Teripang pasir H. Scabra adalah jenis Teripang atau timun laut merupakan salah
teripang yang hidup di perairan dangkal fauna laut yang hidup di daerah lautan
atau intertidal, namun dapat juga di jumpai dangkal terutama banyak terdapat
di perairan lebih dalam yang di tumbuhi diperairan laut Jawa. Teripang masuk
lamun dengan karakter substrak berpasir dalam anggotan hewan berkulit duri (
dengan campuran lumpur potensi Echinodermata). Namun tidak semua jenis
perikanan teripang sangat besar, tampak teripang mempunyai duri pada kulitnya.
dari permintaan pasar saat ini bahwa Teripang merupakan komoditas perikanan
nelayang tidak cukup kesulitan dalam yang bernilai ekonomis tinggi umumnya
penjualan teripang dengan harga yang di perdagangkan dalam bentuk kering.
cukup relatif stabil dengan produk Teripang umumnya dikomsumsi dalam
perikanan lain. Oleh karena itu dalam bentuk olahan, seperti Gonad kering (
rangka inisiasi budidaya teripang pasir Konoko), usus kering (Konowata) atau
diperlukan kajian tentang bagaimana kerupuk. Teripang mengandung zat-zat
performan pertumbuahn dan kondisi katif yang bermanfaat dalam bidang
lingkungan yang dapat menpengaruhinya. farmasi dan kesehatan. Pada beberapa
penelitian teripang mengandung flavonoid.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dizona intertidal Sampel yang berupa teripang pasir
perairan pantai desa lairngangas, Kab. diperoleh di pasar eretan Kab. Indramayu
Maluku Tenggra pada bulan April-Juni Prov. Jawa Barat. Sampel yang di peroleh
2015 lokasi memiliki substrak berpasir dibersihkan dari kotoran kemudian di gosok
halus, sedikit lumpur dan terkadang dengan enzim papain, setelah itu dipisahkan
ditemukan pecahan karang pada dari jeroannya dengan cara membelah
kedalam substrak ±30cm, perairan secara melintang kemudian mengeluarakn
ditumbuhi lamun dan daerah pantai jeroannya, atau dengan menusuk salah satu
kearah darat di kelilingin oleh tumbuhan ujung anusnya dengan kayu kemudian
mangrove. diputar supaya usunya lepas. Teripang yang
sudah dipisahkan dari jeroannya dagingnya
di potong-potong kecil kemudian di
keringkan di oven denagn suhu 50°C selama
beberapa hari sampai kering kemudian di
blender hingga menghasilkan serbuk.
Slanjutnya siap untuk di ekstraksi secara
maserasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL HASIL
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
Minggu ke 2 terjadi kenaikan bobot yang Berdasarkan perhitungan avana satu jalur
cukup signifikan (Gambar 3) sedangkan menggunakan spss 18 di dapatkan nilai F
minggu ke 10 mulai terlihat pertumbuhan hitung sebesar 11,331 dengan nilai
bobot yang melambat hal ini diduga signifikasi 0,000 karena nilai sig
disebabkan bahwa pada minggu ke sepuluh 0,000<0,005, maka Ho ditolak H1 diterima.
perairan telah mencapai carrying capacity dan Dapat di simpulkan bahwa terdapat
overcrowding yang dapat mengurangi ruang, efektivitas perbedaan yang signifikasi
dengan biomasa 151,22-174,27 g/m2, antara kontrol positif dengan salep ekstrak
ketersediaan makanan, menyebabkan teripang pasir 15%, 30% dan 60%. Uji T
malnutrisi dan pertumbuhan yang melambat, test salep ekstrak teripang pasir 15%
selain itu penurunan kualitas sedimen juga dengan kontrol positif diperoleh data T
berpengaruh pada carrying capacity, misalnya
hitung sebesar 3,516 sedangkan T tabel
dalam penyediaan bahan organik (Juinio-
untuk Df =34 adalah 1,697. 30% T hitung
Menez et al., 2012; Seeruttun et al., 2008),
sebesar 2,115 maka T tabel untuk Df =34
hal ini menunjukkan bahwa setiap lokasi
perairan memiliki karakteristik masing- adalah 1,697
masing yang dapat mempengaruhi
kemampuan tumbuh biota di dalamnya.
LANJUTAN LANJUTAN