Anda di halaman 1dari 20

JIMMY E. MOKOLENSANG ST.

MT
Adalah sebuah rencana yang disusun oleh pemerintah desa
bersama dengan masyarakat desa secara partisipatif, yang
memuat rencana tindakan penanggulangan bencana desa
selama 5 (lima) tahun.

Rencana Penanggulangan Bencana Desa ini rencananya akan


diposisikan sebagai dokumen pendukung khusus untuk
program-program Penanggulangan Bencana dalam dokumen
RPJM Desa yang sudah ada. Juga menjadi rujukan program-
program lain yang diselenggarakan baik oleh elemen
pemerintah maupun non pemerintah.
Rencana Penanggulangan Bencana ini merupakan rencana yang
memuat program-program pra-bencana, saat tanggap darurat,
maupun pasca bencana. (Rujukan: Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008)

Sebagai dokumen perencanaan, dokumen ini selain memuat data


& informasi tentang risiko bencana, juga mengandung strategi,
kebijakan dan langkah-langkah teknis yang dibutuhkan untuk
mewujudkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

RPB ini mencakup keseluruhan siklus bencana. Yaitu pada situasi


Pencegahan & Mitigasi, Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat, dan
Pemulihan.
.
Rencana Aksi Komunitas (RAK) Desa
Adalah sebuah rencana yang detail untuk kegiatan Pengurangan
Risiko Bencana (PRB) oleh para pemangku kepentingan
penanggulangan bencana desa, yang memuat deskripsi ringkas
kegiatan (Nomor, Kegiatan, Pelaku, Lokasi, Besarnya Anggaran,
Sumber Dana dan Waktu Pelaksanaan).

Rencana Kontinjensi (Renkon) Desa


Merupakan rencana yang mengindikasikan kesiapan seluruh
pemangku kepentingan penanggulangan bencana di desa untuk
menghadapi ancaman bencana tertentu yang sudah pasti atau
hampir pasti akan datang
Pengantar

 Rencana Penanggulangan
Bencana sebagai Renstra
Desa dalam
penanggulangan
bencana.
 Rencana ini memuat
wilayah berisiko tinggi,
fokus prioritas, program
kegiatan, pelaku dan
anggaran indikatif
 Penyusunannya
dikoordinasikan oleh
desa dengan melibatkan
seluruh unsur Perangkat
Desa dan Tokoh
Masyarakat terkait
penanggulangan bencana
di desa tersebut.
1
Alasan
 Rencana Penanggulangan Bencana
• Pelaksanaan UU No. 24 Tahun 2007 dan PP
No. 21 Tahun 2008.
• Adanya wilayah berisiko tinggi di desa
• Sarana koordinasi oleh pemerintah desa
dalam penanggulangan bencana
• Perubahan paradigma responsif menjadi
preventif
• Penanggulangan bencana adalah urusan
bersama
• Penterjemahan SISTEM PENANGGULANGAN
BENCANA dan MANAJEMEN RISIKO
2
Posisi Dokumen
 Rencana Penanggulangan Bencana
Rencana Penanggulangan
Bencana
 Dititikberatkan pada rencana yang disusun
pada saat situasi normal. Oleh karena itu
pada tahap ini masih cukup banyak waktu
untuk merencanakan semua kegiatan yang
meliputi dari 4 (empat) tahap dalam
penanggulangan bencana.
 Pada tahap ini juga direncanakan semua
kegiatan untuk semua jenis ancaman (hazard)
yang dihadapi oleh suatu wilayah desa dan
kerentanan (vulnerability).
 Oleh karena lingkup kegiatan luas dan jenis
ancaman bisa lebih dari satu, maka para
pelaku (perangkat desa) yang terlibat juga
akan lebih banyak.
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT
Bencana

Pemulihan
Peringatan RENCANA RENCANA
KONTINJENSI Darurat
Dini OPERASI

RENCANA RENCANA
MITIGASI PEMULIHAN

PENCEGAHAN & MITIGASI PEMULIHAN


3
Proses Penyusunan
 Rencana Penanggulangan Bencana
 Ditetapkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah
sesuai kewenangannya
 Penyusunannya dikoordinasikan oleh Badan
 Dilakukan melalui penyusunan data tentang risiko
bencana pada suatu wilayah dalam waktu tertentu
berdasarkan dokumen resmi yang berisi program
kegiatan penanggulangan bencana.
 Ditinjau secara berkala oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah

13
TAHAPAN PENYUSUNAN
Rencana Penanggulangan Bencana desa
4
Penyajian
 Rencana Penanggulangan Bencana
BAB I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Kedudukan Dokumen
e. Landasan Hukum
f. Ruang Lingkup

BAB II. GAMBARAN UMUM a. Gambaran Umum Wilayah


KEBENCANAAN b. Sejarah Kejadian Bencana

BAB III. PENGKAJIAN RISIKO a. Ancaman


BENCANA b. Kerentanan
c. Kapasitas
d. Risiko Bencana

BAB IV. KEBIJAKAN a. Visi dan Misi


PENANGGULANGAN BENCANA b. Kebijakan
c. Strategi (pilihan tindakan) dan Sasaran
d. Kaidah pelaksanaann

BAB V. FOKUS, PROGRAM, a. Fokus # 1 (program di renas pb)


DAN KEGIATAN a.1. Program
a.2. Program
a.2.1 Kegiatan

BAB VI. PELAPORAN, a. Pelaporan


MONITORING DAN EVALUASI b. Monitoring
c. Evaluasi

BAB VII. PENUTUP


Panitia penyelenggara

Terdiri dari beberapa orang yang dipilih oleh warga maupun ditugaskan
oleh pemerintah desa, bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya
setiap tahap kegiatan yang diperlukan. Tugas-tugas utama panitia ini
meliputi antara lain:
• Membuat dan menyebarkan undangan pertemuan-pertemuan.
• Memastikan tempat pelaksanaan kegiatan.
• Mempersiapkan dan menyediakan peralatan/perlengkapan yang
diperlukan.
• Menyediakan kebutuhan data dan informasi yang diperlukan sesuai
permintaan tim fasilitator dan tim perumus.
• Mendokumentasikan proses diskusi (foto kegiatan, mencatat proses
diskusi).
• Memasang informasi hasil atau capaian setiap tahap kegiatan di
papan informasi desa atau fasilitas umum lainnya.
• Mengelola dan menyusun laporan keuangan (bila ada).
Tim fasilitator atau pemandu diskusi

Bisa terdiri dari dua atau tiga orang yang paham tentang
penanggulangan bencana. Tugas utama tim fasilitator meliputi antara
lain:
• Menyusun agenda diskusi, termasuk rancangan metode, waktu dan
kebutuhan data, informasi dan peralatan yang diperlukan dalam
setiap tahap kegiatan.
• Memandu proses diskusi, dan membantu membuat kesimpulan
setiap tahapan kegiatan, termasuk mendorong partisipasi aktif
pihak-pihak yang terlibat dalam seluruh proses diskusi.
• Membuat catatan butir-butir pemikiran yang muncul dari proses
diskusi, membuat kesimpulan/ringkasan dari proses-proses diskusi,
mempelajari kembali catatan proses diskusi sebelum diinformasikan
kepada masyarakat luas oleh panitia penyelenggara.
• Membantu tim perumus dalam merumuskan dokumen konsep
perencanaan.
Tim perumus

merupakan tim kecil yang ditunjuk dan disepakati oleh warga dan
pemerintah desa untuk membantu merumuskan konsep dan hasil
perencanaan. Tugas utama tim perumus antara lain meliputi:
• Menghadiri dan terlibat aktif dalam seluruh tahapan proses
perencanaan.
• Menyusun rumusan konsep perencanaan berdasarkan gagasan dan
usulan warga yang berkembang selama proses diskusi perencanaan
berlangsung.
• Menjelaskan, mempresentasikan konsep perencanaan kepada
kepala desa, BPD dan pihak pihak lain yang berkentingan.
• Menyusun rekomendasi yang diperlukan untuk melengkapi
penyusunan rencana pengurangan risiko bencana tingkat desa.

Anda mungkin juga menyukai