Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI MODUL 5

HAKIKAT KEGIATAN
PENGEMBANGAN DI TAMAN
KANAK-KANAK

Oleh:
1. Salis Rahmiyati 857802965
(20)
2. Sri Murni H 857802055 (21)
KEGIATAN BELAJAR 1
Batasan, Prinsip, dan Sasaran Pengembangan
di Taman Kanak-Kanak

A. Batasan Kegiatan Pengembangan di TK


1. Pentingnya Kegiatan Pengembangan di TK
Banyak gagasan yang mengarahkan tentang pentingnya mengembangkan anak sejak pra sekolah untuk
ditangani secara baik dan sungguh-sungguh dan hal ini sudah diakui sejak dulu, diantara pemikiran-pemikiran
mengenai hal tersebut diantaranya adalah:
a. Usia TK adalah fase Fundamental bagi individu
Diusia ini otak individu mengalami rangkaian perubahan yang luar biasa dan sisanya hanya modifikasi dan
pengayaan saja,para ahli berpendapat bahwa usia dini merupakan periode potensial bagi pertumbuhan otak
b. Anak adalah praktisi dan investasi masa depan
Artinya bahwa dalam diri anak perlu diberikan dan dikembangkan nilai-nilai mendasar yang dapat digunakan
secara fungsional dalam kehidupannya kelak.
2. Implikasi terhadap kegiatan bagi anak
a. Perkembangan Anak Dipengaruhi oleh Orang Dewasa

Anak usia sejak lahir sampai 6 tahun adalah tahun formatif yaitu usia terpenting dalam pembentukan
kepribadian individu, kepribadian tersebut melembaga ditentukan oleh cara-cara pemecahan konflik antar
sumber kesenangan awal dengan tuntutan realitas pada usia kanak-kanak itu , jadi pengalaman awal tidak
pernah tergantikan

b. Implikasi Terhadap Kegiatan Pengembangan Anak

Peranan yang besar dari orang tua dan pendidik menjadikan lembaga pendidikan yang menyelenggarakn
program pendidikan prasekolah sebaiknya tidak hanya bertujuan menampung anak semata tapi juga
mengembangkan aktivitas yang dapat menumbuhkan daya otak anak

c. Jenis Kegiatan Pengembangan Yang Dapat Dilakukan

Secara umum kegiatan yang dapat dilakukan adalah penyediaan lingkungan, mendidik dan mengajar serta
membimbing dengan tepat
B. Prinsip-Prinsip Kegiatan Pengembangan Di TK
1. Kegiatan Pengembangan Berorientasi pada pengembangan (DAP)
DAP adalah Developmentally Appropriate Practices merupakan program pengembangan anak prasekolah yang berbasis
pada perkembangan anak dan kebutuhannya yaitu lebih mendasar pada karakteristik dan kepentingan tugas belajarnya,
ruang lingkup DAP adalah sbb:
a. Batasan kegiatan pengembangan berdasar DAP
Pengembangan yang berorientasi perkembangan artinya bahwa pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar adalah dari sisi anak itu sendiri bukan dari sisi pemikiran gurunya.

b. Prinsip pembelajaran berdasarkan DAP, diantaranya adalah:


- semua aspek perkembangan saling terkait
- perkembangan terjadi dalam urutan yang teratur dengan kemampuan,keterampilan dan pengetahuan
- perkembangan berlangsung secara bervariasi antara anak satu dengan lainnya
- Pengalaman awal mempunyai efek langsung terhadap perkembangan anak secara individual
- Perkembangan berlangsung dalam arah yang dapat diprediksi menuju kompleksitas,tatan dan internalisasi
2. Kegiatan Pengembangan Berorientasi Holistik
a. Mengapa harus holistik?
Pendidikan holistik artinya bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menentukan identitas,makna dan
tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat,lingkungan dan nilai-nilai spiritual.

C.RUANG LINGKUP DAN SASARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TK


1. Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku Melalui Pembiasaan
Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi:
pengembangan moral dan nilai-nilai agama,pengembangan sosial emosional dan kemandirian.
2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
Pengembangan kemampuan dasar meliputi
-Kemampuan berbahasa
-Kognitif
-Fisik Motorik
-Seni
Kegiatan Belajar 2

Strategi Dan Jenis


Kegiatan
Pengembangan di
TK
A. PENGEMBANGAN KEGIATAN DENGAN CARA TERPADU

1. Mengapa Pembelajaran Terpadu?

Karakteristik perkembangan anak Tk bersifat holistic


atau menyeluruh atau terpadu. Artinya antara aspek
perkembangan yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Aspek perkembangan yang satu
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek
perkembangan lainnya, sebagaimana dikemukakan
oleh Bredekamp (1997) “ Domain of children ‘s
development is one domain influence and is
influenced by development in other domain”
2. Batasan dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Berbasis Tema

04. Keunggulan-keunggulan
01. Pengertian Pembelajaran Berbasis Tema Pembelajaran Terpadu Berbasis Tema
Pendekatan berbasis tema adalah salah satu pendekatan Pembelajaran Terpadu berbasis tema memiliki
pembelajaran yang didasarkan atas ide-ide pokok atau banyak keunggulan baik bagi guru maupun bagi
ide-ide sentral tentang anak dan lingkungannya. anak.

