Anda di halaman 1dari 24

ANAMNESA RIWAYAT

INFEKSI SISTEM TUBUH


Evita Muslima Isnanda Putri, S.Kep., Ns., M.Kep
Konsep infeksi
• Menurut Potter dan Perry (2009) infeksi merupakan masuk dan
berkembang biaknya suatu organisme (agen infeksius) dalam
tubuh pejamu jika agen infeksius (patogen) hanya berada dalam
tubuh penjamu (host)
• Apabila suatu organisme menginvasi atau bertumbuh dan
berkembang biak di dalam pejamu tetapi tidak menyebabkan
infeksi, maka ini disebut sebagai kolonisasi
• Mikroorgnaisme yang menginvasi dan berproliferasi pada
jaringan tubuh disebut agen infeksi.
• Apabila mikroorganisme tersebut tidak menimbulkan tanda klinis
penyakit, infeksi yang ditimbulkan disebut infeksi amsimtomatik
atau subklinis.
Penyebab Infeksi
• Menurut Kozier (2010) empat kategori utama mikroorganisme penyebab
infeksi pada manusia adalah bakteri, virus, jamur, dan parasit.
• Bakteri : Tidak mempunyai nukleus (inti sel), tetapi mempunyai dinding
sel kaku yang mengandung dua lapis fospolipid (spesies gram- negative)
atau satu lapis fosfolipid (spesies gram –positif). Merupakan penyebab
utama penyakit infeksi yang berat. Misal : pneumococcus,
mycobacterium tuberculosis
• Virus : Organisme intraselular obligat. Mengandung DNA atau RNA
dalam selubung protein (capsid) silindris atau sferis yang dapat
dikelilingi oleh lipid berlapis dua (envelope, sampul). Menyebabkan
penyakit akut (misalnya: selesma, epidemic, influenza), keadaan laten
seumur hidup dan reaktivasi jangka panjang (misalnya, virus hepatitis B,
HIV)
• Fungi
Berdinding tebal mengandung ergosterol dan tumbuh pada
manusia sebagai sel ragi berbentuk kuncup dan benang yang
memanjang (hifa). Pada orang yang sehat, fungi mengakibatkan
infeksi superfisial (misalnya, “athelete’s foot” akibat tinea) dan
abses (misalnya, sporotrikosis) atau granuloma (misalnya,
coccidioises, histoplasma, dan blastonyces). Pada pejamu
immunocompromized, terjadi infeksi sistemik oleh jamur
oportunistik (misalnya, candida, aspergilllis, dan mucor) yang
ditandai oleh nekrosis jaringaan, perdarahan, dan penyumbatan
vaskuler.
• Protozoa
Merupakan sel tunggal dengan nukleus (inti sel), membran
plasma lunak, dan organel dalam sitoplasma yang rumit.
Ditularkan melalui hubungan seksual: tri chomonas vaginalis.
Protozoa intestinal (misalnya, entamoeba histolytica dan giardia
lamblia) menular saat ditelan.
Protozoa yang ditularkan melalui darah (misalnya plasmodium
spp dan leishmania spp).
Ditularkan oleh serangga penghisap darah
Komponen imunitas tubuh.

1. Innate/natural immunity
- imunitas yang sudah ada sejak fetus/dilahirkan.
- bersifat nonspesifik  imunitas nonspesifik
- berperan sebagai garis pertahanan pertama
terhadap invasi substansi asing ke dalam tubuh.

2. Acquired/adaptive immunity
- imunitas yang didapat
- bersifat spesifik  imunitas spesifik
- berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh
intervensi substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh.
- substansi asing yg menginduksi imunitas
spesifik
disebut antigen.
IMUNITAS SPESIFIK DIBAGI MENJADI 2 SISTEM IMUN :

Imunitas humoral : dibawakan oleh molekul (protein)


serum yang mengenal dan mengeliminasi antigen
bebas (tidak terikat/bukan bagian) sel  disebut
antibodi  mengikat dan bereaksi dengan antigen
secara spesifik.

