Anda di halaman 1dari 37

Prosedur Pemeriksaan Fisik & Diagnostik pada Pasien

Gangguan Kebutuhan Nutrisi akibat Patologis Sistem


Pencernaan & Metabolic Endokrin

EVITA MUSLIMA ISNANDA PUTRI, S.Kep., Ns., M. Kep


Pengkajian pada
Pasien dengan
Gangguan Kebutuhan
Nutrisi
Pengkajian status nutrisi meliputi :
• A : Anthropometric measurement
• B : Biochemical data
• C : Clinical sign
• D : Dietary history
*dikenal dengan istilah ABCD
Anthropometric Measurement (A)
Antropometri adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh
dan bagian khusus tubuh.
Pengukuran antropometrik yang membantu dalam mengidentifikasi masalah
nutrisi termasuk :
1. Pengukuran tinggi badan dan berat badan klien harus diperoleh ketika
masuk rumah sakit atau lingkungan pelayanan kesehatan. Apabila
memungkinkan, klien harus ditimbang pada waktu yang sama setiap hari,
pada skala yang sama, dan dengan pakaian atau linen yang sama.
Pengukuran BMI (Body Mass Index) atau Indeks Masa Tubuh (IMT)
BMI = BB
(TB)²
< 20 : underweight
20-25 : normal
25-30 : overweight
> 30 : obese
*Satuan untuk BB (Kg). Dan TB (meter)
2. Lingkar pergelangan tangan
• Digunakan untuk memperkirakan kerangka tubuh klien.
• Ukuran kerangka adalah tinggi badan dibagi lingkar
pergelangan tangan, hasilnya dihitung nilai r
• r = {tinggi badan (cm): lingkar pergelangan tangan (cm)}.
• Wanita: nilai r > 11,0 (kecil); nilai r 10,1 sampai 11,0
(sedang), dan nilai r < 10,1 (besar).
• Laki-laki: nilai r > 10,4 (kecil), nilai r 9,6 sampai 10,4
(sedang), dan < 9,6 (besar).
3. Lingkar lengan bagian tengah atas (mid-upper arm
circumference, MAC)
• Memperkirakan massa otot skelet.
• Lengan non dominan klien direlaksasikan, dan lingkarnya
diukur pada titik tengah, antara ujung dari prosesus akromial
skapula dan prosesus olekranon ulna.
LLA < 12 cm : Gizi Buruk
LLA 12 – 13,5 cm : Gizi Kurang
LLA > 13,5 cm : Normal
4. Lipatan kulit tricep (triceps skinfold, TSF)

• Digunakan untuk memperkirakan isi lemak dari jaringan subkutan.


• TSF adalah pengukuran yang paling umum
• Dengan ibu jari dan jari tengah, lipatan panjang dari kulit dan lemak yang
dipegang kira-kira 1 cm dari titik tengah MAC. Jepitan dari jangka lengkungan
lipatan kulit standar ditempatkan pada sisi lain dari lipatan lemak. Pengukuran
rata-rata diambil dari ketiga catatan. Area anatomi lain untuk pengukuran
lipatan kulit termasuk bisep, skapula, dan otot abdominal.
Normal : Laki laki  ≥ 12,5 mm
Perempuan  ≥16,5 mm
Obese : Laki laki  > 18, 6 mm
Perempuan  > 25,1 mm
Sangat Kurang : Laki laki  ≤ 2,5 mm
Perempuan  ≤ 3,0 mm
5. Lingkar otot lengan bagian tengah atas (mid-upper arm
muscle circumference, MAMC)
MAMC adalah perkiraan dari masa otot skelet, dihitung dari
pengukuran antropometrik MAC dan TSF.
MAMC = MAC – (TSF x 3,14).
Nilai untuk MAC, TSF, dan MAMC dibandingkan dengan standar
dan dihitung sebagai suatu persentase standar.
Biochemical Data
Pemeriksaan Laboratorium, Meliputi :
Darah Lengkap
• Hemoglobin ( Hb )
Dewasa pria : 13,5 – 18 g / dl
Dewasa wanita : 12 – 16 g / dl
Hb adalah suatu substansi protein dalam sel-sel darah merah yang terdiri
dari zat besi, yang merupakan pembawa oksigen

• Hematokrit ( Ht )
Dewasa pria : 40% – 50 %
Dewasa wanita : 36 – 46 %
Ht adalah volume sel-sel darah merah dalam 100 ml darah, dihitung
dlm %, tujuan u/ mengukur konsentrasi sel-sel darah merah (Eritrosit)
dalam darah.
• Leukosit
Dewasa = 4.500 – 10.000
Leukosit adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh
Peningkatan jumlah leukosit disebut leukositosis
Penurunan jumlah leukosit disebut leukopenia

• Albumin
Dewasa = 3,5 – 5,0 g/dl
Albumin merupakan komponen protein yang membentuk
lebih dari ½ protein plasma. Albumin disintesa oleh hepar
Cinical Sign (C)
Klien dengan masalah nutrisi akan memperlihatkan tanda-tanda klinik
yang jelas. Tanda-tanda abnormal tersebut bukan saja pada organ-
organ fisiknya, tetapi juga fungsi fisiologisnya.
Contoh :
• Penampilan umum : Sadar/ Lesu/ apatis/ Kaheksia
• Fungsi Gastrointestinal : Nafsu makan baik/ Eliminasi normal dan
teratur/ Anoreksia/ Konstipasi/ Diare/ Pembesaran hati
• Bibir lembab/ kering
• Turgor kulit baik/ pucat
• Edema
Dietary history (D)
Kebiasaan asupan makanan dan cairan: pilihan, alergi, masalah,
dan area yang berhubungan lainnya, seperti kemampuan klien
untuk memperoleh makanan.
 Pola makan
 Intake cairan
 Penggunaan vitamin
 Masalah yang berhubungan dengan diet
 Diet yg tdk adekuat
 Ggn perubahan citra rasa, pembauan dll
 Makanan yang intoleran
 Makanan yang menimbulkan alergi
 Ketidakmampuan fisik yg berhubungan dgn nutrisi
MANIFESTASI PERUBAHAN NUTRISI

Manifestasi perubahan nutrisi dapat terjadi sebagai nutrisi kurang dan nutrisi
lebih. Manifestasi perubahan nutrisi adalah di bawah ini :
1. Overweight
Seseorang dikatakan overweight jika indeks masa tubuh (IMT) 25 – 29,9
kg/m². Seseorang mengalami kenaikan berat badan jika ia memperoleh
kalori lebih dari kebutuhan tubuh.

2. Obesitas
Seseorang dikatakan obesitas jika IMT 30 kg/m ² atau lebih. Obesitas
abnormal adalah obesitas yang dapat memengaruhi fungsi normal, antara
lain mobilitas dan pernapasan.

3. Underweight
Seseorang dikatakan underweight jika ia berada sekurang-kurangnya 15%
sampai 20% di bawah berat badan standard. Ini terjadi jika intake kurang
untuk mencukupi nutrisi tubuh.
Pemeriksaan Fisik
pada Kondisi Saluran
Cerna, Bentuk
Abdomen & Kesulitan
Mengunyah dan
Menelan, Bising Usus
Inspeksi
Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan,
adanya ketidak simetrisan, adanya asites.

Auskultasi
Auskultasi dilakukan pada keempat kuadran abdomen.
Dengarkan peristaltik ususnya selama satu menit penuh.
• Bising usus normalnya 5 – 30 kali/ menit.
• Jika kurang dari itu atau tidak ada sama sekali kemungkinan ada
peristaltik ileus, konstipasi, peritonitis, atau obstruksi.
• Jika peristaltik usus terdengar lebih dari normal kemungkinan klien
sedang mengalami diare.
Perkusi
Lakukan perkusi pada kesembilan regio abdomen.
Jika perkusi terdengar timpani berarti perkusi dilakukan di atas organ yang
berisi udara. Jika terdengar pekak, berarti perkusi mengenai organ padat.

Palpasi
• Palpasi ringan
Untuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri tekan letakkan
telapak tangan pada abdomen secara berhimpitan dan tekan secara
merata sesuai kuadran.
• Palpasi dalam
Untuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa
dengan metode bimanual 1/2 tangan.
• Cara kerja palpasi pada HEPAR 
Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas
pada bagian hipokondria kanan, kira – kira pada interkosta ke
11 – 12. Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4 – 5 cm,
rasakan adanya organ hepar. Kaji apakah ditemukan
hepatomegali.

