Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN UNSUR MANAJEMEN

DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI POLINDES


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah matrikulasi
Organisasi Manajemen

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Naimah, SKM.,M.Kes.

Oleh :
1. SANTI YUSMIANI NIM. P17311175002
2. DWI YANI LESTARI NIM. P17311175009
3. JULFA MASFURI WALIDATUS. S NIM. P17311175015
4. NURAISYAH NIM.P17311175022
5. FARAH ARINA PRAMUDITHA NIM.P17311175028
6. BERLIANA KARTIKASARI. S NIM.P17311175029
7. RIZKI DWI FEBRIANTI NIM.P17311175047

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN ALIH JENJANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Penerapan Unsur
Manajemen dalam Pelayanan Kesehatan Di Polindes” guna memenuhi mata
kuliah matrikulasi Organisasi Manajemen ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pengajar yang telah memberikan bimbingan dan
cukup waktu dalam penyelesaian makalah ini, Orang tua yang telah memberikan
dukungan, teman-teman program studi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Malang, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini kedepannya.

Malang, Desember 2017

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

1.4. Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1. Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan di Polindes............................3

2.2. Penerapan Managemen Pelayanan Kebidanan di Polindes.......................3

1.2.1 Perencanaan.......................................................................................3

1.2.2 Pengorganisasian................................................................................5

1.2.3 Pelaksanaan........................................................................................6

1.2.4 Pengawasan........................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................9

2.1 Kesimpulan................................................................................................9

2.2 Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pondok Bersalin Desa (POLINDES) merupakan suatu bentuk usaha
kesehatan bagi masyarakat, yang didirikan oleh masyarakat dan pihak
puskesmas atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa, untuk memberikan pelayananan KIA-KB serta pelayanan
kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan bidan. Selain itu polindes juga
sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan,dan
konseling KIA, bisa dikatakan bahwa Polindes merupakan unit kesehatan
yang paling dekat dengan masyarakat.
Pelayanan kesehatan, baik di Puskesmas maupun di Polindes, akan
diapresiasi oleh masyarakat luas selaku pengguna layanan jika tempat tersebut
memiliki pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang
bermutu pasti menggunakan pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya
menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan
kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari tempat pelayanan tersebut harus
menerapkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis
organisasi untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi,
sehingga manajemen juga dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk
membantu manajer organisasi pelayanan kesehatan memecahkan masalah
kesehatan masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2003), manajemen kesehatan
adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan dan
non-petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Herlambang
&Murwani, 2012).
Dari ulasan diatas kita tahu betapa sangat pentingnya manajemen dalam
suatu organisasi dalam hal ini kami akan mengulas lebih dalam bagaimana
penerapan unsur manajemen dalam pelayanan kesehatan pada umumnya dan
pada polindes khususnya walaupun polindes adalah termasuk unit terkecil
namun cakupan ataupun tugas ataupun kegiatan yang dilakukan di Polindes

1
cukup banyak, sehingga jika manajemen di Polindes tidak terkoordinir dengan
baik, maka akan terjadi konflik dalam semua sistem pada Polindes tersebut
mulai dari perencanaan hingga out put nya. Oleh karena itu, dengan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik dalam sistem kerja polindes
oleh pimpinan dan anggota, maka menjadi penyelesaian dari konflik yang
terjadi, sehigga mutu pelayanan kesehatan akan terus meningkat.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah perencanaan manajemen di Polindes ?
1.2.2 Bagaimanakah pengorganisasian manajemen di Polindes ?
1.2.3 Bagaimanakah pelaksanaan manajemen di Polindes ?
1.2.4 Bagaimanakah pengawasan,pengendalian,serta penilaian
manajemen di Polindes?
1.2.5 Bagaimanakah pencatatan dan pelayanan di Polindes ?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui perencanaan manajemen di Polindes?
B. Untuk mengetahui pengorganisasian manajemen di Polindes.
C. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen di Polindes.
D. Untuk mengetahui pengawasan,pengendalian,serta penilaian manajemen di
Polindes.
E. Untuk mengetahui pencatatan dan pelayanan di Polindes.
1.4 Manfaat
A. Bagi Institusi Pendidikan.
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menambah
perbendaharaan bacaan bagi mahasiswa/ mahasiswi Poltekkes Kemenkes
Malang.
B. Bagi Penulis
Menambah pengetahuani bagi kami selaku mahasiswa kebidanan terkait
dengan apa saja fungsi manajemen dalam pelayanan kesehatan di Polindes
dan bagaimana penerapannya di lapangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.5 Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan di Polindes


Pondok Bersalin Desa adalah merupakan salah satu bentuk UKBM
(Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh
masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan
kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan. (Ambarwati retna,
2009).
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah
sebagai kelengkapan dari pembangunan kesehatan masyarakat untuk
memberikan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga
Berencana (KB) dikelola oleh bidan desa bekerjasama dengan dukun bayi
dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
Manajemen pelayanan kebidanan di Polindes terdiri atas

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pelaksanaan

4) Pengawasan

5) Pengendalian.

