Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Metodologi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Dyan Falasifa Tsani, M.Pd

Oleh:

Basith Al Anshori Karim (1908056038)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN WALISONGO SEMARANG

2021
BAB I

PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran

Gunter mendefinisikan model pembelajaran adalah an instructional model is a step-


by-step procedure that leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil mendefinisikan
model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Jadi model pembelajaran cenderung
preskriptif, yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas, model pembelajaran adalah pola konseptual yang


menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Fungsi model
pembelajaran adalah sebagai acuan bagi perancang pengajaran dan para pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat
dan jenis materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, serta
tingkat kemampuan atau kompetensi peserta didik.

B. Macam-macam Model Pembelajaran


1. Model pembelajaran inquiry, yaitu rangkaian kegiatan belajar yang berfokus pada
proses berpikir kritis dan analitis dalam mencari serta menemukan jawaban/solusi
sendiri dari sebuah masalah atau pertanyaan. Langkah-langkahnya yaitu sebagai
berikut:
a. Orientasi. Tahap ini guru diharuskan untuk menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan menyenangkan bagi siswa. Pada tahap ini guru dapat
memberitahukan siswa mengenai materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran.
b. Merumuskan masalah. Dalam tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah
yang memerlukan penyelesaian. Masalah disajikan dengan cara yang menarik
1
seperti demonstrasi unik ataupun dalam bentuk teka-teki, sehingga siswa
tertantang untuk mencari tahu apa yang terjadi dan merumuskannya dalam
suatu pertanyaan ataupun pernyataan yang harus dijawab.
c. Merumuskan hipotesis. Pada tahapan ini siswa dilatih untuk membuat suatu
hipotesis atau jawaban sementara dari masalah yang telah disaksikannya.
Hipotesis belum tentu benar sehingga doronglah anak-anak untuk tidak takut
dalam mengemukakan hipotesisnya. Guru juga dapat membantu siswa
membuat hipotesis dengan memberikan beberapa pertanyaan yang
jawabannya mengarah pada hipotesis siswa.
d. Mengumpulkan data. Pada tahap ini siswa melakukan aktivitas
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah
dibuatnya. Dalam pembelajaran inquiry tahapan ini merupakan suatu proses
yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa
karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan seluruh potensi
berfikir yang dimilikinya.
e. Menguji hipotesis. Tahapan ini adalah langkah yang dapat melatih
kemampuan rasional siswa, dimana hipotesis yang telah dibuat kemudian diuji
dengan cara dibandingkan dengan data yang ada lalu kemudian ditunjukkan.
Pada tahap ini juga dilatih sikap jujur dan percaya diri pada siswa sehingga
siswa dapat menguji hipotesis nya berdasarkan data dan fakta.
f. Merumuskan kesimpulan. Pada langkah ini siswa dituntut untuk
mendeskripsikan temuan yang telah diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis, sehingga dapat mencapai kesimpulan yang akurat.

2. Model pembelajaran ekspositori. Model pembelajaran yang menekankan pada


proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok
peserta didik supaya peserta didik dapat menguasai materi secara optimal. Dalam
model pembelajaran ekspositori seorang guru harus memberikan penjelasan atau
menerangkan kepada peserta didik dengan cara berceramah. Sehingga
menyebabkan arah pembelajarannya monoton karena sangat ditentukan oleh guru.
Adapun Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Persiapan. Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
mendapatkan pelajaran. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah

2
persiapan di antaranya adalah Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang
harus dicapai.
b. Penyajian. Langkah penyajian ialah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan guru . Dalam penyajian ini guru
harus berpikir bagaimana semoga materi pelajaran mudah dipahami oleh
siswa karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
langkah ini yaitu penggunaan Bahasa, intonasi dan menjaga kontak mata.
c. Korelasi. Adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa
sanggup menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah
dimilikinya.
d. Menyimpulkan. Adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran
yang telah disajikan.
e. Mengaplikasikan. Adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka
memperhatikan penjelasan guru.

3. Model Asesmen Portofolio. Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan


suatu inovasi pemebelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik
memahami materi perkuliahan Civic Education secara mendalam dan luas melalui
pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan berbagai
sumber bacaan atau referensi. Berikut adalah Langkah-langkahnya:
a. Mengidentifikasi masalah Pada tahap ini dosen bersama mahasiswa
mendiskusikan tujuan dan mencari masalah yang terjadi pada lingkungan
terdekat, misalnya masalah yang ada dalam keluarga, sampai dengan masalah
lingkungan terjauh, misalnya masalah-masalah yang menyangkut hubungan
antarbangsa. Dalam mencari masalah ini, tentunya tidak boleh lepas dari tema
atau pokok bahasan yang akan kaji.
b. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas Berdasarkan perolehan hasil wawancara
dan temuan informasi tersebut, kelompok kecil supaya membuat daftar
masalah, yang selanjutnya secara demokratis kelompok ini supaya
menentukan masalah yang akan dikaji.
c. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas Pada
langkah ini, masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi

3
serta mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang akan banyak
memberikan banyak informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji.
Setelah menentukan sumber-sumber informasi, kelompok membagi ke dalam
tim-tim peneliti , yang tiap tim peneliti hendaknya mengumpulkan informasi
dari salah satu sumber yang telah diidentifikasi.
d. Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio yang dikembangkan meliputi
dua seksi, yaitu seksi penayangan , yaitu portofolio yang akan ditayangkan
sebagai bahan presentasi kelas pada saat show case dan seksi dokumentasi,
yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit, yang berisi data dan
informasi lengkap setiap kelompok portofolio.

4. Model pembelajaran PAIKEM. Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif,


Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAIKEM adalah salah satu model
pembelajaran yang berfokus pada siswa untuk memiliki peranan aktif dalam
proses pembelajaran. Model pembelajaran ini menciptakan proses pembelajaran
yang menyenangkan dan peserta didik dilibatkan langsung untuk berpartisipasi
selama proses pembelajaran tersebut. Maka dari itu, guru diharuskan untuk
menciptakan ide-ide yang menarik minat belajar siswa.
Berbeda dengan pembelajaran konvensional, dengan PAIKEM, peserta didik akan
mengalami, menghayati, dan menarik pelajaran dari pengalamannya itu, dan pada
gilirannya hasil belajar akan merupakan bagian dari diri, perasaan, pemikiran, dan
pengalamannya. Hasil belajar kemudian akan lebih melekat, dan tentu saja, dalam
proses seperti itu peserta didik didorong dan dikondisikan untuk lebih kreatif.
Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua
potensi yang dimiliki oleh anak didik, dengan melibatkan mereka secara aktif
dalam proses pembelajaran sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a. Pendahuluan, mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya
memotivasi siswa, memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui
konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa dan menjelaskan
tujuan pembelajaran.

4
b. Presentasi materi, presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa
serta presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan.
c. Membimbing kelompok belajar, menempatkan siswa kedalam kelompok
belajar ,memberi Lembar Kerja Siswa , menjelaskan langkah-langkah
kegiatan, yang akan dilaksanakan ,memberikan bimbingan pada kelompok
yang membutuhkan serta mengumpulkan hasil kerja kelompok.
d. Memberikan kesempatan pada kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerjanya, serta memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja siswa.
e. Pengembangan dan penerapan, membimbing siswa menyimpulkan seluruh
materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f. Menganalisis dan mengevaluasi , membantu siswa dalam melaksanakan
refleksi serta penilaian pada akhir pembelajaran dalam bentuk tes.

5
DAFTAR PUSTAKA

Digilib.uinsby.ac.id. Dikutip dari http://digilib.uinsby.ac.id/845/5/Bab% 202.pdf .


Diakses pada tanggal 23 April 2021.
Azisah, S. 2018. Pembelajaran Bahasa Inggris: Model Dan Aplikasi. PT Remaja
Rosdakarya : Bandung.
Bagawanabiyasa.wordpress.com. Dikutip dari https://bagawanabiyasa. wordpress.
com/2013/04/28/model- pembelajaran-berbasis -portofolio/ Diakses pada
tanggal 23 April 2021.
Okeguru.com. Dikutip dari http://okeguru.com/sintak-dan-langkah-langkah-model-
pembelajaran-inquiry-learning.html . Diakses pada tanggal 23 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai