Anda di halaman 1dari 18

INTERAKSI HEREDITAS

DAN LINGKUNGAN
TERHADAP PENYAKIT

Kelompok 7
TERAPI UNTUK GENETIK
 Terapi gen adalah teknik untuk mengoreksi gen-gen yang cacat
yang bertanggung jawab terhadap suatu penyakit. Selama ini
pendekatan terapi gen yang berkembang adalah
1. Menambahkan gen-gen normal ke dalam sel yang mengalami
ketidaknormalan.
2. Pendekatan lain adalah melenyapkan gen abnormal dengan gen
normal dengan melekatkan rekombinasi homolog.
3. Mereparasi gen abnormal dengan cara mutasi balik selektif
sedernikian rupa sehingga akan mengembalikan fungsi normal
gen tersebut. Selain pendekatan-pendekatan tersebut, ada
pendekatan lain untuk terapi gen yaitu mengendalikan regulasi
ekspresi gen abnormal tersebut.
 Tipe Terapi Gen (Sel target)
Terdapat dua bentuk terapi gen yaitu :
1. Terapi gen sel somatik
 Merupakan bentuk terapi gen yang paling umum
dilakukan di dunia. Hal ini meliputi "memperkenalkan“
sebuah gen yang baik kedalam target sel sebagai hasil
akhrir terapinya. Meskipun gen penyebab penyakit telah
berhasil ditangani, namun proses penyakit masih sangat
mungkin terjadi pada keturunan penderita.

 Terapi gen somatik secara umurn dapat dibagi menjadi


dua kategori, yaitu
a. (exvitro) sel dimodifikasi di luar tubuh kemudian
dihansplantasikan kembali ke dalam tubuh dan
b. (in vivo) dimana proses temp berlangsung di dalam
tubuh
Lanjutan...
2. Terapi gen sel germinal

