Anda di halaman 1dari 6

Nama : Itsna Shofa Saida Husna

Kelas : PGPAUD 4B

No.Absen : 06

NIM : 837662173

Matkul : Pembelajaran Terpadu

Modul 3

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DAN PERANAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

Kegiatan Belajar 1 : Keterampilan Dasar Mengajar Guru dalam Pembelajaran Terpadu

A.INTERAKSI EDUKATIF

1.Pengertian

Interaksi edukatif yaitu interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku
dan perbuatan seseorang

2.Ciri-ciri interaksi edukatif :

a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan e. Guru berperan sebagai pembimbing


b. Interaksi edukatif mempunyai prosedur yang f. Interaksi edukatif membutuhkan disiplin
direncanakan untuk mencapai tujuan
c. Interaksi edukatif ditandai dengan g. Mempunyai batas waktu
penggarapan materi khusus
d. Ditandai dengan aktivitas anak didik h. Diakhiri dengan evaluasi

3.Prinsip-prinsip Interaksi Edukatif

a. Prinsip motivasi f. Prinsip mencari,menemukan,dan


mengembangkan sendiri
b. Prinsip berangkat dari persepsi yang dimiliki g. Prinsip belajar sambil bekerja
c. Prinsip mengarah pada titik fokus tertentu h. Prinsip hubungan sosial
d. Prinsip keterpaduan i. Prinsip perbedaan individual
e. Prinsip pemecahan masalah yang dihadapi

B.KEDUDUKAN GURU DAN ANAK DIDIK


1.Kedudukan Guru

Guru adalah seorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.Seprang guru
harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu takwa kepada Allah SWT,berilmu,sehat jasmani
berkelakuan baik dan guru harus bertanggung jawab atas segala sikap,tingkah laku dan perbuatannya
dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.Tugas guru tidak hanya sebagai suatu profesi tetapi
juga sebagai tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.

2.Kedudukan Peserta didik/Anak Didik

Anak didik adalah pokok persoalan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran.Anak diidk
merupakan kunci yang menentukan untuk terjadinya interaksi pendidikan

C.KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Guru harus memiliki berbagai ketrampilan yang dapat membantu dan menunjang pengabdian pada
pekerjaannya yaitu sebagai pengajar,pelatih dan pendidik agar dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan efektif,efisien,dan optimal.Berikut ini keterampilan dasar yan harus dimiliki oleh
seorang guru :

1.Keterampilan Bertanya :

Dengan menerapkan keterampilan bertanya guru dapat meningkatkan kemampuan anak didik untuk
berpikir,memperoleh dan memperluas pengetahuan,serta meningkatkan motivasi anak untuk terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran

2.Keterampilan Memberi Penguatan :

Keterampilan memberi penguatan dengan cara memberikan senyuman atau kata-kata pujian serta
membangkitkan dan memotivasi anak didik supaya anak mengulang kembali tingkah laku yang baik
tersebut.Penguatan dapat diberikan dalam bentuk verbal (dengan kata-kata) ataupun nonverbal (dengan
gerakan badan)

3.Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi anak didik serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan sehingga memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan
eksplorasi tentang hal-hal baru

4.Keterampilan Menjelaskan

Dengan menerapkan keterampilan menjelaskan guru dapat menjelaskan materi pembelajaran dalam
tata urutan yang terencana dalam urutan sistematis sehingga dengan mudah untuk dipahami anak dan
melibatkan anak untuk berpikir
5.Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Keterampilan ini melibatkan sekelompok anak dalam interaksi sehingga anak akan berbagi
pengalaman atau informasi,emngambil keputusan dan memecahkan suatu masalah.

