Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH

“PENDATAAN SASARAN”

Dosen Pengampuh :

Mardiani Mangun, SSiT., MPH

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4

Elbiana (PO71243180) Hidayatul Waqiah (PO71243180)


Dian Rahmayani (PO71243180) Olivia (PO71243180)
Diana Enes (PO71243180) Novi Widyaningsih (PO71243180)
Dewi Yunitasari (PO7124318011) Indah Cahyani (PO71243180)
Magfirah Izani Maulani (PO7124318015) Yuni sartika (PO7124380)
Sri Wulandari (PO7124318049) Rianti Wulandari (PO71243180)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
PRODI D IV JURUSAN KEBIDANAN 3A
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah “Organisasi Manajemen Pelayanan Kebidanan” yang telah
membawa kami pada suatu pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi
tersebut.

Kami menyadari bahwa penyelesaian tugas makalah ini berkat pengawasan


dan bimbingan para pengajar dan orang-orang disekeliling dalam memberikan
pengarahan bagi kami dalam menyusun makalah ini. Untuk itu kami sangat
berterimakasih atas bantuan dan perhatian untuk semuanya.

Semoga apa yang dipaparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa melimpahkan anugrah dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Palu, 12 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1

BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................... 3

A. Pemantauan ......................................................................................... 3
B. Pelayanan ............................................................................................ 4
C. Pendataan ............................................................................................ 6
D. Sasaran ................................................................................................ 6
E. Kebidanan ........................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 8

A. Pendataan Sasaran ............................................................................... 8


B. Langkah-langkah Pendataan Sasaran .................................................. 9
C. Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu dan Bayi ............................. 15
D. Penggerakan Sasaran agar mau menerima atau mencapai
Pelayanan KIA ................................................................................... 15

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 17

A. Kesimpulan ........................................................................................ 17
B. Saran................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program pokok
yang mendapat prioritas tinggi, mengingat kelompok ibu hamil, menyusui,
bayi dan anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap
kematian.
Pendataan sasaran khususnya ibu dan anak adalah program KIA untuk
memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah secara terus menerus,
agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Langkah-langkah pendataan harus dilakukan secara benar mulai dari
pengumpulan data agar data tersebut akurat, karena jika data tersebut tidak
akurat maka laporan menjadi tidak riil.
Bidan yang ditugaskan berada di pedesaan tujuannya agar semua
masyarakat mendapat pelayanan kesehatan, tidak menggunakan pelayanan
seperti pada dukun bayi yang bisa menyebabkan kematian. Semua
pelayanan yang diberikan oleh bidan harus di catat dalam buku kohort,
agar dapat diketahui berapa banyak yang tidak mendapat pelayanan
kesehatan.
Agar pelayanan kesehatan juga dapat berjalan dengan baik, maka
bidan harus bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat terutama
pada dukun dan kader agar mereka dapat membantu bidan untuk
menggerakkan masyarakatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendataan sasaran ?
2. Apa saja langkah yang harus dilakukan dalam pendataan ?

1
3. Apa pentingnya mencatat semua pelayanan yang diberikan serta
kematian ibu dan bayi ?
4. Bagaimana cara bidan menggerakkan sasaran untuk mencapai
pelayanan KIA ?

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PEMANTAUAN
1. Pengertian
Pemantauan adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi
kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan
input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-
harapan yang telah direncanakan.
Adapun pengertian pemantauan menurut para ahli :
a. Cassely dan Kumar 1987
Pemantauan merupakan program yang terintegrasi, bagian
penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan
bagian integral di manajemen sehari-hari.
b. (WHO )
Pemantauan adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis
informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara
reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai
rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.
c. Pemantauan menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (1981)
Adalah: “a device for observing or giving admonition or
warning”. Sementara itu menurut Webstern’s New World
Dictionary, maka pengertian “monitoring adalah something that
reminds or warns’ or any of various devices for checking or regular
the performance.

