Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3

interaksi hereditas dengan lingkungan terhadap


penyakit
TERAPI GANGUAN
GENETIK
FARMAKOGENETIKA
PROYEK GENOM
MANUSIA
TERAPI GANGUAN
GENETIK
SEJARAH TERAPI GEN
Pada awal 1970-an, para ilmuwan
mengusulkan apa yang mereka sebut "gen
operasi" untuk mengobati penyakit warisan
yang disebabkan oleh gen yang cacat
Pada tahun 1983, sekelompok ilmuwan dari
Baylor College of Medicine di Houston, Texas,
mengusulkan bahwa terapi gen suatu hari
nanti bisa menjadi pendekatan yang layak
untuk mengobati penyakit Lesch-Nyhan,
gangguan neurologislangka.
sepanjang tahun 1980, terapi gen menjadi
suatu pijakan yang didirikan di benak para
ilmuwan medis sebagai pendekatan layak
untuk pengobatan untuk penyakit tertentu.
ISTILAH TERAPI GEN
Terapi gen adalah suatu teknik yang
digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab
terhadap terjadinya suatu penyakit.
Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk
mengobati penyakit keturunan (genetik) yang
terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti
penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen
pada penyakit tersebut dilakukan dengan
memasukkan gen normal yang spesifik ke
dalam sel yang memiliki gen mutan.
PENYAKIT UNTUK TERAPI
GEN
Neurological disorder : Parkinson, Huntington
Muscular dystrophies
Immunological disorder : severe combined
immunodeficiency syndrome (SCIDS)
Blood abnormalities : thalassemia, hemophilia
Cancer/kanker
CARA KERJA TERAPI GEN PADA
KANKER
Menambahkan gen sehat pada sel yang
memiliki gen cacat atau tidak lengkap
Menghentikan aktivitas gen kanker
(oncogenes).
Menambahkan gen tertentu pada sel kanker
sehingga lebih peka terhadap kemoterapi
maupun radiasi, atau menghalangi kerja gen
yang dapat membuat sel kanker kebal
terhadap obat-obat kemoterapi
Menambahkan gen tertentu sehingga sel-sel
tumor/kanker lebih mudah dikenali dan
dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh
Menghentikan gen yang berperan dalam
pembentukan jaringan pembuluh darah baru
(angiogenesis) atau menambahkan gen yang
bisa mencegah angiogenesis
Memberikan gen yang mengaktifkan protein
toksik tertentu pada sel kanker, sehingga sel
tersebut melakukan aksi bfunuh diri
(apoptosis).
PERSYARATAN TERAPI
GEN
Menurut National Institute of Health (NIH)
Gen harus di klon dan diketahui
karakteristiknya. Juga harus tersedia dalam
bentuk murni.
Metode efektif.
Resiko terapi gen harus dievaluasi secara
berhati-hati dan seminimal mungkin.
Penyakit tidak dapat diobati dengan cara
lainnya. Harus ada data penelitian pendahulu.
HAMBATAN TERAPI GEN
Masa hidup alami terapi gen yang pendek
(Short-lived nature of gene therapy)

Respons Imunologik

Masalah dengan virus yang berfungsi sebagai


vektor

Kelainan gen multipel


RESIKO TERAPI GEN
Virus yang disuntikkan ke dalam tubuh bisa
saja virus tersebut memasuki sel tubuh yang
lain (bukan hanya sel kanker seperti yang
diharapkan) dan bila mengenai sel reproduksi,
maka mutasi ini akan diturunkan juga pada
keturunan penderita.
Gen yang ditransfer dan menempel pada
lokasi yang salah dalam rantai DNA, bisa
menimbulkan mutasi genetik yang berbahaya
merusak DNA, bahkan kanker jenis baru.
Gen yang ditransfer bila bereaksi berlebihan
di lingkungan barunya (sel kanker) sehingga
akan menimbulkan peradangan, atau memicu
reaksi pertahanan/perlawanan sel kankernya.
Terapi gen melalui virus vector dapat
menyebabkan infeksi dan / atau peradangan
dari jaringan, dan pengenalan buatan virus ke
dalam tubuh dapat memulai proses penyakit
lain
FARMAKOGENETIK
Farmakogenetik sendiri adalah
ilmu yang mempelajari efek dari
variasi genetik pada gen tunggal
terhadap respon obat
Polimerfisme genetik
Polimorfisme genetik adalah adanya variasi
genetik yang menyebabkan perbedaan
aktivitas dan kapasitas suatu enzim dalam
menjalankan fungsinya. Adanya perbedaan
ekspresi genetik antara tiap individu akan
dapat memberikan respon yang berbeda
terhadap nasib obat dalam tubuh.
Contoh obat dan respon
pemakainya dalam populasi
dengan genetika berbeda
Isoniazid
Isoniazid merupakan obat yang digunakan
sebagai antituberkolosis. Studi terhadap
kecepatan asetilasi isoniazid (N-asetilasi)
menunjukkan bahwa ada perbedaan
kemampuan asetilasi dari masing-masing
individu yang berdasarkan faktor genetiknya,
memiliki 2 tipe, yaitu tipe asetilator cepat dan
asetilator lambat
5-fluorouracil (5-FU)
Respon penggunaan 5-fluorouracil (5-FU)
sebagai kemoterapi untuk kanker kolon
ternyata sangat bervariasi. Target enzim untuk
5-FU ini adalah timidilat sintetase. Perbedaan
respon ini berkaitan erat dengan adanya
polimorfisme gen yang bertanggungjawab
terhadap ekspresi enzim timidilat sintetase
(TS). Enzim ini sangat penting dalam sintesis
DNA yaitu merubah deoksiuridilat menjadi
deoksitimidilat.
Polimorfisme yang terjadi di gen dalam
enzim ini mengakibatkan orang pada
umumnya terbagi menjadi 3 klasifikasi

Ultrarapid metabolizers (UMs)


Tipe orang yang seperti ini dia akan
memetabolisme obat dengan sangat cepat. Karena
metabolisme yang cepat maka obat pun akan cepat
dieksresikan dan itu akan mengakibatkan obat
menjadi kurang poten.
Extensive metabolizers (EMs)
Tipe orang ini dia memetabolisme obat dalam
keadaan yang normal dan pada umumnya
terdapat pada banyak orang.

Poor metabolizers (PMs)


Tipe orang ini dia akan memetabolisme obat
dengan lambat. Karena metabolisme obat yang
lambat maka obat akan berada dalam tubuh
lebih lama dan itu akan dapat memunculkan
peningkatan efek toksik
pada tahun 1997, telah dipetakan sekitar
30.000 gen manusia. Berdasarkan perkiraan
saat itu, proyek genom tersebut baru akan
dapat diselesaikan sekitar tahun 2047. Akan
tetapi, ternyata pada tahun 2001, proyek
genom manusia telah mendekati tahap
penyelesaian, sehingga Presiden Clinton
waktu itu merasa perlu mengumumkannya
kepada masyarakat dunia. Proyek ini 100%
selesai pada tahun 2003 lalu. Suatu kemajuan
yang fantastik.
PROYEK GENOM
MANUSIA
Proyek Genom Manusia (bahasa Inggris:
Human Genome Project, HGP) merupakan
upaya terkoordinasi nasional untuk menandai
semua bahan genetik manusia dengan
menentukan urutan lengkap DNA dalam
genom manusia sampai tingkat nukleotid atau
base pair dan untuk mengidentifikasi seluruh
gen yang ada di dalamnya
SEJARAH PROYEK GENOM
Pada tahun 1977, dimulailah pemetaan gen dari
genom manusia, yang berhasil memetakan 3 gen
manusia, Jika menggunakan metode yang dipakai
pada saat itu, maka untuk menyelesaikan proyek
genom manusia yang diketahui berukuran 3000
mega base pair akan memakan waktu 3 sampai 4
juta tahun
Mulai tahun 1987 di dunia internasional, Amerika
khususnya, secara besar-besaran menginvestasikan
200 juta US dolar (2 trilyun rupiah) setiap tahun
selama 20 tahun untuk proyek ini. Dengan investasi
raksasa ini,
TUJUAN PROYEK GENOM MANUSIA
Tujuan utama Proyek Genom Manusia adalah
untuk menemukan dan memetakan semua
dari sekitar 35.000 gen manusia dan dapat
diakses untuk melanjutkan studi biologi.
Untuk memudahkan penafsiran di masa
depan dalam fungsi gen manusia, Proyek
Genom Manusia juga melakukan studi paralel
tentang genetik dari organisme lain.

Anda mungkin juga menyukai