Anda di halaman 1dari 51

KURIKULUM PELATIHAN PENGKAJIAN

KEBUTUHAN PASCA BENCANA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PB


BNPB
TAHUN 2021
Kurikulum Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana
Pengarah
Kepala Pusdiklat dan Pelatihan PB – BNPB

Penanggung Jawab

Kepala Bidang Program Pusdiklat PB BNPB


Kepala Bidang Penyelenggaraan Pusdiklat PB BNPB

Penulis

R. Hutomo
Marlina Adisty
Sri Hastuti
Ridwan Firdaus
Ario Akbar Lomban
Apriyuanda G. Bayu Pradana
Roswanto
Jajat Suarjat
Alam Maulana
Nurhasanah
Neri Egi Rusmana

Editor
Ridwan Firdaus

Kontributor
Bambang Sulistianto
Lu’lu Muhammad
Rissalwan Habdy Lubis

Diterbitkan oleh
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Hak cipta dilindungi oleh undang – undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDTI)


ISBN: ………
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusunan Kurikulum Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana na kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Mas Esa yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia – Nya,
sehingga Kurikulum Pelatihan dapat terselesaikan.

Kurikulum pelatihan ini dibuat sebagai pedoman pembelajaran dalam kegiatan Pelatihan
Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana bagi peserta. Instruktur/tenaga kediklatan dan
penyelenggaraan agar proses pendidikan dan pelatihan berjalan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana sebagai upaya peningkatan
Sumber Daya Manusia bagi Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan Kurikulum ini masih terdapat kekurangan,
sehingga kritik membangun dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan.
Penyusunan Kurikulum na ini perlu dikembangkan oleh masing – masing instruktur dalam
penyampaiannya dan perlu terus menerus disempurnakan agar selalu sesuai dengan dengan
kebutuhan. Untuk itu kami mengharapkan saran – saran penyempurnaan lebih lanjut.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu sehingga Penyusunan
Kurikulum Pelatihan Rencana Kontijensi Bencana ini dapat diselesaikan.

Sentul Juli 2021,


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB

Berton S. P . Panjaitan
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang

1.2 Pengertian Umum

1.3 Kompetensi

Bab 2 Struktur Kurikulum

2.1 Daftar Mata Pelatihan

2.2 Ringkasan Materi

Bab 3: Metode dan Evaluasi Pelatihan

3.1 Metode Pelatihan

3.2 Evaluasi Pelatihan

Bab 4: Penutup
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang PenanggulanganBencana


merupakan payung hukum dalam penanggulangan bencana, mandat bagi
perlindungan rakyat dari risiko bencana, perubahan cara pandang dari
responsif menjadi pengurangan risiko dan kesiapsiagaan. Penyelenggaraan
penanggulangan bencana yang menyeluruh dan kolaboratif perlu dilakukan
untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko, dan
dampak bencana yang merugikan. Penyelenggaraan penanggulangan
bencana tersebut meliputi tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan
pascabencana. Dimana penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
tahap pascabencana terdiri dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan tanggungjawab Pemerintah


dan/atau pemerintah daerah yang terkena bencana. Untuk mempercepat
pemulihan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana, pemerintah
daerah menetapkan prioritas dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
dimana penetapan prioritas tersebut didasarkan pada analisis kerusakan dan
kerugian akibat bencana yang tertuang dalam rencana rehabilitasi dan
rencana rekonstruksi atau yang selama ini disebut dengan rencana rehabilitasi
rekonstruksi pascabencana (R3P). Hal tersebut sesuai dengan amanat PP
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana diatur di


dalam Peraturan BNPB Nomor 05 Tahun 2017 tentang penyusunan Rencana
Rehabiltasi dan Rekonstruksi Pascabencana yang telah diundangkan dalam
Berita Negara Nomor 1557 Tahun 2017. Pasal 9 ada pernyataan memberikan

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 1


mandat Menyusun jitupasna. Dalam peraturan tersebut, Pengkajian
Kebutuhan Pascabencana atau Jitupasna dibutuhkan untuk memperoleh
kajian yang komprehensif, sehingga diharapkan dapat menjadi masukan
dalam rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Pengkajian Kebutuhan Pascabencana yang selanjutnya disebut Jitupasna


adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis
dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap strategi
pemulihan yang menjadi dasar bagi penyusunan Rencana Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana. Pengkajian kebutuhan pascabencana bertujuan
agar upaya-upaya pemulihan pascabencana berorientasi pada pemulihan
harkat dan martabat manusia secara utuh. Semangat ini tertuang pada ketiga
komponen Jitupasna yaitu pengkajian akibat bencana, pengkajian dampak
bencana dan pengkajian kebutuhan pascabencana. Komponen-komponen
tersebut saling terhubung satu sama lain dalam memandu proses penyusunan
rencana rehabilitasi dan rekonstruksi maupun dalam melakukan upaya
pemulihan pascabencana.

Jitupasna merupakan instrumen untuk melaksanakan rehabilitasi dan


rekonstruksi yang mencakup aspek pemulihan fisik dan aspek kemanusiaan
dengan menggunakan prinsip dasar yaitu membangun yang lebih baik dan
lebih aman berbasis pengurangan risiko bencana. Sebagai input dalam
manajemen rehabilitasi dan rekonstruksi, Jitupasna sangat penting untuk
dipelajari dan dipahami oleh para penggiat bencana terutama di fase
penyelenggaraan pascabencana, sehingga Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Penanggulangan Bencana memandang sangat penting untuk melakukan
Pelatihan Jitupasna dan sebagai salah satu rangkaian prosesnya adalah
dengan terlebih dahulu membuat kurikulum Jitupasna.

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 2


1.2 Pengertian Umum

a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
b. Pengkajian Akibat Bencana adalah pengkajian atas akibat langsung dan
tidak langsung kejadian bencana terhadap seluruh aspek penghidupan
manusia yang terdiri dari komponen kerusakan, kerugian, gangguan akses,
gangguan fungsi dan meningkatnya risiko.
c. Analisis Dampak Bencana Adalah Merupakan pengkajian jangka
menengah dan jangka panjang pascabencana yang bersifat memandu
Pengkajian Kebutuhan Pemulihan Pascabencana yang terdiri dari
komponen ekonomi dan fiskal, sosial, budaya dan politik, pembangunan
manusia dan lingkungan.
d. Perkiraan Kebutuhan Pascabencana adalah Pemetaan kebutuhan untuk
pemulihan awal, rehabilitasi dan rekonstruksi yang terdiri dari komponen
pembangunan, penggantian, penyediaan bantuan akses, pemulihan fungsi
dan pengurangan risiko
e. Kelompok rentan adalah bayi, anak usia di bawah lima tahun, anak-anak,
ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia.
f. Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita atau
meninggal dunia akibat bencana.
g. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati/walikota, atau perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
h. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi.
i. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 3


secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.
j. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
k. Pengkajian kebutuhan pascabencana yang selanjutnya disingkat
Jitupasna adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat,
analisis dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap
strategi pemulihan yang menjadi dasar penyusunan rencana rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana.
l. Pengurangan risiko bencana adalah kerangka konseptual dan rangkaian
kegiatan untuk mengurangi potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
m. Membangun kembali menjadi lebih baik dan lebih aman (build back
better and safer) merupakan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana pada saat pembangunan kembali, baik aspek kerusakan
maupun kerugian akibat bencana, harus dilakukan agar menjadi lebih baik
dan lebih aman serta berpedoman pada upaya mengurangi risiko bencana
di masa yang akan datang.
n. Perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah penentuan tindakan
rahabilitasi dan rekonstruksi masa depan yang sejalan dengan perencanaan
pembangunan dengan mendasarkan pada hasil pengkajian kebutuhan
pascabencana.
o. Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana adalah dokumen
perencanaan yang disusun secara bersama antara Badan Nasional
Penanggulangan Bencana/Badan Penanggulangan Bencana Daerah
bersama kementerian/lembaga, perangkat daerah serta pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan atas pengkajian kebutuhan pascabencana
untuk periode waktu Tertentu.
Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 4
p. Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS. 22.
q. Mata Pelatihan adalah materi ajar yang dibangun berdasarkan bahan
kajian bidang keilmuan tertentu atau pertimbangan dari sekelompok bahan
kajian atau sejumlah keahlian dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran yang dirumuskan dalam Kurikulum.
r. Jam Pelajaran yang selanjutnya disingkat JP adalah satuan waktu yang
diperlukan dalam pembelajaran.

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 5


1.3 Tujuan
Tujuan Pelatihan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum :
Peserta dapat Melakukan pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana
b. Tujuan Khusus :
Peserta dapat :

1. Memahami Manajemen Pemulihan dengan peraturan yang berlaku


2. Memahami konsep dasar Pengkajian Kebutuhan Pascabencana sesuai
aturan dengan benar.
3. Memahami instrument pengumpulan data pengkajian kebutuhan
pascabencana
4. Melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana sektor permukiman
dengan benar
5. Melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana sektor infastruktur
dengan benar
6. Melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana sektor ekonomi dengan
benar
7. Melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana sektor sosial dengan
benar
8. Melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana sektor lintas sektor
dengan benar
9. Melakukan praktek penghitungan pengkajian kebutuhan pasca bencana 5
sektor.

1.4 Sasaran
Sasaran penyelenggaraan pelatihan Kajian Kebutuhan pasca Bencana adalah
terwujudnya aparatur negara yang kompeten dan mampu melakukan pengkajian
kebutuhan pasca bencana.

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 6


BAB II

STRUKTUR KURIKULUM

2.1 Struktur Mata Pelatihan


Strktur kurikulum Mata Pelatihan Jitupasna terdiri dari 8 (delapan) mata pelatihan
inti dan 1 (satu) mata pelatihan penunjang dengan alokasi waktu pembelajaran 45
JP dalam waktu 5 Hari sebagai berikut :

NO MATA PELATIHAN MATERI POKOK JP


Mata Pelatihan Inti
1 Manajemen Pemulihan A. Konsep dan kebijakan Rehabilitasi dan 4 JP
Pasca Bencana Rekonstruksi
B. Pemulihan Dini
C. Konsep Kerangka pemulihan pasca
bencana
2 Konsep Pengkajian A. Konsep dan lingkup Jitupasna 4 JP
Kebutuhan Pascabencana B. Tahapan Jitupasna

3 Instrumen pengumpulan A. Instrumen Jitupasna (form-form 4 JP


data pengkajian Jitupasna)
kebutuhan pascabencana B. Analisis data dasar dan data primer
C. Verifikasi dan Validasi data
4. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor permukiman permukiman
B. Pengkajian dampak bencana sektor
permukiman
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
permukiman
5. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor infrastruktur infrastruktur
B. Pengkajian dampak bencana sektor
infrastruktur
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
sektor infrastruktur

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 7


6. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor ekonomi ekonomi
B. Pengkajian dampak bencana sektor
ekonomi
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
ekonomi
7. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor sosial 3 JP
sektor sosial B. Pengkajian dampak bencana sektor sosial
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
sosial
8. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana lintas sektor 3 JP
lintas sektor B. Pengkajian dampak bencana lintas
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
lintas sektor
9 Praktek penghitungan A. Penjelasan soal praktek penghitungan 5 15 JP
pengkajian kebutuhan sektor pengkajian kebutuhan pasca bencana
pasca bencana 5 sektor
B. penghitungan kajian kebutuhan pasca
bencana
Mata Pelatihan Penunjang
9. Dinamika Kelompok A. Pengenalan diri sendiri dan orang lain 3 JP
B. Dinamika kelompok dalam pembelajaran
Total 45 JP

2.2 Ringkasan Materi


Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka ringkasan materi setiap mata
pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Mata Pelatihan Manajemen Pemulihan
a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang penyelenggaraan rehabilitasi
dan rekonstruksi yang dilakukan dengan serangkaian kegiatan, yaitu
pengkajian kebutuhan pascabencana, penyusunan rencana
rehabilitasi dan rekonstruksi, pengalokasian sumber daya dan dana,
pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, dan monitoring dan
evaluasi serta pelaporan. Dalam pelaksanaannya, dilandasi dengan
Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 8
serangkaian prinsip, kebijakan, dan strategi untuk memastikan
kegiatan berhasil guna, diantara prinsipnya ialah membangun yang
lebih baik (build back better), pengurangan risiko bencana (disaster
risk reduction), mengarusutamakan kesetaraan gender, kelompok
rentan, penyandang disabilitas dan keadilan. Analis diharapkan
dapat memahami kebijakan, prinsip dan strategi dalam
penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi termasuk didalamnya
kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam pemulihan dini.
b. Hasil Belajar
Peserta dapat memahami Manajemen Pemulihan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
c. Indikator Hasil Belajar
• Menjelaskan Konsep dan Kebijakan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
• Menjabarkan Pemulihan Dini
• Menjelaskan Manajemen Pemulihan
d. Materi
• Konsep kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi
• Pemulihan Dini
• Manajemen Pemulihan
e. Metode Pembelajaran
• ceramah,
• tanya jawab,
• curah pendapat,
f. Jumlah JPL: 4 JP

