PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA
TOPIK 1: RUANG KOLABORASI
Nama Kelompok : 1. Ayu Suhesti 2. Rofa'u Zakiyyah 3. Melati Rosalia 4. M. Valliant Alkahfie 5. Lindawaty Bunga Djaya Kusuma Kelas : PPG-Bahasa 2 1. Berikan penjelasan bagaimana penerapan teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan teori konstruktivisme di dalam kelas! Penjelasan:
Teori behavioristik berlandaskan pada pengkondisian perilaku. Penerapan
teori behavioristik di dalam kelas contohnya adalah: a. pemberian reward berupa bonus nilai plus jika siswa dapat mengerjakan soal kuis dengan baik dan jujur. Pemberian kontrak belajar seperti tidak boleh telat dan jika telat harus membersihkan taman kelas juga dapat menjadi salah satu contoh pengembangan perilaku dengan tujuan cinta kebersihan dan disiplin. b. Selain itu, pemberian ujian seperti ‘Good Job!’, ‘Excellent!’ dan sebagainya terhadap effort yang telah dilakukan anak untuk aktif dalam kegiatan kelas. Hal ini dapat memicu semangat anak untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Teori sosial kognitif berarti mengasah kemampuan kognitif manusia dalam berpikir dan belajar melalui pengamatan sosial. Teori belajar sosial ini menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui proses pengamatan. Seorang guru harus dapat menciptakan kondisi suasana yang riang dan menarik dengan cara memberikan materi dengan model pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak jenuh saat pembelajaran. Belajar memberikan ruang bagi siswa untuk berekspresi dalam proses berpikir, pengembangan emosional dan fisik. Contoh penerapan teori social kognitif didalam kelas contohnya dapat dipelajari dari situasi berikut: Guru memberikan suatu tayangan atau video, dimana dalam video tersebut menampilkan seseorang yang sedang membuang sampah ke sungai. Setelah itu, guru meminta murid untuk berdiskusi. Hal apa yang bisa di ambil dalam tayangan video tersebut. Apakah perbuatan itu baik apatau tidak, dampak apa yang ditimbulkan dari perbuatan itu, kemudian apa yang seharusnya dilakukan jika melihat hal itu terjadi. Dengan begitu siswa bisa mengambil kesimpulan dan bisa mengambil pelajaran dari video yang ditayangkan. Ketika sekolah mendapatkan penghargaan Adiwiyata, maka akan banyak kampanye kebersihan disekililing sekolah. Selain itu, akan ada juga banyak fasilitas kebersihan seperti tongsampah disetiap sudut sekolah. Maka, Anak akan menanamkan bahwa kebersihan adalah penting. Selanjutnya, setiap hari sabtu guru mengadakan program gotong royong bersama dimana siswa dan guru saling bekerjasama menjaaga kebersihan. Setelah itu, selanjutnya tanpa disuruh pun, siswa membersihkan sampah di sekitar mereka.
Teori Konstruktive yaitu pembelajaran yang sifatnya membangun atau
konstruktivisme, yaitu mereka diminta untuk bereksplorasi dengan media dan bahan ajar yang ada dan aktif untuk menggali informasi di dalamnya. Beberapa tahapan yang bisa dilakukan dalam menerapkan teori ini dalam pembelajaran di kelas. Guru harus bisa memancing peserta didik tentang suatu pokok bahasan atau konsep, misalnya dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang bersifat clickbait di kehidupan sehari-hari untuk menciptakan rasa ingin tahu siswa. Lalu, guru mulai membangun komunikasi dua arah agar mereka bersedia memberikan gambaran umumnya berdasarkan background knowledge atau pengalaman mereka masing-masing. Selanjutnya kita sebagai guru bisa mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berpendapat mengenai pokok bahasan tersebut. Selanjutnya guru bisa meminta peserta didik untuk mencari solusi atau menyelidiki, mencari tau info lebih lanjut terkait pokok bahasan atau konsep yang telah dibahas tadi. Kegiatan tersebut bisa diisi dengan meminta siswa membaca buku, mencari referensi dari berbagai sumber di internet, ataupun berdasarkan pengalaman. Dengan demikian, mereka bisa memenuhi rasa ingin tahunya secara mandiri. Dalam hal ini, kita hanya sebagai fasilitator. Dalam tahap ini guru tidak lepas tangan membiarkan anak tanpa ada arahan dan perhatian. Tahap selanjutnya stelah peserta didik secara mandiri mengumpulkan informasi atau hasil penyelidikan , peserta didik diminta untuk memberikan pemaparan tentang konsep yang dirumuskan berdasarkan pengetahuan/informasi yang telah diperolehnya. Kegiatan ini bisa kita lakukan dalam bentuk diskusi atau dialog yang melibatkan guru dan siswa, hal ini bisa membantu siswa untuk mampu mengubah atau menguatkan informasi/pengetahuan yang dia peroleh secara mandiri sebelumnya. Terakhir, guru memberikan penguatan terhadap informasi/pengetahuan yang diperoleh oleh siswa berdasarkan keilmuan yang guru miliki. Contohnya:
a. Guru ingin meningkatkan speaking skill siswa dengan Video vlog
Bahasa inggris secara berkelompok. Guru memberikan tayangan vlog oleh native speaker. Guru menjlaskan project yang akan dilakukan secara singkat. Selanjutnya, dalam project itu, anak-anak dapat mengatur dan memanajemen grup, membuat mini dialog, serta mengatur editing masing- masing sehingga video yang dihasilkan dari projek adalah video menarik, interaktif, dan komunikatif dan organik. Diakhir project, Guru memberikan evaluasi dalam hal speaking performance dan meminta guru lain memberikan feedback terhadap hasil video siswa.
