Anda di halaman 1dari 22

Kelompokk 13

Konsep Perawatan Luka


L/O/G/O
LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah

PENGERTIAN
LUKA

FAKTOR-
ASUHAN FAKTOR
KEPERAW PENYEMB
ATAN LUKA UHAN
KONSEP LUKA
PERAWAT
AN LUKA

PROSES MACAM-
PENYEMBUH MACAM
AN LUKA TIPE LUKA
PENGERTIAN LUKA
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi
anatomis normal akibat proses patologis yang
berasal dari internal maupun eksternal dan
mengenai organ tertentu (Lazarus et al,1994).
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi
normal pada kulit (Taylor, 1997).
Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit,
mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain (Kozier, 1995).
FAKTOR-FAKTOR
PENYEMBUHAN LUKA

NUTRISI
Proses fisiologi penyembuhan luka bergantung pada
tersedianya protein, vitamin (terutama vitamin A dan C)
dan mineral renik zink dan tembaga
PENUAAN
Masalah yang terjadi selama proses penuaan
MACAM-MACAM TIPE LUKA
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan waktu
kedalaman dan
tingkat kontaminasi penyembuhan luka
luasnya luka
(LukaClean Stadium I : Luka Luka Akut
Wounds bersih) Superfisial ("Non- Luka Kronis
Clean-contamined Blanching
Wounds (Luka Erithema)
bersih Stadium II :
terkontaminasi) Luka "Partial
Contamined Thickness"
Wounds (Luka Stadium III :
terkontaminasi) Luka "Full
Dirty or Thickness"
Infected Stadium IV :
Wounds (Luka Luka "Full
kotor atau Thickness"
infeksi)
PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Primer Sekunder
Primer

Menurut Kozier, 1995


Fase Inflamatori
(reaksi)

Fase Proliferatif

Fase Maturasi
Fase Inflamatori (reaksi)

Hari ke 0-5
Respon segera setelah terjadi injuri,
pembekuan darah, untuk mencegah
kehilangan darah
Fase awal terjadi haemostasis
Fase akhir terjadi fagositosis
Lama fase ini bisa singkat jika tidak
terjadi infeksi
Fase Proliferatif
Hari 3 14
Disebut juga dengan fase granulasi adanya
pembentukan jaringan granulasi pada luka, luka
nampak merah segar, mengkilat
Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts,
sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin
dan hyularonic acid
Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai
dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka
Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka
insisi
Fase Maturasi
Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2
tahun
Terbentuknya kolagen yang baru yang
mengubah bentuk luka serta peningkatan
kekuatan jaringan (tensile strength)
Terbentuk jaringan parut (scar tissue), 50-80%
sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya
Terdapat pengurangan secara bertahap pada
aktivitas selular and vaskularisasi jaringan
yang mengalami perbaikan
ASUHAN KEPERAWATAN LUKA
1. Pengkajian.
A. Kondisi luka
1. Warna dasar luka
Slough (yellow)
Necrotic tissue (black)
Infected tissue (green)
Granulating tissue (red)
Epithelialising (pink)
2. Lokasi ukuran dan kedalaman luka
3. Eksudat dan bau
4. Tanda-tanda infeksi
5. Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban
6. Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung
B. Status nutrisi klien : BMI, kadar albumin
C. Status vascular : Hb, TcO2
D. Status imunitas: terapi kortikosteroid
atau obat-obatan immunosupresan yang
lain
E. Penyakit yang mendasari : diabetes
atau kelainan vaskularisasi lainnya
2. Diagnosis
1. Gangguan perfusi jaringan yang
berhubungan dengan gangguan aliran
arteri dan vena.
2. Gangguan harga diri yang berhubungan
dengan persepsi terhadap jaringan parut ,
persepsi terhadap drain operasi , reaksi
terhadap pengangkatan bagian tubuh
melalui pembedahan .
3. Intervensi
No.
Tujuan & KH Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Untuk mengetahui TTV px
TTV
tindakan kep
selama 3x24 jam , 2. Kaji 2. Untuk melakukan intervensi
keadaan selanjutnya
diharapkan nyeri luka
berkurang dengan 3. Kaji 3. Nyeri hampir selalu ada pada
insentitas beberapa derajat beratnya
KH : nyeri keterlibatan jaringan atau
1. Skala nyeri 1-3 kerusakan tetapi biasanya
paling berat selama
2. Klien tanpak penggantian balutan dan
tenang debridement .Perubahan
lokasi/karakter/intensitas
nyeri dapat mengidikasikan
terjadinya komplikasiatau
perbaikan fungsi saraf
No.
Tujuan & KH Intervensi Rasional
Dx
4. Pertahankan tirah 4. Meningkatkan
baring pada posisi relaksasi
yang nyaman ;menurunkan
5. Kolaborasi dalam 5. Masalah
pemberian obat pasien adiksi
analgetik atau
keraguan
tentanng
derajat nyeri
yang dialami
tidak absah
selam fase
perawatan
darurat/akut.
No.
Tujuan & KH Intervensi Rasional
Dx
2. Setelah dilakukan 1.Kaji ukuran, 1.Memberikan
tindakan kep selama warna, informasi dasar
3x24 jam ,diharapkan kedalaman luka. tentang kebutuhan
Integritas kulit kembali penanaman kulit
normal dengan dan kemungkinan
KH: petunjuk tentang
1. Menunjukan sirkulasi pada area
regenerasi jaringan graft
2. Mencapai 2. Berikan 2.Menyiapkan
penyembuhan pada perawatan luka jaringan untuk
daerah luka yang tepat dan penanaman dan
tindakan control menurunkan resiko
infeksi infeksi /kegagalan
graft.
4. Implementasi

Implementasi disesuaikan dengan


Intervensi
EVALUASI
No. Dx Evaluasi
1. S : Os mengatakan Nyeri luka sudah mulai berkurang
O : Skala nyeri berkurang
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan terapi
2. S : Os mengatakan kondisinya sudah mulai nyaman
O : Luka sudah mengering
A : masalah teratasi
P : Lanjutkan perawatan
Thank you.

Anda mungkin juga menyukai