PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang
artinya Pendamping wanita, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta
“Wirdhan” yang artinya Wanita Bijaksana . Bidan merupakan profesi yang
diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di
seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional
telah diakui oleh Internasional Confederation of Midwives ( ICM) tahun
1972 dan Internasional Federation of International Gynaecologist and
Obstetritian ( FIGO) tahun 1973, WHO dan badan lainnya. Pengertian
bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan
Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi
izin untuk menjalankan praktik kebidanan, bidan harus mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan
kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan
( post partum period ), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya
sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk
tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan
mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan
gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Bidan
mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya untuk wanita tetapi juga termasuk keluarga dan
komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan
untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologi,
keluarga berencana dan asuhan anak. Bidan bisa berpraktik di rumah sakit,
klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat lainnya.
Dalam beberapa terakhir ini angka kematian ibu dan bayi di desa
semakin meningkat. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi didesa
disebabkan karena kurangnya pengetahun masyarakat desa tentang
pentingnya menjaga kesehatan. Upayah yang dilakukan untuk
1
mengurangi peningkatan kematian ibu dan bayi adalah dengan
menempatkan bidan disetiap desa. Penempatan bidan disetiap desa
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada saat
proses persalinan, memberikan wawasan kepada masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan penelitian terapan dalam
bidang kesehatan sesuai dengan peran dan fungsi bidan.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana?
Apa peran dan fungsi bidan sebagai pengelola?
Apa peran dan fungsi bidan sebagai pendidik?
Apa peran dan fungsi bidan sebagai peneliti?
C. TUJUAN
2
BAB II
FENOMENA LAPANGAN
Peran dan fungsi bidan sebagai pendidik yaitu seorang bidan dalam menjalankan
tugasnya dapat memberikan penyuluhan kesehatan didaerah bidan itu bekerja
yang melibatkan individu, keluarga, masyarakat desa tentang penanggulangan
masalah kesehatan ibu dan anak serta penyuluhan KB. Disamping itu peranan
bidan sebagai pendidik dapat dilakukan dengan melatih kader PKK termasuk
melatih para mahasiswa bidan serta membimbing dukun bayi. Peran dan fungsi
bidan sebagai peneliti yaitu seorang bidan dalam menjalankan tugasnya tidak
hanya membantu proses persalinan tetapi seorang bidan diharapkan bisa meneliti
tentng kelinan-kelainan yang timbul pada kehamilan atau pada proses persalinan,
setelah diteliti kelainan-kelainan yang timbul pada klien hendaknya seorang bidan
melakukan pencatatan dan pelaporan serta melakukan tindakan evaluasi
selanjutnya atau segera merujuknya kedokter.
3
BAB III
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi yang
dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai dan sikap yang
diharapkan dapat menggambarkan perilaku yang seharusnya diperlihatkan oleh
individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang umumnya terjadi . Peran
merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk mempelajari interaksi anatara
individu sebagai pelaku (actors) yang menjalankan berbagai macam peranan di
dalam hidupnya, seperti dokter, perawat bidan dan petugas kesehatan lainnya
yang mempunyai kewajiban untuk menjalankan tugas atau kegiatan yang sesuai
dengan peranannya masing-masing. Bidan adalah seorang yang telah mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin
secara sah untuk menjalankan praktek. Bidan mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga
maupun masyarakat umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal,postnatal,
asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan kehamilan dan
reproduksi serta keluarga berencana. Bidan juga dapat melakukan praktek
kebidanan pada Puskesmas, Rumah sakit, klinik bersalin dan unit-unit kesehatan
lainnya di masyarakat .
4
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangaunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. tenaga kesehatan memiliki
beberapa petugas yang dalam kerjanya saling barkaitan yaitu dokter, dokter gigi,
perawat, bidan dan tenaga kesehatan medis lainnya. Perilaku tenaga kesehatan
mempengaruhi kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe Kepatuhan ibu
hamil dapat lebih ditingkatkan lagi apabila petugas kesehatan mampu memberikan
penyuluhan, khususnya mengenai manfaat tablet besi dan kesehatan ibu selama
kehamilan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Putri, dengan hasil terdapat
hubungan bermakna antara faktor pelayanan petugas kesehatan (seperti
pemeriksaan khusus anemia, konseling dan pemberian tablet Fe) dengan
kepatuhan konsumsi tablet Fe.