2. Berikan penjelasan model-model pembelajaran apa saja yang terbentuk berdasarkan
prinsip konstruktivisme! Penjelasan: Model pembelajaran yang terbentuk dari teori konstruktivisme diantaranya: a) Discovery Learning: Salah satu model pembelajaran kognitif yang paling berpengaruh adalah discovery learning-nya Jerome Bruner (Slavin, 1994), yaitu siswa didorong untuk belajar dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar melalui aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk mempunyai pengalaman-pengalaman dan menghubungkan pengalaman- pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip bagi diri mereka sendiri. Jadi, keywornya adalah penemuan konsep dari masalah yang direkayasa oleh guru. Disini, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi problem solver atau scientist. Langkah-langkah yang dilakukan dalam discovery learning adalah 1) Stimulation: Siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya sehingga timbul rasa ingin tahu dan menyelidik 2) Problem statement: Siswa mengumpulkan pertanyaan dan membuat satu hipotesis 3) Data collection 4) Data processing 5) Verification atau Pembuktian 6) Generalization b. Problem based learning: Guru secara terus menerus mendorong dan mengarahkan siswa untuk bertanya dan memberikan penghargaan pada siswa yang mengajukan pertanyaan paling berbobot dan memberikan solusi dari permasalahan yang dirumuskan oleh siswa sendiri. Peran guru sangat penting sebagai fasilitator interaktif dengan cara memberikan arahaan, referensi, link sumber dll. Masalah yang disajikan adalah masalah kontekstual. Langkah- langkahnya adalah 1) Orientasi siswa kepada masalah 2) Mengorganisasikan siswa 3) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Dapat berupa laporan dan presentasi. 5) Menganalisa dan evaluasi proses pemecahan masalah. Guru mengevaluasi pembelajaran. c. Project based learning: Masalah yang diangkat adalah masalah nyata. Disini siswa akan menambah pengetahuan dari pengalaman kerja. Siswa diharapkan mampu membuat keputusan tentang kerangka kerja serta mendesain proses kerja. Langkah dalam project based learning adalah 1) Penentuan Essential question 2) Mendesain perencanaan project 3) Menyusun jadwal pelaksanaan project dan penjelasan 4) Memonitor siswa 5) Menguji hasil 6) Evaluasi pengalaman d. Inquiry Learning: Masalah yang dikaji bukan suatu rekayasa melainkan penyelidikan untuk memuaskan rasa ingin tahu siswa.
3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana untuk meningkatkan motivasi para
siswa yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut: a. Tania, 7 tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk sukses. Tindak lanjut: Karena umurnya masih kecil, maka pengembangan kemampuan yang rendah dapat dilakukan dengan cara mengajak anak untuk mengeksplorasi lingkungan dan pengetahuan dengan bimbingan orangtua dan guru. Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan kemampuan anak. Selain itu, untuk memotivasi anak agar memiliki keinginan untuk sukses, kita bisa memberi reward untuk setiap usaha yang sudah mereka kerjakan. Reward ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa Tania untuk sukses. Contoh reward misalnya bintang kelas. b. Samuel, 10 tahun, yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat. Tindak lanjut: Untuk menyelesaikan kasus Samuel, kita harus mengetahui dahulu apa penyebab Samuel memiliki harga diri yang tinggi dan rasa takut yang tinggi pula. Kemungkinan, Samuel mendapatkan tekanan sosial dari keluarga ataupun lingkungan pergaulannya. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan oleh guru untuk membimbing Samuel bersama orangtuanya. Diharapkan guru dan orangtua dapat memberikan nasehat atau menanamkan Growth mindset bahwa gagal itu adalah hal wajar namun harus tetap melangkah untuk sukses. c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka. Tindak lanjut: Untuk memunculkan kepercayaan diri Sandra terhadap keterampilan yang dia miliki, ini adalah tugas guru untuk membuat setiap siswa berpartisipasi secara aktif di kelas dan selalu mengapresiasi setiap usaha siswa. Sehingga, tidak akan timbul rasa tidak percaya diri melainkan timbul kepercayaan diri anak terhadap potensi dan bakat yang ia miliki. d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya) Tindak lanjut: Untuk anak remaja yang memiliki sedikit minat disekolah, kita dapat melakukan pendekatan dimana kita harus menjadi figure teman dan orang yang bisa dipercaya. Setelah kita bisa memahami mereka, kita bisa mengeksplorasi lebih lanjut tentang masalah yang sedang mereka hadapi, ataupun tentang hal yang membuat mereka tetap ingin bersekolah. Hal yang menarik minatnya untuk bersekolah harus dipertahankan oleh guru dan lingkungan sekolah. Selain itu, penanganan juga bisa dengan cara bekerjasama dengan wali kelas Robert, untuk menghubungi bibinya dan jika belum berhasil maka akan diberi bimbingan tingkat lanjut dengan bantuan BK.