1.6 Penerapan Managemen Pelayanan Kebidanan di Polindes


1.6.1 Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( landasan dasar ).

3
Berdasarkan hal tersebut maka perencanaan dalam polindes
meliputi :
A. Program kegiatan polindes, diantaranya :
1) Pelayanan umum
2) Pelayanan KIA-KB
3) Pelayanan obat
B. Sasaran
1) Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2) Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3) Ibu hamil
4) Ibu menyusui
5) Ibu nifas
6) Wanita Usia Subur (WUS)
7) Pasangan Usia Subur (PUS)
8) Masyarakat setempat
C. Sarana dan prasarana
Polindes dalam melaksanakan tugas harus tersedia sarana dan prasarana
diantaranya :
1) Bidan kit
2) IUD kit
3) Sarana imunisasi dasar dan ibunisasi ibu hamil
4) Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan
5) Infuse set dan cairan dextrose 5%, nacl 0,9%.
6) Obat-obatan sederhana dan uterotonika
7) Buku-buku pedoman KIA, KB, dan pedoman kesehatan lainnya.
D. Lokasi dan tempat
1) Lokasi dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitar dan
mudah dijangkau oleh kendaraan roda empat.
2) Ada tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan
post partum (minimal satu tempat tidur).
3) Terdapat kamar mandi pasien

E. Strategi kemitraan
1) Kemitraan bidan dan dukun bayi yang terkait dengan pelayanan
polindes diantaranya dalam pertolongan persalinan.
2) Kemitraan dengan perangkat desa atau balai desa untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang terkait dengan promosi
kesehatan.
3) Teah terliput dengan dana sehat, sehingga diharapkan kelestarian
polindes terjamin untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
F. Keuangan

4
Keuangan dalam polindes sudah tergolong dalam pendanaan dari
Puskesmas yang terkait dengan polindes tersebut, selain itu keuangan di
polindes di subsidi oleh Puskesmas begitu juga dengan obat-obatan yang
tersedia di Polindes juga dari Puskesmas.
1.6.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas
dan wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang dalam
rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan.
Dalam polindes juga terdapat pengorganisasi yang meliputi :

Tenaga Tugas
Bidan desa Memberikan pelayanan kebidanan kepada individu,
kelompok serta masyarakat lain sesuai dengan tugas
dan wewenang.
1 partner bidan Membantu bidan desa dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien.
1 perawat Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
tugas dan wewenangnya. Selain itu membantu bidan
dalam melakukan kegiatan seperti posyandu.

Berikut dibawah ini bagan pengorganisasian :

DINAS KOTA/KAB

PUSKESMAS

POLINDES

POSYANDU

5
MASYARAKAT

1.6.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan atau actuating adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha
organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif
Terdapat beberapa kegiatan dalam polindes, diantaranya:
a. Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada ibu
hamil dan mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
b. Menolong persalinan normal.
c. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
d. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak
pra sekolah, serta imunisasi dasar pada anak.
e. Memberikan pelayanan KB
f. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan
persalinan beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
g. Menampung rujukan dini dari dukun bayi dan kader (posyandu, dasa
wisma).
h. Merujuk pasien dengan komplikasi kepada fasilitas yang lebih tinggi.
i. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader.
j. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil, anak, WUS,
PUS, serta lansia.
k. Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada
Puskesmas setempat

1.6.4 Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal
yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya
perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan,
visi dan misi Polindes. Pengawasan dibedakan atas dua macam, yakni
pengawasan internal dan pengawasan eksternal. Pengawasan internal
dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal

6
dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai
institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek administrative,
keuangan dan teknis pelayanan. Pengawasan dari kegiatan Polindes dapat
kita ketahui melalui pencatatan dan pelaporan Polindes. Pengawasan pada
pelayanan kesehatan di Polindes dilakukan dengan :

a. Memonitor pelayanan bidan dan perawat meliputi kedisiplinan


kehadiran petugas kesehatan dan jenis pelayanan yang diberikan
b. Memonitor pelayanan bidan meliputi kegiatan pelayanan ANC, ibu
bersalin, nifas serta bayi baru lahir setiap hari
c. Memonitor kegiatan posyandu dengan laporan atau kohort yang diisi
saat posyandu meliputi waktu pelaksanaan posyandu
d. Memonitor kegiatan penyuluhan lansia dengan laporan kegiatan
meliputi waktu pelaksanaan, jumlah peserta, jumlah petugas kesehatan
yang hadir, jumlah kader dan isi materi yang diberikan
e. Pemantauan dengan penyusunan laporan pelayanan setiap harinya
memuat jumlah pasien, jenis pelayanan, waktu atau tanggal
pelaksanaan.
f. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan,
Puskesmas, dan institusi pemerintah terkait dengan pelayanan pada
Polindes tersebut.

7
1.6.5 Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan Polindes dilaksanakan seperti yang berlaku
untuk praktik bidan secara perorangan yang terdapat pada pasal 27 Bab
VII Permenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002Yaitu: Dalam melakukan
prakteknya bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai
dengan pelayanan yang diberiakan. Pelaporan sebagaimana dimaksud
ayat(1) dilaporkan kepuskesmas di tembusan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) tercantum dalam lampiran IV keputusan ini:
2 Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan,bidan harusmelaksanakan
pencatatan hasil pelayanan,baik berupa rakam medis kebidanan untuk
setiap pasien maupun rekapitulasi hasil pelayanan sebagai dasar untuk
pembuatan laporan.
3 Bidan setiap memberiakn pelayanan kebidanan harus sesuai peraturan
yang berlaku:
4 Identitas pasien
5 Data kesehatan
6 Data persalinan
7 Data bayi yang dilahirkan (panjang badan dan berat badan)
8 Tindakan dan obat yang diberikan
9 Bidan sedapat mungkin memberikan kartu menujusehat(KMS) balita
dan KMS ibu ibu hamil atau KIA,yang telah diisi dengan hasil
pemerikasaan kepada setiap balita dan ibu hamil untuk dibawa pulang.
10 Pelaporan yang dilakukan dengan mengikuti ketentuan program
pemerintah,khusus dalam pelayanan KIA dan KB,pelaporan ditujukan
kepada puskesmas setempat, sebulan sekali.

8
BAB III

PENUTUP

10.1 Kesimpulan
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud
nyata bentuk peran serta masyarakat di dalam menyediakan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya,
termasuk KB di desa. Manajemen pelayanan kebidanan di Polindes terdiri
atas

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pelaksanaan

4) Pengawasan

5) Pengendalian.

Dalam kegiatan perencanaan, hal-hal yang perlu direncanakan terkait


dengan program kegiatan, sasaran pelayanan, sarana dan prasarana, lokasi,
strategi kemitraan, dan keuangan. Pengorganisasian adalah suatu langkah
untuk menetapkan menggolongkan, dan mengatur berbagai kegiatan,
penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian
wewenang dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan. Struktur
pengorganisasian di dalam Polindes terdiri atas bidan desa, asisten bidan,
dan seorang perawat, sedangkan di luar Polindes pihak-pihak yang terlibat
dalam pengorganisasian terdiri atas Dinas Kota/Kabupaten, Puskesmas,
Posyandu, dan masyarakat. Pelaksanaan pelayanan Polindes meliputi
pelayanan persalinan, nifas, pelayanan umum, pelayanan KIA-KB,
pelayanan obat, dan lain-lain. Sedangkan untuk kegiatan pengawasan
dilakukan untuk menilai dan mengawasi pelayanan yang diberikan apakah
sesuai dengan perencanaan dan pengawasan tentang bagaimana pelayanan
yang diberikan masyarakat.

9
10.2 Saran
Bidan sebagai manajer dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Polindes harus mampu melakukan fungsi manajemen secara baik. Setiap
tahap manajemen harus dilakukan dengan baik dan matang sehingga dapat
memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat dan demi kebaikan
dari keberlangsungan kegiatan di Polindes yang dikelola.

10
DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pendoman Teknis Pengorganisasian Dinas


Kesehatan Daerah. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Prasetyowati, A. E. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk kebidanan Holistik.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Pudiastuti, R. D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Safruddin, dkk. 2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Untuk Bidan.
Jakarta: Trans Info Media.

11

Anda mungkin juga menyukai