PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
FARAH ARINA PRAMUDITHA
NIM P17311175028
i
PROPOSAL SKRIPSI
Proposal skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Terapan Kebidanan
DISUSUN OLEH:
FARAH ARINA PRAMUDITHA
NIM P17311175028
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Malang, 2018
Yang membuat pernyataan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Penelitian dengan Judul Faktor Penyebab Kegagalan ASI Eksklusif pada
Ibu Menyusui Usia kurang dari 20 Tahun di Puskesmas Pujon Kabupaten Malang
oleh Farah Arina Pramuditha, NIM: P17311175028 ini telah dipertahankan di
depan Dewan Penguji Ujian Proposal pada tanggal 19 Maret 2019.
Dosen Penguji
Wandi, S.Kep,Ners.,M.Pd Ita Yuliani, SST M.Keb Ardi Panggayuh, S.Kp., M.Kes
NIP. 19620202 198802 1 001 NIK. 89032217 NIP. 19630701 198803 1 004
Mengetahui
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Faktor
Penyebab Kegagalan Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Usia Kurang Dari20
Tahun” sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kebidanan pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Malang Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Budi Susatia, S.Kp., M.Kes. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang, yang telah memberikan kesempatan menyusun proposal skripsi ini.
2. Herawati Mansur, S.ST., S.Psi., M.Pd. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Ika Yudianti S. Ketua Program Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang telah memberikan kesempatan
menyusun proposal skripsi ini.
4. Ardi Panggayuh, S.Kp., M.Kes, selaku Pembimbing Utama.
5. Tri Mardiyanti, SST., M.Mid, selaku Pembimbing Pendamping.
6. Orang tua, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil.
7. dr. Wiwit Wijayanti, selaku kepala Puskesmas Pujon.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan selama penyusunan proposal
skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga proposal skripsi ini berguna bagi
semua pihak yang memanfaatkan.
Malang, 2018
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ........................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4
2.1 Konsep Dasar ASI Eksklusif....................................................... 4
2.2 Sepuluh Langkah menuju Keberhasilan Menyusui .................... 12
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif ... 13
2.4 Tinjauan Mengenai Ibu dengan Usia Kurang dari 20 tahun ....... 18
2.5 Kerangka Konsep ........................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 21
3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 21
3.2 Kerangka Operasional ................................................................. 22
3.3 Populasi, Sampel, Teknik Sampling ........................................... 23
3.4 Kriteria Sampel. .......................................................................... 24
3.5 Variabel Penelitian. ..................................................................... 24
3.6 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 25
3.7 Tempat dan Waktu ...................................................................... 27
3.8 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 27
3.9 Instrumen Penelitian.................................................................... 27
3.10 Metode Pengolahan Data .......................................................... 28
3.11 Analisa Data .............................................................................. 28
3.12 Etika Penelitian ......................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Payudara ................................................................ 7
Gambar 2.2 Pelekatan yang Baik dan buruk dalam Mulut Bayi .............. 10
Gambar 2.3 Tanda Eksternal Pelekatan yang Baik dan Buruk ................ 11
Gambar 2.4 Posisi Tepat Ibu dan Bayi ..................................................... 12
Gambar 2.5 Kerangka Konsep Faktor Penyebab Kegagalan ASI
Eksklusif pada Ibu Menyusu Usia Kurang dari 20 tahun di
Polindes Pujon Kidul Kabupaten Malang ............................ 19
Gambar 3.2 Kerangka Operasional Faktor Penyebab Kegagalan ASI
Eksklusif pada Ibu Menyusu Usia Kurang dari 20 tahun di
Polindes Pujon Kidul Kabupaten Malang ............................ 20
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
c. Hindmilk
Setelah foremilk habis keluarlah hindmilk yang merupakan
penutup pada saat menyusui selesai. Hindmilk sangat kaya,kental
mengandung lemak dan bervitamin. Air susu ini pula yang
memberikan energy yang dibutuhkan bayi.