Meliputi modifikasi gen pada sel telur dan sperma. Bentuk terapi
ini diperkirakan dapat dipertahankan sepanjang garis
keturunan. Pada percobaan yang telah dilakukan, para ahli
memasukkan fragmen DNA ke dalam sel telur tikus yang telah
difertilisasi. Tikus dapat tumbuh dewasa dan keturunannya juga
memiliki gen yang serupa. Para ahli menemukan bahwa
problem dalam pertumbuhan dan fertilitas dapat dikoreksi
dengan bentuk terapi gen ini. Meskipun bentuk terapi ini sangat
potensial dalam mencegah penyakit keturunan, namun masih
banyak terdapat kontroversi mengenai bentuk terapi ini.
Ditambah lagi sampai sekarang masih sangat sedikit penelitian
di bidang ini, karena alasan segi teknik maupun etikal.
Mekanisme Kerja
Pada kebanyakan studi terapi gen, sebuah gen
normal ditambahkan ke dalam genome untuk
menggantikan gen yang abnormal yang merupakan gen
penyebab penyakit. Sebuah molekul pembawa yang
disebut vektor harus dapat digunakan untuk
mengantarkan gen terapeutik kedalarn sel target pasien.
Saat ini, vektor yang umum digunakan adalah virus
yang secara genetik telah dihilangkan sifat patogen dan
kemampuanya untuk memperbanyak diri. Virus tersebut
kemudian mengantarkan gennya ke sel manusia. Para ahli
mencoba untuk mencari keuntungan dari kemampuan ini
dan memanipulasi genom virus untuk memindahkan gen
penyebab penyakit dan menggan tinya dengan gen
terapeutik.
Vektor kemudian akan mencurahkan material genetiknya yang mengandung
gen terapeutik manusia ke daiam sel target. Produk protein fungsional yang
dihasilkan dari gen terapeutik akan memperbaiki sel target menjadi bentuk
normal. Adapun beberapa jenis vektor dan metode yang digunakan pada
terapi gen adalah sebagai berikut:
1. Retrovirus 2. Adenovirus 3. Adeno-associated virus
Retrovirus merupakan Adenovirus Mempengaruhi banyak sel,
virus pertama yang mengangkut gen termasuk sel yang
digunakan sebagai yang sehat ke membelah dan tidak
vektor dalam dalam nukleus sel. membelah. Virus ini tidak
eksperimen terapi gen. Ha! ini dilakukan menyebabkan penyakit
Rehovirus tidak setelah gen dan tidak merangsang
menggunakan DNA adenovirus yang respons imun. Sekarang
untuk membawa sandi menyebabkan virus ini tengah diteliti untuk
genotik ke tempat sel penyakit pengobatan hemofilia.
mensintesis protein, dikeluarkan Virus ini dapat
tetapi menggunakan dahulu. Tetapi menyebabkan kerusakan
bahan yang berkaitan adenovirus tidak genetik karena adeno
dengannya yaitu asam mengintegrasikan associated virus
ribonukleat (RNA) gen yang sehat memasukkan gennya
sebagai pembawa dengan DNA sel. secara
sandi genetik yang langsung ke dalam DNA
utama. host.
4. Metode non viral 5. RNA Terapeutik
Salah satu cara yang Pengembangan terapi gen
telah ditempuh adalah yang terkini dalam terapi gen
dengan memasukkan adalah ke arah gagasan
DNA secara langsung untuk mencegah
ke dalam target sel. diekspresikannya gen-gen
Namun usaha ini masih yang abnormal/dikenal
sangat terbatas karena dengan gen silencing.
hanya dapat Gagasan terapi gen dengan
digunakan pada mereparasi RNA daripada
jaringan yang telah mengganti gen yang cacat
diketahui secara pasti berarti menggunakan
memiliki DNA dalam mekanisme regulasi gen itu
jumlah besar. sendiri. sehingga efek
samping yang merugikan
dapat ditekan. Alur informasi
genetik di dalam sel dari DNA
ke RNA dan ke protein disebut
dengan proses ekspresi gen.
Lanjutan..
Menggunakan cara non virus:
 Oligonucleotides
Metoda menginaktifkan gen-gen yang terlibat dalam proses penyakit.
1. Menggunakan antisense yang spesifik untuk gen sasasaran. Yaitu
mengganggu proses transkripsi gen sasaran yang rusak.
2. Menggunakan oligonukleotida rantai ganda (double strand
oligonucleotide). Yaitu mengikat faktor-faktor transkripsi yang
diperlukan untuk regulasi promoter gen sasaran.
 Lipoplexes dan polyplexes
Meningkatkan efisiensi transfer dengan cara melindungi DNA
dari kerusakan dan memfasilitasi pemasukkannya kedalam sel.
Lipoplexes dan polyplexes dirancang untuk melindungi DNA dari
proses degradasi selama proses transfeksi. Membungkus plasmid yang
mengandung DNA dalam bentuk seperti micelle atau liposome.
Lipoplexes atau polyplexes yang telah mengandung DNA dikenal
sebagai lipoplex. Lipoplex akan berinteraksi dengan membran sel dan
masuk kedalam secara endositosis. Endosome yang mengandung
lipoplex ini kemudian akan lisis dan transgen yang ada di dalamnya
akan dikeluarkan ke dalam sitoplasma sel untuk kemudian akan masuk
ke dalam inti sel.
 Hibrid methods
Untuk meningkatkan efisiensi trnasfer transgen dikembangkan
metoda hibrid (campuran) yaitu kombinasi liposome dengan virus
influenza atau HIV yang diinaktifkan.
 Transfer Liposom
Liposom dapat membawa gen kedalam sel somatik karena sifat-sifat
fisik dan kimianya untuk mengganti gen yang abnormal.
 Kimiawi
Kalsium dan fosfat dapat membuat lobang sementara pada
membran sel yang dapat dilalui DNA pengganti
 Elektroporasi
Lubang pada membran dibuat dengan bantuan arus listrik.
 Mikro injeksi
DNA baru diinjeksikan dengan menggunakan jarum mikro ke sel
normal.
 Bombardir partikel
Dengan bantuan tekanan udara, DNA pengganti yang dilapisi
partikel metal dapat memasuki sel resipien.
 Chimeraplasti
Merangsang sel mutasi untuk memperbaiki DNAnya sendiri.
Chimeraplast terdiri dari DNA dan RNA dengan 25-40 nukleotida.
 Penyakit Untuk Terapi Gen
1. Neurological disorder : Parkinson, Huntington
2. Muscular dystrophies
3. Immunological disorder : severe
combinedimmunodeficiency syndrome (SCIDS)
4. Blood abnormalities : thalassemia, hemophilia
5. Cancer
 Pengobatan dengan Terapi Gen
Pengobatan dengan terapi gen meliputi:
 Imunoterapi: menggunakan sel yang telah dimodifikasi
secara genetik dari partikel virus untuk menstimulir
sistem imun tubuh sehingga mampu mengalahkan
keganasan sel kanker.

 Viro onkolitik: Menggunakan partikel sel virus yang


bereplikasi di dalam sel kanker dan menyebabkan sel
kanker menjadi mati.

 Transfer Gen: Teknik ini relative baru dengan cara


memperkenalkan 2 gen baru yang dimasukkan ke
dalam sel kanker atau mengelilingi jaringan kanker
sehingga dapat menghentikan pertumbuhan dan
menghancurkan sel kanker.
 Uji klinis terapi gen
Dari data yang tercatat dari tahun 1990-2007 telah ll53 uji klinis terapi gen
telah dilakukan di seluruh dunia. Dari sejumlah uji klinis tersebut, kasus
kanker dan kardiovaskular menduduki tempat yang paling tinggi yang
mendapalkan perlakuan dengan terapi gen.