2. Mata Pelatihan Konsep Pengkajian Kebutuhan Pascabencana


a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pemahaman konsep Jitupasna
yang akan membekali peserta tentang konsep, komponen dan
tahapan jitupasna.
b. Hasil Belajar
Peserta dapat memahami konsep pengkajian kebutuhan
pascabencana
Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 9
c. Indikator Hasil Belajar
• Menjelaskan konsep jitupasna
• Menjabarkan tahapan jitupasna
d. Materi
• Konsep jitupasna
• Tahapan jitupasna
e. Metode Pembelajaran
• ceramah
• tanya jawab
• curah pendapat
• Diskusi kelas
• Tugas kelompok
f. Jumlah JPL: 4JP

3. Mata Pelatihan Instrumen pengumpulan data pengkajian kebutuhan


pascabencana
a. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang pengenalan instrumen
pengumpulan data yang dilakukan sehingga peserta memahami
instrumen/perangkat pengumpulan data terkait kerusakan dan
kerugian pascabencana, gangguan akses, gangguan fungsi, dan
peningkatan risiko.
b. Hasil Belajar
Peserta dapat memahami instrumen pengumpulan data pengkajian
kebutuhan pascabencana.
c. Indikator Hasil Belajar
• Menjelaskan instrumen kajian akibat bencana persektor
• Memahami data dasar dan data primer dalam Jitupasna
• menjelaskan validasi dan verifikasi data
d. Materi
• Instrumen kajian akibat bencana persektor
• Jenis data dasar dan data primer dalam Jitupasna
• Validasi dan verifikasi data

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 10


e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Curah pendapat
• Diskusi
• Studi kasus
f. Jumlah JP: 4 JP

4. Mata Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Sektor


Permukiman
a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengkajian terhadap akibat
dan dampak sektor permukiman yang dilakukan dengan analisis
berbagai data baik data dasar maupun data primer melalui
serangkaian tahapan yaitu pengumpulan data, pengolahan data,
verifikasi dan validitas data, serta analisis data sektor permukiman.
Analis kajian akibat dan dampak pascabencana sektor permukiman
berperan sebagai dasar untuk menyusun perkiraan kebutuhan sektor
permukiman.
b. Hasil Belajar
Peserta mampu melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana
sektor permukiman.
c. Indikator Hasil Belajar
• Melaksanakan pengkajian akibat bencana persektor permukiman.
• Menganalisis Pengkajian dampak bencana sektor permukiman
• Melakukan Perumusan kebutuhan pascabencana pemukiman
d. Materi
• Pengkajian akibat bencana sektor permukiman
• Pengkajian dampak bencana sektor pemukiman
• Perumusan kebutuhan pascabencana pemukiman
e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 11


• Curah pendapat
• Diskusi

f. Jumlah JP: 3 JP
5. Mata Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Sektor
Infrastruktur
a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengkajian terhadap akibat
dan dampak sektor Infrastruktur yang dilakukan melalui analisis
berbagai data baik data dasar maupun data primer melalui
serangkaian tahapan yaitu pengumpulan data, pengolahan data,
verifikasi dan validitas data, dan analisis data sektor infrastruktur.
Analis kajian akibat dan dampak pascabencana sektor infrastruktur
berperan sebagai dasar untuk menyusun perkiraan kebutuhan sektor
infrastruktur.
b. Hasil Belajar
Peserta mampu menganalisis pengkajian kebutuhan pascabencana
sektor infrastruktur.
c. Indikator Hasil Belajar ( hasil belajar di sesuaikan dengan
silabus)
• Menerangkan pengkajian akibat bencana sektor infrastruktur.
• Menganalisis Pengkajian dampak bencana sektor infrastruktur.
• Melakukan Perumusan kebutuhan pascabencana infrastruktur.
d. Materi
• Pengkajian akibat bencana sektor infrastruktur
• Pengkajian dampak bencana sektor infrastruktur
• Perumusan kebutuhan pascabencana infrastruktur
e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Curah pendapat
• Diskusi
f. Jumlah JP: 3 JP

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 12


6. Mata Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Sektor
Ekonomi
a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengkajian terhadap akibat
dan dampak sektor ekonomi yang dilakukan melalui analisis
berbagai data dasar maupun data primer melalui serangkaian
tahapan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi dan
validitas data, serta analisis data sektor ekonomi. Analis kajian akibat
dan dampak pascabencana sektor ekonomi berperan sebagai dasar
untuk menyusun perkiraan kebutuhan sektor ekonomi.
b. Hasil Belajar
Peserta mampu melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana
sektor ekonomi.
c. Indikator Hasil Belajar
• Menjelaskan pengkajian akibat bencana sektor ekonomi.
• Menganalisis Pengkajian dampak bencana sektor ekonomi.
• Melakukan Perumusan kebutuhan pascabencana ekonomi.
d. Materi
• Pengkajian akibat bencana sektor ekonomi
• Pengkajian dampak bencana sektor ekonomi
• Perumusan kebutuhan pascabencana ekonomi
e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Curah pendapat
• Diskusi
f. Jumlah JP: 3 JP

7. Mata Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Sektor Sosial


a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengkajian terhadap akibat
dan dampak sektor sosial yang dilakukan dengan analisis berbagai
data baik data asal maupun data primer melalui serangkaian tahapan
Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 13
yaitu pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi dan validitas
data, serta analisis data sektor sosial. Analis kajian akibat dan
dampak pascabencana sektor sosial berperan sebagai dasar untuk
menyusun perkiraan kebutuhan sektor sosial.

b. Hasil Belajar
Peserta mampu melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana
sektor sosial.
c. Indikator Hasil Belajar
• Menjelaskan pengkajian akibat bencana sektor sosial.
• Menganalisis Pengkajian dampak bencana sektor sosial.
• Melakukan Perumusan kebutuhan pascabencana sosial.
d. Materi
• Pengkajian akibat bencana sektor sosial
• Pengkajian dampak bencana sektor sosial
• Perumusan kebutuhan pascabencana sosial
e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Curah pendapat
• Diskusi
f. Jumlah JP: 6 JP

8. Mata Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Lintas Sektor


a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengkajian terhadap akibat
dan dampak lintas sector yang dilakukan dengan analisis berbagai
data baik data asal maupun data primer melalui serangkaian tahapan
yaitu pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi dan validitas
data, serta analisis data lintas sektor. Analis kajian akibat dan
dampak pascabencana lintas sektor berperan sebagai dasar untuk
menyusun perkiraan kebutuhan lintas sektor.
b. Hasil Belajar

