Anda di halaman 1dari 27

SISTEM IMUNITAS

dr. Rina Febriyanti Tarigan


PENDAHULUAN
(SISTEM
IMUN)
• Fungsi :
• Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasite, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
• Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan
jaringan
• Mengenali dan menghilangkan sel abnormal
• Sasaran Utama : Bakteri pathogen & virus
• Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag & sel mast)
PATOGEN BAGI TUBUH MANUSIA
1. Bacteria
2. Virus
3. Jamur
4. Protozoa bersel satu
5. Parasit
Struktur Sistem Imun
• Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh organ
• Organ Limfoid : “rumah” bagi limfosit limfoid
• Jaringan Limfoid Primer :
A. Kelenjar Thymus
B. Sumsum Tulang
• Jaringan Limfoid Sekunder :
A. Berkapsul : Limpa & kelenjar Limf
B. Tidak Berkapsul : Tonsil, GALT( gut-associated Lymphoid Tissue), jaringan Limfoid
di kulit, saluran nafas, kemih & Reproduksi.
Pertahanan Lapis
Pertama
• Kulit & membrane mukosa yang utuh
• Kelenjar keringat, sebum, & airmata mensekresi zat kimia
& bersifat bakterisid
• Mukus, silia, sel keratin & lysozyme di lapisan epitel
• Rambut pada lubang hidung
• Flora normal
RESPON IMUN

• Tahap :
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk
berespons
3. Rekrutmen bantuan & koordinasi respons
4. Dektrusi atau supresi penginvasi
Respon Imun
1. Respon Imun alami non spesifik
- ada sejak lahir
- Tidak memiliki target tertentu
- terjadi dalam beberapa menit – jam Reaksi inflamasi
2. Respon imun didapat spesifik
- Spesifik untuk jenis tertentu
- Respons terhadap paparan yang terjadi dalam beberapa hari, paparan berikutnya
lebih cepat
Sistem Kekebalan Non-
Spesifik
• Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan
yang diakibatkannya, namun tidak dapat mengenali benda asing yang
masuk kedalam tubuh.
• Yang termasuk dalam sistem ini :
• 1. Reaksi Inflamasi/peradangan
• 2. Protein antivirus (Interferon)
• 3. Sel Natural Killer (NK)
• 4. Sistem Komplemen
Sistem Kekebalan
Spesifik
• Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan pathogen yang lolos dari
sistem kekebalan non-spesifik.
• Mencakup :
1.Kekebalan humoral Produksi antibody oleh limfosit B (sel plasma)
2.Kekebalan selular Produksi limfosit T yang teraktivasi
• Harus dapat membedakan sel asing yang harus dirusak dari sel-diri antigen
(molekul besar, kompleks & unik yang memicu respons imun spesifik jika masuk
ke dalam tubuh)
Sistem kekebalan
Humoral
• Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma
yang memproduksi antibody (Ab)
• Ab disekresi ke darah atau Limf ~lokasi sel plasma yang teraktivasi;
semua Ab akan mencapai darahgamma globulin = immunoglobulin (Ig)
Imunoglobulin (Ig)
ada 5 kelas :
1. Ig M : berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pada tahap awal respons
sel plasma
2. Ig G : Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yang sama.
Ig M & Ig G berperan jika terjadi invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen
3. Ig E : melindungi tubuh dari infeksi parasite & merupakan mediator pada reaksi
alergi; melepaskan histamine dari basophil & sel mast
4. Ig A : ditemukan pada sekresi sistem pencernaan, pernafasan & perkemihan
(contoh: pada airmata & ASI)
5. Ig D : terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pada sel B
Sistem Kekebalan
Seluler
• Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan
pada mekanisme kekebalan
• Sel-sel T harus kontak langsung dengan sasaran
• Ada 3 subpopulasi sel T : set T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan
• Major histocompatibility complex (MHC) : kode human leucocyte-
associated antigen (HLA) yang terikat pada permukaan membrane sel; khas
pada setiap individu
• Surveilans imun : kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag & interferon
Pembentukan Kekebalan Jangka
Panjang
•Pada kontak pertama dengan antigen mikroba, respons antibody
terjadi lambat dalam beberapa hari sampai terbentuk sel plasma &
akan mencapai puncak dalam beberapa minggu (Respons primer); &
akan membentuk sel memori
•Jika terjadi kontak dengan antigen yang sama, karena adanya
sel memori, respons yang terjadi menjadi lebih cepat (respon
sekunder)
Penyakit Imunologik

