Anda di halaman 1dari 4

1.

Penerapan teori Behaviorism (behaviorisme); 2) Social - Cognitivism (Sosial Kognitif); dan


3) Constructivism (Konstruktivisme)di dalam kelas.
Teori-Teori Belajar
Kesimpulan yang saya peroleh mengenai teori-teori belajar, yaitu: 1) Teori Behaviorisme
yaitu teori yang mempelajari tingkah laku yang mementingkan hasil belajar, mementingkan
adanya interaksi dari stimulus yang diberikan guru agar siswa mampu berperilaku sesuai
harapan guru. 2) Teori Sosial Kognitif yaitu teori belajar yang menjelaskan bahwa perilaku,
kognitif dan lingkungan saling berinteraksi untuk mempengaruhi proses pembelajaran.
Dalam menerapkan teori belajar kognitif, seorang guru perlu fokus pada proses berpikir
siswa dan memberikan strategi yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka seperti
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kesempatan bertanya dan memberikan
pendapat berdasarkan kehidupan nyata. 3) Teori Konstruktivisme adalah teori belajar yang
menjelaskan bahwa siswa yang membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan
pengalaman yang dimiliki dan guru berperan sebagai fasilitator.

a. Behaviorism (Behaviorisme)

Terdapat 3 teori Behaviorisme yaitu (1) Teori belajar Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936);
(2) Teori belajar Edward Lee Thorndike (1874 - 1949) dan (3) Teori Belajar Burrhus
Frederic Skinner.

2. Prinsip Kontruktivisme

a. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar.


b. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu
kepada siswa untuk merespons.
c. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking).
d. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya.
e. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi.
f. Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi interaktif
Model-model pembelajaran yang terbentuk berdasarkan prinsip konstruktivisme yaitu sebagai
beikut.

a. Model Pembelajaran Inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana
kelompok siswa inkuiri mencari jawabanjawaban terhadap isi pertanyaan melalui
prosedur yang digariskan secara jelas dan structural kelompok. “Strategi pembelajaran
inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari y masalah
yang dipertanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran
inkuiri. Wina (2006:196) menyatakan: karakteristik strategi pembelajaran inkuiri yaitu: 1)
strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, 2) seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, dan 3) tujuan dari
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir
secara sistematis, logis, dan kritis.

b. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah
sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran.

Nurdyansyah & Fahyuni, 2016 (2016) menjelaskan bahwa karakteristik pembelajaran


berbasis masalah sebagai berikut.

1) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar


2) Permasalahan yang diangkat adalah yang ada didunia nyata yang tidak terstruktur
3) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective)
4) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang
baru dalam belajar.
5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
6) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
informasi merupakan proses yang esensial dalam proses belajar mengajar.
7) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
8) Pengembangan keterampilan penyelidikan dan pemecahan masalah sama pentingnya
dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
9) Keterbukaan proses dalam pembelajaran meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar.
10) Problem Based Learning melibatkan evaluasi dan review siswa.

c. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Metode pembelajaran project based learning memperkenankan peserta didik untuk dapat
bekerja mandiri maupun dengan cara berkelompok dalam menghasilkan hasil proyeknya
yang bersumber dari masalah kehidupan sehari-hari.
Belajar project based learning memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: (1) siswa
mengabmbil keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah ditentukan sebelumnya;
(2) siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau tantangan yang tidak memiliki
suatu jawaban yang pasti; (3) siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam
mencari solusi; (4) siswa didorong untuk berfikir kritis, memecahkan masalah,
berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam bentuk komunikasi; (5) siswa bertanggung
jawab mencari dan mengelola sendiri informasi yang mereka kumpulkan.

3. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi Sandra dengan cara awal yaitu
mengajaknya berbicara bukan sebagai seorang guru melainkan teman dekat. Dari berbicara
tersebut kita dapat menanyakan terkait perasaan Sandra dengan suasana pembelajaran di kelas
dan tentang sikap teman-temannya selama proses pembelajaran di kelas. Dengan kita bertanya
hal tersebut, maka kita dapat menggali informasi mengapa Sandra meremehkan keterampilan
teman-temannya. Apakah Sandra memiliki permasalahan dengan perilaku teman-temannya,
yang mengakibatkan Sandra menganggap remeh keterampilan dari teman-temannya. Setelah kita
tahu alasan apa yang menyebabkan Sandra bersikap seperti itu, maka selanjutnya kita bisa
memberikan motivasi kepada Sandra dengan memintanya bersosialisasi dengan baik kepada
teman-temannya sehingga tidak akan terjadi kesalah pahaman diantara mereka, yang nantinya
akan membuat hubungan mereka membaik. Selain itu kita dapat memberikan nasehat pada
Sandra bahwa kita tidak boleh meremehkan kemampuan dari setiap orang.

Setelah itu kita dapat memberikan tes kepada Sandra dan teman-temannya agar dapat
membuktikan bahwa teman-teman Sandra juga memiliki kemampuan yang tidak kalah jauh
dibandingkan dengan Sandra melalui hasil tes yang diberikan. Selain itu kita juga dapat
merancang pembelajaran secara berkelompok yang nantinya setiap anggota kelompok dapat
berkolaborasi satu dengan yang lainnya, dengan begitu Sandra secara langsung akan dapat
memahami dan mengetahui keterampilan dari setiap teman-temannya terutama yang satu
kelompok dengan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai