Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

(SISTEM IMUN)
Rosyiana Dewi
Cheehan Edverta S
Reza Rizky R
Ibnu Al Fatir
Grezsya Permata Sari
Marshanda Chaesar Aprilia
KELOMPOK 5
XI-IPS 2
MATERI YANG AKAN DI
PERSENTASIKAN

Pengertian, Fungsi, dan Komponen Sistem Pertahanan Tubuh

Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh

Imunisasi dan Proses Fisiologi di Dalam Tubuh

Gangguan dalam Sistem Imun

Ibnu
Rosyi

A. Pengertian, Fungsi, dan Komponen Sistem


Pertahanan Tubuh
Sistem pertahanan tubuh merupakan sistem
Pengertian yang kompleks karena terdiri dari organ,
Dan jaringan, dan sel yang berkoordinasi untuk
Fungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing
yang dapat menyebabkan penyakit.

 Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh


1. Mengenali sel “diri sendiri (self)” dan yang “bukan diri sendiri (nonself)”. Sel
yang termasuk “bukan diri sendiri (nonself)” dapat berupa patogen yang terdiri
dari virus, bakteri, atau parasit yang dapat merugikan manusia.
2. Mengenali dan menghancurkan sel diri sendiri yang teridentifikasi abnormal
(abnormal self cell).
3. Menyingkirkan sel yang sudah mati atau rusak.
4. Melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh yang dapat berupa patogen dan
zat eksternal.
Rosyi
Dalam tubuh terdapat banyak organ dan jaringan
yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh.
Komponen
Kumpulan organ dan jaringan yang berperan
Sistem Imun
dalam pertahanan tubuh dikenal sebagai sistem
limfatik.

Organ limfatik Berupa kelenjar timus


primer dan sumsum tulang

Sistem limfatik
Berupa kelenjar getah
Organ limfatik bening, dan limpa,
sekunder serta jaringan khusus
lainnya misalnya tonsil,
adenoid, dan membran
mukosa usus
B. Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem Berperan untuk melindungi


Pertahanan tubuh agar tidak terserang
penyakit
Dibagi 2
jenis

Telah dimiliki sejak lahir. Dapat melawan


seluruh patogen yang masuk dan tidak
Nonspesifik bertujuan untuk melawan patogen
khusus.

Bertujuan melawan patogen khusus.


Spesifik Dikenal sebagai sistem pertahanan
adiptif.

Sanda
Lapisan Sistem
Pertahanan
Pertahanan non spesifik

• Respon cepat Pertahanan lapis pertama


• Melawan seluruh Penghalang fisik, kimia, dan biologis
patogen
• Tidak mampu mengingat
patogen yang telah
menyerang tubuh Pertahanan lapis kedua
Sel imun, protein terlarut, mekanisme
inflamasi

Pertahanan non spesifik


• Respon lambat
• Melawan patogen spesifik Pertahanan lapis ketiga
• Mampu mengingat Sel T, Sel B, antibodi
patogen yang telah
menyerang tubuh
Humoral Seluler
Sanda
Perbedaan Pertahanan Non Spesifik dan Pertahanan
Spesifik
Pertahanan Non Spesifik Pertahanan Spesifik
(Pertahanan bawaan ) ( Pertahanan Adaptif )
Ada sejak lahir Berkembang sejak infeksi pertama atau setelah
imunisasi
Selalu siap melawan antigen Tidak aktif ketika tidak ada infeksi
Bersifat cepat melawan antigen, Bersifat lambat karena sebelumnya inaktif ketika tidak
berlangsung dalam hitungan jam ada infeksi, berlangsung dalam hitungan hari hingga
minggu
Respons imun mayoritas di tempat Sistem imun mayoritas di sistem limfatik sekunder,
infeksi contohnya di nodus limfa (kelenjar getah bening)
Respons sama pada berbagai jenis Respons berbeda dan khusus pada berbagai jenis-
antigen jenis antigen
Perlindungan yang diberikan tidak Perlindungan yang diberikan setelah infeksi bertahan
berlangsung lama lama, bahkan pada beberapa kasus bertahan seumur
hidup
Tidak mampu mengingat infeksi Mampu mengingat infeksi sehingga respons
sehingga respons identik selalu kedua dan selanjutnya akan lebih cepat dan
dilakukan setiap ada infeksi kuat
C. Imunasi dan Proses Fisiologi di Dalam Tubuh
Imunasi adalah proses mendapatkan kekebalan atau imunitas dalam tubuh.
Terdapat dua jenis imunitas berdasarkan cara mendapatkannya yaitu
imunitas aktif dan imunitas pasif.

1 Imunitas aktif 2 Imunitas pasif


Diperoleh melalui kontak langsung Terjadi ketika suatu antibodi dari individu
dengan patogen pada tubuh sehingga lain diperkenalkan ke individu lainnya.
tubuh menghasilkan antibodinya Individu yang menerima antibodi akan
sendiri. Terdapat dua jenis imunitas memiliki kekebalan pasif, karena antibodi
aktif yaitu: belum dibuat oleh pengguna. Terdapat dua
a. Imunitas aktif alami jenis imunitas pasif
merupakan imunitas yang diperoleh a. Imunitas pasif alami
dengan cara memproduksi antibodi Didapatkan ketika antibodi dari seorang ibu
setelah terpapar antigen. hamil ditransfer melalui plasenta pada janin.
b. Imunitas aktif buatan b. Imunitas pasif buatan
Diperoleh dengan cara mengenalkan Terjadi ketika antibodi yang dikembangkan
patogen yang tidak aktif atau racun pada manusia dan hewan yang sudah kebal
dari patogen ke dalam tubuh terhadap penyakit tertentu digunakan untuk
mengobati penyakit pada orang lain.
Jenis- Jenis Vaksinasi Ibnu

NO Jenis Vaksinasi Mencegah penyakit Kandungan


1 Polio Poliomielitis yang Virus inaktif
menyebabkan
kelumpuhan
2 MMR (Measles, Mumps, and Campak (measles), Virus inaktif
Rubella) gondongan (mumps),
dan campak jerman
(rubella)
3 DPT (Difteri, Pertusis, dan Difteri, pertusis, dan Untuk difteri
Tetanus) tetanus pertunis berisi
toksin inaktif
sedangkan untuk
tetanus berisi
bakteri inatif
4 HiB (Haemophilus influenzae Meningitis Bagian pelapis
type B) dinding sel bakteri
5 HBV (Hepatitis B Vaccine) Hepatitis Subunit virus
D. Gangguan dalam Sistem Imun
1. Hipersensitivitas 2. Autoimun
Alergi merupakan reaktivitas imun Kadang – kadang sistem imun gagal
spesisfik yang tidak sesuai membedakan antara sel asing dan diri
hipersensitivitas, terhadap bahan sel diri. Kegagalan membedakan sel
lingkungan yang biasanya tidak asing dan sel diri sendiri dapat
berbahaya, misalnya debu atau mengakibatkan sel imun melakukan
serbuk sari tanaman. Gejala – gejala serangan yang merusak terhadap satu
alergi merupakan hasil dari senyawa atau lebih jaringan tubuh sendiri.
kimia yang disebut histamin yang Suatu keadaan di amna sistem imun
dilepaskan oleh sel darah putih gagal untuk mengenal dan toleran
tertentu. terhadap antigen diri yang berkaitan
dengan jaringan tertentu dikenal
sebagai penyakit autoimun.
Contoh Penyakit
Autoimun

Diabetes melitus
Sklerosis multipel Rheumatoid arthritis tipe 1
Imunodefisiensi Kanker
Penyakit imunodisiensi terjadi jika Setiap sel normal dapat berubah
imun gagal merespons invasi sel asing menjadi sel kanker jika terjadi mutasi
yang memasuki tubuh. Penyakit ini gen yang mengatur pembelahan dan
dapat bersifat kengenital (terdapat pertumbuhan sel. Mutasi semacam ini
sejak lahir) atau didapat (nonherediter) dapat terjadi secara kebetulan atau
yang didapatkan karena hubungan akibat terpapar faktor karsinogetik
seksual. Contoh imunodefisiensi yang (penyebab kanker) misalnya berupa
bersifat kongetial adalah penyakit yang radiasi pengion dan bahan kimia
jarang ditemukan yang dikenal sebagai tertentu. Selain itu, beberapa kanker
severe combined immunoficiency. disebabkan oleh virus tumor, yang
mengubah sel mereka invasi menjadi
sel kanker.

Anda mungkin juga menyukai