Kandungan ASI dlihat dari umur bayi hingga usia 1 tahun atau 12
bulan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 komposisi ASI
Vitamin Vitamin Vitamin
Age Energy Protein Calcium Iron Zinc
A D B6
(month) (kcal/gr) (g/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l)
(µmol/l) (ng/l) (mg/l)
1 0.67 11 1.7 645 0.13 266 0.5 2.1
2 0.67 9 1.7 645 0.13 259 0.4 2
3 0.67 9 1.7 645 0.13 253 0.4 1.5
4 0.67 8 1.7 645 0.13 247 0.35 1.2
5 0.67 8 1.7 645 0.13 241 0.35 1
6 0.67 8 1.7 645 0.13 234 0.3 1
7 0.67 8 1.7 645 0.13 228 0.3 0.75
8 0.67 8 1.7 645 0.13 22 0.3 0.75
9 0.67 8 1.7 645 0.13 215 0.3 0.75
10 0.67 8 1.7 645 0.13 209 0.3 0.5
11 0.67 8 1.7 645 0.13 203 0.3 0.5
12 0.67 8 1.7 645 0.13 197 0.3 0.5
Sumber: Nutrient Adequacy of Exclusive Breatfeeding for the Term Infant
During the first Six Months of Life (Butte, 2002)
Sehingga sangat terbukti bahwa komposisi kandungan energi pada
ASI bergantung pada hari, susunan dan antaravariasi komposisisusu serta
pola menyusui individu seperti yang disampaikan oleh butte (2002).
2.1.4 Teknik Pemberian ASI
Payudara memiliki anatomi yang terdiri dari puting susu dan
aerola, jaringan mamae, pembuluh darah dan limfa, serta syaraf.
Mengetahui anatomi payudara akan membantu dalam mengetahui teknik
yang tepat dalam memberikan ASI, karena banyak dari masalah dalam
pemberian ASI, Teknik pemberian ASI yang salah menyebabkan tidak
maksimalnya pengosongan payudara sehingga menjadikan payudara
sehingga menjadikan payudara terasa penuh dan membuat ibu merasakan
sakit ataupun rasa tidak nyaman bahkan luka pada bagian-bagian tertentu
dari payudara. Penempatan bayi pada posisi yang tepat dan pelekatan bayi
pada payudara ibu yang baik akan menjadikan proses susuan dapat
menjadi maksimal (WHO, 2009). Anatomi payudara dapat dilihat pada
gambar berikut:
7
bergantian antara payudara kanan dan kiri dan bila bayi tidak dapat
mebgisap maka ASI harus dipompa keluar.
b. Refleks pada bayi
Selain reflex pada ibu yang sangat penting adalah reflex pada bayi
untuk memastikan pemberian ASI telah dilakukan teknik yang benar
sehingga bayi mendapatkan makanan sesuai kebutuhannya dan
pengosongan payudara juga terjadi sempurna. Refleks pada bayi
tersebut adalah rooting reflex, suckling reflex,dan swallowing reflex.
Rooting reflex adalah reflex ketika sesuatu menyentuh bibir atau pipi
bayi, maka bayi akan mencari stimulus tersebut dengan membuka
mulutnya dan meletakkan lidahnya kebawah dan kedepan, Suckling
reflex adalahketika sesuatu menyentuh langit-langit mulut bayi dan
bayi akan mulai mengisapnya. Sedangkan swallowing reflex adalah
ketika mulut bayi terisi oleh air susu dan bayi mulai menelannya.
c. Pelekatan bayi dan pengisapan pada payudara
Pelekatan yang baik antara mulut bayi dengan payudara ibu akan
memungkinkan terjadinya isapan yang efektif. isapan yang efektif
tidak hanya memungkinkan bayi mampu mendapatkan asupan yang
adekuat sehingga tumbuh dengan maksimal namun juga melindungi
puting payudara ibu dari fissure atau membelah yang sering
mengakibatkan rasa tidak nyaman pada ibu akibat isapan yang tidak
efektif dari bayi. Konsekuensi dari isa[an tidak efektif antara lain
adalah :
1) Payudara menjadi engorged (terisi darah) atau dapat terjadi
sumbatan saluran atau mastitis karena tidak cukup ASI yang
dikeluarkan dari payudara.
2) Asupan ASI bayi tidak mencukupi sehingga dapat berakibat pada
rendahnya peningkatan berat badan bayi,
3) Bayi dapat menjauh dari payudara karena frustasi dan menolak
untuk menyusu
4) Bayi menjadi sangat kelaparan dan terus mengisap untuk waktu
yang lama, atau menyusu dangat sering
5) Payudara menjadi over-stimulated (terstimulasi berlebihan) oleh
isapan yang terlalu banyak yang berakibatpada persediaan ASI
yang berlebih
Isapan yang efektif atau tidak dapat dilihat melalui tanda
yang khas. Tanda isapan efektif dan tidak efektif dapat dilihat pada
table berikut:
9
Gambar 2.2 pelekatan yang baik dan buruk dalam mulut bayi
Ketika bayi terlekat dengan baik maka mulut dan lidahnya
tidak menggosok atau membuat trauma pada kulit puting dan
areola.sehingga isapan teras nyaman dan seringnnya
menyenangkan bagi ibu, karena dia tidak merasakan kesakitan.
Pelekatan yang baik memiliki poin-poin yang dapat diperhatikan
(WHO, 2009), yaitu :
1) Sebagian besar bagian dari aerola dan jaringan dibawahnya,
termasuk larger ducts, berada dalam mulut bayi
2) Payudara meregang dan memanjangn, namun puting nya hanya
sepertiga dari keseluruhannya
3) Lidah bayi jauh ke depan gusi bawah dan terletak dibawah
saluran ASI
4) Bayi mengisap dari payudara bukan dari puting payudaranya
Sedangkan pada pelekatan yang buruk akan menyebabkan rasa
tidak nyaman atau sakit padaibu dan dapat merusak kulit puting
dan aerola, meyebabkan luka pada puting dan fissure. Poin
yang dapat diperhatikan pada pelekatan yang buruk sebagai
berikut:
a) Hanya puting yang terlihat masuk dalam mulut bayi, bukan
jaringan maupun saluran bawah payudara
b) Lidah bayi ada di belakang di dalam mulutnya dan tidak
dapat mencapai saluran ASI untuk menekannya
Jika ibu dan bayi memerlukan bantuan untuk memutuskan
baik atau buruknya pelekatan yang terjadi antara mulut
bayinya dengan payudaranya, maka terdapat empat tanda
eksterna; yang dapat diamati,yaitu:
11
dengan ibunya. Terdapat empat poin mengenai posisi badan bayi yang
penting diperhatikan, yaitu :
1) Badan bayi harus lurus, tidak membengkok ataupun berputar
dengan kepala yang dapat dipanjangkan pada leher
sehinggadapat membantu dagunya mendekat kea rah payudara
2) Bayi harus menghadap payudara, dengan puting ibu yang
mengarah kebawah, sehingga bayi tidaki harus sejajr
berlawanan arah dengan dada atauabdomen ibu tetapi hanya
harus memutar punggungnya sedikit untk dapat melihat wajah
ibunya
3) Badan bayi harus dekat dengan ibu yang dapat memungkinkan
bayi untuk mendekat ke payudara dan dapat membuka mulut
lebar
4) Keseluruhan badan bayi harus ditopang baik di kasur maupun
bantal, atau lengan ibu. Ibu tidak seharusnya hanya menopang
kepala dan leher bayinya.iu tidak seharusnya memegang pantat
bayinya karena dapat mendorong bayi terlalu jauh ke pinggir
dan membuat bayi kesulitan menempatkan dagu dan lidahnya
dibawah areola.
Posisi ibu dan bayi yang benar dapat dilihat pada gambar
berikut:
b. Sikap
Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus
atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktpr pendapat dan emosi
yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-
tidak baik, dan sebagainya). Sikap adalah kecenderungan untuk
bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab
untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain yaitu antara lain adanya
fasilitas atau sarana dan prasarana (Notoatmodjo, 2010)
Hasil penelitian Astuti (2013) menunjukkan tedapat hubungan
yang signifikan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif.
Penelitian Yuliarti (2008) di puskesmas sambungmacam I kabupaten
sragen menunjukkan sikap ibu secara bermakna meningkatkan perilaku
ASI Eksklusif.
Disini peneliti melakukan pengukuran sikap menggunakan skala
Likert dikenal dengan teknik “Summated ratings”. Responden
diberikan pernyataan dengan kategori jawaban yang telah dituliskan
dan umumnya terdiri dari 1 hingga 4 kategori jawaban. Jawaban yang
disediakan adalah sangat setuju (4), setuju (3), kurang setuju (2), tidak
setuju (1). Nilai 4 adalah hal yang favorable (menyenangkan) dan nilai
1 adalah unfavorable (tidak menyenangkan). Hasil pengukuran dapat
diketahui dengan mengetahui interval (jarak) dan interpretasi persen
agar mengetahui penilaian dengan metode mencari interval (I) skor
persen dengan menggunakan rumus:
I= maka I = = 25
2.4.3 Hambatan yang dialami dalam pemberian ASI oleh ibu dengan usia
dibawah 20 tahun.
Pemberian ASI umunya mengalami kesulitan dan hambatan bagi
seorang ibu tidak terkecuali ibu dengan usia kurang dari 20 tahun.
Halangan dan hambatan tersebut diantaranya adalah (Astuti, 2012):
a. Persepsi ASI yang tidak cukup
b. Anak rewel setelah menyusu
c. Ibu remaja memberikan makanan tambahan karena tradisi
d. Budaya berpantang makanan
e. Masalah fisik ibu
f. Masalah psikologis ibu
g. ASI tidak keluar karena payudara keras dan bernanah
h. ASI berwarna bening
i. Ibu sakit
j. ASI tidak keluar lagi
k. Malu
l. Tidak tertarik untuk menyusui
21
Faktor predisposisi :
Pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif
Sikap ibu terhadap
pemberian ASI eksklusif
Pekerjaan ibu
Kegagalan ASI
Faktor Pemungkin : Eksklusif pada ibu
Rawat Gabung usia kurang dari 20
Keterpaparan susu formula tahun
Faktor Penguat :
Dukungan Suami
Dukungan Keluarga
Dukungan petugas
kesehatan
Dukungan Teman
Keterpaparan Informasi
ASI
21
22
Populasi
Seluruh ibu menyusuiberusia kurang dari 20 tahun yang memiliki bayi
berumur 6-12 bulandi wilayah kerja Puskesmas Pujonberjumlah 46 ibu yang
tidak memberikan ASI Eksklusif
Sampling
Kriteria Inklusi
Purposive Sampling
Sampel
Ibu menyusuiberusia kurang dari 20 tahun yang memiliki bayi berumur 6-12
bulan di wilayah kerja Puskesmas Pujon berjumlah 41 ibu yang tidak
memberikan ASI Eksklusif
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang di bagikan pada ibu
menyusui usia kurang dari 20 tahun yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Pujon
Pengolahan Data
Editing, Coding,Transfering,Tabulating dan Cleaning
Analisa Data
Menggunakan Persentase
Kesimpulan
Faktor penyebab Kegagalan ASI Eksklusif pada ibu
menyusui usia kurang dari 20 tahun
3.10.1 Editing
Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali data yang diperoleh
untuk mengetahui apakah terdapat kekeliruan dalam pengisian atau
terdapat data yang tidak lengkap. Sebelum data diolah langkah awal adalah
memeriksa kembali semua data yang dikumpulkan melalui lembar
observasi. Yaitu dengan memeriksa apakah semua pertanyaan sudah terisi,
apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan sudah jelas
terbaca, dan apakah pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan
lainnya.
3.10.2 Coding
Pada tahap ini peneliti memberikan kode pada tiap-tiap data yang
termasuk dalam kategori yang diteliti kedalam bentuk yang lebih ringkas
dengan tujuan untuk mempermudah peneliti saat tabulasi dan analisa data.
a. Kode Responden
Responden Pertama : R1
Responden Kedua : R2
Responden Ketiga : R3 dst
b. Kode Pengetahuan
Baik (7-10) :1
Cukup(5-6) :2
Kurang(<5) :3
c. Pekerjaan
Pegawai Negeri :1
Karyawan Swasta :2
Wiraswasta :3
Pedagang :4
Buruh :5
Lain-Lain :6
d. Rawat Gabung
Dirawat dalam ruangan yang sama :1
Tidak dirawat dalam ruangan yang sama :2
e. Keterpaparan sampel susu formula
Tidak pernah mendapatkan contoh produk susu formula :1
Pernah mendapatkan contoh produk susu formula :2
f. Dukungan suami
Ada dukungan :1
Tidak ada dukungan :2
g. Dukungan keluarga
Ada dukungan :1
Tidak ada dukungan :2
h. Dukungan petugas kesehatan
Ada dukungan :1
Tidak ada dukungan :2
i. Dukungan teman
Ada dukungan :1
Tidak ada dukungan :2
29
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, IG. 2012. Determinan Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Bekerja di
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012. Tesis. Fakultas kesehatan
Masyarakat, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia, Depok.
Bararah. FV. 2010. Pemberian ASI Menurun, Tokoh Agama Diminta Bertindak.
Available from :
http://health.detik.com/read/2010/12/21/143752/1529826/764/pemberian-
asi-menurun-tokoh-agama-diminta-bertindak Diakses tanggal 11 Desember
2014.
Kemenkes RI, 2010. Strategi Peningkatan Makanan Bayi dan Anak (PMBA).
Jakarta : Kemenkes, RI.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka
Bunda.
Roesli, U. 2009. Mengenai ASI Ekslusif. Jakarta : Trubus Agriwidya.
Utami, SH. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam
praktek pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Koba Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2012. Skripsi. Fakultas
Kesehatan
33
WHO. 2009. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding: The Optimal
Duration of Exlusive Breastfeeding. 54th WHA.
Yuliarti, ID. 2008. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku
Pemberian ASI Eksklusif. Tesis. Program Studi Kedokteran Keluarga,
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Available from :
http://eprints.uns.ac.id/9582/1/72380707200904201.pdf Diakses tanggal
19 Oktober, 2014.
Malang,…………………………2019
Pembimbing Utama
Malang,………...……………2019
Pembimbing Pendamping
Peneliti
Farah Arina P
\
Lampiran 7
Dengan hormat,
Malang, 2019
Hormat saya
Farah Arina P
Lampiran 8
INFORMED CONCENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendaptakan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Farah Arina Pramuditha, mahasiswa Sarjana Terapan
Kebidanan dari Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang
berjudul “Faktor Penyebab Kegagalan ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui Usia
Kurang dari 20 tahun”.
Saya yakin bahwa penelitian ini tidak menimbulkan kerugian apapun pada
saya dan keluarga. Dan saya telah mempertimbangkan serta memutuskan untuk
*berpartisipasi/ tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
No. Hp :
Malang, 2019
Pelaksana penelitian Yang memberi Persetujuan
Sangat
Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Penambahan besar payudara selama
1 kehamilan berhubungan dengan produksi
dan kualitas ASI
Bayi seharusnya segera disusui ASI setelah
2 dilahirkan dalam waktu 30 menit hingga 1
jam.
Jika bayi tidak segera disusui setelah
3 kelahirannya, maka ia akan berhasil
menyusui.
Memberikan madu atau air sebelum ASI
4
keluar setelah melahirkan disarankan.
Saat ASI belum keluar setelah melahirkan,
5 maka bayi boleh diberikan susu formula
sebagai pengganti ASI.
Bayi hanya diberikan ASI saja hingga usia 6
6
bulan
Semakin sering disusui, semakin banyak
7
ASI yang keluar.
ASI dapat diperas/dipompa dan diberikan
8
kepada bayi saat ibunya pergi.
Bayi usia 0 – 6 bulan boleh diberikan susu
9
formula
Susu formula lebih mudah atau praktis dari
10
pada ASI
ASI lebih murah daripada susu
11
formula/botol/kaleng
Bayi dibawah usia 6 bulan boleh diberikan
12 makan selain ASI seperti pisang, bubur bayi,
buah dsb.
Saat ibu sedang marah, apakah ASI menjadi
13
berkurang
Jumlah
F. RAWAT GABUNG
NO PERTANYAAN Ya Tidak
Apakah bayi ada tidur bersama dalam satu kamar dengan anda di
1
Rumah sakit / Bersalin ?
Bila bayi anda tidak tidur dalam satu kamar dengan anda atau tidur di
2 kamar bayi, apakah anda tetap dapat menyusui bayi anda termasuk
dalam malam hari ?
Jumlah
NO PERTANYAAN Ya Tidak
1. Pernahkah ibu mendapatkan sampel atau contoh susu formula
untuk bayi selama hamil atau saat melahirkan atau pada masa
menyusui 6 bulan umur bayi?
2. Jika Pernah, dari siapakah ibu mendapatkannya? (jawaban boleh
lebih dari satu)
1. Dokter
2. Bidan
3. Perawat
4. Teman
6. Lain – lain, sebutkan ....................
H. DUKUNGAN SUAMI
NO PERTANYAAN Ya Tidak
1. Apakah suami ibu mendorong ibu untuk menyusui ASI
sesegera mungkin (30 – 60 menit) setelah bayi dilahirkan?
2. Apakah suami ibu pernah mencari informasi atau berdiskusi
tentang menyusui dan makanan bayi untuk bayi?
3. Apakah suami ibu selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat
mengurus dan menyusui bayi dengan menghibur atau lainnya?
4. Apakah suami ibu tidak memberikan makanan (susu
formula/minuman /makanan lainnya) kepada bayi selama usia
6 bulan pertama?
5. Apakah suami ibu melarang memberikan kepada bayi makanan
/ minuman selain ASI selama usia 6 bulan pertama?
