Anda di halaman 1dari 10

IMUNOLOGI

AINUN NAZMI G1D122191


INTAN AZLUNI G1D122053
SONIA DWI S G1D122134
IMUNOLOGI
Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang imunitas
atau kekebalan tubuh yang merespon rangsangan molekul
asing dari luar maupun dari dalam tubuh manusia. Manusia
mempunyai sistem pelacakan dan penjagaan terhadap benda
asing yang dikenal dengan sistem imun. Sistem imun ini
melindungi tubuh dari infeksi patogen seperti virus, bakteri,
parasit, dan jamur. Pada individu normal sebagian infeksi
berlangsung dalam jangka waktu terbatas dan mengakibatkan
sangat sedikit kerusakan permanen karena sistem imun
melawan penyebab infeksi.
JENIS-JENIS SISTEM IMUN
Sistem imun non-spesifik
01 Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan
dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme. Disebut non-
spesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu

Komponen-komponen sistem imun nonspesifik:


1. Pertahanan fisis dan mekanis
Pertahanan fisis terdiri atas kulit, selaput lendir, dan silia saluran
nafas, sedangkan pertahanan mekanis terdiri dari batu, dan bersin.
2. Pertahanan biokimia
Kebanyakan mikroba mampu menembus kulit yang sehat
namun beberapa mask tubuh melalui kelenjar sebaseus dan
folikel rambut.
3. Pertahanan Humoral
Pertahanan humoral berada dalam sirkulasi seperti komplemen,
interferon, CRP, dan kolektin.
4. Pertahanan Seluler
Dalam sistem imun non-spesifik terdapat pertahanan imun
seller antara lain sel fagosit, sel makrofag, dan sel NK.
JENIS-JENIS SISTEM IMUN
Sistem imun spesifik
02
Sistem imun spesifik ialah sistem pertahanan tubuh
kedua ketika sistem imun non spesifik tidak dapat
mengeliminasi agen penyakit.

Sistem imun spesifik mempunyai ciri utama, antara lain:


• Spesifisitas
Respon yang timbul terhadap antigen pada komponen structural kompleks protein atau polisakarida
yang berbeda, tidaklah sama. Bagian dari antigen yang dikenali oleh limfosit disebut determinan
antigen (epitop).
• Diversitas
Limfosit memiliki reseptor terhadap antigen dengan bentuk struktur yang berbeda.
• Memori
Limfosit mempunyai kemampuan dalam mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh dan
memberikan repon yang lebih efektif pada paparan berikutnya
• Spesialisasi
Sistem imun memberikan respon dengan cara yang berbeda terhadap berbagai jenis mikroba.
• Membatasi diri ( Self Limition)
Setelah rangsangan antigen, respon imun normal akan mereda dalam waktu tertentu. Ini dikarenakan antigen
yang masuk telah disingkirkan dan adanya regulasi umpan balik yang menyebabkan terhentinya respon imun
tersebut.
• Membedakan Self dan Non-Self
Pada sistem imun normal akan menunjukkan toleransi terhadap antigen tubuh sendiri.
RESPON
IMUN TUBUH
Respon imun tubuh dipengaruhi oleh kemampuan sistem imun untuk
mengenali molekul asing (antigen) yang terdapat pada patogen potensial
dan menstimulasi reaksi yang tepat untuk menyingkirkan sumber antigen
bersangkutan. Proses pengenalan antigen dilakukan oleh limfosit yang
merupakan unsur utama sistem imun, kemudian dikuti oleh fase etektor
yang melibatkan berbagai jenis sel. Limfosit memiliki kemampuan
diversifikasi karena harus mengenal semua antigen pada patogen
potensial dan di waktu bersamaan harus
mengabaikan molekul-molekul jaringan tubuh (toleransi).
Antigen (imunogen) dan
Antibodi (imunoglobulin)
Antigen (imunogen)
01
Antigen merupakan substansi atau molekul yang dapat merangsang
pembentukan antibodi. Namun, kini antigen didefinisikan
sebagaisubstansi yang bisa bereaksi dengan antibody yang
diproduksi olehsel B atas rangsangan imunogen, tapa
mempertimbangkanapakah antigen bersifat imunogenik. Ini artinya
semua imunogenadalah antigen, namun tidak semua antigen adalah
imunogen.
Antibodi
02 (Imunoglobulin)
Antibodi atau imunoglobulin dihasilkan oleh sistem imun
dan penting untuk pencegahan dan perlawanan infeksi
oleh substansi asing seperti bakteri, virus, parasit, zat
patogen lainnya. Antibodi merupakan glikoprotein yang
berikatan khusus dengan substansi atau molekul asing
yang disebut antigen.
THANK
YOU!
Do you have any question?

Anda mungkin juga menyukai