MT
Adalah sebuah rencana yang disusun oleh pemerintah desa
bersama dengan masyarakat desa secara partisipatif, yang
memuat rencana tindakan penanggulangan bencana desa
selama 5 (lima) tahun.
Rencana Penanggulangan
Bencana sebagai Renstra
Desa dalam
penanggulangan
bencana.
Rencana ini memuat
wilayah berisiko tinggi,
fokus prioritas, program
kegiatan, pelaku dan
anggaran indikatif
Penyusunannya
dikoordinasikan oleh
desa dengan melibatkan
seluruh unsur Perangkat
Desa dan Tokoh
Masyarakat terkait
penanggulangan bencana
di desa tersebut.
1
Alasan
Rencana Penanggulangan Bencana
• Pelaksanaan UU No. 24 Tahun 2007 dan PP
No. 21 Tahun 2008.
• Adanya wilayah berisiko tinggi di desa
• Sarana koordinasi oleh pemerintah desa
dalam penanggulangan bencana
• Perubahan paradigma responsif menjadi
preventif
• Penanggulangan bencana adalah urusan
bersama
• Penterjemahan SISTEM PENANGGULANGAN
BENCANA dan MANAJEMEN RISIKO
2
Posisi Dokumen
Rencana Penanggulangan Bencana
Rencana Penanggulangan
Bencana
Dititikberatkan pada rencana yang disusun
pada saat situasi normal. Oleh karena itu
pada tahap ini masih cukup banyak waktu
untuk merencanakan semua kegiatan yang
meliputi dari 4 (empat) tahap dalam
penanggulangan bencana.
Pada tahap ini juga direncanakan semua
kegiatan untuk semua jenis ancaman (hazard)
yang dihadapi oleh suatu wilayah desa dan
kerentanan (vulnerability).
Oleh karena lingkup kegiatan luas dan jenis
ancaman bisa lebih dari satu, maka para
pelaku (perangkat desa) yang terlibat juga
akan lebih banyak.
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT
Bencana
Pemulihan
Peringatan RENCANA RENCANA
KONTINJENSI Darurat
Dini OPERASI
RENCANA RENCANA
MITIGASI PEMULIHAN
13
TAHAPAN PENYUSUNAN
Rencana Penanggulangan Bencana desa
4
Penyajian
Rencana Penanggulangan Bencana
BAB I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Kedudukan Dokumen
e. Landasan Hukum
f. Ruang Lingkup
Terdiri dari beberapa orang yang dipilih oleh warga maupun ditugaskan
oleh pemerintah desa, bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya
setiap tahap kegiatan yang diperlukan. Tugas-tugas utama panitia ini
meliputi antara lain:
• Membuat dan menyebarkan undangan pertemuan-pertemuan.
• Memastikan tempat pelaksanaan kegiatan.
• Mempersiapkan dan menyediakan peralatan/perlengkapan yang
diperlukan.
• Menyediakan kebutuhan data dan informasi yang diperlukan sesuai
permintaan tim fasilitator dan tim perumus.
• Mendokumentasikan proses diskusi (foto kegiatan, mencatat proses
diskusi).
• Memasang informasi hasil atau capaian setiap tahap kegiatan di
papan informasi desa atau fasilitas umum lainnya.
• Mengelola dan menyusun laporan keuangan (bila ada).
Tim fasilitator atau pemandu diskusi
Bisa terdiri dari dua atau tiga orang yang paham tentang
penanggulangan bencana. Tugas utama tim fasilitator meliputi antara
lain:
• Menyusun agenda diskusi, termasuk rancangan metode, waktu dan
kebutuhan data, informasi dan peralatan yang diperlukan dalam
setiap tahap kegiatan.
• Memandu proses diskusi, dan membantu membuat kesimpulan
setiap tahapan kegiatan, termasuk mendorong partisipasi aktif
pihak-pihak yang terlibat dalam seluruh proses diskusi.
• Membuat catatan butir-butir pemikiran yang muncul dari proses
diskusi, membuat kesimpulan/ringkasan dari proses-proses diskusi,
mempelajari kembali catatan proses diskusi sebelum diinformasikan
kepada masyarakat luas oleh panitia penyelenggara.
• Membantu tim perumus dalam merumuskan dokumen konsep
perencanaan.
Tim perumus
merupakan tim kecil yang ditunjuk dan disepakati oleh warga dan
pemerintah desa untuk membantu merumuskan konsep dan hasil
perencanaan. Tugas utama tim perumus antara lain meliputi:
• Menghadiri dan terlibat aktif dalam seluruh tahapan proses
perencanaan.
• Menyusun rumusan konsep perencanaan berdasarkan gagasan dan
usulan warga yang berkembang selama proses diskusi perencanaan
berlangsung.
• Menjelaskan, mempresentasikan konsep perencanaan kepada
kepala desa, BPD dan pihak pihak lain yang berkentingan.
• Menyusun rekomendasi yang diperlukan untuk melengkapi
penyusunan rencana pengurangan risiko bencana tingkat desa.