PENGEMBANGAN

KEL/DESA SIAGA
 LATAR BELAKANG
ISU-ISU
ISU-ISUSTRATEGIS
STRATEGIS TARGET MDGs
TARGET MDGs 2015 2015
 Angka Kematian Bayi (AKB) T 1. Menanggulangi kemiskinan &
 Angka Kematian Ibu (AKI) T kelaparan
2. Memenuhi pendidikan dasar utk
 Cakupan ASI Eksklusif R
semua
 Penduduk miskin di pedesaan T 3. Mendorong kesetaraan gender &
 Gizi kurang & Stunting T pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian
Balita
5 pilar utama 5. Meningkatkan kualitas
kesehatan ibu
Tujuan : Mempercepat 6. Memerangi HIV/AIDS,malaria &
penurunan AKI dan AKB penyakit menular lain
7. Menjamin kelestarian lingkungan
dengan peran aktif hidup
Masyarakat. 8. Mengembangkan kemitraan global
untuk pembangunan
DEFINISI DESA
Desa adalah
kesatuan
masyarakat hukum
yang memiliki
batas wilayah yang
berwenang untuk
mengatur dan
mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat
 DESA disebut NEGARA KECIL

 Karena Desa mempunyai organisasi yang

diberikan kewenangan oleh Pemerintah
untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri.
 Bukan sekedar wilayah administrasi jg
bukan sebagai unit Pemerintah terendah
TETAPI sbg Pemerintah paling bawah,
paling depan dengan masyarakat.

5
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
Desa yg penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan Kesehatan
Dasar Masyarakat dengan memberikan
pelayanan setiap hari melalui Poskedes,
PUSTU, Puskesmas, serta mengembangkan
UKBM dan mendorong upaya Survailans
berbasis masyarakat, kedaruratan
kesehatan, penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan (PHBS).
Sejarah Singkat Terbentuknya Desa/Kel. Siaga
 Dasawarsa (1970-1980) Pemerintah berhasil menggalang
peran aktif dengan memberdayakan masyarakat di bidang
kesehatan melalui gerakan PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masy. Desa). Namun karena terjadi krisis ekonomi 1978
akhirnya gerakan PKMD berangsur lemah, untung pada saat
itu semangat masy. Masih tercermin pada organisasi TP-PKK
dari tingkat Pusat sampai ke tingkat Desa/Kel. Bahkan sampai
pada kelompok dasawisma dengan UKBMnya (Posyandu)
sehingga sampai saat ini 84,3% Desa/Kel. masih memiliki
Posyandu aktif.

 Keputusan MENKES No.564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Tahun 2009
tercatat 42.295 Desa/Kel dari total keseluruhan 75.410
Desa/Kel di Indonesia memulai upaya mewujudakan Desa/Kel
Siaga, namun dalam perjalanan belum berhasil karena
pengembangan dan pembinaan Desa/Kel Siaga menganut
konsep Pemberdayaan Masy memang memerlukan proses.
DASAR HUKUM
1. Keputusan Menkes RI No. 131 Tahun
2004 tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
2. Keputusan Menkes RI No.
564/MENKES/SK/VIII/2008 Tanggal 2
Agustus Tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
3. Pergub No. 54 Tahun 2009 tentang
Revolusi KIA
Tujuan Pedoman Pengembangan Desa/Kel
Siaga Aktif
 Umum :
Percepatan terwujudnya masyarakat Desa/Kel yang peduli, tanggap dan
mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat
kesehatannya meningkat.
 Khusus :
 Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif di setiap tingkatan
Pemerintah.
 Meningkatkan komitmen dan kerja sama semua pemangku kepentingan (Pusat, Prov,
Kab/Kota, Kec, Desa/Kel) untuk pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif.
 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masy di Desa/Kel.
 Mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan survailens berbasis
masy.(pemantauan penyakit, KIA, pertumbuhan anak, lingkungan dan perilaku)
penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan serta penyehatan lingkungan.
 Meningkatkan ketersediaan SDM, Dana maupun Sumber Daya lain yang berasal dari
Pemerintah, masyarakat dan Swasta untuk pengembangan Desa/Kel Siaga Akktif
 Meningkatkan PHBS dalam Rumah tangga di Desa/Kel.
KOMPONEN DESA/KEL SIAGA AKTIF:

 Pelayanan Kesehatan Dasar

 Pemberdayaan Masyarakat melalui
pengembangan UKBM dan mendorong
upaya survailans berbasis masyarakat
 PHBS
 KEGIATAN UTAMA DESA SIAGA

1. Merangkum dan membahas

semuaprogram jejaring siaga.
2. Bersama jejaring merencanakan
kegiatan.
3. Membangun komunikasi antar jejaring.
4. Melaporkan kegiatan kepada Kepala
Desa.
5. Mengadakan Evaluasi.

