Anda di halaman 1dari 20

BIOTEKNOLOGI

MENGKLON GEN, MEMBUKA BIDANG


BARU DALAM KESEHATAN LANJUTAN

KELOMPOK 8: RURI ANGGIA BR SARAGIH


WIDYA DAMAIYAN SARI MENDROFA
VAMILY DAELY
KRISTIENCE ANJA SIAHAAN
Perkembangan yang pesat dalam bidang
biologi sel dan biologi molekuler sejak tahun
1960-an mendorong perkembangan
bioteknologi secara cepat. Dewasa ini manusia
telah mampu memanipulasi, mengubah,
dan/atau menambahkan sifat tertentu pada
suatu organisme

(Kuswanti, 2008: 112).


Bioteknologi Farmasi

Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan


oleh antigen atau bibit penyakit digunakanlah berbagai
macam obat, yang pada zaman dulu berupa ramuan
beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak,
tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi
dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi
molekular dan rekayasa genetika, tubuh dipacu untuk
memproduksi obat-obatan sendiri

(Maskoeri, 2013: 218)


KEMAJUAN PENGOBATAN PENYAKIT
Kemajuan dunia kedokteran saat ini tidak terlepas
dari peran Bioteknologi. Sebagai bukti dengan
ditemukannya vaksin, antibiotik, interferon, antibodi
monoklonal, dan pengobatan melalui terapi gen dan
lain sebagainya.
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang
digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap
terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen
diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan
(genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen,
seperti penyakit fibrosis sistik (suatu penyakit
keturunan yang menyebabkan kelenjar tertentu
menghasilkan sekret abnormal, sehingga timbul
beberapa gejala; yang terpenting adalah yang
mempengaruhi saluran pencernaan dan paru-paru).
Terapi dengan Kloning

Kloning ternyata dapat digunakan untuk terapi


penyakit. Jika Anda penderita gagal ginjal,
penderita gangguan otot jantung, atau penderita
rematik yang mengalami nyeri menyiksa sepanjang
waktu, penelitian stem cell (sel tunas) dapat
memberi harapan untuk sembuh.
Saat ini, sedang diteliti apa akibat dari sel
tunas pada manusia. Jika penelitian ini berhasil,
berbagai penyakit dapat disembuhkan.
• I.Golongan Darah Bisa Diubah
Semua orang berpendapat bahwa golongan
darah yang dimiliki seseorang akan tetap sama
seumur hidupnya. Tapi ternyata seorang dokter
bisa mengubah jenis-jenis golongan darah
dengan metode sederhana. Terobosan ini bisa
menjadi solusi dari masalah kekurangan darah
dengan meningkatkan pasokan darah O yang
dapat diberikan kepada siapa pun.
TERAPI GEN DALAM BERBAGAI
PENYAKIT
Beberapa penyakit yang dapat diterapi
menggunakan terapi gen:
1.Defisiensi Kekebalan Kombinasi Akut yaitu
penyakit akibat defisiensi dari limfosit T dan
limfosit B akibat kekurangan enzim ADA sebagai
faktor pematangan dari kedua limfosit tersebut.
Terapi yang digunakan adalah dengan cara
terapi gen, yaitu mengkultur sel T dari penderita
dengan sel T orang normal yang mempunya
DNA penghasil enzim ADA.
2.Penyakit Hemofilia
adalah manusia yang faktor VIII dalam
darahnya jumlahnya sedikit.
cara penyembuhan penyakit hemofili dengan
memperbaiki kerusakan genetis, yaitu melalui
penggantian gen yang tidak rusak dan berfungsi
normal. Penyembuhan melalui terapi gen ini
tidak dapat secara permanen dan masih harus
dilakukan secara berkala
3.Penyakit Thallasemia
merupakan suatu penyakit darah bawaan
yang menyebabkan sel darah merah pecah
(hemolisis), sel darah merah penderita
mengandung sedikit hemoglobin dan sel darah
putihnya meningkat jumlahnya.
Terapi dilakukan dengan menggantikan sel
tunas yang rusak pada sumsum tulang penderita
dengan sel tunas dari donor yang sehat. Hal ini
sudah diuji cobakan pada mencit.
4. Vaksin Hepatitis
Saat ini vaksin hepatitis sudah tersedia,
sehingga anak-anak maupun orang dewasa
dianjurkan untuk melakukan vaksinasi hepatitis.
Hepatitis merupakan penyakit hati yang
disebabkan oleh virus, Jika bagian selubung
protein ini dimasukkan dalam tubuh
manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi
sehingga tubuh dapat menangkal virus yang
masuk.
KOMUNIKASI ANTAR SEL
Komunikasi sel adalah interaksi antara satu
sel dengan sel yang lainnya atau antara sel
dengan lingkungannya.Tujuannya agar setiap
organ di tubuh kita dapat menjalankan tugasnya
sehingga dapat menjaga kelangsungan hidupnya
Dalam melangsungkan peranannya dalam
komunikasi sel,terdapat beberapa metode dalam
melakukan proses komunikasi.Berikut adalah
metode untuk melakukan komunikasi antar sel:
• 1.Komunikasi langsung
komunikasi antar sel yang sangat
berdekatan.Komunikasi ini terjadi dengan
mentransfer sinyal listrik atau sinyal kimia
melalui hubungan yang sangat erat antara sel
satu dengan yang lain.
2.Komunikasi local
komunikasi yang terjadi melalui zat kimia
yang dilepaskan ke aliran ekstrasel untuk
berkomunikasi dengan sel lain yang
berdekatan(sinyal parakrin) atau sel itu
sendiri(sinyal autokrin).
3.Komunikasi jarak jauh
komunikasi antar sel yang mempunyai jarak
cukup jauh.Komunikasi ini berlangsung melalui
sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau
dengan sinyal kimia (hormon atau neuron
hormone) yang dialirkan melalui darah,
TERAPI GEN PADA PENYAKIT KANKER
Terapi gen pertama kali dilakukan pada 14
September 1990 di USA yang didesain un-tuk
mengobati defisiensi adeno-sine deaminase
(ADA). Transfer ex vivo gen ADA ke dalam lim-
fosit pembuluh darah tepi dansel-sel progenitor
sumsum tu-lang belakang dari penderita severe
combined immunodeficiency yang berkaitan
dengan defisi-ensi adenosine deaminase (ADA -
SCID) menghasilkan perbaikan imunitas selular
dan humoral pada pasien yang ditangani. (Ming,
Y. 1996)
Akhir-akhir ini, penyakit-penyakit target
untuk terapi gen telah meluas dari kelainan
meta-bolik kongenital menjadi tumor-tumor
malignan yang tidak da-pat disembuhkan oleh
pengobat-an yang ada dan bahkan penya-kit-
penyakit tumor jinak kronis yang menyebabkan
penurunan kualitas hidup. (Yoshida, J. et
al.,2004)
Pendekatan Terapi Gen untuk
Pengobatan Kanker
Secara umum, terapi gen dilakukan dengan cara
meng-ganti atau menginaktifkan gen yang tidak
berfungsi, menam-bahkan gen fungsional, atau
menyisipkan gen ke dalam sel untuk membuat sel
berfungsi normal.
terapi gen untuk mengobati kanker didasarkan
pada koreksi kece-patan pertumbuhan, kontrol
kematian sel dan membuat sis-tem imun membunuh
sel-sel kanker. Pendekatan lain untuk terapi gen kanker
adalah de-ngan strategi bunuh diri.
Keberhasilan dan Tantangan Terapi
Gen pada penyakit Kanker
Tantangan terberat dalam terapi gen pada penyakit
kanker adalah memasukkan gen-gen yang diinginkan ke
dalam setiap sel yang memerlukannya. Metode dengan
keberhasilan yang paling baik adalah dengan
menyuntikkan virus pembawa gen secara lang-sung ke
dalam tumor yang rela-tif mudah dicapai seperti pada
tumor kepala dan leher. Tan-tangan lain adalah mencegah
gen baru memasuki DNA sel-sel pada tempat yang salah
yang berpotensi menyebabkan pe-nyakit seperti leukemia
seperti yang terjadi baru-baru ini pada uji klinis untuk
mengobati pe-nyakit lain (bukan kanker). Sela-in itu virus
yang membawa gen-gen dapat menyebabkan inflamasi
atau diserang oleh sistem imun.
• TERAPI GEN PADA HIV AIDS
• Target virus HIV adalah pada sel yang mempunyai
reseptor sel T CD4, dan efek dari metabolisme virus
membuat terjadinya proses disfungsi sel T CD4,
sehingga jumlah maupun fungsinya akan menurun.
Sel T CD4 terdapat dalam darah seperti sel limfosit
T, monosit, makrofag, dalam sel saraf seperti sel
dendrite, astrosit, dan mikroglia serta dalam kulit
seperti sel Langerhan’s.16 Sel Limfosit T memiliki
reseptor sel T CD4 serta ko reseptor kimia paling
banyak sehingga menjadi target utama virus.
PENEMUAN TERBARU DALAM MENGKLON GEN
DALAM BIDANG FARMASI
1. Kloning Gen pcbC dari Penicillium chrysogenum ke dalam Plasmid pPICZAuntuk
Pengembangan Produksi Penisilin G
Pengembangan produksi penisilin G dapatdilakukan melalui pendekatan genetik, yaitu
dengan penerapan teknologi kloning gen.Penggunaan teknik kloning gen ditempuh dengan
meningkatkan ekspresi gen penyandi enzim kunci biosintesis penisilin G, yaitu dengan cara
memindahkan gen tersebut ke dalam suatu sel inang yang dapat mengekspresikan gen dengan
aktivitas tinggi. Kapang yang dapat menghasilkan penisilin untuk skala industri diantaranya adalah
Penicillium chrysogenum, sehingga perekayasaan mikroba tersebut hingga saat ini masih terus
dilakukan. Gen pcbC pada P. chrysogenum berperan dalam mengkode Isopenisilin N Sintase(IPNS)
yang merupakan salah satu enzim kunci pada produksi penisilin G. Penggunaan plasmid pPICZA
dan Escherichia coli TOP 10 F' yang dirancang untuk memaksimalkan ekspresi protein asing
diharapkan dapat mengoptimalkan ekspres gen pcbC pada perkembangan penelitian selanjutnya.
Kloning Gen β-1,4 Glukanase dari Burkholderia cepacia ke
dalam
Escherichia coli dan Karakterisasi Sekuennya
Aplikasi rekayasa genetika dapat digunakan untuk memproduksi
enzim yang diinginkan dalam jumlah besar. Teknik yang digunakan
yaitu teknologi DNA rekombinan yang diharapkan dapat
menghasilkan suatu strain yang membawa gen penyandi enzim yang
diinginkan dengan kualitas yang jauh lebih baik dari sifat alaminya.
Hal tersebut juga memudahkan proses manipulasi produksi enzim.
Di Indonesia, usaha ekspresi gen β-1,3- glukanase dan kitinase
pada tanaman kopi arabika (Coffea arabica L.) tahan dan rentan karat
daun melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) telah dirintis
oleh beberapa peneliti (Budiani et al. 2004). Selain itu, proses
pemurnian β-1,4-glukanase dari bakteri B. cepacia endofitik juga telah
dilakukan (Fathin 2012). Namun informasi mengenai urutan DNA
yang menyandi β-1,4-glukanase, proses ekspresi dan karakterisasi gen
β-1,4-glukanase dari B. cepacia pada tanaman padi belum pernah
dilakukan. Sebagai upaya pengendalian terhadap kapang patogen pada
tanaman padi maka tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
kloning gen penyandi enzim β-1,4-glukanase dari B. cepacia serta
karakterisasi rekombinan β-1,4- glukanase dari B.cepacia pada
Escherichia coli.

Anda mungkin juga menyukai