6.Keterampilan Mengelola Kelas

Guru perlu menguasai keterampilan ini agar dapat mendorong anak mengembangkan tanggungjawab
dalam berperilaku sesuai tata tertib serta aktivitas yang sedang berlangsung

7.Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Keterampilan ini memungkinkan guru mengelola kegiatan seperti ini secara efektif dan efisien serta
memainkan perannya sebagai sumber informasi bagi anak,pendorong belajar bagi anak dan penyedia
materi belajar anak

8.Keterampilan Supervisi Klinis

Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan
profesional guru khususnya dalam penampilan mengajar berdasarkan analisis dan secara teliti sebagai
pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tersebut

Kegiatan Belajar 2 : Peranan Guru TK dalam Pembelajaran Terpadu

1.Peran Guru TK sebagai Perencana

Peran guru sebagai perencana dalam pembelajaran terpadu adalah guru harus merencanakan suatu
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya bersama anak didik.Bentuk-bentuk perencanaan di TK
yaitu perencanaan tahunan, perencanaan semester, perencanaan mingguan (SKM), dan perencanaan
harian (SKH).

2.Peran Guru sebagai Pelaksana

Setelah perencanaan pembelajaran yang telah dirancang pada tahap sebelumnya selesai disusun
maka tugas selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan oleh guru dalam
pembelajaran dikelas

3.Peran Guru TK sebagai Evaluator

Peran guru sebagai evaluator adalah melakukan penilaian proses kegiatan dengan melakukan
observasi atau pengamatan terhadap cara belajar anak baik secara individu maupun
kelompok.Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang dicapai oleh
anak dengan cara mencatat dan mendokumentasikan hasil – hasil pengamatan tersebut secara
cermat.Peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik,pembimbing daln pelatih diantaranya
adalah :

a. Korektor e. Motivator i. Demonstrator


b. Inspirator f. Inisiator j. Pengelola kelas
c. Informator g. Fasilitator k. Mediator
d. Organisator h. Pembimbing l. Supervisor

Modul 4

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED)

Kegiatan Belajar 1 : Pengertian,Kelebihan,dan Keterbatasan Model Jaring Laba- laba (webbed)

A.PENGERTIAN MODEL JARING LABA-LABA

Jaring laba-laba digunakan untuk nama model ini karena bentuk rancangannya memang seperti jala
atau jaring yang dibuat oleh laba-laba,dengan tema yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya.
Berdasarkan tema tersebut,kemudian ditentukan sub-sub tema sehingga akan memperjelas tema utama
dengan menggunakan beberapa aspek kemampuan dasar yang ingin dikembangkan.

B.KELEBIHAN dan KETERBATASAN MODEL JARING LABA-LABA

● Kelebihan model jaring laba-laba :

1.Adanya kekuatan motivasi internal yang berasal dari proses penentuan tema yang diminati anak

2.Relatif mudah digunakan

3.Mempermudan perencanaan kerja tim guru

4.Memberikan kejelasan payung melalui pendekatan tematik

5.Memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau gagasan yang berbeda

● Keterbatasan model jaring laba-laba

1.Cukup sulit dalam menentukan tema

2.Guru cenderung merumuskan tema secara dangkal

3.Guru tetap dituntut memenuhi misi kurikulum baku

4.Seringkali guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran daripada pengembangan konsep


Kegiatan Beajaer 2 : Rancangan Pembelajaran Terpadu di TK dengan Model Jaring Laba-laba

A.MEMPELAJARI KOMPETENSI DASAR, HASIL BELAJAR, DAN INDIKATOR SETIAP


BIDANG PENGEMBANGAN UNTUK MASING-MASING KELOMPOK USIA

Langkah awal dalam membuat rancangan pembelajaran model apapun terlebih dahulu harus
mempelajari kompetensi dasar,hasil belajar dan indikator pada setiap kelompok usia di
TK.Kompetensi inilah yang nanti akan menjadi acuan dalam pembelajaran,dengan pemilihan tema dan
kegiatan yang sesuai.

B.MENGIDENTIFIKASI TEMA DAN SUBTEMA DAN MEMETAKANNYA

Tema yang dipilih untuk pembelajaran dapat ditemukan dan dikembangkan dari hal-hal berikut :

1.Tema yang bersifat dasar dan selalu dapat dikembangkan misalnya aku, sekolahku, rumahku,
keluargaku, negeriku

2.Tema yang dihubungkan dengan suatu peristiwa atau kejadian misalnya gejala alam, cuaca, banjir

3.Tema yang dihubungkan dengan minat anak,misalnya dinosaurus, angkasa luar, binatang, atau
tanaman

4.Tema yang dihubungkan dengan hari-hari besar atau istimewa, misalnya hari kemerdekaan, hari ibu,
hari anak

Selanjutnya dari tema besar tersebut (yang sangat kompleks dan tidak mungkin dilaksanakan dalam
waktu yang singkat) dapat dipilih subtema yang dapat dilaksanakan untuk 1-2 minggu saja.

Fungsi dibuatnya jaring tema ini adalah agar kita dapat memperkirakan materi kegiatan pembelajaran
sesuai tema secara mendalam dan tuntas, tidak dangkal atau sekedar tempelan saja.Fokus pada salah
satu subtema ini akan lebih baik agar materi yang dipelajari anak lebih mendalam dan tuntas, daripada
banyak subtema tapi terkesan hanya sekilas informasi saja.

C.MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR PADA SETIAP KOMPETENSI BIDANG MELALUI


TEMA DAN SUBTEMA

Setelah menentukan jaring tema, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi indikator pada
berbagai bidang pengembangan yang disesuaikan dengan jaring tema yang sudah dibuat dengan
mengusahakan agar seluruh bidang pengembangan dapat terakomodasi dalam tema tersebut.

D.MENENTUKAN KEGIATAN PADA SETIAP BIDANG PENGEMBANGAN DENGAN


MENGACU PADA INDIKATOR YANG AKAN DICAPAI DAN SUBTEMA YANG DIPILIH

Pada langkah ke 4 ini,dari setiap indikator yang telah ditentukan perlu dipikirkan kegiatan yang sesuai
dengan tema dan subtema.Langkah ke-4 ini sebenarnya dapat langsung dilakukan pada saat kita
melaksanakan langkah ke-3.Alan tetapi sebaiknya dibuat dalam jaring yang terpisah supaya kegiatan
yang direncanakan terlihat dengan jelas.

E.MENYUSUN RENCANA KEGIATAN MINGGUAN

Setelah kegiatan tersusun,selanjutnya kita perlu membuat reancana kegiatan pembelajaran untuk satu
minggu yang disebut Satuan Kegiatan Harian(SKM).Model SKM yang biasa digunakan di TK ada dua
macam,yaitu dilihat dari sisi bentuk bagannya, dapat digunakan untuk webbed atau bentuk
matriks.Sedangkan dari sisi pengorganisasian kelasnya, terdapat model pembelajaran kelompok dan
model pembelajaran berdasarkan minat.

F.MENYUSUN RENCANA KEGIATAN HARIAN

Sertelah SKM disusun,selanjutnya kita perlu menjabarkannya dalam rencana kegiatan harian yang
disebut dengan Satuan Kegiatan Harian.Apabila ditinjau dari bentuk bagannya,maka SKH terdiri dua
model yang dapat digunakan yaitu bentuk webbed dan bentuk matriks.Kelebihan SKH bentuk webbed
adalah kita dengan mudah dapat melihat jenis kegiatan dalam satu hari secara keseluruhan,sedangkan
kekurangannya adalah tahap demi taham kegiatan sejak pembukaan sampai dengan penutup tidak akan
terlihat.Sebaliknya,SKH bentuk matriks memudahkan kita untuk melihat tahap-tahap kegiatan dati
pembukaan sampai kegiatan penutup, juga alat dan sumber belajar yang diperlukan ,tetapi
membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya.

Anda mungkin juga menyukai