Penyakit imunologik di bagi menjadi tiga :


1. Penyakit hipersensitivitas (misal : Alergi)
2. Penyakit imunodefisiensi (misal: AIDS)
3. Penyakit autoimun (misal lupus eritematosus)
Klasifikasi Hipersensitifitas
1. Tipe I : Anafilatik (tipe cepat)
2. Tipe II : Sitotoksik
3. Tipe III : kompleks imun
4. Tipe IV : diperantarai sel (tipe lambat)
Imunodefisiensi
Imunodefisiensi atau defisiensi imun merupakan salah satu gangguan
imunitas dimana sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi maksimal karena
satu atau lebih komponen sistem imun tidak aktif. Di bagi menjadi dua :
a.Imunodefisiensi kongenital atau primer
Adanya peningkatan prevalensi dari defisiensi imun dimana cacat dalam sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan karena genetic kemudian membaik karena
pengaruh lingkungan.
b. Imunodefisiensi di dapat atau sekunder
Menurunnya kadar imun tubuh akibat adanya penyakit, umur, trauma, atau
pengobatan.
AQUIRED IMUNE DEFICIENCY SYNDROM
(AIDS)
• Disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus )
• AIDS muncul :
 Setelah terjangkit virus HIV bertahun-tahun
 Tergantung daya tahan tubuh sistem kekebalan alami
melawan penyakit runtuh oleh virus HIV hancurnya sel-sel
limfosit T (sel T) mudah terserang infeksi dan kanker
Kematian
• HIV ditularkan melalui hubungan Sex dengan orang yang mengidap virus
itu dan terdapat kontak lansung dengan darah atau produk darah dan
cairan tubuh lainnya
• Pada wanita virus masuk melalui luka tatu lecet pada mulut rahin atau
vagina
• Pada pria virus mamasuki aliran darah pada genitalnya yang luka atau
lecet
• Hubungan sex memallui dubur, vagina dan oral beresiko tinggi untuk
terinfeksi
• HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung darah dengan darah, seperti jarum suntik
(pecandu obat narkotika suntikan), transfuse darah/produk darah, ibu hamil ke bayi saat
melahirkan, pisau cukur dan sikat gigi
• Tidak ada bukti penularan melalui kontak sehari-hari seperti berjabatan tangan, mencium, gelas
bekas yang dipakai penderita, handuk atau melalui kloset umum karena virus HIV sangat rapuh
Gejala AIDS :Pilek, bronchitis, dan influenza
Bedanya dengan penyakit biasanya : gejala berlangsung lama, lebih parah, sukar hilang dan sering
kambuh, rasa lelah yang berkepanjangan tanpa sebab, demam berminggu lamanya, diare
berkepanjangan, pembengkakan kelenjar getah bening dileher, ketiak atau lipat paha, berat badan
menurun, batuk-batuk
• Kelompok beresiko tinggi terhadap AIDS : homoseks, pecandu obat narkotika suntik,
hemophilia, transfuse darah anak dari ibu HIV positif, perawat, karyawan di laboratorium di
klinik dan wanita tuna susila (WTS)
• Uji antibody HIV AIDS : Hasil positif ybs telah terinfeksi HIV berpotensi menularkan virus kepada
orang lain, hasil negative ybs bebas dari infeksi tetapi harus diperiksa kembali 3-6 bulan karena
antibody terbentuk sampai beberapa bulan.
• Sampai sekarang belum ada obat maupun vaksin untuk mengobati dan
mencegah infeksi HIV
• Ada obat tertentu seperti ARV (Antiretrovirus) tetapi hanya
memperlambat perjalanan penyakit. Tidak satupun teruji mampu
menyembuhkan AIDS
• NRTI ( Inhibitor Reverse Transcriptase Nuleotida
• NNRTI ( Inhibitor Reservese Transcriptase Non Nukleotida)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai