50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
854 tayangan19 halaman
1. Sistem muskuloskeletal mengalami perubahan selama masa nifas akibat penurunan hormon relaksin setelah melahirkan.
2. Gejala umum yang dapat terjadi termasuk nyeri punggung, sakit kepala, dan nyeri otot.
3. Perubahan fisiologi seperti kendurnya ligamen dan otot akan pulih selama 6-8 minggu pasca persalinan.
1. Sistem muskuloskeletal mengalami perubahan selama masa nifas akibat penurunan hormon relaksin setelah melahirkan.
2. Gejala umum yang dapat terjadi termasuk nyeri punggung, sakit kepala, dan nyeri otot.
3. Perubahan fisiologi seperti kendurnya ligamen dan otot akan pulih selama 6-8 minggu pasca persalinan.
1. Sistem muskuloskeletal mengalami perubahan selama masa nifas akibat penurunan hormon relaksin setelah melahirkan.
2. Gejala umum yang dapat terjadi termasuk nyeri punggung, sakit kepala, dan nyeri otot.
3. Perubahan fisiologi seperti kendurnya ligamen dan otot akan pulih selama 6-8 minggu pasca persalinan.
Definisi Nifas : Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. sistem muskuloskeletal mengalami perubahan selama periode postpartum. Relaxin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk relaksasi dari ligamen dan sendi panggul selama kehamilan. Setelah melahirkan, tingkat relaksin mereda dan ligamen panggul dan sendi kembali ke pra-hamil. Beberapa gejala musculoskeletal yang dapat terjadi pada periode pascapartum, diantaranya adalah: 1. Nyeri punggung adalah gejala pascapartum jangka panjang yang sering terjadi. 2. Sakit Kepala, Sakit pada leher dan Nyeri pada bahu Sakit kepala jangka pendek yg timbul setelah persalinan terjadi selama minggu pertama pascapartum dan mengalami migren dalam tiga bulan setelah melahirkan yang berlangsung selama enam minggu. Perubahan Perubahan Fisiologi yang terjadi pada Sistem Muskulus Skeletal dan Sistem Syaraf pada Ibu Nifas : 1. Dinding Abdomen dean peritonium masih lunak dan kendur (normalnya 6 minggu) 2. Ligamentum rotundum menjadi kendur (batasan normal 6 minggu) Rasionalnya letaknya terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insertietua, kedua ligament ini melalui kanalis inguinalis ke bagian kranial labia mayor. 3. Jaringan penopang dasar panggul (Trimium) kendur (normalnya 6-8 minggu) Hal ini terjadi karena jaringan penopang dasar panggul yang terobek atau teregang saat ibu melahirkan. 4. Sendi tulang pada pinggang menjadi lentur (batas normal 6-8 minggu) Hal ini terjadi dikarenakan saat adanya lordosis yang berat pada saat hamil dan fleksi anterior leher serta merosotnya lingkar bahu yang menyebabkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus. 5. Rongga panggul yang melebar selama kehamilan mulai berkurang (normalnya 6-8 minggu) Ini terjadi karena saat kehamilan mobilitas sendi sakro iliaka, sakro koksigis dan sendi pubis bertambah karena jaringan ikat pada sendi panggulnya mulai melunak, sehingga rongga panggul menjadi lebih lebar. 6. Bertambahnya tingkat mobilitas dan kelenturan sendi (normalnya 8 minggu)ini terjadi pada 6-8 minggu pasca persalian. 7. Otot-otot ekstrimitas menjadi lebih kaku (normalnya 6-8 bulan) Kebutuhan kalsium pada saat hamil bertambah dikarenakan terjadi pembentukan tulang bagi janin, jika ibu tidak memenuhi kebutuhan kalsiumnya, maka kalsium ibu akan berkurang karena digunakan janin. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Perkemihan Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca melahirkan kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12 36 jam sesudah melahirkan Uretra dan Kandung Kemih Rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat melahirkan, laserasi vagina, atau episiotomi menurunkan atau mengubah reflek berkemih. Distensi kandung kemih yang muncul segera setelah melahirkan dapat menyebabkan perdarahan berlebih karena keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik Rortveit dkk (2003) menyatakan bahwa resiko inkontinensia urine pada pasien dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa pada persalinan dengan Sectio Caesar. Hal yang berkaitan dengan fungsi sistem perkemihan, antara lain: a. Hemostatis internal. Tubuh, terdiri dari air dan unsur-unsur yang larut di dalamnya, dan 70% dari cairan tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut dengan cairan intraselular dan Cairan ekstraselular b. Keseimbangan asam basatubuh. Keasaman dalam tubuh disebut PH. Batas normal PH cairan tubuh adalah 7,35-7,40. Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika PH < 7,35 disebut asidosis.
c. Pengeluaran sisa metabolisme, racun dan zat toksin ginjal. Zat toksin ginjal mengekskresi hasil akhir dari metabolisme protein yang mengandung nitrogen terutama urea, asam urat dan kreatinin. Hal yang menyebabkan kesulitan buang air kecil pada ibu post partum, antara lain: 1.Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi retensi urin 2. Diaforesis yaitu mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang teretansi dalam tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.
3. Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, sehingga menyebabkan miksi BAIK UNTUK DI JADIKAN PERHATIAN BAGI KITA: Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dower kateter selama 24 jam. Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam, lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml maka kemungkinan ada gangguan proses urinasinya. Maka kateter tetap terpasang dan dibuka 4 jam kemudian , bila volume urine < 200 ml, kateter dibuka dan pasien diharapkan dapat berkemih seperti biasa.