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 14


Peserta mampu melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana
lintas sektor.
c. Indikator Hasil Belajar
• Menerangkan pengkajian akibat bencana lintas sektor.
• Menganalisis Pengkajian dampak bencana lintas sektor.
• Melakukan Perumusan kebutuhan pascabencana lintas sektor.
d. Materi
• Pengkajian akibat bencana lintas sektor
• Pengkajian dampak bencana lintas sektor
• Perumusan kebutuhan pascabencana lintas sektor

e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Curah pendapat
• Diskusi
f. Jumlah JP: 3 JP

9. Mata Pelatihan Praktek Penghitungan Pengkajian Kebutuhan


Pascabencana 5 sektor
a. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang Praktek penghitungan
pengkajian kebutuhan pasca bencana 5 sektor yaitu sektor permukiman,
infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor.
b. Hasil Belajar
Peserta mampu melakukan praktek penghitungan pengkajian
kebutuhan pasca bencana 5 sektor.
c. Indikator Hasil Belajar
• Peserta dapat menjabarkan Penjelasan soal praktek penghitungan 5
sektor pengkajian kebutuhan pasca bencana
• Peserta dapat melakukan penghitungan kajian kebutuhan pasca
bencana.
d. Materi
• Penjelasan soal praktek penghitungan 5 sektor pengkajian kebutuhan
pasca bencana
Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 15
• Penghitungan kajian kebutuhan pasca bencana
e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Diskusi
• Praktik penghitungan
f. Jumlah JP: 15 JPL

10. Mata Pelatihan Dinamika Kelompok


a. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang mengenal diri sendiri dan
orang lain. Materi ini juga ditujukan untuk membangun kelompok
secara dinamis didalam pembelajaran serta proses membuat
komitmen bersama selama pelatihan.
b. Hasil Belajar
Peserta mampu memahami diri sendiri dan kelompok yang dinamis.
c. Indikator Hasil Belajar
• Mengenal diri sendiri dan orang lain.
• Membangun kelompok yang dinamis.
d. Materi
• Pengenalan diri sendiri dan orang lain
• Membangun kelompok yang dinamis
e. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Games
• Diskusi
f. Jumlah JP: 3 JPL

Kurikulum Pengkajian Kebutuhan Pascabencana - 16


BAB III

METODE DAN EVALUASI PELATIHAN

3.1. Metode Pelatihan

a. Klasikal

Pelatihan Klasikal dilaksanakan secara tatap muka ditempat pelatihan baik di tempat
penyelenggara peserta dengan jumlah JP sebanyak 45 JPL sebagai berikut :

NO MATA PELATIHAN MATERI POKOK JP


Mata Pelatihan Inti
1 Manajemen Pemulihan D. Konsep dan kebijakan Rehabilitasi dan 4 JP
Pasca Bencana Rekonstruksi
E. Pemulihan Dini
F. Konsep Kerangka pemulihan pasca
bencana
2 Konsep Pengkajian C. Konsep dan lingkup Jitupasna 4 JP
Kebutuhan Pascabencana D. Tahapan Jitupasna

3 Instrumen pengumpulan D. Instrumen Jitupasna (form-form 4 JP


data pengkajian Jitupasna)
kebutuhan pascabencana E. Analisis data dasar dan data primer
F. Verifikasi dan Validasi data
4. Pengkajian kebutuhan D. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor permukiman permukiman
E. Pengkajian dampak bencana sektor
permukiman
F. Perumusan kebutuhan pascabencana
permukiman
5. Pengkajian kebutuhan D. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor infrastruktur infrastruktur
E. Pengkajian dampak bencana sektor
infrastruktur
F. Perumusan kebutuhan pascabencana
sektor infrastruktur

17
6. Pengkajian kebutuhan D. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor ekonomi ekonomi
E. Pengkajian dampak bencana sektor
ekonomi
F. Perumusan kebutuhan pascabencana
ekonomi
7. Pengkajian kebutuhan D. Pengkajian akibat bencana sektor sosial 3 JP
sektor sosial E. Pengkajian dampak bencana sektor sosial
F. Perumusan kebutuhan pascabencana
sosial
8. Pengkajian kebutuhan D. Pengkajian akibat bencana lintas sektor 3 JP
lintas sektor E. Pengkajian dampak bencana lintas
F. Perumusan kebutuhan pascabencana
lintas sektor
9 Praktek penghitungan A. Penjelasan soal praktek penghitungan 5 15 JP
pengkajian kebutuhan sektor pengkajian kebutuhan pasca bencana
pasca bencana 5 sektor
B. penghitungan kajian kebutuhan pasca
bencana
Mata Pelatihan Penunjang
10. Dinamika Kelompok C. Pengenalan diri sendiri dan orang lain 3 JP
D. Dinamika kelompok dalam pembelajaran
Total 45 JP

b. Blended Learning

Struktur Mata Pelatihan Blended Learning dilaksanakan selama 45 (empat puluh lima)
JP yang dilaksanakan secara terpadu dengan memadukan proses pembelajaran
sinkronus (klasikal/ video conference) dan proses pembelajaran secara asinkronus
(mandiri) . Struktur Mata Pelatihan pada Blended Learning terbagi ke dalam 2 (dua)
bagian pembelajaran, dengan sebaran Mata Pelatihan dan jumlah JP secara terperinci
adalah sebagai berikut:

1). Pelatihan secara Asinkronus yang dilaksanakan melalui pembelajaran e –


tangguh. E- tangguh dilaksanakan secara mandiri oleh Peserta selama 12 (dua belas
) JP yang dilaksanakan secara mandiri di tempat kedudukan Peserta. Sebaran Mata
Pelatihan dan jumlah JP secara terperinci adalah sebagai berikut:

18
NO MATA PELATIHAN MATERI POKOK JP
Mata Pelatihan Inti
1 Manajemen Pemulihan A. Konsep dan kebijakan Rehabilitasi 4 JP
Pasca Bencana dan Rekonstruksi
B. Pemulihan Dini
C. Konsep Kerangka pemulihan pasca
bencana
2 Konsep Pengkajian A. Konsep dan lingkup Jitupasna 4 JP
Kebutuhan Pascabencana B. Tahapan Jitupasna

3 Instrumen pengumpulan A. Instrumen Jitupasna (form-form 4 JP


data pengkajian Jitupasna)
kebutuhan pascabencana B. Analisis data dasar dan data primer
C. Verifikasi dan Validasi data
TOTAL 12 JP

2) Pelatihan secara Sinkronus baik tatap muka di kelas maupun menggunakan video
conference yang dilaksanakan sebagai berikut :

NO MATA PELATIHAN MATERI POKOK JP


Mata Pelatihan Inti
1. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor permukiman permukiman
B. Pengkajian dampak bencana sektor
permukiman
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
permukiman
2. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor infrastruktur infrastruktur
B. Pengkajian dampak bencana sektor
infrastruktur
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
sektor infrastruktur

