Anda di halaman 1dari 19

KONSEPSI

Desa/Kelurahan
Tangguh BENCANA

Activities on Risk Assessment

MENUJU INDONESIA
TANGGUH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH BPBD SU, 2016
POVINSI SUMATERA UTARA
Latar Belakang

• Realitas bencana di Indonesia ,frekuensi dan intensitas


bencana alam yg semakin meningkat.
• Masyarakat yg berada di Desa/Kelurahan adalah penerima
dampak langsung dari Bencana.
• Kewajiban melindungi masyarakat dari bencana
• Penguatan kapasitas lokal /daerah
• Otonomi desa ,kewenangan desa dalam PB
• Pentingnya PRB dalam Pembangunan berkelanjutan
• Filosofi kearifan lokal akar sosial-budaya dari PRB
• Masy. Yg tangguh bencana ialah yg mampu mengantisipasi dan
mampu bisa membangun kehidupannya menjadi normal
kembali ( Jhon Twing,2009 )
DEFINISI DESA/KELURAHAN TANGGUH
BENCANA: PERKA BNPB NO. 1 TH 2012

• Desa/Kelurahan yang memiliki


kemampuan mandiri untuk beradaptasi
dan menghadapi potensi ancaman
bencana, serta memulihkan diri dengan
segera dari dampak-dampak bencana
yang merugikan.
* 162 Pulau , 6 Pulau di Pantai Timur dan 156 Pulau di Pantai Barat
* Luas Wil.Sumut 71.680.68 KM
* Penduduk 13.10 Juta Jiwa Tahun 2011.
* Panjang Pantai 1.300 KM.Pantai Timur, 545 KM dan Pantai Barat,375 KM dan

Kepulauan Nias 380 KM,Jlh Pulau 419 bh ( Bernama 237 dan tdk bernama 182 bh)
*Kecamatan, 417
*Desa/Kelurahan, 5.744
Maksud dan Tujuan

• Mendorong terwujudnya masyarakat Desa/Kelulahan Tangguh


dalam menghadapi Bencana yang lebih
terarah,terencana,terpadu dan terkoordinasi.
• Mendorong sinergi untuk saling melengkapi dengan seluruh
Program yang ada di Desa/Kelurahan.
• Mendorong Alokasi sumber daya yang lebih langsung untuk
manfaat lebih jelas /tepat untuk kepentingan dan kebutuhan
masyarakatnya
• Meningkatkan motivasi efektif semua pihak ditingkat lokal
• Menekan masalah dan kerentanan.
• Meningkatkan kapasitas dan kebutuhan tingkat lokal.
Kebijakan Nasional PB

• PB urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakholder


• Pemerintah/Pemda sebagai penanggung jawab PB,dengan peran
aktif masyarakat dan Lembaga Usaha.
• Merubah pradigma respos menjadi PRB ( Pencegahan dan
Kesiapsiagaan )
• Perlindungan masy. Dimulai sejak Pra-Bencana, pada saat Tanggap
Darurat dan Pasca Bencana.
• Membangun masy. Yang tangguh/tahan dalam menghadapi
bencana.
• Membangun “sistem PB” al melalui kelembagaan yg kuat dgn
pendanaan yang memadai
• Integrasi PB ke dalam Rencana Pembangunan (
RKP/D,RPJM/D,RPJP/D ).
Penanggulangan Bencana

 UU Penanggulangan  Perubahan Paradigma:


Bencana nomor 24 tahun  Responsif - Pencegahan/PRB
2007
 Sektoral -- Multi-sektoral
 UU Desa nomor 06 tahun  Inisiatif Pemerintah- Tanggung jawab
2015 bersama masyarakat dan swasta
 Sentralisasi  Desentralisasi

 PP 21/2008 tentang
Penyelenggraan PB
SATU KESATUAN SISTEM PB
 PP 22/2008 tentang Pra Bencana-Tanggap Darurat-Pemulihan
Pendanaan PB

 PP 23/2008 tentang Peran


1. BNPB
lembaga Int’l non
2. BPBD Provinsi
Pemerintah
3. BPBD Kab/Kota
Filosofi Penanggulangan Bencana

Pemerintah

*UU 24/2007 PB

Masyarakat
Sipil Lembaga/Dunia
Usaha

 Lingkaran Bulat melambangkan Dunia


 Warna Merah Putih Lingkaran melambangkan Bendara Merah Putih
• Segitiga sama sisi dalam Lingkiran artinya :
a. 1/3 bantuan Pemerintah
b. 1/3 bantuan Lembaga Usaha
8
c. 1/3 swadaya masyarakat
•Warna Orange dalam lingkiran melambangkan Bencana
•Warna Biru segitiga sama sisi melambangkan kenyamanan ( kemanausiaan )
10 Indikator Desa Tangguh
Bencana
• ADA Peta Ancaman Bencana.
• ADA Peta dan Analisis Kerentanan.
• ADA Peta dan Penilaian Kapasitas
• ADA Peta Jalur Evakuasi
• ADA Rencana Penanggulangan Bencana Desa (RPB-DESA)
• ADA Relawan PB Desa termasuk Forum PRB Desa
• ADA Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat
• ADA Rencana Aksi Komunitas untuk PRB Desa
• ADA Rencana Kontinjensi termasuk Evakuasi
• Pola Ketahanan Ekonomi.
TIGA KARESTERISTIK DASAR DESTANA

