Pertahanan humoral: komplemen, interferon, C (infeksi mononukleosis yang fatal) dan jika
Pertahanan seluler: fagosit, Natural killer cell 3. Defisiensi sel NK kongenital dan sel NK
acquired/didapat
4. Defisiensi fagosit (kongenital, fisiologis,
SISTEM IMUN SPESIFIK
kongenital : dari ibu
acquired)
Mempunyai kemampuan mengenal benda yang
B. Defisiensi Imun Spesifik
dianggap asing bagi dirinya.
1. Defisiensi Kongenital
Dapat bekerja sendiri ataupun bekerja sama dgn
2. Defisiensi Fisiologis: kehamilan dan usia
antibodi, komplemen, fagosit, sel T, makrofag.
lanjut
1. Sistem Imun Spesifik Humoral 3. Defisiensi Didapat: malnutrisi, infeksi, AIDS,
→ Limfosit B atau sel B : membentuk antibodi : IG obat, penyinaran/radiasi, penyakit berat krn
Bila sel B dirangsang benda asing maka akan kehilangan Ig/leukosit, agamaglobulinemia
berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel dengan timoma
plasma dan mengeluarkan antibodi yang berfungsi
mempertahankan tubuh dari infeksi bakteri, virus, PENYAKIT AUTOIMUN
dan melakukan netralisasi toksin.
DEFINISI
2. Sistem Imun Spesifik Seluler
Sistem kekebalan tubuh memberikan perlindungan
→ Limfosit T atau sel T
terhadap organisme menular dan perbaikan jaringan
Fungsi sel T:
mengancurkan antigen langsung yg rusak yang disebabkan oleh infeksi atau
- membantu sel B dalam memproduksi antibodi
kerusakan fisik.
- mengenal dan menghancurkan sel yang
terinfeksi virus
innate imunity 0-12 jam : mikrobra masuk --> barier epitel --> terjadi fagositosis DIETETIK DAN PENYAKIT III 1
oleh nk sel dan komplemen lain
adaptif imunity 1-5 hari setelah infeksi --> sel b dan sel t membentuk antibodi
Sistem Imunitas Bawaan
Terdiri dari sel sel imun : Macrophage, sel dendritik, Naturan Killer (NK) sel, Neutrofil, Eosinofil, sel
Mast
Terjadi Pada awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah atau mengendalikan infeksi
Eksposur menyebabkan respon maksimal segera, berlangsung cepat
Tidak ada memori imunologikal
Respon tidak spesifik, umumnya efektif terhadap semua mikroba
Spesifik untuk molekul dan pola molekular berhubungan dengan pathogen
Terdiri dari sel sel imun : Limfosit B (sel B) dan Limfosit T (sel T)
Melanjutkan, termasuk pada virus bervariasi, bergantung pada virulensi virus, dosis infeksi dan
jalur masuknya virus
Perlambatan waktu antara eksposur dan respon maksimal
Eksposur menyebabkan adanya memori imunologikal
Respon spesifik patogen dan antigen, Spesifik untuk mikroba yang sudah mensintesa sebelumnya
Sangat spesifik, mampu membedakan perbedaan minor dalam struktur molekul, detail struktur
mikroba atau non mikroba dikenali dengan spesifitas tinggi.
Penyakit autoimun terjadi ketika respon imun 2. Teori yang berkembang terakhir adalah
menimbulkan kerusakan jaringan dalam tubuh. autoimun disebabkan oleh kegagalan regulasi
Diagnosis penyakit autoimun ditegakkan bila normal dari sistem imunitas (yang mengandung
keadaan autoimun (respons imun terhadap diri beberapa sel imun yang mengenali antigen
sendiri) berhubungan dengan pola gejala dan tanda tubuh sendiri namun mengalami supresi).
klinik yang dikenali. PATOGENESIS
Keadaan autoimun biasanya ditetapkan berdasarkan
deteksi adanya antibodi yang khas dalam sirkulasi
darah penderita. Cth antibodi khas: ANA (Anti-
Nuclear Antibodi), yaitu antibodi yang timbul lebih Perkembangan penyakit autoimun tergantung
tinggi ketika terjadi penyakit autoimun. pada kombinasi faktor genetik dan lingkungan
seperti hormon, pola makan, racun, obat-obatan
PREVALENSI
dan infeksi.
Meskipun individu dengan penyakit autoimun
Besarnya predisposisi genetik hanya sekitar
relatif jarang, sekitar 5-8% dari populasi di
sepertiga dari risiko, sedangkan besar faktor
Amerika Serikat dan nomor tiga kategori yang
lingkungan non-genetik untuk risiko 70% sisanya.
paling umum dari penyakit di negara-negara
Kombinasi faktor lingkungan, genetik dan tubuh
industri setelah penyakit kardiovaskular dan kanker.
sendiri berperan dalam ekspresi penyakit
Penyakit autoimun lebih banyak terjadi pada wanita
autoimun.
(80%).
Karena banyak penyakit autoimun mulai pada usia
a. GENETIK
yang relatif muda dan terus sepanjang hidup,
Antigen limfosit manusia atau HLA haplotype,
mereka memiliki pengaruh yang tidak proporsional
adalah prediktor terbaik yang tersedia untuk
terhadap kesehatan masyarakat dengan perkiraan
perkembangan suatu penyakit autoimun.
biaya tahunan lebih dari 100 miliar dolar dalam
HLA haplotype atau Major Histocompatibility
Amerika Serikat saja.
complex (MHC) pada tikus, diusulkan untuk
ETIOLOGI meningkatkan penyakit autoimun dengan
Penyakit autoimun adalah adanya autoantibodi dan meningkatkan presentasi antigen di perifer yang
peradangan, termasuk fagosit mononuklear, limfosit mengakibatkan peningkatan aktivasi T - sel .
T autoreaktif dan sel plasma (antibodi Gen luar MHC juga berkontribusi
memproduksi sel B secara otomatis). terhadap risiko untuk mengembangkan penyakit
Kebanyakan penyakit autoimun dianggap autoimun
poligenik, yang melibatkan lebih dari satu gen
b. LINGKUNGAN
(Fairweather, 2007)
Faktor lingkungan eksternal seperti hormon,
Ada dua teori :
diet, obat-obatan, racun dan/atau infeksi penting
1. Autoimun disebabkan oleh kegagalan pada
dalam menentukan apakah seorang individu
delesi normal limfosit untuk mengenali antigen
akan mengembangkan penyakit autoimun.
tubuh sendiri.
Jika TNF atau IL-1b meningkat dengan Multiple sclerosis: penyakit autoimun yang
inokulasi tikus dengan adjuvant LPS (yang menyerang sistem saraf pusat, terutama otak,
merangsang produksi TNF dan IL-1b) atau saraf tulang belakang, dan saraf mata.
meningkat pada strain genetik tikus yg rentan punya efek samping: membuat gemuk,
atau merusak toleransi dalam strain resisten meningkatkan resiko fraktur atau osteoporosis
genetik. (Maaf gabisa jelasin krn ibunya ga Pengalaman menunjukkan, bahwa sulit untuk
bahas bagian ini) mematikan respon autoimun yang sedang
DIETETIK DAN PENYAKIT III 3
berlangsung dan intervensi selama tahap awal disebabkan oleh HIV (indikator sesuai definisi
pengenalan antigen mungkin diperlukan untuk AIDS dari Centers for Disease Control tahun 1993)
pengobatan atau pencegahan penyakit. atau tes darah menunjukan jumlah CD4 <200/mm3.
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI HIV imun menyerang sel T
• Pasien biasanya datang ke medis hanya setelah HIV merupakan retrovirus yg termasuk golongan
antigen menyebar dan autoimun telah memperluas virus RNA
respon imun, sehingga sulit untuk mengintervensi Tergolong retrovirus bersifat limfotropik dan
pada awal penyakit. menimbulkan efek sitopatik (mematikan sel) pada
• Di masa lalu, terapi untuk penyakit autoimun sel T helper/inducer/T4. Virus hidup dan
memasukkan imunosupresif/antivirus/perawatan berkembang biak dalam sel Th.
antibakteri. Fungsi limfosit T helper antara lain menghasilkan
• Terapi saat ini, bagaimanapun, secara selektif zat kimia yang berperan sebagai perangsang
menargetkan jalur umum untuk sejumlah penyakit pertumbuhan dan pembentukan sel-sel lain dalam
autoimun. Terapi termasuk perawatan yang sistem imun dan pembentukan antibodi. Sehingga
menargetkan sitokin proinflamasi seperti TNF dan limfosit B, monosit, makrofag dsb juga terganggu.
IL-1b, blok molekul costimulatory atau
Efek Sitopatik HIV menimbulkan limfopenia
penggunaan terapi vaksinasi dengan sel T
(kadar limfosit rendah).
regulator.
Gangguan kualitas dan kuantitas Th sehingga
• Baru-baru ini, obat oral, seperti statin (obat untuk
menimbulkan kerentanan infeksi opportunistic (yg
menurunkan kolesterol) dan angiotensin blocker
menimbulkan kematian itu bukan virusnya tp
(obat tekanan darah), banyak digunakan untuk
infeksi-infeksi yg menyertai, seperti TB atau
mengobati kondisi penyakit lain seperti alergi dan
pneumonia)
hipertensi, telah terbukti dapat menghambat
Disebut retrovirus karena memiliki enzim reverse
inflamasi autoimun.
transcriptase. Enzim ini memungkinkan virus
• Karena beberapa mekanisme efektor berkontribusi
mengubah informasi genetiknya yang berada
pada imunopatogenesis autoimun, ada
dalam RNA ke dalam bentuk DNA yg kemudian
kemungkinan bahwa beberapa mekanisme efektor
diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel
perlu ditargetkan untuk secara efektif mengobati
limfosit yang diserang.
autoimun.
AIDS
Pertama kali dikenal tahun 1981 pada seorang
HIV/AIDS
laki-laki homoseksual di kota New York yang
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
ditunjukkan dengan bukti adanya AIDS.
merupakan kumpulan gejala penyakit yang
AIDS merupakan penyebab kematian tertinggi di
disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus
Afrika.
(HIV).
AIDS bisa ditemukan baik pada orang yang
Seseorang dikatakan ODHA (Orang dengan HIV
homosexual maupun heterosexual.
AIDS) ketika menunjukan gejala atau penyakit
AIDS mempunyai 3 stadium:
tertentu akibat penurunan daya tahan tubuh yang
Menurut CDC berdasarkan gejala klinis dan idiopathic, mengenai kulit, sendi, ginjal, paru-