19
3. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor ekonomi ekonomi
B. Pengkajian dampak bencana sektor
ekonomi
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
ekonomi
4. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana sektor 3 JP
sektor sosial sosial
B. Pengkajian dampak bencana
sektor sosial
C. Perumusan kebutuhan
pascabencana sosial
5. Pengkajian kebutuhan A. Pengkajian akibat bencana lintas 3 JP
lintas sektor sektor
B. Pengkajian dampak bencana lintas
C. Perumusan kebutuhan pascabencana
lintas sektor
6 Praktek penghitungan A. Penjelasan soal praktek 15 JP
pengkajian kebutuhan penghitungan 5 sektor pengkajian
pasca bencana 5 sektor kebutuhan pasca bencana
B. B. penghitungan kajian kebutuhan
pasca bencana
Mata Pelatihan Penunjang
7. Dinamika Kelompok A. Pengenalan diri sendiri dan orang lain 3 JP
B. Dinamika kelompok dalam
pembelajaran
Total 33 JP

3.2 Evaluasi Pelatihan

a. Evaluasi Peserta

Evaluasi peserta dilakukan oleh Evaluator terhadap peserta pelatihan melalui


pengamatan serta merekap penilaian terhadap penugasan peserta yang dinilai oleh
tenaga pendidik (widyaiswara, narasumber, dll). Penilaian tersebut antara lain
meliputi: aspek sikap, penguasaan materi dan ketrampilan/penugasan. Kompilasi

20
penilaian peserta sebagai dasar untuk menentukan kelulusan peserta. Penilaian
peserta disesuaikan dengan metode pelatihan yang digunakan yaitu Klasikal,
Blended Learning dan E-learning. Berikut standar nilai kelulusan peserta:

No. Standar Nilai Klasifikasi Nilai


1. 90,00 – 100,00 LULUS, MEMUASKAN
2. 80,00 – 89,90 LULUS, BAIK SEKALI
3. 70,00 – 79,90 LULUS, BAIK
4. <70,00 TIDAK LULUS

Dengan bobot penilaian sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan,


sebagai berikut:

1) Penilaian Peserta
a. Klasikal
Berikut rincian penilaian peserta selama pembelajaran antara lain:

No. Evaluasi Indikator Penilaian Bobot Total Bobot

1. Sikap a) Kehadiran 5% 10%


b) Ketepatan hadir di kelas 3%
c) Etika dan Sopan Santun 2%
2 Keterampilan a) Kecakapan ketika 10% 40%
mengikuti
diskusi/praktek/simulasi
b) Pelaksanaan tugas baik 20%
tugas kelompok maupun
tugas individu
c) Keaktifan dalam berdiskusi 10%
selama pembelajaran
3 Ujian Akhir a) Praktik pengkajian 40% 50%
pascabencana
b) Post test 10%

b. Blended Learning
Berikut rincian penilaian peserta selama pembelajaran antara lain:

No. Evaluasi Indikator Penilaian Bobot Total Bobot

1. Sikap a) Kehadiran 5% 10%


b) Ketepatan hadir di kelas 3%
ketika distance learning
maupun klasikal
c) Etika dan Sopan Santun 2%
2 Keterampilan a) Kecakapan ketika 10% 40%
mengikuti
diskusi/praktek/simulasi
b) Pelaksanaan tugas baik 20%
tugas kelompok maupun
tugas individu
c) Keaktifan dalam berdiskusi 10%
selama pembelajaran
21
No. Evaluasi Indikator Penilaian Bobot Total Bobot

3 Ujian Akhir a) Penyusunan pengkajian 40% 50%


pascabencana

c. Distance Learning
Berikut rincian penilaian peserta selama pembelajaran antara lain:

No. Evaluasi Indikator Penilaian Bobot Total Bobot

1. Sikap a) Kehadiran 5% 10%


b) Ketepatan hadir di kelas 3%
ketika distance learning
maupun klasikal
c) Etika dan Sopan Santun 2%
2 Keterampilan a) Penugasan baik tugas 30% 40%
kelompok/diskusi kelompok
maupun tugas individu
b) Keaktifan dalam berdiskusi 10%
selama pembelajaran
3 Ujian Akhir a) Penyusunan pengkajian 40% 50%
pascabencana

1. Evaluasi Tenaga Pendidik


Penilaian terhadap tenaga pendidik (Widyaiswara, narasumber dll) yang dilakukan
oleh peserta pelatihan terhadap mata Pelatihan yang diampunya. Sistem evaluasi
dilaksanakan sesuai dengan metode pembelajaran dipergunakan. Beberapa
indikator penilaian tenaga pendidik berdasarkan metode pembelajaran meliputi:
No. Klasikal Blanded Learning Distance Learning
1. Ketepatan waktu dan Sistematika Penyajian Sistematika Penyajian materi
kehadiran materi
2. Sikap dan Perilaku Penyampaian tujuan Penyampaian tujuan
pembelajaran pembelajaran
3. Kerapihan berpakaian Cara menjawab pertanyaan Cara menjawab pertanyaan
dari peserta dari peserta
4. Pemberian motivasi Penggunaan Bahasa dalam Penggunaan Bahasa dalam
kepada peserta memberikan pembelajaran memberikan pembelajaran
5. Penggunaan metode dan Sikap dan Perilaku pada Sikap dan Perilaku pada saat
sarana Diklat saat menyampaikan menyampaikan
pembelajaran pembelajaran
6. Sistematika Penyajian Pemberian motivasi kepada Pemberian motivasi kepada
peserta peserta
7. Kemampuan Penyajian Penggunaan metode Penggunaan metode
pembelajaran selama pembelajaran selama
distance learning/klasikal e-learning mudah dipahami
mudah dipahami
8. Cara menjawab Tenaga Pendidik Tutor memberikan materi
pertanyaan dari peserta memberikan materi dengan dengan menyertakan sumber
menyertakan sumber materi yang diambil
materi yang diambil

22
9. Kerjasama antar Tenaga Pendidik secara Tutor secara maksimal
widyaiswara (dalam tim) maksimal memanfaatkan memanfaatkan media
media pembelajaran pembelajaran selama e-
selama e-learning learning
10. Penggunaan Bahasa Forum diskusi berjalan Forum diskusi berjalan
dengan aktif dengan aktif
11. Kerjasama antar Tenaga Kerjasama antar Tutor (*jika
Pendidik (*jika ada) ada)

c. Evaluasi Penyelenggara

Penilaian peserta pelatihan terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan


pelatihan yang dilakukan secara harian maupun pada akhir pelatihan. Evaluasi
penyelenggaraan dilaksanakan berdasarkan metode pembelajaran yang
digunakan. Beberapa indikator penilaian tenaga pendidik berdasarkan metode
pembelajaran meliputi:

