Anda di halaman 1dari 22

PRINSIP-PRINSIP

PENANGGULANGAN
BENCANA
DR. ZULFA., MARS
Penanggulangan bencana adalah upaya berkelanjutan
untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan
harta benda.
Tujuan penanggulangan bencana:
1. Meminimalisasi korban
2. Meringankan penderitaan korban
3. Melindungi hak korban secara bermartabat
12 PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

Prinsip penanggulangan bencana merupakan suatu proses berkesinambungan


untuk menangani daerah-daerah yang terkena bencana alam. Umumnya kegiatan
penanggulangan bencana alam yang dilakukan meliputi perencaan hingga
penanganan dimulai saat sebelum bencana sampai pada setelah terjadinya
bencana. Kegiatan yang dilakukan mencangkup pencegahan, mitigasi bencana
seperti mitigasi bencana banjir dan cara melakukan mitigasi bencana bumi,
kesiapan dalam menghadapi bencana, penanganan darurat, dan terakhir
pemulihan.
1. CEPAT DAN TEPAT
Di Indonesia banyak sekali bencana, macam-macam bencana
alam di Indonesia antara lain banjir, tanah longsor, gunung
meletus. Sudah sewajarnya kalau penanggulangan bencana harus
dilakukan secara tepat dan tepat, sebab bila tidak akan
mengakibatkan lebih banyak korban dan lebih banyak kerugian.
2. PRIORITAS
Harus mengetahui mana yang diprioritaskan dalam prosesnya,
sudah tentu jika penyelamatan nyawa harus selalu
didahulukan dibandikan penyelamatan harta benda dan
seterusnya berdasarkan skala prioritas.
3. KOORDINASI
Merupakan bentuk koordinasi antara Pemerintah dan
Masyarakat harus mampu melakukan hubungan yang baik dan
saling mendukung. Penanggulangan bencana pun harus
mengusung ketepaduan dalam berbagai sektor sebab tidak
mungkin dilakukan oleh satu sektor saja.
4. BERDAYA GUNA
Jangan sampai penangangan bencana hanya merupakan upaya
sia-sia yang membuang waktu, tenaga, dan biaya yang
tentunya sangat besar. Penanganan bencana harus berdaya
guna bagi kesejahteraan masyarakat pasca bencana dan rasa
trauma atas bencana yang terjadi.
5. TRANSPARANSI 
Transparansi bahwa segala bentuk penangulangan bencana harus
terbuka dan dapat dipertanggung-jawabkan. Akuntabilitas
maksudnya adalah pertanggung jawaban secara terbuka dan sesuai
dengan etika dan hukum.
6. KEMITRAAN
Tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja yang dalam
menanggulangi bencana, akan tetapi semua lapisan masyarakat
juga harus ikut serta. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat
harus mampu menjalin kemitraan yang baik. Kemitraan tersebut
bisa dengan cara pemerintah bekerjasama dengan masyarakat
membentuk Posdaya penanggulangan bencana di Daerah sekitar.
7. PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan merupakan bentuk peningkatan dan pemahaman
kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pembelajaran
praktis terkait dengan langkah antisipasi, penyelamatan dan
pemulihan bencana. Umumnya langkah pemberdayaan dilakukan
dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan dan seminar
mengenai bencana di kawasan rawan bencana.
8. NON DISKRIMINATIF
Adapun bentuk prinsip ini jelas bahwa tidak ada pembedaan
suku, ras, agama dan budaya yang menjadikan proses
penangangan bencana tidak seimbang antara satu dengan
lainya. Proses penanganan bencana kepada siapa pun harus
dilakukan secara adil dan seimbang.
9. NON PROLETISI
Maksudnya adalah larangan pemanfaat penanggulangan
bencana sebagai upaya untuk meraih suatu bentuk
kepentingan tertentu, seperti cara pemberian bantuan dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi dan lain sebagainya.
10. KETERPADUAN
Dalam penanggulangan bencana tentunya tidak bisa dilakukan hanya
oleh satu pihak saja, misalnya penanggulangan bencana adalah
tanggungjawab Pemerintah saja. Anggapan semacam ini merupakan
anggapan yang salah. Penanggulangan bencana merupakan
tanggungjawab berbagai pihak dari pemerintah, masyarakat dan
lembaga swadaya lainya. Oleh karena itu, penanggulangan bencana
harus pula ada keterpaduan dari berbagai lini tersebut.
11. BERHASIL GUNA
Setiap penanggulangan bencana pasti membutuhkan yang
namanya biaya, waktu dan tenaga. Penanggulangan bencana
tidaklah mudah, biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi dan
rekontroksi sangatlah besar. Demikian halnya dengan waktu
dan tenaga, penanggulangan bencana mesti menghabiskan
waktu berbulan-bulan dan jumlah tenaga yang dikeluarkan
juga tidak terbatas. Oleh karena itu, dalam penanggulangan
bencana agar seluruh biaya, waktu dan tenaga yang
dikeluarkan tidak sia-sia haruslah mampu berhasil guna yang
sifatnya berkepanjangan.
12. AKUNTABILITAS
Dalam penanganan bencana seringkali menggunakan anggaran
negara yang tidak sedikit jumlahnya. Selain anggaran negara
umumnya pihak yang terkena bencana akan mendapat berbagai
bantuan dari lembaga-lembaga sosial lainnya. Oleh karena itu,
khususnya bagi pihak yang terlibat langsung dalam proses
penanggulangan bencana setiap kegiatan yang dilakukan
haruslah jelas, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan.
PENANGGULANGAN SAAT TERJADI BENCANA
Merupakan tahap paling krusial yang harus mendapat perhatian seluruh lapisan
masyarakat dan pemerintah. Langkah-langkah yang dipilih pun harus tepat guna
agar jumlah korban atau kerugian dapat diminimalisir. Adapun bentuknya antara
lain sebagai berikut:
1. TANGGAP DARURAT
Cara ini berkaitan dengan respon cepat dan tepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Misalnya, seseorang harus tau kemana ia harus berlari saat terjadi bencana. Bagi pemerintah
dan masyarakat ia harus memperhatikan hal-hal antara lain; kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda. Prosedur pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan dan pemulihan sarana dan prasarana.
2. PENANGGULANGAN BENCANA
Cara ini hanya bisa dilakukan oleh para pihak yang memang memiliki pengetahuan dasar dan
berfokus pada bidang penanggulangan bencana. Ia harus mengerti sifat dan skala kejadian yang
sebenarnya, faktor-faktor pemicu bencana harus mampu dianalisis secara tepat. Hal-hal yang
umumnya dilakukan adalah:
• Penyelamatan korban bencana ke daerah yang lebih aman;
• Penyelamatan harta benda yang mungkin masih bisa diselamatkan;
• Menyiapkan tempat penampungan sementara bagian para pengungsi seperti tenda-tenda
darurat;
• Menyediakan dapur umum;
• Menyediakan air bersih dan sarana kesehatan.
PENANGGULANGAN PASCA BENCANA
Proses ini sebenarnya lebih fokus pada bentuk rehabilitasi dan rekontruksi setelah
suatu bencana terjadi. Adapun pengertian dari masing-masing tersebut adalah:
1. REHABILITASI
Merupakan aspek perbaikan dan pemulihan layanan publik pada wilayah pasca
bencana, tujuan utamanya adalah untuk normalisasi wilayah agar dapat berjalan
secara wajar seperti sediakala mulai dari sisi pemerintahan sampai kegiatan
masyarakat terkecil sekalipun.
2. REKONTRUKSI
Merupakan bentuk pembangunan kembali pada wilayah-wilayah pasca bencana
seperti kelembagaan-kelembagaan penting, kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, serta menyentuh aspek penegakan hukum dan ketertiban. Tujuan
akhirnya bangkitnya mental masyarakat pasca bencana dari trauma akan
terjadinya bencana.

Anda mungkin juga menyukai