Anda di halaman 1dari 3

HASIL DEMONSTRASI KONSTEKTUAL

Nama Kelompok:
1. Sinta Novita .S.
2. Ayu Novia Nuzul
3. Febrianca Aisyah Dewimurti
4. Siti Munawaroh
5. Muchamad Aulia Arifin
6. Yuli Handayani

1. Berikan penjelasan bagaimana penerapan teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan teori
konstruktivisme di dalam kelas!

Penerapan teori behavioristik di dalam kelas:

1) Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap yang dimulai dari materi
sederhana sampai kompleks.
2) Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar.
3) Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru
akan segera memperbaiki.
4) Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang diinginkan.
5) Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
6) Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan baik dari sisi positif dan
negatif.

Penerapan teori sosial kognitif di dalam kelas:

1. Fokus pada proses berpikir siswa dan memberikan strategi yang tepat berdasarkan
fungsi kognitif mereka
2. Meminta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal
atau laporan harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
3. Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa untuk
menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya untuk
mengajukan pertanyaan. 
4. Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk
mengembangkan cara berpikir kritis.
5. Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka
miliki.
6. Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa
terhubung.
7. Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi dan
permainan dalam menyampaikan materi.

Penerapan teori konstruktivisme di dalam kelas:

1) Guru harus mampu membentuk pemikiran peserta didik bahwa bekerja secara
mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih bermakna.
2) Kembangkan kegiatan inkuiri di semua topik pembelajaran.
3) Memunculkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap suatu permasalahan melalui
bertanya.
4) Membentuk masyarakat belajar atau belajar dengan kelompok-kelompok tertentu.

2. Berikan penjelasan model-model pembelajaran apa saja yang terbentuk berdasarkan prinsip
konstruktivisme!

model-model pembelajaran yang terbentuk berdasarkan prinsip konstruktivisme yaitu:

1. model inkuiri

Model inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya peserta didik jadikan subyek belajar, Seluruh aktivitas yang dilakukan
siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang
dipertanyakan. Model inkuiri ini menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator, bukan
sebagai sumber belajar yang menjelaskan saja, Tujuan dari penggunaan model inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian proses mental.

2. Model pembelajaran learning cycle 5 face ( LC 5E)

Learning cycle merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered), berupa rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa
sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan jalan berperan aktif

3. Model pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pengajuan pertanyaan atau masalah,


memusatkan keterkaitan antara disiplin ilmu, penyelidikan autentik, kerjasama dan
menghasilkan karya atau peragaan. Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk
membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyak kepada siswa.

3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana untuk meningkatkan motivasi para siswa yang
ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut:
a. Tania, 7 tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk sukses.

b. Samuel, 10 tahun, yang  bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi,
tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat.

Rencana untuk meningkatkan motivasi pada Samuel yaitu dengan memberi arahan dan
kesempatan untuk melakukan hal baru, mengapresiasi setiap usaha dan kemampuannya,
dan memberikan contoh bahwa dengan kegagalan bisa belajar dari kesalahan untuk dap
at menjadi lebih baik dari sebelumnya.

c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka.

d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal
bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya)

Keluarga adalah harta yang tidak pernah tergantikan bagi anak. Bila keluarga itu hancur,
maka akan sedikit menghancurkan harapan bagi anak itu sendiri. Seperti yang dialami
Robert yang sekarang tinggal bersama bibinya, dia merasa sangat kekurangan kasih
sayang dari orangtuanya. Dia akan merasakan sebuah kehilangan yang sangat
memilukan dalam hidupnya sehingga berdampak pada sekolahnya. Maka dari itu guru
harus memotivasi anak agar mereka semangat berangkat sekolah dengan cara sebagai
berikut:

1. Memanggil siswa bicara secara secara personal mengenai permasalahan yang


dihadapi.
2. Menanamkan   pengertian  yang  benar  tentang  belajar  pada  siswa  sejak dini,
3. Menumbuhkan inisiatif  belajar  mandiri pada siswa
4. Menanamkan  kesadaran  serta  tanggung  jawab    sebagai  pelajar   pada  siswa  m
erupakan  hal-hal  lain   yang  bermanfaat  jangka  panjang.
5. Berikan  intensif  jika  siswa  belajar,Intensif  yang  dapat  diberikan  ke  siswa  tida
k  selalu   berupa  materi,tetapi  bisa  juga  berupa  penghargaan  dan  perhatian.
6. Setelah menemukan permasalahan lalu mengambil solusi antara siswa, guru, wali
kelas, guru bimbangan dan konseling serta bibi Robert

Anda mungkin juga menyukai