1) Evaluasi Penyelenggara Harian


No. Klasikal Blanded Learning Distance Learning
1. Kesiapan dan ketersediaan Kejelasan penyelenggara Kejelasan
sarana prasarana Diklat dalam memberikan informasi penyelenggara dalam
(meja, kursi, layout kelas, dalam pelaksanaan memberikan informasi
LCD, flipchart, dll) pelatihan dalam pelaksanaan
distance learning
2. Ketersediaan dan Kemudahan dalam Kemudahan dalam
kelengkapan bahan Diklat menggunakan fitur atau tools menggunakan fitur atau
(modul, bahan paparan baik pada distance learning tools pada LMS
soft file maupun hard file) (google class room dan
zoom)
3. Pelayanan penyelenggara Pelayanan Pelayanan
terhadap peserta dan penyelenggara/pengelola penyelenggara/pengelola
widyaiswara/Tenaga terhadap peserta pelatihan terhadap peserta
Pengajar dan tutor pelatihan dan tutor
4. Kemudahan akses peserta Kemudahan akses peserta Kemudahan akses
dengan penyelenggara dalam mengunduh peserta dalam
ketika di dalam kelas (download) bahan ajar/ mengunduh (download)
mengunggah (upload) bahan ajar/ mengunggah
penugasan (upload) penugasan
5. Kebersihan kelas, asrama, Kesiapan bahan-bahan Kesiapan bahan-bahan
tempat ibadah, toilet, dan pembelajaran selama pembelajaran selama
fasilitas untuk protokol pembelajaran online distance learning
kesehatan
6. Konsumsi memenuhi Ketersediaan dan Ketersediaan dan
kebutuhan gizi kelengkapan bahan ajar kelengkapan bahan ajar
7. Kesesuaian pelaksanaan Kesesuaian pelaksanaan
program dengan agenda program dengan agenda
kegiatan kegiatan
8. Kebersihan kelas, asrama,
tempat ibadah, toilet, dan

23
fasilitas untuk protokol
kesehatan

2) Evaluasi Akhir Penyelenggaraan


No. Klasikal Blanded Learning Distance Learning
1. Mekanisme pendaftaran Mekanisme pendaftaran Mekanisme pendaftaran
peserta peserta peserta
2. Proses pemanggilan peserta Proses pemanggilan peserta Proses pemanggilan
dalam waktu yang tepat atau dalam waktu yang tepat atau peserta dalam waktu
tidak mendadak tidak mendadak yang tepat atau tidak
mendadak
3. Seminar kit yang diberikan Kejelasan penyelenggara Kejelasan
menunjang peserta dalam dalam memberikan informasi penyelenggara dalam
mengikuti pembelajaran dalam pelaksanaan memberikan informasi
diklat pembelajaran secara online dalam pelaksanaan
maupun klasikal distance learning
4. Kesesuaian pelaksanaan Kemudahan dalam Kemudahan dalam
program dengan rencana menggunakan fitur atau tools menggunakan fitur atau
pada pembelajaran online tools pada LMS
menggunakan fitur LMS
5. Kesiapan dan ketersediaan Pelayanan Pelayanan
sarana prasarana Diklat penyelenggara/pengelola penyelenggara/pengelola
(meja, kursi, layout kelas, terhadap peserta pelatihan terhadap peserta
LCD, flipchart, dll) dan Tenaga Pendidik pelatihan dan tutor
6. Ketersediaan dan Kemudahan akses peserta Kemudahan akses
kelengkapan bahan Diklat dalam mengunduh peserta dalam
(modul, bahan paparan baik (download) bahan ajar/ mengunduh (download)
soft file maupun hard file) mengunggah (upload) bahan ajar/ mengunggah
penugasan (upload) penugasan
7. Pelayanan penyelenggara Kesiapan bahan-bahan Kesiapan bahan-bahan
terhadap peserta dan pembelajaran selama pembelajaran selama
widyaiswara/Tenaga pembelajaran online maupun distance learning
Pengajar klasikal
8. Kemudahan akses peserta Ketersediaan dan Ketersediaan dan
dengan penyelenggara kelengkapan bahan ajar kelengkapan bahan ajar
ketika di dalam kelas
9. Kebersihan kelas, asrama, Tercapainya maksud dan Tercapainya maksud dan
tempat ibadah dan toilet tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
pelatihan pelatihan
10. Konsumsi memenuhi Ketersediaan fasilitas
kebutuhan gizi olahraga, kesehatan dan
ibadah dan fasilitas protokol
kesehatan
11. Ketersediaan fasilitas
olahraga, kesehatan dan
ibadah dan fasilitas protokol
kesehatan

24
BAB IV

PENUTUP

Kurikulum Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana diharapkan dapat


menjadi panduan bagi pemangku kepentingan yang bergerak dalam bidang
pelatihan baik unsur pemerintah (unsur pemerintah provinsi/ kabupaten/ kota)
maupun organisasi kemasyarakatan (LSM) nasional dan internasional, serta dunia
usaha untuk menyelenggarakan pelatihan pascabencana. Kurikulum ini sangat
dapat disesuaikan dengan berbagai keperluan dan kebutuhan peningkatan
kapasitas/ kompetensi penanggulangan bencana di bidang penanggulangan
bencana, khususnya pada fase pascabencana. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
sangat terbuka untuk menerima masukan, saran, rekomendasi dan atau melakukan
diskusi lebih lanjut sebagai langkah untuk senantiasa menyempurnakan kurikulum
jitupasna ini.

Sentul, Juli 2021


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB

Berton Suar Pelita Panjaitan

DAFTAR PUSTAKA

25
Undang-undang Nomor 24 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan


Pengelolaan Bantuan Bencana

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Peran serta Lembaga


International dan lembaga asing non Pemerintah dalam Penanggulangan
Bencana

Peraturan BNPB No.05/2017, tentang Penyusunan Rencana Rehabilitasi dan


Rekontruksi Pascabenana

Peraturan BNPB No.06/2017 tentang penyelenggaraan rehabilitasi dan


rekonstruksi pascabencana

Peraturan Memteri Keangan Nomor 224/PMK.07/2017 Tentang Pengelolaan


Hibah dari pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Perkejaan Umum

Petunjuk pelaksanaan pengkajian kebutuhan pascabencana, BNPB

26
Silabus Kurikulum Diklat Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna)

No Mata Diklat Hasil Belajar Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Metode Wkt Evaluas Sumber,
Belajar Pokok Pembelajara (JP) i Bahan dan
n Alat
Materi Inti

1 Manajemen Peserta dapat 1. Peserta 1. Konsep dan 1. Konteks Ceramah, 4 tes 1. Undang-
Pemulihan memahami dapat kebijakan rehabilitasi tanya jawab, tertulis undang
Manajemen menjelaskan Rehabilitasi dan dan curah Nomor 24
Pemulihan Konsep dan Rekonstruksi rekonstruksi pendapat, Tahun 2007
dengan Kebijakan di Indonesia diskusi.
2. Peraturan
peraturan yang Rehabilitasi
2. Kebijakan
berlaku dan Pemerintah
RR di
Rekonstruksi
Indonesia Nomor 21
3. Prinsip- Tahun 2008
Prinsip
Tentang
Rehabilitasi-
Rekonstruksi Penyelengg
araan
Penanggula
ngan
2. Peserta 2. Pemulihan 1. Konsep
dapat Dini pemulihan Bencana
menjelaskan Dini
pemulihan 3. Peraturan
2. Proses
dini pemulihan Pemerintah
dini
Nomor 22
3. Kegiatan
pada Tahun 2008
pemulihan Tentang
dini
Pendanaan
4. Livelihood
pada dan
pemulihan Pengelolaan
dini
Bantuan
Bencana

4. Peraturan
Pemerintah
3. Peserta 3. Kerangka 1. Konsep Nomor 23
dapat pemulihan pasca manajemen Tahun 2008
menjelaskan bencana pemulihan
Konsep Tentang
2. Siklus
kerangka Peran serta
Manajemen
pemulihan
RR Lembaga
pasca
bencana 3. Aktivitas- International
Aktivitas RR
dalam Siklus dan
Manajemen lembaga
RR
asing non
4. Rekomendasi
Rencana Pemerintah
Rehab Rekon
Pasca dalam
Bencana
Penanggula
ngan
Bencana

2 Konsep 5. Peraturan
Peserta dapat 1. Peserta 1. Konsep dan 1. Konsep Dasar Ceramah, 4 Tes
Pengkajian BNPB
memahami dapat lingkup Jitupasna tanya jawab, Tertulis
Kebutuhan No.05/2017,
konsep dasar menjelaskan Jitupasna curah
Pascabencana 2. Prinsip tentang
Pengkajian Konsep pendapat,
Jitupasna Penyusunan
Kebutuhan Jitupasna.
Diskusi kelas Rencana
Pascabencana 3. Lingkup
Rehabilitasi
sesuai aturan Pengkajian Tugas
dan
dengan benar. Kebutuhan kelompok
Rekontruksi
Pascabencana
Pascabenana
6. Peraturan
BNPB
No.06/2017
tentang
2. Peserta 2. Tahapan 1. Alur penyelenggara
dapat Jitupasna pengkajian an rehabilitasi
menjabarka kebutuhan dan
n tahapan pascabencana rekonstruksi
pelaksanaan pascabencana
2. Langkah –
Jitupasna
Langkah 7. Petunjuk
jitupasna pelaksanaan
pengkajian
kebutuhan
pascabencana
3 Instrumen Peserta dapat 1. Peserta 1. Instrumen 1. Instumen ceramah, 4 Tes
, BNPB
pengumpulan memahami dapat Kajian Akibat akibat; tanya jawab, JP tertulis
data pengkajian instrument menjelaskan bencana kerusakan curah
kebutuhan pengumpulan instrument persektor dan kerugian pendapat,
pasca bencana data pengkajian kajian akibat Diskusi
2. Instrumen
kebutuhan bencana
akibat:
pascabencana persektor Gangguan
akses,
Gangguan
fungsi,
Peningkatan
risiko

2. Peserta 2. Data dasar 1. Kajian data


dapat dan data Primer dasar dan data
menjelaskan dalam kajian primer
data kebutuhan
2. Prosedur
sekunder pasca bencana pengolahan dan
dan data
analisis data
primer dalam
pengkajianke
butuhan
pascabencan
a
3. Peserta 3. verifikasi dan 1. Urgensi uji
dapat validasi data verifikasi
menjelaskan data
Verifikasi dan
2. Urgensi uji
validasi data
validasi data

4 Pengkajian Peserta dapat 1. Peserta 1. Pengkajian 1. Pengkajian ceramah, 3 Tes


kebutuhan melakukan dapat akibat bencana kerusakan akibat tanya jawab, tertulis
pascabencana pengkajian melaksanakan sektor bencana sektor curah
sektor kebutuhan pengkajian permukiman permukiman pendapat,
permukiman pascabencana akibat bencana Diskusi
sektor sektor
permukima permukiman 2. Pengkajian
ndengan benar kerugian akibat
bencana sektor
permukiman

3. Analisis
gangguan akses
sektor
permukiman

4. Analisis
gangguan fungsi
sektor
permukiman

5. Analisis risiko
Sektor
permukiman

2. Peserta 2. Pengkajian 1. Penilaian


dapat dampak dampak bencana
menganalisis bencana sektor terhadap
pengkajian permukiman Perekonomian
dampak sektor
bencana permukiman

2. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Pembangunan
Manusia dan
sosial sektor
permukiman

3. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Lingkungan
sektor
permukiman
3. Peserta 3. Perumusan 1. Prinsip dan
dapat kebutuhan Ragam
melakukan pascabencana pemenuhan
perkiraan sektor sektor kebutuhan RR
kebutuhan permukiman sektor
pascabencana permukiman
sektor
2. Metode
permukiman
Perumusan
Kebutuhan sektor
permukiman
3. Identifikasi
kebutuhan untuk
pemulihan sektor
permukiman
5. Melakukan Peserta dapat 1. Peserta 1. Pengkajian 1. Pengkajian ceramah, 3 Tes
pengkajian melakukan dapat akibat bencana kerusakan akibat tanya jawab, tertulis
kebutuhan pengkajian menerangkan sektor bencana sektor curah
pascabencana kebutuhan pengkajian infrastruktur infrastruktur pendapat,
sektor pascabencana akibat bencana Diskusi
Infrastruktur sektor sektor
Infrastruktur infrastruktur 2. Pengkajian
dengan benar kerugian akibat
bencana sektor
infrastruktur

3. Analisis
gangguan akses
sektor
infrastruktur

4. Analisis
gangguan fungsi
sektor
infrastruktur

5. Analisis risiko
sektor
infrastruktur

2. Peserta 2. Pengkajian 1. Penilaian


dapat dampak dampak bencana
menganalisis bencana sektor terhadap
pengkajian infrastruktur Perekonomian
dampak sektor
bencana sektor infrastruktur
infrastruktur
2. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Pembangunan
Manusia dan
sosial sektor
infrastruktur

3. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Lingkungan
sektor
infrastruktur

3. Peserta 3. Perumusan 1. Prinsip dan


dapat kebutuhan Ragam
melakukan pascabencana pemenuhan
perkiraan sektor kebutuhan RR
kebutuhan infrastruktur sektor
pascabencana infrastruktur
sektor
2. Metode
infrastruktur Perumusan
Kebutuhan sektor
infrastruktur
3. Identifikasi
kebutuhan untuk
pemulihan sektor
infrastruktur
6. Pengkajian Peserta 1. Peserta 1. Pengkajian 1. Pengkajian ceramah, 3 Tes
kebutuhan dapat dapat akibat bencana kerusakan akibat tanya jawab, tertulis
pascabencana melakukan menerangkan sektor ekonomi bencana sektor curah
sektor ekonomi pengkajian pengkajian ekonomi pendapat,
kebutuhan akibat bencana Diskusi
pascabencan sektor ekonomi
a sektor 2. Pengkajian
ekonomi kerugian akibat
dengan bencana sektor
benar ekonomi

3. Analisis
gangguan akses
sektor ekonomi

4. Analisis
gangguan fungsi
sektor ekonomi

5. Analisis risiko
sektor ekonomi
1. Penilaian
dampak bencana
2. Peserta 2. Pengkajian
terhadap
dapat dampak
Perekonomian
menganalisis bencana sektor
sektor ekonomi
pengkajian ekonomi
dampak
bencana sektor
2. Penilaian
ekonomi dampak bencana
terhadap
Pembangunan
Manusia dan
sosial sektor
ekonomi

3. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Lingkungan
sektor ekonomi

1. Prinsip dan
3. Peserta 3. Perumusan Ragam
dapat kebutuhan pemenuhan
melakukan pascabencana kebutuhan RR
perkiraan sektor ekonomi sektor ekonomi
kebutuhan
pascabencan 2. Metode
a sektor Perumusan
ekonomi Kebutuhan sektor
ekonomi
3. Identifikasi
kebutuhan untuk
pemulihan sektor
ekonomi
7. Pengkajian Peserta dapat 1. Peserta 1. Pengkajian 1. Pengkajian ceramah, 3 Tes
kebutuhan melakukan dapat akibat bencana kerusakan akibat tanya jawab, tertulis
pascabencana pengkajian Menjelaskan sektor sosial bencana sektor curah
sektor sosial kebutuhan pengkajian sosial pendapat,
pascabencana akibat bencana Diskusi
sektor sosial sektor ekonomi
dengan benar 2. Pengkajian
kerugian akibat
bencana sektor
sosial

3. Analisis
gangguan akses
sektor sosial
4. Analisis
gangguan fungsi
sektor sosial

5. Analisis risiko
sektor sosial
2. Peserta 2. Pengkajian 1. Penilaian
dapat dampak dampak bencana
menganalisis bencana sektor terhadap
pengkajian sosial Perekonomian
dampak sektor sosial
bencana sektor
sosial
2. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Pembangunan
Manusia dan
sosial sektor
sosial

3. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Lingkungan
sektor sosial

3. Peserta 3. Perumusan 1. Prinsip dan


dapat kebutuhan Ragam
melakukan pascabencana pemenuhan
perkiraan sektor sosial kebutuhan RR
kebutuhan sektor sosial
pascabencana
2. Metode
sektor sosial Perumusan
Kebutuhan sektor
sosial
3. Identifikasi
kebutuhan untuk
pemulihan sektor
sosial
8. Pengkajian Peserta dapat 1. Peserta 1. Pengkajian 1. Pengkajian ceramah, 3 Tes
kebutuhan melakukan dapat akibat bencana kerusakan akibat tanya jawab, tertulis
pascabencana pengkajian menjelaskan sektor lintas bencana sektor curah
lintas sektor kebutuhan pengkajian sektor lintas sektor pendapat,
pascabencana akibat bencana Diskusi
lintas sektor sektor lintas
dengan benar sektor 2. Pengkajian
kerugian akibat
bencana sektor
lintas sektor

3. Analisis
gangguan akses
sektor lintas
sektor

4. Analisis
gangguan fungsi
sektor lintas
sektor

5. Analisis risiko
sektor lintas
sektor
1. Penilaian
dampak bencana
2. Peserta 2. Pengkajian
terhadap
dapat dampak
Perekonomian
menganalisis bencana sektor
sektor lintas
pengkajian lintas sektor
sektor
dampak
bencana sektor
lintas sektor 2. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Pembangunan
Manusia dan
sosial sektor
lintas sektor

3. Penilaian
dampak bencana
terhadap
Lingkungan
sektor lintas
sektor
3. Peserta 3. Perumusan 1. Prinsip dan
dapat kebutuhan Ragam
melakukan pascabencana pemenuhan
perkiraan sektor lintas kebutuhan RR
kebutuhan sektor sektor lintas
pascabencana sektor
sektor lintas
2. Metode
sektor
Perumusan
Kebutuhan sektor
lintas sektor
3. Identifikasi
kebutuhan untuk
pemulihan sektor
lintas sektor
9. Praktek Peserta dapat Peserta dapat 1. Penjelasan 1. penjelasan Ceramah, 15 Praktik
penghitungan melakukan menjabarkan soal praktek soal latihan diskusi, penghitu
pengkajian praktek Penjelasan penghitungan 5 sektor praktik ngan
kebutuhan penghitungan soal praktek sektor permukiman penghitungan kajian
pasca bencana pengkajian penghitungan kebutuh
pengkajian 2. penjelasan
5 sektor kebutuhan 5 sektor an
pasca bencana kebutuhan soal latihan
pasca
pengkajian pasca bencana
5 sektor sektor bencana
kebutuhan infrastruktur 5 sektor
pasca
bencana 3. penjelasan
soal latihan
sektor sosial
4. penjelasan
soal latihan
sektor ekonomi
5. penjelasan
soal latihan lintas
sektor
2. Peserta 2. penghitungan 1. penghitungan
dapat kajian kebutuhan sektor
melakukan pasca bencana permukiman
penghitungan
2. penghitungan
kajian
sektor
kebutuhan
infrastruktur
pasca bencana
3. penghitungan
sektor sosial
4. penghitungan
sektor ekonomi
5. penghitungan
sektor lintas
sektor
Materi Penunjang
10. Dinamika Memahami diri Mengenal Pengenalan diri 1. Mengenal diri Ceramah 3 Observa Prof. Dr. H.
Kelompok sendiri, dan diri sendiri sendiri dan si Muhammad
sendiri Games
kelompok yang dan Orang orang lain Najib, M. Ag.
dinamis lain 2. Mengenal Diskusi Terbitan
orang lain Kelompok Pustaka Setia,
Jakarta. 2015
Membangun Kelompok 1. Kelompok Ceramah
kelompok dinamis dalam
dinamis Games
dinamis pembelajaran
2. Komitmen Diskusi
Bersama dalam Kelompok
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai