Anda di halaman 1dari 31

IMUNOLOG

Atina Balkis Izaria Fasya (2015301047)


Cindy Pratiwi (2015301049)
Devi Trisnawati (2015301011)
Indri Yanti (2015301016)
Zahra Berliana Erisya (2015301038)
DASAR
IMUNOLOGI
Anti Imunologi
Imunologi adalah cabang ilmu biomedis yang berkaitan
dengan respons organisme terhadap penolakan antigenic,
pengenalan diri sendiri dan bukan dirinya, serta semua
efekbiologis, serologis dan kimia fisika fenomena imun.
Lingkungan Di sekitar manusia mengandung berbagai jenis
unsur pathogen misalnya: bakteri, virus, jamur, protozoa dan
parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Infeksi yang terjadi pada manusia normal umumnya singkat
dan jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini
disebabkan tubuh manusia memiliki suatu sistem yaitu sistem
imun yang melindungi tubuh terhadap unsur-unsur patogen.
Anti Infeksi

Obat antiinfeksi merupakan senyawa yang


digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh spesies tertentu
(serangga, metazoa, protozoa, bakteri, riketsia
atau virus).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya infeksi

1). Bakteri 2). Virus 3). Jamur


 
Pembagian Imunitas Berdasarkan Sifatnya

1. Imunitas Aktif

Imunitas aktif dapat diperoleh dengan melakukan


kontak langsung antara toksin atau patogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri.
Imunitas aktif itu sendiri dibagi lagi menjadi
jenis yaitu, imunitas aktif alami dan imunitas aktif
buatan.
Imunitas aktif alami terjadi jika setelah
seseorang terpapar penyakit, sistem imunitas
memproduksi antibodi dan limfosit khusus.
imunitas aktif buatan timbul karena adanya
rangsangan dari patogen yang dimasukkan ke
dalam tubuh melalui vaksin yang kemudian
mengaktifkan sistem imun.
2. Imunitas Pasif

Imunitas pasif terjadi jika antibodi dari satu


individu dipindahkan ke individu lainnya. Sama
seperti imunitas aktif, imunitas pasif juga
terbagi menjadi imunitas pasif alami dan
imunitas pasif buatan.
Imunitas pasif alami terjadi melalui pemberian
ASI kepada bayi dan saat antibodi IgG
(inunoglobulin G) milik ibu masuk ke plasenta.
Imunitas pasif buatan adalah imunitas pasifyang
terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum
Resistensi Nonspesifik

Imunitas nonspesifik fisiologik berupa komponen


normal tubuh, selalu ditemukan pada individu
sehat dan siap mencegah mikroba masuk tubuh
dan dengan cepat menyingkirkannya. Jumlahnya
dapat ditingkatkan oleh infeksi, misalnya jumlah
sel darah putih meningkat selama fase akut pada
banyak penyakit. Disebut Nonspesifik karena
tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah
ada dan siap berfungsi sejak lahir.
Reaksi Imunologi

Pada imunologi, terdapat tiga hal dasar yang


dipelajari, yaitu imunitas atau reaksi tubuh
terhadap masuknya benda asing ke tubuh,
respons imun atau respons terkoordinir
terhadap benda asing, dan sistem imun atau
reaksi sel dan molekul yang terjadi terhadap
benda asing tersebut.
Sistem Imun Tubuh
Komponen sistem imun tubuh
Pembagian sistem imun menurut sel tubuh
dibagi menjadi sistem imun humoral dan
sistem imun seluler. Sistem imun humoral
terdiri atas antibodi (Imunoglobulin yang
disingkat Ig) dan sekret tubuh (saliva, air mata,
serumen, keringat, asam lambung, pepsin, dll).
Sedangkan sistem imun dalam bentuk seluler
berupa makrofag, limfosit, neutrofil beredar di
dalam tubuh kita.
Selain itu tubuh kita mempunyai banyak sekali
mekanisme pertahanan yang terdiri dari
berbagai macam komponen mayor sistem imun
yaitu organ limfoid (thymus, lien, sumsum
tulang) beserta sistem limfatiknya.
Sistem limfatik merupakan mekanisme tubuh
yang mungkin sebagian orang mengenal karena
dokter sering memeriksa, biasanya berupa
tonjolan kelenjar yang membesar dibandingkan
pada umumnya. Ketika kelenjar limfe ini
berperang melawan kuman yang masuk ke
dalam tubuh, maka bisa terjadi pembengkakan
kelenjar limfe ini.
Sifat dan fungsi dari komponen
imun tubuh (Sel T dan Sel B)

Sel B adalah limfosit yang memainkan peran


penting pada imunitas humoral. Fungsi utama
sel B adalah untuk membuat antibodi
melawan antigen. Sel B adalah komponen
sistem imun adaptif.
Reseptor antigen pada sel B, biasa disebut reseptor
sel B, merupakan imunoglobulin. Antibodi yang
diproduksi berupa imunoglobulin dengan tipe:

1. IgG yang mengikat mikrob dengan sangat efisien


2. IgM yang mengikat bakteri
3. IgA yang terdapat pada interstitium, saliva, lapisan
mukosa dan saluran pencernaan untuk mencegah
infeksi oleh antigen.
4. IgE yang mengikat parasit dan merupakan penyebab
utama terjadinya gejala alergi
5. IgD yang selalu terikat pada sel B dan memainkan
peran penting untuk menginisiasi respon awal sek B.
Sel T atau limfosit T adalah kelompok sel darah
putih yang memainkan peran utama pada
kekebalan seluler. Sel T mampu membedakan
jenis patogen dengan kemampuan berevolusi
sepanjang waktu demi peningkatan kekebalan
setiap kali tubuh terpapar patogen.
Aktivasi sel T memberikan respon kekebalan
yang berlainan seperti produksi antibodi,
aktivasi sel fagosit atau penghancuran sel
target dalam seketika. Dengan demikian
respon imun adaptif terhadap berbagai macam
penyakit dapat diterapkan.
Sifat dan penetapan
imunoglubulin
Struktur kimia imunoglubulin
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 rantai berat (H-chain)
yang identik dan 2 rantai rinngan (L-chain) yang juga identik. Setiap
rantai ringan terikat pada rantai berat melalui ikatan disulfida (S-S),
demikian pula rantai berat satu dengan yang lain diikat dengan
ikatan S-S. Molekul ini oleh enzim proteolitik papain dapat dipecah
menjadi tiga fragmen, yaitu 2 fragmen yang mempunyai susunan
sama terdiri atas H-chain dan L-chain, disebut fragmen Fab yang
dibentuk oleh domain terminal-N, dan 1 fragmen yang hanya
terdiri atas H-chain saja disebut fragmen Fc yang dibentuk oleh
domain terminal-C. Fragmen Fab dengan antigen binding site,
berfungsi mengikat antigen karena itu susunan asam amino di
bagian ini berbeda antara molekul imunoglobulin yang satu dengan
yang lain dan sangat variabel sesuai dengan variabilitas antigen
yang merangsang pembentukannya. Sebaliknya fragmen Fc
merupakan fragmen yang konstan
Bagian molekul Ig yang berperan dalam
reaksi imunologi

1. Ig G
2.Ig M
3.IgA
4.IgD
5. IgE
Jenis dan sifat Ig
1. Immunoglobulin A (IgA)
ditemukan di dalam tubuh dan terlibat dalam
proses terjadinya reaksi alergi.
2. Immunoglobulin E (IgE)
ditemukan di darah dalam jumlah yang sedikit.
Namun, jumlah antibody IgE akan meningkat
ketika tubuh mengalami reaksi peradangan
akibat alergi.
3. Immunoglobulin G (IgG)
ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh
lainnya. Ketika antigen seperti kuman, virus, atau
zat kimia tertentu masuk ke dalam tubuh, sel-sel
darah putih akan "mengingat" antigen tersebut
dan membentuk antibodi IgE untuk melawannya.
4. Immunoglobulin M (IgM)
Tubuh akan membuat antibodi IgM saat Anda
pertama kali terinfeksi bakteri atau virus sebagai
bentuk pertahanan pertama tubuh untuk
melawan infeksi.
Sifat Antigen
Pengertian antigen dan contohnya
• Antigen adalah sebuah zat yang merangsang
respon imun, terutama dalam menghasilkan
antibodi.
• Antigen biasanya berupa protein atau
polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul
lainnya, termasuk molekul kecil yang
bergabung dengan protein-pembawa atau
carrier.
Antigenic determinants

Adalah area tertentu pada molekul


antigenik,yang mengikat antibodi atau
pencerap sel B maupun sel T. Umumnya
molekul berukuran besar,seperti protein dan
polisakarida dapat menunjukkan sifat antigen.
Faktor yang mempengaruhi imunopotensi

1.Penyingkapan pada keadaan cairan sekeliling.


2.Kespesifikan antigen.
3.Faktor – faktor genetika.
Hubungan Sistem Imun Dengan
Beberapa Kelainan Dalam Klinik
Pengertian Alergi

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh


manusia terhadap benda tertentu, yang
seharusnya tidak menimbulkan reaksi di tubuh
orang lain. Reaksi tersebut dapat muncul
dalam bentuk pilek, ruam kulit yang gatal, atau
bahkan sesak napas.
Jenis-jenis alergi
1. Alergi makanan
2. Alergi obat
3. Alergi serangga
4. Alergi lateks
5. Alergi hewan
6. Alergi tungau debu
7. Alergi spora jamur
8. Alergi serbuk sari
Penyakit yang mempengaruhi dasar alergi

1. Asma
2. Alergi Selaput Lendir hidung (Rhinitis)
3. Alergi mata atau alergi Konjungtivitis
4. Alergi Eksim
Imunodefisiensi

Imunodefisiensi adalah keadaan di mana


komponen sistem imun tidak dapat berfungsi
secara normal. Akibatnya, penderita
imundefisiensi lebih rentan terhadap infeksi
virus, jamur atau bakteri, kanker, dan juga
infeksi berulang (reaktivasi infeksi laten)

Anda mungkin juga menyukai