• Cara kerja palpasi pada LIMPA


Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hepar.
Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan t ngan pada bawah
interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam
kemudian tekan saat inhalasi tentukkan adanya limpa. Pada
orang dewasa normal tidak teraba.
• Cara kerja palpasi pada RENAL/ GINJAL
Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan
bawah perut setinggi lumbal 3 – 4 dibawah kosta kanan. Untuk
palpasi ginjal kiri letakkan tangan setinggi lumbal 1 – 2 di bawah
kosta kiri. Tekan sedalam 4 – 5 cm setelah pasien inhalasi, jika
teraba adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan
respon nyeri.
Persiapan Klien
pada Pemeriksaan
Barium Enema, USG
Abdomen dan
Endoskopi
Barium Enema
• Enema barium adalah pemeriksaan X-ray terhadap usus
besar.
• Barium sulfat (zat kontras tunggal) atau barium sulfat dan
udara (kontras ganda atau kontras udara) diberikan secara
perlahan melalui selang rectal. Proses pengisian dimonitor
melalui fluoroskopi dan kemudian dilakukan foto ronsen.
• Kolon harus bebas dari bahan-bahan tinja sehingga barium
memperlihatkan gambaran usus besar untuk dideteksi
adanya berbagai gangguan.
• Teknik kontras ganda (barium dan udara) sangat bermanfaat
untuk mengidentifikasi polip.
Prosedur :
sinar X abdomen, USG, radionuklied, rangkaian
pemeriksaan gastrointestinal bagian atas dan
proktosigmoidioskopi sebaiknya dilakukan sebelum
barium enema, yang terpenting bahwa kolon bebas dari
tinja.

Barium enema dapat digunakan untuk mendeteksi


keberadaan polip, tumor, atau lesi lain dari usus besar
dan menunjukkan adanya kelainan anatomi atau
gangguan fungsi usus.
Persiapan Pemeriksaan Enema Barium

Pra – Persiapan
• Informed consent, serta beri penjelasan tentang prosedire
tindakan, indikasi dan kemungkinan yang terjadi agar
menghilangkan rasa cemas
• Diet rendah sisa 1 – 2 hari sebelum pemeriksaan
• Anjurkan klien utuk diet cair bening malam sebelum
pemeriksaan
• Berikan pencahar yang sebaiknya dilakukan sehari sebelum
pemeriksaan pada sore hari atau menjelang malam
• Enema atau laksatif suposutoria mis : dulcolax dapat diberikan
pada malam sebelum pemeriksaan
Pasca – Pemeriksaan
• Menginformasikan tentang meningkatkan asupan
cairan
• Mengevaluasi buang air besar untuk mengeluarkan
barium
• Mencatat peningkatan BAB karena Barium,
osmolaritas tinggi, sehingga dapat menarik cairan ke
dalam usus sehingga meningkatkan isi intraluminal
dan menghasilkan luaran yang lebih besar
Tindakan Barium Enema
USG Abdomen

• USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan


diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk
menghasilkan suatu ultrasound di dalam jaringan.
• USG abdomen bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada
empedu, kandung kemih, dan pankreas yang
memungkinkan adanya pembesaran ovarium, kehamilan,
atau usus buntu.
Persiapan & Pelaksanaan USG

• Lakukan informed consent


• Anjurkan klien untuk puasa makan dan minum 8 -12 jam
sebelum pemeriksaan USG aorta abdomen, kandung empedu,
hepar, limpa, pankreas
• Oleskan gel pada permukaankulit yang akan dilakukan USG
• Tranduser dipegang dengan tangan kanan dan gerakkan ke
depan dan belakang di atas permukaan kulit
• Lakukan antara 10- 30 menit
• Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila klien dalam keadaan
gelisah
• Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk
mencegah masuknya udara
Persiapan & Pelaksanaan USG

• Pada pemeriksaan obstetrik (trimester pertama dan ke


dua), pelvis dan ginjal, pasien dianjurkan untuk minum 4
gelas air dan tidak boleh berkemih. Sementara untuk
trimester ke tiga, pemeriksaan pada pasien dilakukan
pada saat kandung kemih kosong.
• Bila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan semua
perhiasan dari leher dan jepit rambut dari kepala
• Bila pemeriksaan dilakukan pada jantung, anjurkan untuk
bernapas secara perlahan-lahan dan menahannya setelah
inspirasi dalam
USG Abdomen
Endoskopi

• Endoskopi yang digunakan dalam penilaian saluran


pencernaan termasuk fibroscopy/
esophagogastroduodenoscopy (EGD), enteroscopy usus
kecil, kolonoskopi, sigmoidoskopi, proctoskopi, anoskopi,
dan endoskopi melalui ostomy
Tujuan Pemeriksaan Endoskopi

Diagnostik  
• Untuk menentukan atau menegakkan diagnosis yang pada
pemeriksaan radiologi menunjukkan hasil yang meragukan atau
kurang jelas.
• Untuk menentukan diagnosis pada klien yang sering mengeluh nyeri
epigastrum, muntah-muntah, sulit atau nyeri telan. Sedangkan
radiologi menunjukkan hasil yang normal.
• Melaksanakan biopsi atau sitologi pada lesi-lesi di saluran
pencernaan yang diduga keganasan.
• Untuk menentukan sumber pendarahan secara cepat dan tepat.
• Memantau residif pada keganasan maupun menilai klien pasca-
bedah.
• Menentukan diagnosis pada kelainan pankreatobiliter.
Persiapan Klien dengan Endoskopi

Persiapan Umum
• Psikologis
Memberikan penyuluhan atau bimbingan dan konseling keperawatan kepada
klien mengenai tujuan, prosedur, dan kemungkinan yang dapat terjadi agar klien
dapat membantu kel ancaran pemer iksaan endoskopi antara lain dengan
mengurangi atau menghilangkan rasa cemas dan takut.
• Administrasi
Mengisi surat pernyataan persetujuan tindakan (informed consent )
Menjelaskan perihal pelaksanaan administrasi. Hal ini disesuaikan dengan
peraturan masing-masing rumah sakit.
Persiapan Khusus Klien dengan Endoskopi
Endoskopi atas atau saluran cerna bagian atas (SCBA) atau
esofagogastroduodenoskopi (EGD)
• Puasa, tidak makan dan minum sedikitnya 6 jam sebelum
pemeriksaan atau tindakan endoskopi.
• Giigi palsu dan kacamata harus dilepas selama pemeriksaan/
tindakan endoskopi.
• Sebelum pemeriksaan atau tindakan endoskopi, orofaring disemprot
dengan xylocain spray 10% secukupnya.
Persiapan Khusus Klien dengan Endoskopi
Endoskopi bawah saluran cerna bagian bawah (SCBB) atau
kolonoskopi
• Dua hari sebelum pemeriksaan dianjurkan diit rendah serat
(bubur kecap atau bubur maizena).
• Minum obat pencahar (sodium bifosfat, disodium bifosfat,
sodium klorida, potasium klorida, sodium bikarbonat) misalnya
fleet dan niflec.
Persiapan Khusus Klien dengan Endoskopi
Bronchoskopi
• Puasa 6 jam sebelum tindakan.
• Persetujuan tindakan
• Gigi palsu, kontak lensa dan perhiasan harus dilepas selama
pemeriksaan atau tindakan bronkoskopi.
• Periksa dan catat tanda - tanda vital.
• Kaji adanya riwayat alergi terhadap obat-obatan.
• Premedikasi
• Pasien dibaringkan diatas meja dengan posisi terlentang atau semi
fowler dengan kepala ditengadahkan atau didudukan dikursi.
• Tenggorokan disemprot dengan anestesi lokal. Bronkoskop
dimasukkan melalui mulut atau hidung
• Wadah spesimen diberi label dan segera dibawa ke laboratorium
Post Endoskopi
• Puasa 1 jam setelah tindakan
• Obat-obatan yang diberikan selama pemeriksaan endoskopi
membuat pasien merasa mengantuk untuk itu pasien tetap
berada di kamar pasien sampai efek obat-obatan menghilang.
• Hasil pemeriksaan endoskopi akan dijelaskan oleh dokter.
• Pasien baru diperbolehkan makan atau minum satu jam setelah
tindakan endoskopi
• Pasien tidak diijinkan mengemudi atau mengoperasikan mesin
12 jam pasca tindakan.
Endoskopi
THANK YOU
Any Question, please ??
SELAMAT BELAJAR !!!

Anda mungkin juga menyukai