Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa inkuiri adalah pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam menemukan pengetahuan atau pemahaman untuk menyelidiki,
mulai dari melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, merencanakan
penyelidikan, mengumpulkan data atau informasi dan melakukan penyelidikan,
menganalisi data, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
Pembelajaran inkuiri terjadi apabila para pembelajar diminta untuk mendapatkan
sesuatu.Seorang guru lebih memilih mengajukan pertanyaan tentang sesuatu daripada
menyebutkannya. Menurut Cruickshank, dkk, setidaknya ada 3 maksud guru
menggunakan inkuiri adalah: Pertama, mengharapkan pembelajar mengetahui
bagaimana berpikir dan mendapatkan sesuatu untuk mereka. Sebaliknya mereka tidak
diharapkan menjadi kurang dependen atau mandiri dalam menerima penngetahuan dari
para guru dan kesimpulan yang diperoleh orang lain. Kedua, mengharapkan pembelajar
mengenali bagaimana pengetahuan diperoleh.Hal ini berarti para guru mengharapkan
para siswa belajar melalui mengumpulkan (collecting), mengorganisasi (organizing),
dan menganalisa informasi (analyzing information) untuk sampai kepada kesimpulan
sendiri. Ketiga, para guru menginginkan siswa menggunakan kemampuan tertinggi
dalam berpikir (highest-order thinking skill) yakni kemampuan menganalisa (analyze),
mensintesis (synthesize) dan menilai (evaluate).
Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru (teacher centered) menjadikan siswa
relatif pasif karena pembelajaran hanya didominasi oleh guru. Materi yang didapat
siswa hanya berupa hafalan jangka pendek.Proses Pembelajaran yang berorientasi
terhadap target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat
jangka pendek, namun gagal dalam membekali siswa memecahkan persoalan-
persoalan dalam kehidupan jangka panjang (Depdiknas, 2006).
Sebagai fasilitator peranan guru dalam pembelajaran adalah menstimulasi dan
memotivasi siswa, mendiagnosis dan mengatasi kesulitan siswa, serta menyediakan
pengalaman untuk menumbuhkan pemahaman siswa. Guru harus menyediakan dan
memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk belajar secara aktif,
Sehingga para siswa dapat menciptakan, membangun, mendiskusikan,
membandingkan, bekerja sama, dan melakukan eksperimen dalam kegiatan
belajarnya. Menurut Rahayu dan Nuryata (2012;171) tugas guru sebagi fasilitator
adalah a) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta didik, b)
memberi kesempatan bagi peserta didik menemukan dan menerapkan idenya sendiri,
c) menyadarkan peserta didik agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
Terdapat enam prinsip dalam inkuiri terbimbing (guded inkuiri) (Kuhlthau, 2007)
antara lain sebagai berikut: 1) siswa belajar secara aktif mengehubungkan dan
bercermin dari pengalaman; 2) siswa belajar dengan membangun pengetahuan
dari apa yang mereka siap ketahui; 3) siswa mengembangkan berpikir tingkat
tinggi melalui berpikir kritis dalam proses belajar; 4) siswa mempunyai cara
berbeda dalam belajar; 5) siswa belajar melalui interaksi sosial dengan siswa
lainnya; dan 6) siswa belajar melalui pedoman dan pengalaman yang sesuai
dengan perkembangan kognitif mereka.