Permasalahan dalam terapi gen


 Masih sulitnya untuk mengendalikan respon imun pada host yang
mendapatkan terapi gen.
 Kecacatan genetik biasanya bersifat multigen. Hal ini dapat
menyebabkan kesulitan dalam menentukan metode terapi gen yang
tepat. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, bahwa kemungkinan terapi
gen dalam mehginduki terjadinya kanker masih cukup terbuka. Hal ini
dapat diakibatkan oleh terintegrasinya gen terapeutik pada tempat
yang salah.
FARMAKOGENETIK

Keterlibatan gen dan protein di dalam


perjalanan penyakit dan respon tubuh terhadap obat
telah lama menjadi perhatian para praktisi baik
dalam bidang kedokteran maupun dalam bidang
farmasi. Farmakogenetik merupakan sutau ilmu yang
mempelajari tentang pengaruh faktor genetik
terhadap respon suatu obat dalam tubuh dapat
diartikan pula sebagai ilmu yang mengidentifikasi
interaksi antara obat dan gen individual.
Dasar pengetahuan tentang farmakogenetik
dapat digunkan untuk memodifikasi dalam
penemuan obat maupun nasib obat dalam tubuh.
PROYEK GENOM MANUSIA
 Proyek Genom Manusia (bahasa Inggris: Human Genome Project, HGP)
dilaksanakan untuk memetakan genom manusia sampai tingkat
nukleotid atau base pair dan untuk mengidentifikasi seluruh gen yang
ada di dalamnya.
 Tujuan awal dari HGP adalah tidak hanya untuk menjelaskan seluruh 3
milyar “base pair” dalam genome manusia dengan sedikit kesalahan,
tetapi juga untuk mengidentifikasi seluruh gen dalam data yang besar.
 Keuntungan praktikal proyek ini keluar ketika projek ini belum selesai.
Misalnya, sejumlah perusahaan seperti Myriad Genetics mulai
menawarkan tes genetik yang murah dan mudah yang dapat
menunjukan gejala ke berbagai penyakit, termasuk kanker payudara,
blood clotting, cystic fibrosis, liver, dan lainnya
 Human Genom Project (HGP) adalah program penelitian kolaborasi
internasional yang bertujuan memetakan dan memahami seluruh gen
pada manusia. Seluruh gen yang ada pada individu disebut genom.
Proyek ini dikoordinasikan oleh US Department of Energy dan National
Institute of Health. Awalnya yang menjadi mitra utama adalah Wellcome
Trust (UK), kemudian negara lain turut berkontribusi juga, seperti Jepang,
Perancis, Jerman, China, dan masih banyak yang lainnya.
Fakta Proyek Genom Manusia

Dimulai pada tahun 1990, Human Genome Project


adalah sebuah proyek penelitian ilmiah internasional
dengan tujuan utama untuk menentukan urutan
pasangan basa kimia yang menyusun DNA.

Berikut ini sepuluh fakta tentang Proyek Genom Manusia:


 Genom manusia terdiri dari antara 30.000 sampai 40.000 gen.
 Hitungan gen manusia hanya dua kali lipat dari cacing atau lalat.
 Seorang manusia memiliki kontrol yang lebih besar daripada buah
gen lalat, cacing atau spesies lainnya. Selama proses evolusi,
kehalusan dan berbagai gen yang mengendalikan gen lain pada
manusia telah berkembang dibandingkan dengan spesies lain.
 Telah ada mekanisme transfer masih belum sepenuhnya dipahami.
Dari sini kita menyimpulkan bahwa ratusan gen telah ditransfer dari
bakteri ke manusia, atau mungkin tetapi tidak mungkin, dengan cara
lain tentang. Ini adalah pengingat mengejutkan kesatuan
kehidupan.
 Jumlah yang lebih besar pembelahan sel berlangsung di lini nutfah
laki-laki. Ini adalah alasan mengapa sebagian besar kemungkinan
terjadi mutasi pada pria.
 Lebih dari 1,4 juta SNP’s (satu nukleotida polimorfisme) telah
diidentifikasi. Diyakini semua manusia adalah sama secara
genetis 99,98 persen.
 Sebelumnya diyakini bahwa 97 persen gen tidak melayani
tujuan. Proyek ini telah menyangkal persepsi ini. Semua obat-
obatan farmasi pada target pasar hanya 483 lokasi dalam
tubuh manusia.
Penelitian yang HGP jauh membuka pintu gerbang menuju
pengetahuan tentang bagaimana tubuh manusia bekerja
dan fungsi.
 Sebuah gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kita
‘berkembang’ sebagai manusia yang muncul. Genetik
sequencing adalah lebih melengkapi bukti bagaimana
manusia muncul dari monyet 25 juta tahun yang lalu. Ini juga
menggambarkan hubungan erat manusia dengan bentuk
kehidupan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
 http://dokterdewikusumastuti.blogspot.com/2
013/08/berdasarkan-perbedaan-sifat-
sifat.html
 https://noerulzzz.wordpress.com/2011/04/26/l
aporan-terapi-gen/
 https://anekajuice.wordpress.com/2013/02/1
9/proyek-genom-manusia/
 https://kamus.farmasi-
id.com/glossary/proyek-genom-manusia/
 https://anekajuice.wordpress.com/2013/02/1
9/proyek-genom-manusia/

Anda mungkin juga menyukai