Imunitas seluler (cell mediated immunity) : dibawakan


oleh sel  limfosit T, mengenal antigen dipermukaan
sel atau antigen nonself dan menghancurkan sel yang
mengekspresikan antigen tsb.
Sel-sel yang terlibat dalam imunitas
• Sel B (limfosit B) : limfosit yang berfungsi membentuk antibody untuk
melawan antigen
• Sel T (limfosit T) : sel darah putih yang mampu mengenali dan
membedakan jenis antigen atau pathogen spesifik. Jika terdapat
antigen, maka sejumlah sel T terantivitas menjadi memori yang
mampu berproliferasi dengan cepat untuk melawan infeksi yang
mungkin terulang kembali. Sel T tidak memproduksi antibody
• Makrofag : sel fagosit besar dalam jaringan, berasal dari
perkembangan sel darah putih monosit yang diproduksi di sumsum
tulang belakang, dan berfungsi menelan antigen atau bakteri untuk
dihancurkan secara enzimatik
• Sel pembunuh alami (NK) : sekumpulan limfosit non-T dan non-B
yang bersifat sitoktosit. Sel ini perlu berinteraksi dengan antigen atau
limfosit untuk menghancurkan sel tertentu. Sel-sel ini berperan dalam
menghancurkan sel kanker pada lokasi primer (metatastis), virus,
jamur, dan parasite lainnya
Ada 5 klas Ig pada semua spesies (isotip), ditentukan
oleh rantai H yang mengkonstruksinya

IgG – bagian terbesar Ig dalam serum normal, meliputi


70 – 75% total Ig. Terdistribusi intra dan
ekstravaskular. Antibodi dominan pada respon
imun sekunder, terutama sebagai anti-toxin.

IgM – meliputi 10% total Ig. Berbentuk pentamer,


terdistribusi intravaskular, Sebagai antibodi
predominan pada respon awal (“early response”)
infeksi mikroorganisme.
IgA – meliputi 15 – 20% total Ig. Berbentuk dimer
dilengkapi “secretory component”, disebut sIgA
Predominan pada sekret seromukosa spt saliva ,
sekret tracheobronkhial, genitourinarius dll.

IgD – Kurang dari 1% total Ig. Imunoglobulin yg


terfiksasi pada membran sel limfosit B. Berfungsi
sbg Ag reseptor & menstimulasi deferensiasi sel B
menjadi sel plasma.

IgE – Mempunyai proporsi sangat kecil, berasosiasi


pada permukaan basofil dan sel mast. Berperan
pada imunitas thd parasit (helminthes) dan
penyakit hipersensitivitas spt asma.
Kelainan / malfungsi sistem imun.

Sistem imun yang bekerja tidak normal  memberi


respon / reaksi tidak normal  menyebabkan
konsekuensi patologi tertentu pada individu ybs.

1. Reaksi hipersensitivitas  respon berlebihan 


reaksi alergi. Dipicu overproduksi IgE; kompleks
IgE-Ag mengaktifkan sel mast mengalami
degranulasi menghasilkan histamin  alergi.

2. Autoimun  mengenal komponen self sebagai Ag


asing.
Sistemik lupus erimatosus
Rematik  Rhematoid arthritis, Diabetes tipe I,
Rematik jantung.
3. Imunodefisiensi  sistem imun kehilangan
kapasitasnya mengenal dan mengeliminasi Ag.

Ex. Bayi lahir dengan kegagalan sintesis enzim


adenosin deaminase (ADA)  sistem imun gagal
bereaksi dengan hampir semua jenis Ag 
diisolasi dalam ruang steril  hanya dapat diatasi
dengan terapi gen.

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) 


sel TH dirusak oleh infeksi HIV  immune
paralysis  suseptibel terhadap infeksi
mikroorganisme, virus dan maligna.
Tanda dan Gejala
• kemerahan,
• Panas,
• Nyeri
• Pembengkakan
• Fungsio laesa
Faktor Yang Mempengaruhi Proses
Infeksi
• Menurut Kozier, dkk (2010) terdapat faktor-faktor yang
berpengaruh pada kerentanan seseorang terhadap infeksi.
Salah satu faktor yang paling penting adalah kerentanan
inang, yang dipengaruhi oleh :
• Usia
• Hereditas
• Tingkat stress
• Status nutrisi
• Terapi medis yang sedang dijalani dan
• Proses penyakit yang sudah ada.
Pengkajian Riwayat Infeksi
• 1. Riwayat Kesehatan
• a. Identitas/ data demografi
Identitas yang dikaji meliputi nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan yang sering
terpapar sinar matahari secara langsung, tempat tinggal sebagai gambaran kondisi lingkungan
dan keluarga, dan keterangan lain mengenai identitas pasien.
• b. Keluhan Utama
Alasan mengapa klien melakukan rujukan dan memerlukan bantuan tenaga medis
• c. Riwayat Penyakit Sekarang
Berisi tentang apakah klien memiliki riwayat infeksi sebelumnya atau berulang, apakah klien
mengalami demam, berapa suhunya dan bagaimana pola demamnya, apakah ada ruam di
seluruh tubuh. Jika terjadi infeksi pada kulit, kapan terjadinya penyakit kulit yang
diderita, apakah ada keluhan yang paling dominan seperti sering gatal/ menggaruk pada area
mana, ada lesi pada kulit penyebab terjadinya penyakit, apa yang dirasakan klien dan apa yang
sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya sampai pasien bertemu perawat yang mengkaji.
• d.Riwayat penyakit keluarga
Adanya riwayat penyakit kulit akibat infeksi jamur, virus, atau bakteri
• e. Riwayat psikososial
Perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan
penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
• f. Infeksi
Kontak yang dialami pasien akhir-akhir ini dengan infeksi apapun dan
tanggal terjadinya kontak tersebut harus ditanyakan. Riwayat infeksi
dimasa lalu dan sekarang disamping tanggal dan tipe terapi
yang pernah dijalani pasien
• g. Alergi
Kepada pasien ditanya tentang riwayat alergi, termasuk tipe allergen
(serbuk, debu, tanaman, kosmetika, makanan, obat-obatan dan
vaksin), gejala yang dialaminya dan variasi cuaca dan yang berkaitan
dengan terjadinya atau beratnya gejala. Riwayat pemeriksaan
dan pengobatan yang pernah atau sedang dijalani oleh pasien
untuk mengatasi kelainan alergi dan efektifitas pengobatan tersepakt
harus ditanyakan.
Pengkajian Kepatuhan Dasar Virginia
Handerson
• a. Bernapas
Yang perlu dikaji antara lain kemampuan pasien dalam melakukan ekspirasi dan inspirasi. Apakah
menggunakan otot-otot pernafasan, bagaimana frekuensi pernafasan, pengukuran tidal volume dan warna
mukosa.
1) Sebelum sakit
Apakah ada keluhan sesak nafas sebelum masuk ke RS?
2) Saat sakit
Apakah bapak ada keluhan sesak nafas saat ini?
• b. Makan-minum
Mengkaji tentang kemampuan pasien dalam memenuhi kepaktuhan makan dan minum, tentang perilaku
makan dan minum, kemampuan menetukan makan dan minum yang memenuhi syarat kesehatan.
1) Sebelum sakit
• Ketika sebelum sakit, biasanya bapak makan berapa porsi?
• Dalam sehari berapa kali makan?
• Makanan seperti apa yang dimakan?
• Sebelum sakit apa nafsu makan bapak baik?
• Kalau minumnya berapa banyak dalam sehari?
• Jenis minuman seperti apa yang biasanya bapak minum?
• 2) Saat sakit
• Berapa porsi makanan yang dihabiskan?
• Apa nafsu makan bapak baik?
• Minumnya berapa banyak dalam sehari?
• c. Eliminasi
Mengkaji kemampuan BAB / BAK serta fungsi dari organ -organ tersepakt dan bagaimana
pasien mempertahankan fungsi normal dari
• BAB / BAK.
• 1) Sebelum sakit
• BAB :
• Bapak berapa kali BAB dalam sehari?
• Bagaimana dengan konsistensinya? Warnanya apa, pak?
• BAK :
• Bapak berapa kali BAK dalam sehari?
• Warnanya seperti apa pak?
• 2) Saat sakit
• BAB :
• Bapak berapa kali BAB dalam sehari?
• Konsistensinya bagaimana? Warnanya apa?
• BAK :
• Bapak berapa kali BAK dalam sehari? Warnanya seperti apa pak?
• d. Aktivitas dan Latihan
Mengkaji kemampuan aktifitas dan mobilitas kehidupan klien sehari- hari.
• 1) Sebelum sakit
Sebelum sakit aktivitas apa yang sering bapak lakukan?
• 2) Saat sakit
Sekarang di rumah sakit aktivitas apa yang bisa bapak kerjakan?
• E. Istirahat dan Tidur
Mengkaji kemapuan pasien dalam pemenuhan kepaktuhan tidur (pola, jumlah, kualitas tidur )
1) Sebelum sakit
• Saat di rumah apakah tidur bapak nyenyak saat malam hari?
• Berapa lama bapak biasanya tidur malam?
• Apakah bapak tidur siang? Jika iya, berapa lama tidur siangnya?
• Apakah ada kebiasaan yang dilakukan sebelum tidur?
2) Saat sakit
• Apakah tidur bapak nyenyak semalam?
• Berapa lama bapak tidur semalam?
• Apakah bapak tidur siang? Jika iya, berapa lama tidur siangnya?
• Apakah ada kebiasaan yang dilakukan sebelum tidur?
• f. Berpakaian
Mengkaji apakah ada kesulitan dalam memakai pakaian.
1) Sebelum sakit
Sebelum sakit apakah bapak dapat mengganti pakaian sendiri?
Berapa kali ganti pakaian dalam sehari?
2) Saat sakit
Saat ini apakah bapak dapat mengganti pakaian sendiri?
Berapa kali ganti pakaian dalam sehari?
• g. Rasa Nyaman
1) Sebelum sakit
Sebelum bapak sakit, apakah bapak merasa nyaman dengan keadaan tubuh bapak?
2) Saat sakit
Apa penyebab timpaklnya rasa gatal?
Seberapa berat keluhan gatal yang bapak rasakan?
Di daerah mana yang terasa gatal?
Kapan keluhan tersepakt dirasakan? Seberapa sering gatal tersepakt dirasakan?
• h. Aman
Mengkaji apakah ada perubahan rasa aman karena keterbatasan fisik dari suatu penyakit
1) Sebelum sakit
Biasanya dirumah apa yang mempakat aman?
Apa bapak dapat melakukan segala sesuatu tanpa hambatan?
2) Saat sakit
Saat ini apa yang mempakat bapak merasa aman?
Apa bapak dapat melakukan segala sesuatu tanpa ada hambatan?
• i. Kebersihan Diri
Mengkaji apakah ada kesulitan dalam memelihara kebersihan dirinya.
1) Sebelum sakit
Sebelum sakit biasanya bapak mandi berapa kali dalam sehari?
Biasanya sikat gigi berapa kali dalam sehari?
Dalam seminggu berapa kali bapak sampoan?
2) Saat sakit
Saat ini apakah bapak mandi atau hanya di lap saja?
Apakah bapak dapat menggosok gigi?
• j. Komunikasi
Melalui komunikasi antar perawat ,pasien dan keluarga dapat dikaji mengenai pola komunikasi
dan interaksi sosial pasien dengan cara mengidentifikasi kemampuan pasien dalam
berkomunikasi,
1) Sebelum sakit
• Apakah bapak sering mengobrol dengan keluarga atau tetangga
• bapak?
• Apakah bapak memiliki keluhan saat sedang berbicara?
2) Saat sakit
• Apakah bapak sering mengobrol dengan keluarga atau teman
• sekamar bapak?
• Apakah saat ini bapak memiliki keluhan saat sedang berbicara?
• k. Pola beribadah
Mengkaji bagaimana klien memenuhi kepaktuhan spiritualnya
sebelum dan ketika sakit.
• 1) Sebelum sakit
• Apa agama yang dianut oleh bapak?
• Apakah sebelum sakit bapak melaksanakan sholat?
• Apakah Ada hambatan saat akan melaksanakan sholat?
• Bagaimana cara bapak menyelesaikan masalah, apakah
berdoa
• kepada tuhan atau curhat dengan orang lain?
• 2) Saat sakit
• Kalau sekarang di rumah sakit apa ada hambatan pakat
bapak melakukan sholat?
• Bagaimana cara bapak menyelesaikan masalah, apakah
berdoa kepada tuhan atau curhat dengan orang lain?
• l. Produktivitas
Mengkaji pekerjaan pasien saat ini atau pekerjaan yang lalu.
1) Sebelum sakit
• Apakah pekerjaan biasa bapak lakukan sebelum sakit?
• Apakah ada hambatan saat melakukan pekerjaannya?
2) Saat sakit
• Apakah bapak memiliki hambatan untuk pekerjaan bapak ketika
• bapak dirawat disini?
m. Rekreasi
Mengkaji kemampuan aktifitas rekreasi dan relaksasi (jenis kegiatan dan
frekuensinya).
• 1) Sebelum sakit
• Apakah bapak merasa senang saat bapak berada dirumah?
• 2) Saat sakit
• Saat ini apakah bapak merasa senang atau terhbapakr dengan
• keluarga yang menemani bapak dan tim kesehatan yang bertugas?
• n. Kepatuhan belajar
Mengkaji bagaimana cara klien mempelajari sesuatu yang baru.
1) Sebelum sakit
• Apakah bapak suka mengenai hal hal yang baru?
Apakah ada
• hambatan ketika bapak akan melakukan nya?
2) Saat sakit
• Saat ini apakah bapak merasa ada hambatan saat
bapak akan
• melakukan hal hal baru?

Anda mungkin juga menyukai