(1) Memilik kemampuan beradaptasi dan


menghadapi potensi ancaman bencana secara
mandiri.
(2) Tetap mempertahankan struktur dan fungsi-
fungsi dasarnya bahkan pada saat bencana.
(3) Mampu memulihkan diri dan melenting balik
setelah tertimpa bencana
Landasan Hukum dan Kebijakan Desa
Tangguh/Kelurahan Bencana

• Landasan Hukum:
1. UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana,
Pasal 4: Penanggulangan bencana bertujuan untuk
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
ancaman bencana
• Landasan kebijakan: Rencana Nasional Penanggulangan
Bencana 2014-2018
• Perka BNPB No.01 Tahun 2012 tentang pembentukan
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
• 2.UU No.6 Tahun 2015 tentang Desa.
Lanjutan…………Landasan Hukum
• Landasan kebijakan Permendes:
• a.No.1 Tahun 2015 tentang pedoman kewenangan Hak
• asal usul dan Kewenangan Lokal Bersekala Desa.
• b.No.2 Tahun 2015 tentang pedoman tata tertib dan
• mekanisme pengambilan keputusan musyawarah desa
• c.No.3 Tahun 2015 tentang pendampingan desa.
• d.No.4 Tahun 2015 tentang pendirian,pengurusan dan
• pengelolaan dan pembubabaran BUMDesa
• e.No.5 Tahun 2015 tentang penetapan prioritas
• penggunaan dana desa.
Komponen Utama Desa/Kel. Tangguh

• Legislasi : Penyusunan Perdes yang mengatur PRB dan


PB di tingkat Desa.
• Perencanaan : Penyusunan RPB Desa, Rencana
Kontinjensi dan Aksi PRB komunitas
• Kelembagaan : Pembentukan PB Desa dan Kelompok
kelompok Siaga Bencana di tk RT/RW.
• Pendanaan : Mobilisasi Dana bersumber dari
APBDKab/Kota,Sektor Swasta,APBD Desa dan Mandiri.
• Pengembangan Kapasitas : Analisis
Ancaman,Gladi,Simulasi Bencana ,Mitigasi Fisik dan Non
Fisik ,Keg.PRB dll.
3 Kategori Desa/Kel.Tangguh Bencana

• Pratama : Tingkat Kesiapsiagaan dan Kapasitas


Respons paling rendah.

• Madya : Tingkat Kesiapsiagaan dan Kapasitas


Respons sedang.

• Paripurna : Tingkat Kesiapsiagaan dan memiliki


Kapasitas paling Tinggi serta lebih
Siap.
Kriteria Desa Tangguh Bencana
Pratama
• Terbentuknya Posko Siaga Bencana tapi blm ada Sk
• Terbentuknya Pengembangan Kelompok Desa
Tangguh Bencana, dan baru mempunyai 1 kegiatan
yaitu Kesiapsiagaan.
• Adanya Peta Ancaman Bencana.
• Terbentuknya Relawan PB
• Adanya Kearifan Lokal yang dilestarikan
• Ada Struktur Organisasi Posko Siaga Bencana.
• Ada Jadwal Posko
Kriteria Desa Tangguh Bencana
Madya
• Terbentuknya Posko Siaga Bencana yang di SK kan oleh
Camat atau Kepala Desa.
• Sarana/Prasarana Posko Siaga Bencana masih sederhana.
• Terbentuknya Kelompok Desa Tangguh Bencana yang di SK
kan oleh Camat atau Kepala Desa dan masih mempunyai 2
Kegiatan yaitu 1.Kesiapsiagaan dan 2. Tanggap Darurat.
• Adanya Marka - Marka Evakuasi
• Relawan PB sebahagian sudah dilatih
• Adanya Pembinaan dari Dinas/Instansi terkait tapi belum
optimal
• Adanya Rapat – rapat Pertemuan tapi belum optimal
• Adanya Laporan tapi belum teratur.
Kriteria Desa Tangguh Bencana
Paripurna
• Sarana dan Prasarana Posko Siaga Bencana sudah lengkap.
• Kelompok Desa Tangguh Bencana sudah mempunyai 3 Kegiatan
yaitu 1.Kesiapsiagaan. 2. Tanggap Darurat . Dan ke 3. Pemulihan.
Dan sudah melaksanakan kegiatannya.
• Relawan PB sudah terlatih.
• Adanya pembinaan dari Dinas/Instansi terkait.
• Rapat dilaksanakan 1 x sebulan dengan teratur.
• Sudah ada Dokumen RPB
• Sudah ada Dokumen RAK
• Sudah ada Dokumen RPJMdes dan RKPdes.
• Sudah ada Lokasi Pengungsian
• Pendanaan kegiatan dari PAD DESA
• Laporan sudah berjalan teratur.
PEMETAAN PELAKU KELOMPOK

Siapa saja pelaku / potensi pelaku PRB di


Desa/Kelurahan?
• Karang taruna
• Kelompok PKK dan Posyandu
• Kelompok nelayan dan petani
• Koperasi desa
• Kaur Kesra Pemerintah
• Kelompok Relawan
• ....................lainnya

Siapa Melakukan Apa Dimana


TERIMA KASIH !!!
DESA TANGGUH BENCANA
TANGGAP,TANGKAS DAN TERPADU

Activities on Risk Assessment

Anda mungkin juga menyukai