3
B. PELAYANAN
1. Pengertian
Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk.,
1995:646) menyatakan pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan
orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan
kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak
berwujud dan tidak dapat dimiliki.
Menurut Kotler dalam Laksana (2008) pelayanan adalah setiap
tindakan ataukegiatan yanga dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain, yang padadasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
Sementara itu, menurut Lovelock, Petterson & Walker dalam
Tjiptono (2005) mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah
sistem, dimana setiap bisnis jasa dipandang sebagai sebuah sistem
yang terdiri atas dua komponen utama: (1) operasai jasa; dan (2)
penyampaian jasa.
Karakteristik pelayanan sebagai berikut:
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan
sifatnya dengan barang jadi
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan
merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat
dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam
waktu dan tempat bersamaan.

Secara garis besar kegiatan pelayanan kebidanan dimasyarakat


dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pelayanan kesehatan ibu


Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi
ibu yang dilakukan pada :
1) Pra hamil

4
2) Hamil
3) Persalinan
4) Nifas dan
5) Menyusui
b. Pelayanan medik keluarga berencana
Bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera melalui pemberian kontrasepsi. Kegiatannya meliputi :
1) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
2) Pelayanan kontrasepsi
3) Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
4) Pelayanan rujukan KB
5) Pencatatan dan pelaporan
c. Pelayanan kesehatan anak
1) Pemeriksaan kesehatan balita secara berkala
2) Penyuluhan pada orang tua, menyangkut pada perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan dan pengawasan tumbuh kembang anak
3) Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya
4) Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul
pada bayi dan balita serta cara penanngulangannya
d. Peran serta masyarakat
1) Pelatihan dukun
2) Pelatihan kader kesehatan masyarakat
3) Kursus ibu
4) Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKMD)
5) Posyandu
6) Dana sehat
e. Pelayanan kebidanan komunitas dapat dilakukan dirumah pasien,
polindes, posyandu, puskesmas, dan rumah bidan praktek swasta.

5
C. PENDATAAN
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh
komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat
bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi
serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu
adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin,
neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu
hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh
kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu
hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data
yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.

D. SASARAN
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu
manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur
suatu pekerjaan.

E. KEBIDANAN
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
bidan yang telah diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan
memberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri ini. Dia
harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat
yang dibutuhkan kepada perempuan selama masa hamil, persalinan dan
masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas tanggungjawab
Kebidanan adalah bagian integral dari sistim kesehatan dan berkaitan
dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik
bidan dimana dalam memberikan pelayanannya mengyakini bahwa
kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologi normal dan bukan
merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin

6
berkomplikasi sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa
timbul kemudian.
Fungsi kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin
atau bayinya, bermitra dengan perempuan, menghormati martabat dan
memberdayakan segala potensi yang ada padanya.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENDATAAN SASARAN
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh
komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat
bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi
serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu
adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin,
neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu
hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh
kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu
hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data
yang ada di desa pun dimiliki puskesmas. Dengan Puskesmas juga
memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal ini bidan
puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap individu
yang ada didaerah tersebut. Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu
hamil dan bidan desa memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa
melihat apakah ibu hamil lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak,
sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang dikandung.
Dalam memantau program kesehatan ibu , dewasa ini digunakan
indikator cakupan , yaitu : cakupan layanan Antenatal (K1 untuk akses dan
K4 untuk kelengkapan layanan antenatal), cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan cakupan kunjungan neonatus /nifas .Untuk itu , sejak awal
tahun 1990-an telah digunakan alat pantau berupa Pemantauan Wilayah
Setempat –Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA) , yang mengikuti program
jejak imunisasi. Dengan adanya PWS KIA , data cakupan layanan proram
kesehatan Ibu dapat diperoleh setiap tahunnya dari semua propinsi.

8
Walau demikian , disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum
cukup memberi gambaran untuk menilai kemajuan menurunkan angka
AKI. Mengingat bahwa mengukur AKI , Sebagai indikator dampak ,
secara berkala dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak realistis , maka
pakar dunia menganjurkan pemakaian indikator outcome . Indikator
tersebut antara lain :
1. Cakupan penanganan kasus obstetric
2. Case fatality rate kasus obstetri yang di tangani.
3. Jumlah kematian absolut
4. Penyebaran fasilitas pelayanan obstetri yang mampu PONEK dan
PONED
5. Persentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah.

B. LANGKAH-LANGKAH PENDATAAN SASARAN


1. Pengumpulan Data
Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok dari
PWS KIA. Data yang di catat per desa/ kelurahan dan kemudian
dikumpul kan di tingkat puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang
administrasi. Data yang di perlukan dalam PWS KIA adalah Data
Sasaran dan Data Pelayanan. Proses pengumpulan data sasaran
sebagai berikut :
a. Jenis data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS
KIA adalah data sasaran :
1) Jumlah seluruh ibu hamil
2) Jumlah seluruh ibu bersalin
3) Jumlah ibu nifas
4) Jumlah seluruh bayi
5) Jumlah seluruh anak balita
6) Jumlah seluruh PUS

9
Data pelayanan :
1) Jumlah K1
2) Jumlah K4
3) Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
4) Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga
kesehatan
5) Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada
umur 6–48 jam
6) Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan
lengkap pada umur 0-28 hari (KN 1, KN 2, KN 3)
7) Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan factor risiko/
komplikasi yang dideteksi oleh masyarakat
8) Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
9) Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
10) Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada
umur 29 hari–11 bulan sedikitnya 4 kali
11) Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sedikitnya 8 kali
12) Jumlah anak sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
13) Jumlah peserta KB aktif
b. Sumber data
Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi)
yang dihitung berdasarkan rumus. Berdasarkan data tersebut,
Bidan di Desa bersama dukun bersalin/bayi dan kader melakukan
pendataan dan pencatatan sasaran di wilayah kerjanya.
Data pelayanan pada umumnya berasal dari :
1) Register kohort ibu
2) Register kohort bayi
3) Register kohort anak balita
4) Register kohort KB

10
2. Pencatatan Data
a. Data Sasaran
Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di
desa/kelurahan. Seorang Bidan di desa/kelurahan dibantu para
kader dan dukun bersalin/bayi, membuat peta wilayah kerjanya
yang mencakup denah jalan, rumah serta setiap waktu
memperbaiki peta tersebut dengan data baru tentang adanya ibu
yang hamil, neonatus dan anak balita.
Data sasaran diperoleh bidan di desa/kelurahan dari para kader
dan dukun bayi yang melakukan pendataan ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak balita dimana sasaran tersebut
diberikan buku KIA dan bagi ibu hamil dipasang stiker P4K di
depan rumahnya.
b. Data Pelayanan
Bidan di desa/kelurahan mencatat semua detail pelayanan KIA
di dalam kartu ibu, kohort Ibu, formulir MTBM, formulir MTBS,
kartu bayi, kohort bayi, kohort anak balita, kohort KB, dan buku
KIA. Pencatatan harus dilakukan segera setelah bidan melakukan
pelayanan. Pencatatan tersebut diperlukan untuk memantau secara
intensif dan terus menerus kondisi dan permasalahan yang
ditemukan pada para ibu, bayi dan anak di desa/kelurahan
tersebut, antara lain nama dan alamat ibu yang tidak dating
memeriksakan dirinya pada jadwal yang seharusnya, imunisasi
yang belum diterima para ibu, penimbangan anak dan lain lain.

3. Pengolahan Data
Setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang tercantum dalam
buku kohort dan dijadikan sebagai bahan laporan bulanan KIA. Bidan
Koordinator di Puskesmas menerima laporan bulanan tersebut dari
semua Bd dan mengolahnya menjadi laporan dan informasi kemajuan
pelayanan KIA bulanan yang disebut PWS KIA. Informasi per

11
desa/kelurahan dan per kecamatan tersebut disajikan dalam bentuk
grafik PWS KIA yang harus dibuat oleh tiap Bidan Koordinator.
Langkah pengolahan data :
a. Pembersihan data : melihat kelengkapan dan kebenaran pengisian
formulir yang tersedia
b. Validasi : melihat kebenaran dan ketepatan data.
c. Pengelompokan : sesuai dengan kebutuhan data yang harus
dilaporkan.
Contoh :
a. Pembersihan data : Melakukan koreksi terhadap laporan yang
masuk dari Bidan di desa/kelurahan mengenai duplikasi nama,
duplikasi alamat, catatan ibu langsung di K4 tanpa melewati K1.
b. Validasi : Mecocokkan apabila ternyata K4 & K1 lebih besar
daripada jumlah ibu hamil, jumlah ibu bersalin lebih besar daripada
ibu hamil
c. Pengelompokan : Mengelompokkan ibu hamil anemi berdasarkan
desa/kelurahan untuk persiapan intervensi, ibu hamil dengan KEK
untuk persiapan intervensi.

Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk : Narasi,


Tabulasi, Grafik dan Peta.
a. Narasi : dipergunakan untuk menyusun laporan atau profil suatu
wilayah kerja, misalnya dalam Laporan PWS KIA yang diserahkan
kepada instansi terkait.
b. Tabulasi: dipergunakan untuk menjelaskan narasi dalam bentuk
lampiran.
c. Grafik: dipergunakan untuk presentasi dalam membandingkan
keadaan antar waktu, antar tempat dan pelayanan.
d. Peta: dipergunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan
gambaran geografis.

12
4. Pembuatan Grafik PWS KIA
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang
dipakai, yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan
dalam tiap bulan. Dengan demikian tiap bulannya dibuat 13 grafik,
yaitu :
a. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1).
b. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4).
c. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
d. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF).
e. Grafik deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat
f. Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK).
g. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1).
h. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL).
i. Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK).
j. Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy).
k. Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal).
l. Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS).
m. Grafik cakupan pelayanan KB (CPR)

Bagi bidan di desa akan sangat penting apabila dapat membuat


grafik cakupan dari PWS KIA diatas di tingkat Poskesdes/Polindes
yang diupdate setiap bulannya. Sedangkan untuk puskesmas, penyajian
ke 13 cakupan dalam bentuk grafik maupun angka akan sangat
berguna untuk keperluan analisa PWS lebih lanjut

Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA :

a. Penyiapan data
Data yang diperlukan untuk membuat grafik dari tiap indikator
diperoleh dari catatan kartu ibu, buku KIA, register kohort ibu,
kartu bayi, kohort bayi serta kohort anak balita per desa/kelurahan,

13
catatan posyandu, laporan dari perawat/bidan/dokter praktik
swasta, rumah sakit bersalin dan sebagainya.
b. Penggambaran Grafik.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam menggambarkan grafik
PWS KIA (dengan menggunakan contoh indikator cakupan K1)
adalah sebagai berikut :
1) Menentukan target rata–rata per bulan untuk menggambarkan
skala pada garis vertical (sumbu Y).
2) Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per
desa/kelurahan sampai dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam
jalur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian
tertinggi di sebelah kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan
pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam kolom
terakhir (lihat contoh grafik).
3) Nama desa/kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur
desa/kelurahan (sumbu X), sesuai dengan cakupan kumulatif
masing-masing desa/kelurahan yang dituliskan pada butir b
diatas.
4) Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu
(Mei) untuk tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur
masing-masing.
5) Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila
pencapaian cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka
digambar anak panah yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk
cakupan bulan ini yang lebih rendah dari cakupan bulan lalu,
digambarkan anak panah yang menunjukkan kebawah, sedangkan
untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan tanda (-).

14
C. PENCATATAN KELAHIRAN DAN KEMATIAN IBU DAN BAYI
1. Pengertian
Pencatatan adalah suatu kegiatan pokok baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus
dicatat. Kematian ibu adalah kematian seorang perempuan saat hamil
atau dalam 42 minggu setelah berhentinya kehamilan, tanpa
memandang durasi atau lokasi kehamilan, karena berbagai penyebab
yang berhubungan dengan distimulasi oleh kehamilan dan
penanganannya, tetapi tidak dari kasus– kasus kecelakaan atau
incidental ( Depkes RI, 1998).
Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah jumlah kematian ibu ( 15 – 49
tahun ) per 100.000 perempuan per tahun. Ukuran ini merefleksikan,
baik resiko kematian ibu hamil dan baru saja hamil, serta proporsi
perempuan menjadi hamil pada tahun tersebut ( Depkes RI, 1998).
Angka Kematian Bayi ( AKB ) adalah jumlah kematian bayi sebelum
mencapai umur tepat satu tahun per 1.000 kelahiran hidup ( BPS,
2003 )
Penyebab Kematian Ibu dan Bayidiantaranya adalah perdarahan
(42%), eklamsia (13%), aborsi (11%), infeksi (10%), partus lama
(9%), dan lain – lain (15%). Sedangkan AKI berdasarkan BPS (2003)
adalah 35 per 1.000 kelahiran hidup, dengan penyebab gangguan
perinatal 34,7%; sistem pernapasan 27,6%; diare 9,4%; sistem
pencernaan 4,3%; tetanus 3,4%; saraf 3,2%; dan gejala tidak jelas
4,1%.

D. PENGGERAKKAN SASARAN AGAR MAU MENERIMA ATAU


MENCAPAI PELAYANAN KIA
Peran bidan komunitas adalah membantu keluarga dan masyarakat agar
selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.

15
1. Sebagai pendidik :
Berupaya agar sikap dan perilaku komunitas di wilayah Kerjanya
dapat berubah sesuai dengan kaidah kesehatan
2. Sebagai Pelaksana
Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan
kegiatan Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra nikah
pemeliharaan kesehatan Bumil, nifas dan mass interval dalam
keluarga pertolongan persalinan di rumah tindakan pertolpertama pada
kasus kegawatan obstetri di keluarga pemeliharaan kesehatan
Kelompk wanita dengan gangguan reproduksi di keluarga
pemeliharan kesehatan anak balita
3. Sebagai Pengelola
Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan
anak di puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan, memimpin
dan mengelola bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya
lebih rendah. Bidan yang bekerja di komuniti harus mampu mengenali
kondisi kesehatan masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
Kesehatan komuniti dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi baik
di masyarakat itu sendiri maupun IPTEK serta kebijakan-kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah.
4. Sebagai Peneliti
Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan bukanlah seperti yang
dilakukan oleh peneliti profesional. Dasar-dasar dalam penelitian
perlu diketahui oleh bidan seperti pencatatan, pengolahan dan analisis
data. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau
hipotesa atas hasil analisisnya. Berdasarkan data ia dapat menyusun
rencana dan tinakan sesuai dengan permasalahan yang ditemu. Bidan
juga harus dapat melaksanakan evaluasi atas tindakan yang
dilakukannya tersebut

16
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendataan adalah pengumpulan data, sasaran adalah hal yang ingin
dicapai. Proses pendataan yang biasanya dilakukan oleh bidan di suatu
desa itu harus melibatkan kader atau dukun bayi serta tokoh masyarakat
setempat karena mereka yang paling mengetahui situasi masyarakatnya.
Langkah-langkah melakukan pendataan sasaran :
1. Pengumpulan data
Ini merupakan kegiatan pokok, di catat per desa / kelurahan lalu di
kumpulkan. Terdiri atas jenis data, mis jumlah seluruh ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi, balita, PUS. Data pelayanan, jumlah K1, K4,
persalinan pada tenaga kesehatan, dll. Sumber datanya bisa dari
registrasi kohort
2. Pencatatan data
Data sasaran : Diperoleh dari pendataan
Data pelayanan : Diperoleh dari buku kohort
3. Pengolahan data
Data diolah setiap bulan dalam bentuk laporan KIA, yang dilaporkan
ke puskesmas
4. Grafik PWS KIA
Menunjukaan persentasi. Terdapat grafik K1, K4, Pn, Kf, KN1, Knl,
CPR, dll. Langkah untuk membuat grafik : penyiapan data (dari buku
kohort / laporan), penggamnbaran grafik.
5. Pencatatan kelahiran dan kematian bayi

17
B. SARAN
Sebagai bidan ataupun calon bidan harus bisa bekerja sama dengan tokoh
masyarakat karena mereka banyak berperan terutama dalam proses
pendataan, harus teliti melakukan pendataan termasuk menulis setiap
pelayanan di buku kohort, dan harus tau membuat grafik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.


Pedoman pemantuan wilayah setempat. 1998

Meilani, niken, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta. : Fitramaya

Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.


Pedoman pemantuan wilayah setempat. 2010

http://spurnama090.blogspot.com/2015/09/babi-pendahuluan-a.html?m=1

https://maalikghaisan.blogspot.com/2017/12/pendataan-sasaran.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai