dan membuat bentuk, membimbing dan memberi m)ti7asi kepada anak yang
masih belum mampu menggunting dan membuat bentuk, dan membuat catatan/catatan untuk
penilaian.
Dan sebagai re<leksi RKH perbaikan Siklus II pada hari pertama, peneliti menjelaskan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ke 1, peneliti memperlihatkan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran menggunting dan membuat bentuk. Peneliti memperagakan cara
menggunting dan membuat bentuk yaitu membuat bentuk ampl)p dan surat. Dalam kegiatan ini,
anak yang mampu menggunting dan membuat bentuk dengan baik atau sesuai harapan
bertambah 1 anak dari 14 anak yang mampu menggunting dan membuat bentuk pada siklus
pertama yaitu menjadi 11 anak dari jumlah 18 anak didik, atau naik menjadi 61D. Peneliti akan
memperbaiki pada hari berikutnya.
Pada hari kedua peneliti memperlihatkan hasil menggunting dan membuat bentuk k)tak
p)s dan memperagakan bagaimana cara menggunting dan membuat bentuk k)tak p)s kepada
anak didik. Pada kegiatan hari ke 2 ini, jumlah anak yang mampu menggunting dan membuat
bentuk menjadi 12 anak didik dari 18 anak didik atau naik menjadi 67D. Peneliti memberikan
m)ti7asi dan bimbingan pada anak didik yang belum mampu menggunting dan membuat bentuk.
Peneliti akan memperbaiki dihari berikutnya.
Pada hari ketiga ini peneliti mengenalkan bentuk telep)n dari kaleng susu bekas dalam
kegiatan menggunting dan membuat bentuk, kemudian peneliti memperagakan bagaimana cara
menggunting dan membuat bentuk telep)n dari kaleng susu bekas di depan anak didik. Peneliti
juga tetap memberikan m)ti7asi dan bimbingan kepada anak didik yang belum mampu
menggunting dan membuat bentuk. 0ingkat keberhasilan pada hari ketiga yaitu 1( anak dari 18
anak didik, atau naik menjadi 72D. Peneliti masih akan terus memperbaiki dihari berikutnya
karena target keberhasilan kemampuan menggunting dan membuat bentuk pada anak didik
belum tercapai.
Pada hari keempat peneliti memperagakan bagaimana cara menggunting dan membuat
bentuk radi) pada anak didik. Selain itu peneliti juga memperlihatkan hasil dari kegiatan
menggunting dan membuat bentuk radi) tersebut. 0ingkat keberhasilan pada hari ke empat naik
menjadi 12 anak dari 18 anak didik, atau naik menjadi 78D. Meskipun tingkat keberhasilan
sudah lebih dari 75D yang berarti telah memenuhi target, tetapi peneliti ingin memaksimalkan
kemampuan anak dalam menggunting dan membuat bentuk pada siklus kedua ini dihari
selanjutnya.
Pada hari kelima ini peneliti mengenalkan menggunting dan membuat bentuk tele7isi
dengan memperagakan di depan anak didik. Peneliti juga tetap sambil memberi m)ti7asi dan
bimbingan bagi anak yang belum mampu menggunting dan membuat bentuk. Pada hari kelima
ini jumlah anak yang mampu meningkat menjadi 15 anak dari 18 anak didik. Dari hasil ini maka
peneliti merasa sudah berhasil dengan maksimal karena 8(D anak didik sudah mampu
menggunting dan membuat bentuk dengan media bahan bekas.
Pada siklus 2 hasil pengamatan menunjukkan ada kenaikan kemampuan menggunting
dan membuat bentuk dimana pada akhir siklus 1 hanya 14 anak atau 56D yang mampu
menggunting dan membuat bentuk menjadi 15 anak atau meningkat menjadi 8(D dari jumlah 18
anak didik.
ketertiban, hasil, kesesuaian bentuk dengan simb)l ;F) untuk anak yang sudah berhasil dan ; )
untuk anak yang belum berhasil.