11
SASARAN PENGEMBANGAN DESA/KEL SIAGA
AKTIF

 Semua individu & keluarga di Desa/Kel yang

diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat,
peduli dan tanggap terhadap permasalahan
kesehatan di wilayahnya.
 Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap
perilaku individu & keluarga di Desa/Kel agar dapat
menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut (TOMAS, TOGA, TOPER, TOPEM,
Kader Desa/Kel).
 Pihak-pihak yang diharapkan dapat memberikan
dukungan kebijakan, peraturan perundang-undang
KRITERIA DESA SIAGA

1. Harus Ada Pustu/ Polindes

2. Harus ada UKBM sesuai kebutuhan
masyarakat.
3. Harus memiliki sistim kesiap-siagaan.
4. Memiliki sistim pembiayaan kesehatan
berbasis masyarakat.
5. Lingkungan sehat.
6. Memiliki Sistim Surveilance.
7. Masyarakat berperilaku hidup bersih dan
sehat.

13
PENTAHAPAN DESA/KEL
SIAGA AKTIF
PENTAHAPAN DESA/KEL SIAGA AKTIF (2)
 TAHAPAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN
DESA SIAGA

 FD/KPM MELAKUKAN SOSIALSIASI DAN MEMBERI

PEMAHAMAN KEPADA KEPDES/PERANGKAT DESA, TOMAS,
TOGA, TODAT, DUKUH, KADER POSYANDU TENTANG KIBBLA
YANG BERMUARA PADA MPS DI FASKES YANG MEMADAI.
 SMD = MELAKUKAN TEMU WICARA DENGAN
MASYARAKATDAN KUNJUNGAN RUMAH OLEH KADER, BIDES
UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG PERCEPATAN
PENURUNAN AKI/AKB MELALUI MPS.
 PENDATAAN SASARAN BUMIL, IBU MELAHIRKAN, BUFAS,
BUSUI, BBL, BAYI, PUS, WUS DAN KADER POSYANDU, PL-KB.

16

TAHAPAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN DESA SIAGA

LANJUTAN ……..

 PEMBUATAN PETA SASARAN OLEH BIDES DAN

PERAWAT PUSTU BERSAMA KADER DAN
DUKUN BAYI.
 MELAKUKAN MMD/K UNTUK PENETAPAN
PERDES/K TENTANG PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM RANGKA MENDUKUNG
PERCEPATAN PENURUNAN AKI/AKB.
 EVALUASI TENTANG : KELAHIRAN DAN
KEMATIAN BAYI, IBU MELAHIRKAN DI TOLONG
OLEH DUKUN BERSALIN, IBU MELAHIRKAN
DITOLONG NAKES DAN DUKUN BERSALIN, IBU
MELAHIRKAN DAN MENINGGAL, BAYI KURANG
GIZI DLL.
17
TAHAPAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN DESA SIAGA
Unsur2 yg harus dipenuhi dlm pengembangan
Desa/Kelurahan Siaga Aktif :

 Hrs ada kepedulian dari Pemdes/Kelurahan dan

pemuka masy.( Tomas,Todat,Toga dan Towan )
 Adanya KPMD/ Kelurahan
 Kemudahan akses masy.terhadap pelayanan
kesdas yg memberikan pelayanan setiap hari
 Adanya UKBM yg dpt melaksanakan survailens
berbasis masyarakat,penanggulangan bencana
dan kedaruratan kes serta penyehatan lingkgn
 Terakomodirnya dana pengembangan desa/kel
siaga aktif dalam APBDES
 Adanya perdes/per-Lurah sbg payung utk
mengatur ttg pengembangan ds/kel siaga aktif
DEMAND
 Supply (Pemberi/ Penyedia
layanan.
 Demand side (Pengguna
layanan).
 Manajerial ( Tata kelola
kesehatan).
BAPPEDA

DINKES
 Lanjutan

Keterangan :
1. Bappeda : Perencanaan, melakukan koordinasi dan monev.
2. BKKBN : Mempromosikan KB supaya kehamilan
direncanakan.
3. DINKES :
◦ Puskesmas : pelayanan kesdasmas .
Damas dlm 3 hal : -promosi (hal-hal yang promotif)
-preventif
-yankesdes
◦ RS : Jenis pelayanan kuratif dan rehabilitasi.
4. BPMPD : Fungsi kelembagaan dan sebagai regulator
Damas dan bertujuan dlm pembuatn Perdes,
RPJMDes, dll.
5. PKK : Sebagai motor penggerak dan sekaligus
sebagai advokasi.
6. LSM : Membantu kader juga sbg Advokasi (potensi
masy), dan pendonor.
 SUMBER DANA

1. Dari jejaring dana.

2. Donatur.
3. Iuran Wajib Anggota/masyarakat.
4. ADD / DD/ APBD I / APBD II /
APBDES.

22
 UU RI No.36 Thn 2009 tentang Kesehatan . Pembangunan
Kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan
SDM yang produktif secara sosial dan ekonomis.

 UU RI No.32 Thn 2004 tentang Pemerintah Daerah

mengamanatkan adanya urusan Pemerintahan yang
menjadi urusan wajib Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Maka demikian jelas bahwa
pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif merupakan salah satu
urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah
Kab/Kota melalui proses Pemberdayaan Masyarakat.
Bertolak dari Kesadaran tersebut maka dikeluarkan
KEPMENKES RI NO.1529/MENKES/SK/X/2010 Tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif.
Papan Sistem Siaga
 STRUKTUR
PJU

KADES/LURAH

PENASEHAT

PENGURUS INTI

KETUA
KETUA KETUA KETUA JEJARING
KETUA KETUA
JEJARING GIZI,
JEJARING JEJARING JEJARING JEJARING
NITIFIKAS DAN ASI
DANA TRANSPORT DARAH KB
I EKSKUSIF

POSYANDU POSYANDU POSYANDU

WARGA SIAGA WARGA SIAGA WARGA SIAGA 25

PRINSIP KERJA SISTEM SIAGA

 TOLONG MENOLONG SESAMA WARGA

 DARI DAN OLEH UNTUK WARGA
 KEADILAN DALAM PELAYANAN
 PERTEMUAN TERATUR
 PENDIDIKAN TERUS MENERUS

26
 POIN KRUSIAL u/ Mendukung
Persalinan Selamat

- Siapa yang hamil dan dimana dia berada

- Apakah orang terdekat bisa mempengaruhi
Bumil untuk melahirkan di faskes yang
memadai
- Bentuknya seperti apa kalo kita mau
mendukung
- Apakah ada kemampuan untuk membawa
Bumil ke faskes yang memadai
 KUNCI KEBERHASILAN DESA SIAGA

 BAGAIMANA PROSES FASILITASI / REKRUT KADER

 SIAPA YANG MENJADI TOKOH KUNCI

 PERTEMUAN RUTIN

 POSY BERINTERGRASI DENGAN DESA SIAGA

28
 DESI BERHASIL :
 MASYARAKAT BERINISIATIF SENDIRI UNTUK BERKEMBANG TANPA
DI DAMPINGI
 MENJADI BANK DARAH DI MASYARAKAT
 RELASI INFORMAL TERCIPTA ANTARA BIDAN, MASYARAKAT DAN
INSUTUSI
MAKA
 PERSALINAN LEBIH BANYAK DI TOLONG OLEH NAKES
 INFO PADA KANTONG PERSALINAN DARI BIDAN MENJADI
PENGETAHUAN BERSAMA
 KONTROL KESEHATAN BUMIL, BAYI / BALITA KEPOSYANDU
SEMAKIN MENINGKAT DARI SEBELUMNYA
 POSYANDU MENJADI LEBIH HIDUP KARNA MENJADI KETERLIBATAN
MASYARAKAT
 ADANYA KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN
 MENJADI BANK DARAH DIMASYARAK AT
 IKUT MEMFASILITASI PENGURUSAN AKTE KELAHIRAN ANAK
29
KEBIJAKAN PRODUK DI TINGKAT
DESA
 ASPIRATIF
EFEKTIVITAS TRANSPARAN
/ EFISIEN

PRINSIP MANAJEMEN
PARTISI-
PENGEMBANGAN DAMAS
PATIF
DESA/KELURAHAN SIAGA

KEBERLAN-
JUTAN AKUNTABILITAS
 Lanjutan

Keterangan :
1. Aspiratif : dapat memberikan aspirasi
masyarakat pengguna layanan
2. Damas : memberi kekuatan
3. Transparant : seluruh proses manajemen
harus dilaksanakan secara terbuka.
4. Akuntabilitas : Dapat dipertanggung-
jawabkan
5. Keberlanjutan : Kegiatan harus berjalan.
6. Partisipatif : Harus melibatkan
masyarakat
7. Efektif dan Efisien : secara tepat dan hemat
untuk mencapai hasil yang optimal.
 PERAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-
MASING JEJARING