6. Apakah suami ibu membantu ibu menggantikan popok bayi?
7. Apakah suami ibu membantu ibu dalam pekerjaan rumah
tangga?
8. Apakah suami ibu pernah mencari informasi tentang kesehatan
anak dan meneyusui?
9. Apakah suami ibu selalu bangun pada malam hari
membangunkan ibu ketika bayi menangis?
10. Apakah suami ibu pernah menyarankan ibu untuk memberikan
ASI saja pada bayi?
Jumlah
I. DUKUNGAN SARANA DAN SARANA TENAGA KESEHATAN
NO PERTANYAAN Ya Tidak
1. Apakah saat melahirkan ibu di tolong oleh tenaga kesehatan ?
(Dokter, Perawat atau Bidan)
2. Apakah penolong atau perawat persalinan ibu tidak pernah
memberikan minuman atau makanan selain ASI kepada bayi
selama perawatan di fasilitas kesehatan?
3. Sewaktu ibu melahirkan, apakah petugas kesehatan segera
melakukan inisiasi menyusu dini?
4. Apakah petugas kesehatan pernah memberitahu pentingnya
memberikan ASI eksklusif setelah ibu melahirkan?
Jumlah
J. DUKUNGAN TEMAN
NO PERTANYAAN Ya Tidak
1. Apakah selama menyusui ibu mempunyai teman yang
menyusui juga?
2. Apakah teman ibu (baik menyusui atau tidak) menganjurkan
ibu untuk menyusui ASI eksklusif kepada bayi ibu?
3. Apakah teman ibu (baik menyusui atau tidak) tidak pernah
memberikan makanan / minuman selain ASI kepada bayi ibu?
4. Apakah teman ibu (baik menyusui atau tidak) memberikan
saran/nasihat jika ibu mengalami kesulitan dalam menyusui?
5. Apakah teman ibu (baik menyusui atau tidak) selalu
memberikan penghiburan saat ibu mengalami kelelahan dalam
mengasuh bayi?
Jumlah
K. DUKUNGAN KELUARGA
NO PERTANYAAN Ya Tidak
1. Apakah keluarga ibu mendorong ibu untuk menyusui ASI
sesegera mungkin (30 – 60 menit) setelah bayi dilahirkan?
2. Apakah keluarga ibu pernah mencari informasi atau berdiskusi
tentang menyusui dan makanan bayi untuk bayi?
3. Apakah keluarga ibu selalu mengurangi kelelahan ibu pada saat
mengurus dan menyusui bayi dengan menghibur atau lainnya?
4. Apakah keluarga ibu tidak memberikan makanan (susu
formula/ minuman/makanan lainnya) kepada (nama bayi)
selama usia 6 bulan pertama?
5. Apakah keluarga ibu membantu ibu mengatur posisi bayi
ketika ibu menyusui?
6. Apakah keluarga ibu melarang memberikan kepada bayi
makanan/ minuman selain ASI selama usia 6 bulan pertama?
7. Apakah keluarga ibu membantu ibu menggantikan popok bayi?
8. Apakah keluarga ibu pernah mencari informasi tentang
kesehatan anak dan menyusui?
9. Apakah keluarga ibu selalu bangun pada malam hari
membangunkan ibu ketika bayi menangis?
10. Apakah keluarga ibu pernah menyarankan ibu untuk
memberikan ASI saja pada bayi?
Jumlah
NO PERTANYAAN Ya Tidak
1. Apakah ibu pernah mendengar atau melihat pesan atau
menerima informasi tentang ASI?
2. Jika pernah, apakah informasi tersebut adalah mengenai :
1. Manfaat ASI
2. Pemberian ASI segera
3. Zat gizi yang terkandung dalam ASI
4. Hal – hal yang dapat mengurangi jumlah ASI
5. Hal – hal yang dapat menambah jumlah ASI
6. Pentingnya pemberian ASI eksklusif (ASI saja) sejak bayi
lahir sampai 6 bulan usianya.
7. Cara menyusui.
8. Masalah dalam menyusui.
3. Dari manakah informasi tersebut ibu dapatkan?
1. Tenaga kesehatan
2. Koran/majalah
3. Buku
4. Televisi
5. Radio
6. Suami
7. Anggota keluarga lainnya (ibu/ibu mertua, dll)
8. Teman
9. Lainnya, sebutkan .............
Jumlah
Lampiran 9