Anda di halaman 1dari 3

CATATAN GENETIKA

GEN LETAL DAN TERAPI GEN

( 7 Juli 2021 from youtube pak iqbal )

A. GEN LETAL : Gen yang dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematian
individu yang memilikinya. Baik yang homzogigot resesif maupun dominan.
 Pertama kali ditemukan oleh Lucien Cuenot, ketika mewarna pada rambut
tikus, dia erekspetasi akan menghasilkan rasio dari penyilangan yaitu 3 : 1.
Tetapi dapatnya 2 : 1 , jadi ada gen yang letal.
 Alel letal (bisa dominan atau resesif) ada 4 kategori yaitu :
1. Early onset, pada awal (homozigot)
2. Late onset, pada umur tertentu. (homozigot)
3. Conditional, akan aktif jika kondisi tertentu
4. Semi letal , yang membunuh beberapa individu dalam satu populasi.

1. Gen letal dominan


Pada ayam dikenal gen dominan C bila homozigot bersifat letal dan menyebabkan
kematian, sedangkan alel c mengatur pertumbuhan tulang normal.
 Ayam creeper
 Brakhifalangi (ruas) : keadaan manusia dikenal dg jari pendek, tulang
memendek dan tumbuh menjadi satu , cacat disebabkan gen dominan B ,
brakhifalangi memiliki alel Bb , gen dominan BB (letal)
 Huntington’s disease : mengontrol otak, masalah emosional, disebabkan
mutasi oleh gen HTT. Tanda awal yang bisa diamati yaitu : luka, sering
depresi, sudah bingung, sulit mempelajari informasi, membuat keputusan,
sulit berjalan, mengunyah.

2. Gen letal resesif


Hanya pada homozigot resesif.
 Brachidactyly (jari): late onset, bisa diatasi dengan bedah maupun terapi
gen. Jika homozigot resesif maka letal. Mutasi pada gen IHH.
 Sickle Cell Anemia : homozigot resesif (letal), akan menyumbat
pembuluh darah,
 Cystic fibrosis :akumulasi mukos, late onset, paru paru akan berlendir,
pada protein struktural.
 Congenitak lchthyosis (kulit bersisik) : sering berdarah, late onset,
bersisik.

B. TERAPI GEN
Penyakit yang disebabkan gen tidak minum obat akan tetapi dengan gen itu sendiri, dg
menyisipkan gen yang normal ke penyakitnya itu. Gen terapi merupakan memasukkan
gen ke sel individu atau jaringan untuk mengobati penyakit yg disebabkan oleh mutasi
alel, mutasi alel tergantikan oleh gen yang normal itu.Sehingga yg terekspresikan yg
normal.
Ada 4 pendekatan yaitu :
 Nornal gen dimasukkan untuk menghentikan gen yang tidak normal.
 Gen yang tidak normal ditekan
 Gen yg tidak normal bisa diperbaiki, melalui mutasi. Reverse mutation.
 Regulasi gen , dimasukkan gen baru agar gen yg rusak hilang.

Ada type dari terai gen :

1. Melalui sel somatik (tidak bisa diwariskan). Gen diperbanyak di bakteri karena tidak
memiliki membran inti prosesnya lebih mudah.
2. Melalui sel gamet (bisa diturunkan).

Tahapan pada terapi gen :

1. Identifikasi gen mana yg mengalami kerusakan.


2. Kloning dari gen yang sehat
3. Mengidentifikasi sel , jaringan, organ target
4. Memasukkan gen fungsional yang normal pada host DNA
5. Transfer gen , produksi protein
6. Produksi protein akan menyebabkan penyakit hilang.

Terapi Gen ada 2 :


1. EX- VIVO
 Terapi bisa gen dimasukkan langsung ke virus
 Sel target dipindahkan dari tubuh ke in vitro
 Gen di kultur sel
 Example : fibobrast sel, hemtopoitic sel.
 Contoh ex-vivo gen terapi : kesalahan enzim ADA, kemudian diterapi gen secara
ex-vivo mengkloning gen.
2. IN-VIVO
 Pada pasien cystic fibrosis trans-membrane regulator (CTFR) gen rusak.
 CFTR tidak ada sehingga saluran tidak bisa mengeluarkan ion cl maka akan
menyebabkan lendir diparu-paru.

METODE UNTUK PENYAMPAIAN GEN

 Viral Vectors :
- Adenovirus : DNA, pada inti sel. dapat mengirim sinyal yg besar, tidak terintegrasi
pada inang, ekpresi gen lebih pendek. Targetnya cocok, mudah dimodifikasi, tdk
cocok untuk penyakit genetic, toxic, lebih cocok untuk terapi kanker.
- Retrovirus : RNA , ex-vivo, integrasi expresi permanen, bagus untuk terapi gen,
kelemahannya spesifik inang, bermutagenesis .
- AAV (adeno-associated virus) : terintegrasi pada kromosom 19, single strand DNA,
masuk sel akan menjadi double strand.ekspresi tahan lama , tdk membawa mutagen,
bisa menginfeksi sel target maupun bukan, kelemhannyya size limit, low titer.
- HSV ( herpes simplex virus) : double strand DNA, ditransmisikan oleh kontak
langsung, kapasitas besar.
- Kenapa menggunakan virus sebagai vector : karena spesifik, efisien, penggantian gen
lebih cepat. Kelemahannya virus tidak akan cepat hilang.
 Non- Viral vector based :
- Naked DNA
- Pakai jarum suntik
- Liposomes : vesikel buatan seperti membran fosfolipid, lebih mudah masuk gen.

Anda mungkin juga menyukai