Siklus II
-erdasarkan hasil re<leksi siklus pertama peneliti menetapkan dan menyiapkan rencana
perbaikan pembelajaran untuk siklus kedua dan skenari) perbaikannya. 3angkah/langkah
yang akan dilakukan peneliti terdapat pada skenari) perbaikan juga menyiapkan alat peraga
dan e7aluasinya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan disiklus kedua terdapat pada Rencana Kegiatan Harian,
dengan jadwal sebagai berikut: 1) JumEat, 27 Cebruari 2415, 2) Selasa, ( Maret 2415, () JumEat,
6 Maret 2415, 2) Selasa, 14 Maret 2415, 5) Kamis, 12 Maret 2415.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, yang diawali dengan
berbaris masuk ke dalam kelas kemudian berd)a sebelum belajar, mengucap salam. Agar
anak lebih bersemangat dalam pembelajaran guru mengajak anak bercakap/cakap dan menyanyi
yang sesuai dengan tema ;Alat k)munikasi). Kemudian dilanjutkan dengan berbagi cerita
yang dilakukan )leh anak dan <isikm)t)rik kasar agar anak lebih kuat
secara <isik dan mengembangkan )t)t tubuh. Setelah itu
peneliti menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari itu. Untuk
kegiatan inti yang akan dilaksanakan dijelaskan kepada anak didik
)leh peneliti. Peneliti menjelaskan dan memperlihatkan media apa saja yang akan dipakai dalam
pembelajaran. Peneliti memperagakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Peneliti
menjelaskan kembali secara singkat sebelum anak didik melaksanakan tugas yang diberikan )leh
peneliti. Peneliti memberikan bimbingan kepada anak didik yang belum mampu dan melakukan
penilaian terhadap hasil karya anak didik. Setelah kegiatan inti selesai maka selanjutnya adalah
istirahat. Setelah melaksanakan pembelajaran dari awal sampai akhir peneliti mengulas kegiatan satu
hari dan bercerita untuk peregangan )tak kemudian peneliti mengambil kesimpulan dan memberi
pesan dan saran kepada anak didik. Kegiatan selesai dan diakhiri dengan d)a setelah kegiatan diikuti
dengan menjawab salam.
=bser7asi pada siklus II dilakukan dengan cara mengamati kegiatan penelitian yang sedang
dilaksanakan dan membatu anak yang masih perlu bimbingan dalam pembelajaran
menggunting dan membuat bentuk yang kemudian dilakukan penilaian. Penilaian yang digunakan
adalah alat penilaian hasil karya dengan aspek yang dinilai kerapihan, kemandirian,
kedisiplinan,
ketertiban, hasil, kesesuaian bentuk dengan simb)l ;F) untuk anak yang sudah berhasil dan ; )
untuk anak yang belum berhasil.
Perbaikan kemampuan menggunting dan membuat bentuk yang dilaksanakan dalam dua
siklus ternyata menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan. Per)lehan dan tingkat
kemampuan menggunting dan membuat bentuk pada siklus I yaitu 14 anak dari jumlah anak 18
atau 56D yang sudah berhasil dan 8 anak atau 22D yang belum berhasil. Pada siklus II anak
yang sudah berhasil meningkat menjadi 15 anak atau 8(D dari jumlah anak 18 dan yang belum
berhasil ( anak atau 17 D dari jumlah anak 18.
Dengan memperhatikan tabel hasil belajar dapat diketahui distribusi <rekuensi
peningkatan menggunting dan membuat bentuk dengan media bahan bekas sebagai berikut:
Kriteria Penilaian
Kegiatan Jumlah
N) Pembelajaran Anak
Sudah -erhasil -elum -erhasil
Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian yang sudah dilaksanakan agar memperoleh hasil
yang optimal dalam menggunting dan membuat bentuk sesuai dengan tahap perkembangan
anak usia dini, maka disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) Bagi guru. Untuk dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan optimal, sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan
materi dikelas hingga anak termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, 2) Bagi orang
tua. Saat anak berada dirumah orang tua bisa memberikan aktivitas yang melibatkan motorik
halus, sehingga tidak hanya disekolah, 3) Bagi lembaga. Untuk dapat meningkatkan mutu
pendidikan, lembaga perlu membekali seorang guru dalam disiplin ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson (2012). Strategi Pembelajaran TK. Hal. 1.8. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Balita dan Perkembangannya (2012). Metode Pengembangan Fisik. Hal. 1.13. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
Briggs (2011). Metode Pengembangan Kognitif. Hal. 8.4. Jakarta: Universitas Terbuka
Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak (2012). Metode Pengembangan Fisik. Hal. 1.13.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Gagne (2011). Metode Pengembangan Kognitif. Hal. 8.4. Jakarta: Universitas Terbuka
Hartati (2014). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Hal. 1.4.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Heinich, Molenda, Russel (2012). Media dan Sumber Belajar TK. Hal. 4.4. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
http://www.artikata.com/arti-360398-membuat.html.
Masitoh, dkk. (2012). Pembelajaran Terpadu. Hal. 1.3. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
NA1Y8 ;2412). Perkembangan dan K)nsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Hal. 1.(.
0angerang Selatan: Uni7ersitas 0erbuka
N1A ;2412). Media dan Sumber -elajar 0K. Hal. 2.5. 0angerang Selatan: Uni7ersitas 0erbuka
Pestal)GGi ;2412). Strategi Pembelajaran 0K. Hal. 1.8. 0angerang Selatan: Uni7ersitas 0erbuka
Undang/Undang Republik Ind)nesia N)m)r 24 0ahun 244( tentang Sistem Pendidikan Nasi)nal
;2412). Perkembangan dan K)nsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Hal. 1.(. 0angerang
Selatan: Uni7ersitas 0erbuka