PADA SISTEM
MUSKULOSKELETAL
EVITA MUSLIMA
ISNANDA PUTRI, S.Kep.,
Ns., M.Kep
Sistem muskuloskeletal manusia merupakan
jalinan berbagai jaringan, baik itu jaringan
pengikat, tulang maupun otot yang saling
berhubungan, sangat khusus, dan kompleks.
Fungsi utama sistem ini adalah sebagai
penyusun bentuk tubuh dan alat untuk
bergerak.
Obat yang bekerja terhadap system
musculoskeletal, diantaranya obat rematik
artritis, Pemacu Transmisi Neuromuskler dan
Pelemas otot skelet.
Obat Reumatik Artritis dan Penyakit Inflamasi Lainnya
● Piridostigmin lebih dipilih untuk pasien yang mengalami kelemahan otot saat sadar.
● Piridostigmin mempunyai efek yang ringan terhadap saluran cerna namun obat
golongan antimuskarinik mungkin masih diperlukan.
● Tidak disarankan melebihkan total dosis sehari di atas 450 mg untuk menghindari
down-regulation dari reseptor asetilkolin.
Pelemas otot skelet.
● Digunakan untuk mengatasi spasme otot atau
kaku otot kronis yang disebabkan oleh multipel
sklerosis atau kerusakan neurologik lain, tidak
diindikasikan untuk mengatasi spasme karena
luka atau cidera ringan.
Pelemas otot skelet.
Pelemas otot skelet.
Pelemas otot skelet.
OBAT YANG BEKERJA
PADA SISTEM
INTEGUMEN
EVITA MUSLIMA
ISNANDA PUTRI, S.Kep.,
Ns., M.Kep
Terdapat banyak lesi dan erupsi kulit yang
membutuhkan terapi obat yang ringan
sampai agresif.
Erupsi kulit dapat timbul akibat infeksi virus,
jamurdan bakteri.
Kebanyakan
dari pengobatan erupsi kulit mencakup krim
topical, salep, pasta , dan lotion. Beberapa obat
yang bekerja pada system integument,
diantaranya adalah Acne
vulgaris dan Psoriasis, Dermatitis, Luka Bakar
dan Preparat Luka Bakar
Acne vulgaris dan Psoriasis
● Akne vulgaris merupakan pembentukan papula,
nodul dan kista pada muka, leher, bahu dan
punggung akibat sumbatan keratin pada dasar
kelenjar minyak di dekat folikel rambut.
● Akne yang ringan memerlukan pembersihan
yang lembut dan pemakaian keratolitik. Benzoil
peroksida dioleskan sebagai krim sekali atau
dua kali sehari.
● Akne yang sedang berat membutuhkan benzoil
peroksida dalam konsentrasi yang lebih tinggi
(10%) dan antibiotika topical seperti Tetrasiklin,
eritromisin dan klindamisin.
Acne vulgaris dan Psoriasis
● Psoriasis ditandai papula dan plak eritematosa yang
ditutupi sisik seperti perak yang terdapat pada kulit
kepala siku, telapak tangan, lutut dan telapak kaki.
● Pada psoriasis, pertumbuhan dan pergantian
epidermis adalah 5 kali lebih cepat dibandingkan
pertumbuhan kulit normal.
● Terapi obat antipsoriasis menggunakan preparat
seperti produk tar batubara dan artralin untuk
mengendalikan psoriasis. Sisik psoriasis dapat
dilonggarkan dengan keratolitik. Obat antikanker
metroteksat untuk mengurangi cepatnya pertumbuhan
sel epidermis. Sinar ultraviolet untuk menekan
mitosis dan fotokemoterapi untuk mengendalikan
proliferasi.
Acne vulgaris dan Psoriasis
Acne vulgaris dan Psoriasis
Acne vulgaris dan Psoriasis
Dermatitis
● Dermatitis kontak, disebabkan iritasi kimia atau
tumbuhan, ditandai dengan ruam kulit yang disertai
rasa gatal, pembengkakan, melenting dan keluar
cairan atau bersisik pada tempat yang terkena.
● Tindakan nonfarmakologi adalah menghindari kontak
langsung dengan agen penyebab. Pengobatan dapat
berupa kompres basah yang mengandung alumunium
asetat, lotion dengan antihistamin.
● Bila rasa gatal tidak menghilang dapat digunakan
antipruritus dypenhidramin topical.
● Anti pruritus tidak boleh digunakan pada luka terbuka.
Dermatitis
Agen yang digunakan sebagai anti pruritus adalah
● Obat sistemik seperti siproheptadin hidroklorida
● Larutan Kalium Permanganat atau normal salin
● Salf, krim atau gel glukokortikoid.