05. Pengembangan Domain Melalui


02. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Tema Pembelajaran Tema
Pembelajaran tema memiliki karakteristik yang khas Pembelajaran tema memberikan
dengan pembelajaran lainnya. Kegiatan belajarnya lebih kemungkinan untuk mengembangkan
banyak dilakukan melalui pengalaman langsung atau berbagai kemampuan anak.
hands on experience.

03. Prinsi-prinsip Pembelajaran Terpadu Berbasis Tema 06.Pengembangan Program Kegiatan


Pembelajaran terpadu yang berbasis tema akan efektif jika dalam Pemilihan tema, pengembangan tema,
pengembangan perencanaan dan pelaksanaannya berpegang teguh pelaksanaan kegiatan
pada prinsip-prinsipnya.
B. PENGEMBANGAN MELALUI KEGIATAN RUTIN

1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi

b. Tujuan dan fungsi


Tujuan dari penyediaan program atau kegiatan rutin
a. Pengertian adalah menyediakan suatu bentuk kegiatan yang
Perkembangan pada setiap anak dapat dijadwalkan secara terus menerus dan atau periodik yang
mengikuti suatu pola tertentu, yaitu suatu diharapkan dapat berfungsi dalam pembentukan
perilaku yang teratur, disiplin dan baku kebiasaan yang diperlukan anak prasekolah atau TK
(tersandar) berdasarkan penciptaan kondisi- dalam berinteraksi, bersosialisasi dan bermasyarakat,
kondisi secara optimal dalam linkungannya. sehingga pola perilaku tersebut dapat melekat pada anak
secara lebih wajar, tetapi tetap terencana dan terukur
ketercapaiannya.
2. Ruang Lingkup Program
Kawasan pola perilaku yang dapat dikembangkan melalui kegiatan rutin dan pembiasaan, antara lain
sebagai berikut :

a. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan


b. Mengucakan salam bila bertemu dengan orang lain
c. Tolong-menolong atau bergotong-royong sesama teman
d. Tenggang rasa terhadap keadaan orang lain.
e. Rapi dalam berpakaian, bertindak dan bekerja
f. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
g. Berlatih tertib dan patuh pada peraturan ( mau mnerima tugas, melksanakan tugas)
h. Memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu (kebiasaan membaca, dan lain-lain)
i. Berani dan mempunyai rasa ingin tahu besar
j. Mencintai tanah air
k. Mengurus diri sendiri (membersihkan diri, berpakaian, makan, memelihara barang milik )
l. Menjaga kebersihan lingkungan ( membersihkan, membuang sampah, menyimpan mainan setelah
digunakan)
3. Contoh Pelaksanaan

Baris berbaris sebelum masuk kelas


Kegiatan ini jika diorganisasikan secara baik oleh guru dan anak, akan membawa dampak yang cukup hebat pada
pembentukan perilaku anak sebagai bekal kehidupannya di masyarakat, misalkan saja :
1) Memiliki kebiasaan antri
2) Memiliki kebiasaan bergiliran
3) Menanamkan kesabaran sesuai dengan keharusannya.
4) Menanamkan kebiasaan hidup tertib, rapi dan disiplin, dan sebainya
5) Berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan belajar.
Kegiatan ini dapat membiasakan dan menghasilkan perilaku khusus diantaranya :
6) Kesadaran akan kebesaran Tuhan
7) Memiliki hafalan doa yang biasa dibacanya
8) Menumbuhkan rasa bersyukur
9) Menyadari kelemahan dan kekurangan diri, sebagai dasar untuk bekerja dengan baik dan sungguh-
sungguh.
10) Memiliki tata cara berdoa yang sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
C. PENGEMBANGAN MELALUI KEGIATAN TERPROGRAM
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi
a. Pengertian
Pelaksanaan pengembangan melalui kegiatan terprogram maksudnya
adalah kegiatan tersebut dibuat secara terencana menjadi sasaran utama
saat program itu dilaksanakan. Secara sederhana , terprogram maksudnya
adalah kegiatan yang menjadi agenda dan dirancang dalam silabus guru,
baik untuk jangka waktu yang pendek maupun panjang, yaitu untuk satu
hari, satu minggu, satu bulan maupun lebih lama lagi.
b. Tujuan dan Fungsi
secara umum tujuan pengembangan pembelajaran secara terprogram,
supaya segala kemampuan yang dituangkan dalam kurikulum prasekolah
dapat tercapai lebih optimal, sistematis, efektif dan efisien. Sehingga
program ini berfungsi dalam mencapai kegiatan yang lebih terukur, lebih
produktif dan lebih berkualitas.
2. Ruang Lingkup Program

Secara umum ruang lingkup program untuk pengembangan perilaku ini


sama seperti yang akan dikembangkan dalam kegiatan rutin. Tetapi
akan menjadi berbeda isi programnya, jika rancangan program
ditujukan pada anak tertentu atau sering disebut sebagai pelayanan
individual, misalnya saja: program untuk menangani anak yang mogok
sekolah, program untuk menangani anak yang sulit berpisah denngan
orang tua.
b. Program Di Luar Sekolah

Program dalam bentuk kunjungan atau bermain di luar sekolah, bisa di kebun sekolah atau di
tempat lain.
1) Hasil Belajar
Anak berempati pada orang lain yang mengalami musibah dan kekurangan-kekurangan.

2) Kegiatan
program kunjungan dapat dilakukan ke apnti asuhan, ke rumah seorang teman yang
miskin atau sakit.
2. Ruang Lingkup Program
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran spontan, tetap harus mengacu pada standar perilaku yang
berlaku dan dituangkan dalam kurikulum. Jadi secara formal rincian perilakunya sama dengan yang
dikembangkan dalam kegiatan rutin, terprogram maupun dalamkegiatan lainnya.
3. Contoh Pelaksanaan
Contoh perilaku spontan melihat pesawat, maka pembelajaran selanjutnya dapat dikemas sebagai berikut :
a. Berikan keleluasaan pada anak untuk memeperhatikan pesawat yang mereka lihat,.
b. Sudah dapat dipastikan, sekembalinya anak ke temppat duduk ia akan mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan pesawat yang baru saja dilihatnya.
c. Mau dikemanakan materi sebelumnya sudah “ diprologkan” kehadapan anak? Terdapat 3 pilihan, mau
dikembalikan ke materi semula, mau beralih pembahasan, atau mau dikolaborasikan.
d. Jika akan diarahkan kepada pengembangan perilaku, maka segeralah pembelajaran dibelokkan pada ilustrasi-
ilustrasi terkait.
e. Materi terkait pesawat tersebut sangat kaya sekali dengan perilaku dan akan sangat efektif disampaikan karena
anak sedang tumbuh minatnya saat itu.
E. PENGEMBANGAN MELALUI KEGIATAN KETELADANAN
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
a. Pengertian
anak akan mempelajari proses pembelajaran selain dengan mendengarkan
dan melakukan nasihat guru, juga dengan mengamati dan meniru hal-hal yang
dilihatnya pada diri guru, bagaimana guru mngelola perilaku, menangani masalah,
mengkomunikasikan harapan dan sebagianya.
b. Tujuan dan Fungsi
tujuan dari pembelajaran teladan adalah untuk mengarahkan anak pada
berbagai contoh pola perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat, dengan cara
menampilkannya langsung dihadapan atau dalam kehidupan bersama anak.
Pembelajaran teladan disajikan secara wajar dan alamiah, sehingga fungsi
pembelajaran ini untuk membentuk karakter dan perilaku dasar yang dapat
diterima menjadi efektif.
3. Ruang Lingkup Program
Program dan isinya yang dapat ditularkan kepada anak terkait dengan pengembangan cukup luas
cakupannya. Tetapi secara umum keteladanan yang dapat ditularkan kepada anak meliputi :
1) Keteladanan dalam beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,
seperti ; adab berdoa, adab sholat, adab membaca kitab suci, dan sebagainya.
2) Keteladanan dalam hubungan dengan orang lain, seperti : cara menyapa, cara meminta, cara
komunikasi, tatakrama, sopansantun, mengendalikan marah dan lain-lain.
3) Keteladanan dalam bekerja dan menyelesaikan masalah, seperti : bersabar, semangat, menjaga
kondisi kerja, disiplin, dan sebainya
4) Teladan dalam berpakaian atau berbusana, seperti berpakaian kerja, berpakaian pesta,
mengenakan sepatu dan lain-lain
5) Teladan gaya hidup : tidak boros, mandiri, sederhana, dan lain-lain
6) Teladan cara belajar: sikap belajar, pemanfaatan waktu belajar, adab belajar dan sebaginya.
7) Keteladanan dalam menyikapi lingkungan : buang sampah pada tempatnya. Membersihkan
selokan sekolah oleh para guru dan diikuti anaknya.
d. Contoh Pelaksanaan
Mengajarkan keteladan tentang menjaga kebersihan lingkungan :
1) Hasil Belajar
anak memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.
2) Kegiatan
sediakanlah tempat sampah di dalam kelas, meskipun sebelumnya tidak ada. Lalu apapun yang
menyangkut sampah, hendaklah para guru membuangnya ke situ.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai