Anda di halaman 1dari 16

Susi wulandary

 Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada


jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan
oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
.

 Dua penyebab utama hepatitis adalah penyebab virus


dan penyebab non virus. Sedangkan insidensi yang
muncul tersering adalah hepatitis yang disebabkan
oleh virus.
Manifestasi Klinik
 Menifestasi klinik dari semua jenis hepatitis virus secara umum sama.
 a) Fase Inkubasi
 merupakan waktu diantara saat masuknya virus dan saat timbulnyagejala atau iktrus
 b) Fase Prodromal (pra ikterik)
 fase diantara timbulnya keluhan-keluhanpertama dan gejala timbulnya icterus
 1. Permulaan ditandai dengan : malaise umum, mialgia, atralgia mudah lelah, gejala saluran
nafas dananoreksi.
 2. Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrikum
 c) Fase icterus
 Muncul setelah 5-10 hr,tetapi dapatjuga munculbersamaan dengan munculnyagejala.
 d) Fase Konvalesen (penyembuhan)
 1. Diawali dengan menghilangnya ikterus dankeluhan lain tetapihepatomegali dan
abnormalitas fungsi hati tetap ada
 2. Ditandai dengan :
 I. Munculnya perasaan lebih sehat
 II. Kembalinya napsu makan
Tanda dan gejala
 1. Masa tunas
· Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
· Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
· Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

 2. Fase Pre Ikterik


Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari.
Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan
sakit

 3. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan
bradikardi
 4. Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul
bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak
normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
. Penatalaksanaan medis

 a) Penderita yang menunjukkan keluhan berat harus istirahat penuh selama 1-2 bulan.
 b) Diet harus mengandung cukup kalori dan mudah dicerna.
 c) Pada umumnya tidak perlu diberikan obat-obat, karena sebagian besar obat akan di
metabolisme di hati dan meningkatkan SGPT.
 d) Wanita hamil yang menderita hepatitis perlu segera di rujuk ke rumah sakit.
 e) Pemeriksaan enzim SGPT dan gamma-GT perlu dilakukan untuk memantau
keadaan penderita. . Bila hasil pemeriksaan enzim tetap tinggi maka penderita dirujuk
untuk menentukan apakah perjalanan penyakit mengarah ke hepatitis kronik
 f) Hepatitis b dapat dicegah dengan vaksin. Pencegahan ini hanya dianjurkan bagi
orang-orang yang mengandung resiko terinfeksi.
 g) Pada saat ini belum ada obat yang dapat memperbaiki kerusakan sel hati.
Asuhan keperawatan
 1. Pengkajian
 A. Identitas Pasien
 B. Riwayat Kesehatan
 1. Keluhan utama
 pasien mengatakan suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan atas
 2. Riwayat penyakit sekarang
 Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut
kanan atas
 3. Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita
sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan
perawatan rumah sakit.
 4. Riwayat penyakit keluarga
 Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya
berkaitan dengan penyakit pencernaan.
 1. Review Of Sistem (ROS)
a. Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak menyeringai kesakitan, konjungtiva
anemis, Suhu badan 38,50 C
 b. Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit), dada simetris, ada tidaknya sumbatan
jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi
 c. Sistem kardiovaskuler : TD 110/70mmHg , tidak ada oedema, tidak ada pembesaran jantung,
tidak ada bunyi jantung tambahan
 d. Sistem urogenital : Urine berwarna gelap
 e. Sistem muskuloskeletal : kelemahan disebabkan tidak adekuatnya nutrisi (anoreksia)
 f. Abdomen :
Inspeksi : abdomen ada benjolan
Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan
Palpasi : pada hepar teraba keras
Perkusi : hypertimpani
 2. Pengkajian fungsional Gordon
 a) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
 Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang
penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera
dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
 b) Pola nutrisi dan metabolik
 Makan : Tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis,
habis 3 sendok disebabkan Mual muntah .
 Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 400-500cc
 c) Pola eliminasi
 BAK : urine warna gelap,encer seperti teh
 BAB : Diare feses warna tanah liat
3. Pemeriksaan Penunjang
 ASR (SGOT) / ALT (SGPT)
 Darah Lengkap (DL)
 . Feses
 Albumin Serum
 Gula Darah
 Anti HAVIgM
Positif pada tipe A
 HbsAG
Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
Analisa data
DATA
1 DS :
Pasien mengatakan bahwa nyeri pada perut kanan atas
 DO :
P : Nyeri pada saat ditekan
Q : Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri pada kuadran kanan atas
S : Skala : 6-8
T: Menetap
 Etiologi
 pembengkakan hepar
 Masalah keperawatan
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar.
 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
 3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan / ketahanan tubuh.
 4. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual –
muntah.
 5. Hipetermi berhubungan dengan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunder
terhadap inflamasi hepar
Intervensi keperawatan
 DX 1 : Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar.
 Tujuan : Setelah dilakukan proses keperawatan selama 4 x 24 diharapkan pasien nyeri
hilang, dengan
 KH :
 - TTV normal :(TD :110/70 – 120/ 90 mmHg, RR : 16- 20 x/mnt, N : 60-100x/mnt, S :
36,5- 37,50.C ).
 - Pasien mengungkapkan rasa nyeri berkurang.
 - Pasien mampu mengendalikan nyeri dengan teknik relaksasi dan distraksi.
 - Skala nyeri 0-3
 - Wajah pasien rileks
 Intervensi
1) Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan
untuk intensitas nyeri
• Rasional
1) nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena
terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang
mengalami perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.
 Intervensi
2) Observasi TTV
• Rasional
2) Untuk mengetahui keadaan umum klien
• Intervensi
3) Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri
• Rasional
 3. klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia
mengalami nyeri.
komplikasi
 Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat
yg disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik
toksik
 Kerusakan jaringan parenkim hati yang meluas akan
menyebabkan sirosis hepatis , penyakit ini banyak
ditemukan pada alkoholik

Anda mungkin juga menyukai