Anda di halaman 1dari 26

ASKEP PADA

GANGGUAN
TERMOREGULASI

OLEH
SUCI KHASANAH, M.KEP
Pengertian Termoregulasi

Proses yg melibatkan homeostatik

Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal

Yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan


antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas
yang dikeluarkan
Pengendali sistem
termoregulasi
hipotalamus

Termoreseptor di kulit : Mampu berespon thd


menjaga temperatur perubahan suhu tubuh 0,01
eksternal C

Termoreseptor di
hipotalamus menjaga
temperatur darah ketika
melewati otak (temperatur
inti) : diatur oleh meknaisme
umpan balik
Etiologi
• agens farmaseutikal (seperti pada keadaan kadar gula darah rendah atau hipoglikemia),
• aktivitas yang berlebihan,
• berat badan ekstrem (berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) kurus = <18,5 dan obesitas = >40),
• dehidrasi,
• pakaian yang tidak sesuai untuk suhu lingkungan,
• peningkatan kebutuhan oksigen,
• perubahan laju metabolisme,
• sepsis,
• suhu lingkungan ekstrem,
• usia ekstrem (bayi prematur dan lansia),
• kerusakan hipotalamus,
• trauma.
Anatomi Fisiologi
• Tiga bagian penting yang mengatur sistem tubuh
• Sensor di permukaan dan inti tubuh
• Integrator di hipotalamus
• Sistem efektor, yg dapat menyesuaiakan produksi serta
pengeluaran panas
Hipotalamus
• Terletak antara hemisfer cerebral
• Mengontrol suhu tubuh
• Dapat merasakan perubahan ringan suhu tubuh
• Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas
• Hipotalamus posterior mengontrol produksi panas
• Bila sel saraf di hipotalamus anterior menjadi panas melebihi set point
•  impuls akan dikirimkan untuk menurunkan suhu tubuh
Lanjut : Mekanisme pengeluaran panas
• Bila hipotalamus posterior merasakan suhu
• Berkeringat tubuh lebih rendah dari set poit
• Vasodilatasi atau pelebaran •  mekanisme konversi panas bekerja
dan vasokontriksi pembuluh •  vasokontriksi
•  Kompensasi produksi panas distimulasi
darah  aliran darah ke kulit melalui kontraksi otot volunter dan getaran
& ekstremitas (menggigil ) pada otot
•  bila vasokontriksi tidak efektif mencegah
• Hambatan produksi panas tubuh mengeluarkan panas  tubuh menggigil
lanjut
• Lesi atau trauma hipotalamus
atau korda spinalis (yg
membawa pesan ke
hipotalamus
•  perubahan serius kontrol
suhu
SUHU INTI DAN PERMUKAAN
TUBUH
Mekanisme Demam
• Hiperpireksia atau demam terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk

memepertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas, yang menyebabakan

peningkatan suhu tubuh abnormal. Demam sebenarnya merupakan akibat dari perubahan set point

hipotalamus. Pirogen seperti bakteri dan virus menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Saat bakteri dan

virus tersebut masuk ke dalam tubuh, pirogen bekerja sebagai antigen, memepengaruhi sistem

imun. Sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi untuk meningkatkan pertahanan tubuh melawan

infeksi. Substansi ini juga mencetuskan hipotalamus untuk mencapai set point.
lanjut
• Untuk mencapai set point baru yang lebih tinggi, tubuh memproduksi dan menghemat panas. Dibutuhkan beberapa
jam untuk mencapai set point baru dari suhu tubuh. Selama periode ini orang menggigil, gemetar dan merasa kedinginan
meskipun suhu tubuh meningkat

• Fase menggigil berakhir ketika set point baru, suhu yang lebih tinggi tercapai.

• Selama fase berikutnya, masa stabil, menggigil hilang dan pasien merasa hangat dan kering. Jika set point baru telah

‘melampaui batas’, atau pirogen telah dihilangkan (misalnya estruksi bakteri oleh antibiotik), terjadi fase ketiga

episode febris. Set point hipotalamus turun, menimbulkan respon pengeluaran panas. Kulit menjadi hangat dan kemerahan

karena vasodilatasi. Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Demam juga bertarung dengan infeksi karena

virus menstimulasi interfero, substansi ini yang bersifat melawan virus. Pola demam berbeda, bergantung pada pirogen.

Durasi dan derajat demam bergantung pada kekuatan pirogen dan kemampuan individu untuk berespon.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu
Tubuh
• Usia • Stimulasi epineprin, norepineprin dan simpatis
• Olah raga • Bekerja dengan meningkatkan laju metabolisme
seluler
• Kadar hormon • Epineprin dan norepineprin  langsung bekerja
• Irama sirkadian mempengaruhi sel hati dan sel otot 
meningkatkan laju dan metabolismse seluler
• Stres
• Demam
• Lingkungan •  meningkatkan laju metabolisme
• Laju Basal metabolisme •  meningkatkan suhu tubuh
• Aktivitas otot
• Sekresi tiroksin
Pengeluaran Panas

• Radiasi
• Konduksi
• Konveksi
• evaporasi
Ganguan Termoregulasi
MACAM-MACAM GANGGUAN ISTILAH SUHU

• Kelelahan akibat panas • APIREKSIA


• Hipertemi • PIREKSIA
• Heatstroke • HIPERPIREKSIA
• Hipotermi
• Radang beku (frosbite)
GAMBARAN SUHU TUBUH
Tanda Gejala Hipertermi
1. Vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah),

2. Takipnea (nafas lebih dari 24 x/menit),

3. Takikardi (nadi lebih dari 100x/menit),

4. kulit kemerahan,

5. kulit terasa hangat,

6. kejang,

7. gelisah,

8. suhu diatas 37,5oC.


Tanda gejala hipotermi
1. bradikardi (nadi kurang dari 7. pengkatan konsumsi oksigen,
60x/menit), 8. Penurunan ventilasi
2. sianosis, 9. takikardi,
3. hipoksia, 10. vasokontriksi perifer,
4. kulit dingin, 11. suhu di bawah 36,5oC

5. CRT lambat,
6. menggigil,
Pengkajian
Fisik
• Pengukuran suhu tubuh • Pengaruh hormonal (wanita suhu lebih tinggi dr
•  oral, rektal, aksial, timpani, permukaan pria pd waktu tertentu dlm siklus menstruasi)

• Adanya luka • Irama sirkadian

• Adanya ketidaknyamanan • Jenis kelamin

• Terinfeksi • Usia (lansia lebih rentan thd perubahan suhu


lingkungan)
• Tingkat metabolisme
• Riwayat minum air panas sebelumnya
• Menggigil
• Status nutrisi : kurus, gemuk
• Ekskresi tubuh : udara/flatus, bersendawa, urin,
feces • Riwayat merokok
lanjut
Psikologis Sosial Budaya
• Emosi • Iklim
• Latihan
• Tertekan • Tempat tinggal
• Cemas • Merokok
• Narkoba
• Perilakua termasuk Kemampuan melepas dan
• Lingkungan
menggunakan pakaian • Suhu kamar
• Orientasi (termometer merkuri tdk boleh • Panas yang parah
dgunakan pada pasien dengan disorientasi) • Dingin yang parah
• Paparan
• Makan dan minum
• Waktu saat ini
Lanjut
Ekonomi -Politik Riwayat Masa Lalu
• Pekerjaan • Riwayat medis masa lalu
• Pemanas Perumahan yang buruk • Paparan infeksi
• Ventilasi rumah yang tidak memadai • Liburan ke luar negri
• Diet yang buruk berkaitan dengan ekonomi
• Kurangnya keuangan untuk
pemanasan/pendingin yg memadai
Strategi Meningkatkan & Menurunkan
Suhu Tubuh
Meningkatkan Suhu Tubuh Menurunkan Suhu Tubuh

• Penggunaan selimut tebal/doble • Lepaskan baju/selimut (namun tetap harus ada


• Menganjurkan pasien menggunakan baju baju yang menutup tubuh, agar tdk terjadi
penghangat penurunan suhu tubuh yg ekstrim)

• Jika memungkinkan tutup semua jendela, • Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang
ventilasi dan pintu menyerap panas

• Berikan minuman yang hangat dan • Gunakan kipas yg diarahkan ke punggung


menghangatkan pasien

• Tingkatkan suhu ruangan


• Kompres hangat
Lanjut
Meningkatkan Suhu Tubuh Menurunkan Suhu Tubuh

• Monitor suhu tubuh: pastikan suhu tidak naik > 1 C • Berikan minuman dingin atau es untuk dihisap
dalam waktu < 1 jam karena dapat menyebabkan • Kurangi suhu ruangan/ tempatkan klien dekat jendela
syok, bila butuh peningkatan suhu tubuh dengan
cepat maka pasien hrs dirawat di perawatan intensif • Orang dewasa dan anak-anak yg besar, dorong untuk
agar terpatau cuci tangan dan wajah dengan air hangat  kompres
air hangat seluruh tubuh tidak dianjurkan karena dapat
• Jika suhu 32,5C atau kurang dapat gunakan selimut menurunkan suhu dgn drastis
foil , tapi teatp hrs dipantau
• Monitor suhu tubuh
• Pemberian cairan NaCl yang dihangatkan
• Tidak menurunkan suhu dengan cepat (1 C dalam
(kolaborasi)
waktu < 1 jam, dapat mengagetkan dan pada bayi bisa
kejang)
• Kolaborasi antipiretik (bukan tindakan utama)
Penatalaksanaan medis
• Hipertermi • Hipotermi
• antipiretik • Infus NaCl yg dihangatkan
• Terapi oksigen
TERIMAKASIH
someone@example.com

Anda mungkin juga menyukai