a. Komunikator
5
bersikap ramah, dan sopan pada setiap kunjungan ibu hamil. Tenaga kesehatan
juga harus mengevaluasi pemahaman ibu tentang informasi yag diberikan dan
juga memberikan pesan kepada ibu hamil apabila terjadi efek samping yang tidak
bias ditanggulagi sendiri segera datang kembali dan komunikasi ke tenaga
kesehatan
b. Sebagai motivator
c. Sebagai Fasilitator
6
mengenai kesehatan ibu dan anak .Tenaga kesehatan juga harus membantu klien
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Peran sebagai fasilitator dalam pemanfaatan buku KIA kepada ibu
hamil juga harus dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan pada setiap kunjungan ke
pusat kesehatan. fasilitator harus terampil mengintegritaskan tiga hal penting
yakni optimalisasi fasilitas, waktu yang disediakan, dan optimalisasi partisipasi,
sehingga pada saat menjelang batas waktu yang sudah ditetapkan ibu hamil harus
diberi kesempatan agar siap melanjutkan cara menjaga kesehatan kehamilan
secara mandiri dengan keluarga. Tenaga kesehatan harus mampu menjadi seorang
pendamping dalam suatu forum dan memberikan kesemapatan pada pasien untuk
bertanya mengenai penjelasan yang kurang dimengerti. menjadi seorang fasilitator
tidak hanya di waktu pertemuan atau proses penyuluhan saja. tetapi seorang
teanga kesehatan juga harus mampu menjadi seorang fasilitator secara khusus,
seperti menyediakan waktu dan tempat ketika pasien ingin bertanya secara lebih
mendalam dan tertutup.
d. Sebagai konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain dalam
membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman tehadap
fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien. Proses dari
pemberian bantuan tersebut disebut juga konseling. Tujuan umum dari
pelaksanaan konseling adalah membantu ibu hamil agar mencapai perkembangan
yang optimal dalam menentukan batasan-batasan potensi yang dimiliki,
sedangkan secara khusus konseling bertujuan untuk mengarahkan perilaku tidak
sehat menjadi perilaku sehat, membimbing ibu hamil belajar membuat keputusan
dan membimbingn ibu hamil mencegah timbulnya masalah selama proses
kehamilan. Konselor yang baik harus memiliki sifat peduli dan mau mengajarkan
melalui pengalaman, mampu menerima orang lain, mau mendengarkan dengan
sabar, optimis, terbuka terhadap pandangan interaksi yang berbeda, tidak
menghakimi, dan menyimpan rahasia, mendorong pengambilan keputusan,
memberikan dukungan, membentuk dukungan atas dasar kepecayaan, mampu
berkomunikasi, mengerti perasaan dan kekhawatiran klien, serta mengerti
7
keterbatasan yang dimiliki oleh klien Konseling yang dilakukan antara tenaga
kesehatan dan ibu hamil memiliki beberapa unsur. Proses dari konseling terdiri
dari empat unsur kegiatan yaitu pembinaan hubungan baik antara tenaga
kesehatan dengan ibu hamil, penggalian informasi (identifikasi masalah,
kebutuhan, perasaan, kekuatan diri, dan sebagainya) dan pemberian informasi
mengenai kesehatan ibu dan anak, pengambilan keputusan mengenai perencanaan
persalinan, pemecahan masalah yang mungkin nantinya akan dialami, serta
perencanaan dalam menindak lanjuti pertemuan yang telah dilakukan sebelumnya.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bidan
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah
diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang
bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan
fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya
mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang diberikan secara
profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan diberikan kepada ibu dalam
kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir.
B. Filosofi Kebidanan
9
6. Keyakinan tentang koloborasi
C. Praktik Bidan
1.KEPMENKES 900/2002
D. Kompetensi Bidan
E. Peran Bidan
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Peran bidan yang diharapkan :
1. Sebagai pelaksana
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:
10
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien /keluarga.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien /keluarga.
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB.
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system
reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan menopause.
9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga.
b) Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
proses kegiatan pelayanan kesehatan, meliputi :
11
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
Ini adalah tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan
lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya, seperti :
12
4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
2. Sebagai pengelola
13
7. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam
kelompok profesi.
8. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor
lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan
lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :
3. Sebagai Pendidik
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader :
14
c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan.
d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan.
e. Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan.
f. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
g. Mendokumentasikan kegiatan.
4. Sebagai Peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun kelompok.
c. Melaksanakan investigasi.
15
objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu
pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.
1.Seminar
16
d. Peran Sebagai Motivator
- Menentukan diagnosis
b.Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien, mencakup:
- Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa
pranikah.
17
- Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.
18
Melibatkan Wanita Dalam Pengambilan Keputusan,Cara melibatkan wanita dalam
mengambil keputusan:
- Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien.
19
- Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengar prioritas
masalah.
- Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan
prioriras.
- Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6.Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga, mencakup:
20
- Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
- Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak
untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
21
- Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat.
Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor
lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam
wilayah kerjanya, mencakup:
1. Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak
lanjut.
2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau
petugas lapangan keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.
3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain.
4. Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
22
5. Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan
dengan kesehatan.
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan,
serta membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
23
a. Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi,
serta peserta didik
b. Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian.
c. Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan
untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang
telah disusun.
d. Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan
rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
e. Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup
kerjanya.
f. Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan
g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan
serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.
Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
24
F. Fungsi Bidan
Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan,
kerja bagian tubuh
Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan sebagai
berikut:
1. Fungsi Pelaksana
2. Fungsi Pengelola
25
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
4. Fungsi Peneliti
1. Peran Bidan di Rb
2. Peran sebagai Pelaksana
3. Tugas Mandiri
26
4. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
5. Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien sesuai
kewenangannya
6. Melakukan dokumentasi kegiatan
3. Tugas Kolaborasi
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
c. Melakukan dokumentasi kegiatan
4. Tugas Ketergantungan / Merujuk
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi ketergantungan dengan melibatan klien dan keluarga.
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada klien
dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
c. Melakukan dokumentasi kegiatan
27
2. Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang melakukan
Praktek kerja lapangan di RB tersebut
3. Membina dukun yang melakukan rujukan ke RB tersebut
28
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan
kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek
pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa
siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia
berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi
sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan
dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan
masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.
2. Fungsi bidan di RB
a. Fungsi Pelaksana
29
1. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
b. Fungsi Pengelola
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
c. Fungsi Pendidik
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang
tanggung jawab bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat
4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.
30
e. Fungsi Peneliti
- Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
- Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga yang berkunjung ke
RB.
G. Wewenang Dan Tanggung Jawab Bidan
1. Wewenang Bidan
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Pengaturan tenaga kesehatan ditetapkan
di dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan
serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam
peraturan atau kepuasan menteri kesehatan.Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh
peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan
kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
31
keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar,
serta pertemuan ilmiah lainnya.
Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang meminta
pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan bagian dari keluarga. Oleh
karena itu, kegiatan bidan sangat erat kegiatannya dengan keluarga.tanggung
jawab bidan tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut
kesehatan keluarga.
32
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peran bidan memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar
dalam kesehatan masyarakat,karena bidan tidak hanya membantu persalinan,
ibu hamil,anak bayi, balita dan KB. Tetapi juga kesehatan reproduksi dan
remaja, masalah lingkungan sekitar juga ikut berperan serta dalam
menjaganya. Semua aspek dalam kesehatan disekitar juga ikut berperan
adanya bidan komunitas menandakan bahwa bidan dekat dengan
masyarakat, semua kegiatan peran, fungsi bidan serta tanggung jawab dan
semua harus sesuai dengan kewenangan dansesuai dengan standar kebidanan
dan tidak keluar dari ketentuan dan peraturanyang ada Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka kematian ibu,
angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku
hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga
kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan
para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan
kebidanan.
B. SARAN
33
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/152153596/makalah-peran-dan-fungsi-bidan-3
http://scholar.unand.ac.id/51808/2/bab%201.pdf
http://repository.helvetia.ac.id/1007/2/BAB%20I%20-%20BAB%20III.pdf
https://docplayer.info/61429198-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang.html
https://www.google.com/search?
q=makalah+lengkap+peran+bidan&oq=makalah+lengkap+peran+bidan&aqs=chr
ome..69i57j33.19832j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
34