Pertemuan 13
Eksipien Protein Peptida
Pendahuluan - protein
• Definisi
▫ Peptida : residu rantai pendek dari sekuens asam amino dan
polipeptida mempunyai rantai asam amino lebih banyak
▫ Protein : kumpulan beberapa polipeptida yang terbuat secara
alami dan memiliki struktur tiga dimensi pada kondisi fisiologis
• Struktur Protein
▫ Primer : urutan sekuens asam-asam amino
▫ Sekunder : meliputi α-heliks yang berpilin dan sheets
▫ Tersier : terjadinya pelipatan rantai sekunder dikarenakan cross-
linking melalui ikatan hydrogen, efek hidrofobik dan salt bridges
menyebabkan bentuk tersier
• Titik isoelektrik : titik dimana pH saat molekul protein memiliki
muatan net kosong dan memiliki kecenderungan untuk self-
associate
Pendahuluan – degradasi protein
• Suatu protein dapat
mengalami degradasi
kimia dan fisika
• Degradasi fisika
menyebabkan terjadinya
perubahan struktur
konformasi dari protein
• Degradasi kimia
menyebabkan modifikasi
protein yang dapat
menyebabkan
terbentuknya senyawa
baru
Pendahuluan – Formulasi protein
• Tujuan formulasi protein secara parenteral mengidentifikasi suatu
komposisi eksipien yang akan menstabilkan protein terhadap tekanan yang
dialami selama pemrosesan, penyimpanan, dan pemberian
• Fungsi eksipien pada sediaan parenteral:
▫ membantu rekonstitusi dari formulasi liofilisasi
▫ menjaga sterilitas produk multi-dosis
▫ menyediakan isotonisitas
▫ menjaga stabilitas protein
• Liofilisasi : Proses penyubliman air dari larutan beku di bawah tekanan
rendah (vakum) dan teknik yang banyak digunakan untuk pembuatan
bahan biologis kering. Namun, liofilisasi berpotensi menyebabkan
kerusakan protein akibat tekanan baik selama fase pembekuan maupun
pengeringan
Eksipien dalam sediaan protein
Fungsinya dalam formulasi
Komponen
eksipien Cair (Liquid) Liofilisasi
FUNGSI
• mencegah degradasi
Eksipi Likuid Lipofilis
permukaan
en asi
Asam Polysorbate Polysorbate 80
Amino 80 (0.05–0.7
SURFAKTAN
(0.01–2 mg/ml) Molekul amfipatik
PENGAWET
Fungsi : Antioksidan
Mekanisme :
Mengikat kontaminan logam yang akan menyebabkan pembentukan
radikal bebas
Mengurangi tingkat oksidasi protein secara efektif dengan mengikat ion
logam bebas dalam larutan sebelum mengoksidasi protein
Mempunyai 2 gugus NH2 bebas dan 4 gugus COOH yang mampu
mengikat logam (sifat ligan multidentate)
Benzil alkohol
• Fungsi :
▫ Pada metode beku-kering dapat diliofilisasi tanpa pengawet
kemudian nantinya dilarutkan dengan pengawet pada saat akan
digunakan
▫ Pada formulasi sediaan cair, efektivitas pengawet dan stabilitas
harus dipertahankan selama masa shelf-life (sekitar 18-24 bulan)
• Konsentrasi : 2.0% v/v pada pemberian parenteral
• Mekanisme :
▫ Menghambat pertumbuhan mikroba bakteri gram-positif, kapang
dan khamir
▫ Menghambat pertumbuhan mikroba dengan mengubah fungsi
membran bakteria karena sifat lipofiianya
Buffer asetat
Asam Asetat Natrium Asetat
Fungsi : preservative
Konsentrasi : 0.5% pada sediaan injeksi
Mekanisme :
Menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai mikroorganisme seperti bakteri Gram-negatif dan Gram-
positif, mycobacteria dan beberapa jamur, dan virus; tapi sangat lambat efektifitasnya terhadap spora.
Asam amino glisin
• Fungsi : bulking agent, stabilisator
• Memiliki kemampuan untuk membentuk produk akhir liofilisasi yang
memiliki bentuk yang kuat, berpori dan memperindah penampilan
akhir
• Dapat juga bekerja sebagai stabilisator dengan mekanisme
preferential exclusion dengan tidak berinteraksi dengan permukaan
protein
Metil paraben
• Fungsi : Melindungi sediaan dari mikroba (pengawet)
• Konsentrasi : 0.065 – 0.25% pada sediaan injeksi atau kombinasi metil
paraben (0.18%) dengan propil paraben (0.2%)
• Mekanisme :
▫ Memiliki aktivitas antimikroba pada pH 4 - 8
▫ lebih aktif terhadap ragi dan jamur daripada terhadap bakteri
▫ lebih aktif terhadap bakteri Gram positif dibandingkan terhadap bakteri
gram negatif
▫ Paraben mampu melewati membran sel sehingga mengganggu biosintesis
protein yang ada di dalam sel Paraben bereaksi dengan AA bebas
sehingga AA tidak dapat digunakan dalam biosintesis protein
Sukrosa
• Nama kimia : β-D-fructofuranosyl-α-D-glucopyranoside
• Sifat Fisikokimia
▫ Pemerian : Kristal tidak berwarna, seperit massa atau blok kristal, atau serbuk kristal putih, tidak berbau
dan berasa manis
▫ Titik leleh : 160-186°C
TERIMAKASIH