 SOSIALISASI MPS DENGAN

NOTIFIKASI MENYEDIAKAN INFORMASI YANG
AKURAT TENTANG DATA BUMUL,
I. PENYIAPAN BUMIL, BULIN, BUSUI, BUFAS,
BURISTI,PUS,WUS,BAYI BALITA.
SOSIAL
 PERTEMUAN DENGAN MASYARAKAT
UNTUK MENGINFORMASIKAN TENTANG
PELAYANAN FASKES YANG MENJADI
HAK MASYARAKAT DAN DPT DIAKSES
OLH MASYARAKAT

 MENYEDIKAN INFORMASI TENTANG

PRASYARAT ADMINISTRASI UTK
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN
SERTA PELAYNAN LAIN YANG TERKAIT
DENGAN HAK MASYARAKAT DI BIDANG
KESEHATAN (JAMKESMAS, KTP, AKTE
KELAHIRAN) 33
 II. PENDATAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

• MENDATA BUMIL,BUFAS,PUS,MUS, AKSEPTOR KB,BAYI, BALITA

BUSUI SERTA MELAKUKAN KOORDINASI DATA DGN JEJARING
1 LAIN

•MEMFASILITASI UPAYA PENINGKATAN KESADARAN

2. MASYARAKAT TENTANG PENTING PENCATATAN

• MENDORONG BUMIL, KELUARGA DAN MASYARAKAT UTK

MEMPERSIAPKAN RENCANA KEHAMILAN OLEH TENAGA
3. KESEHATAN DAN KEHAMILAN TERENCANA MELALUI
PROGRAM KB

34
NOTIFIKASI
MENGGERAKKAN SASARAN (BUMIL,BAYI, BALITA) KE
POSYANDU DAN MEMFASILTASI BUMIL UNTUK MEMILIKI
KTP SEBAGAI PRASYARAT MENGAKSES PELAYANAN
KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

MENYEDIAKAN DATA ANGGOTA PENDONOR DARAH DAN

BUMIL YG DISUKUNG OLEH PEDONOR DARAH SERTA DATA
KEMATIAN IBU DAN BAYI/BALITA

MELAKUKAN PENCATATAN RIWAYAT KLB DAN MENJALIN

KERJASAMA DGN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG
PERDULI TERHADAP KESEHATAN IBU DAN BAYI

MENCATAT NAMA IBU YANG MELAKSANAKAN ASI

EKSKLUSIF DAN MEMOTIVASI SERTA MEMFASILITASI
KELUARGA UTK MENGURUS PENCATATAN/AKTE
KELAHIRAN BAGI ANAK

35
NOTIFIKASI
 MENYAMPAIKAN LAPORAN
KEGIATAN KEPADA PENGURUS
POSYANDU SIAGA/DESA SIAGA

III. REFLEKSI

MELAPORKAN HASIL/SMD
DALAM FORUM PERTEMUAN
ANTAR DESA SIAGA/POSYANDU
DITINGKAT DESA

NOTIFIKASI 36
 MEMBUAT PENYESUAIAN
IV. ADAPTASI DENGAN RENCANA KEGIATAN
JEJARING LAINNYA

37

NOTIFIKASI
TUJUAN

AGAR SEMUA KASUS DAN

DATA TENTANG BUMIL,
BUSUI, BUFAS, WUS, PUS,
BAYI DAN BALITA
TERCATAT DENGAN BAIK.
SEHINGGA PADA SAAT
DIBUTUHKAN DATA SUDAH
SIAP
38
 JEJARING LAIN
KETUA POSYANDU
POLINDES
PKM
TOGA
TOMA

SEKRETARIS

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

“A“ “B“ “C“ “D“

MASYARAKAT
39
 JEJARING DANA

I. PENYIAPAN SOSIAL
 SOSIALISASI PENTINGNYA JEJARING DANA UUTK
MEMBIAYAI MASALAH KEGAWATDARURATAN.

 PERTEMUAN DENGAN TOKOH KUNCI/MASYARAKAT

PEDESAAN UNTUK MENYEPAKATI PENGGALANGAN DANA.

 BANGUN KERJASAMA DENGAN BIDAN, NAKES, PENGELOLA

JAMKESMAS, JEJARING-JEJARING LAIN. KADER PENERIMA
MANFAAT LAYANAN (BUMIL, BULIN, BUFAS,
PUS,WUS,AKSEPTOR KB, BAYI DAN BALITA)
40
 II. PELAKSANAAN KEGIATAN

 MENGUMPUL IURAN ANGGOTA UNTUK MENAMBAH DANA

SOLIDARITAS DAN MENGELOLANYA.

MEMOTIVASI BUMIL DAN KELUARGANYA UNTUK MENABUNG

PRIBADI BAIK BERUPA UANG TUNAI ATAU NATURA

MENJALIN KERJASAMA DENGAN KELOMPOK PENGELOLA UEP

ATAU KOPERASI

MEMOTIVASI KELUARGA-KELUARGA BENTUK ARISAN UTK

PERSEDIAAN PERSALINAN ATAU DANA SEHAT KELUARGA

PENGGALANGAN IURAN….. 41
JEJARING DANA
 LANJUTAN …………

 PENGGALANGAN IURAN DANA SOLIDARITAS MASY. YG

DIKELOLA DGN PRINSIP TERBUKA, EFEKTIF, EFISIEN
DAN AMAN.

 PENGGALANGAN DANA KHUSUS YG DIDUKUNG OLEH

JEJARING LAINNYA MELALUI :

1. MEGAJUKAN ANGGARAN KHUSUS LEWAT APBDES

2. MELAKUKAN KEGIATAN EKONOMI PRODUKTIF.
3. MENCARI DONATUR/SPONSOR

 PERTEMUAN RUTIN UTK MONITOR PENGUMPULAN

DANA RUTIN DAN PENGGUNAAN DANA TERSEBUT.

42
JEJARING DANA
 MENYAMPAIKAN
LAPORAN HASIL
PENGUMPULAN DANA
RUTIN MASY DAN
PENGGUNAAN NYA
III. REFLEKSI (RAPAT BULANAN)
DENGAN PRINSIP
TERBUKA, EFEKTIF,
EFISIEN, DAN AMAN

43
JEJARING DANA
IV. ADAPTASI

PENYESUAIAN
RENCANA KEGIATAN
DENGAN JEJARING
LAINNYA

JEJARING DANA 44
  MELAKSANAKAN RENCANA
YANG TELAH DISEPAKATI
V. AKSI
PENGUATAN JEJARING
DENGAN DUKUNGAN JAPIL

45
JEJARING DANA
TUJUAN

UNTUK MEMPERMUDAH DALAM

MEMBANTU BUMIL/BULIN/KASUS
GAWAT DARURAT LAINNYA
YANG SANGAT MEMBUTUHKAN
UANG UNTUK RUJUKAN KE
PELAYANAN KESEHATAN
(YANKES)

46
STRUKTUR
KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

KORWIL/ KORWIL/ KORWIL/

KORDUS KORDUS KORDUS

47
 JEJARING TRANSPORTASI

SOSIALISASI PENTINGNYA
TRANSPORTASI DALAM
DESA SIAGA
I. PENYIAPAN
SOSIAL
PERTEMUAN DENGAN
MASYARAKAT UNTUK
MENENTUKAN TARGET
SASARAN

48
JEJARING TRANSPORT
II. PENDEKATAN DAN PELAKSNAAN
KEGIATAN

1 • MENDATA PEMILIK KENDARAAN

2 • MENDATA PARA PENGEMUDI

3 • MENDATA PARA PEMASOK BBM DAN

PERALATAN/KELENGKAPAN KENDARAAN

4 • MEMBUAT KESEPAKATAN DLM PROSES

PELAYANAN (BUMIL, BULIN, BUFAS,
BURISTI)

49
JEJARING TRANSPORT
 MEMBUAT KESEPAKATAN JASA PELAYANAN
5 (ANTARA PEMILIK –PENGEMUDI-KELUARGA
BULIN, PENGURUS POSYANDU/DESA SIAGA

MENUANGKAN SELURUH KEGIATAN DAN HASIL

6 KESEPAKATAN DALAM PERDES/SK KADES

7 SOSIALISAIKAN HASIL YANG DICAPAI KEPADA

JEJARING LAIN DALAM RAKOR JEJARING

8 INTEGRASIKAN RENCANA KEGIATAN DENGAN

JEJARING LAIN

JEJARING TRANSPORT 50
 MENYAMPAIKAN LAPORAN
KEGIATAN KEPADA
PENGURUS POSYANDU
SIAGA/DESA SIAGA (RAPAT
BULANAN)

III. REFLEKSI MEMAPARKAN HASIL SMD

SURVEY DARI SAAT RAPAT
EVALUASI DIRI DALAM
FORUM PERTEMUAN
ANTARA DESA
SIAGA/POSYANDU SIAGA
(TINGKAT
DESA/KECAMATAN)
51
JEJARING TRANSPORT
 IV. ADAPTASI :

MEMBUAT PENYESUAIAN
(RENCANA DAN KEGIATAN)
JEJARING

52
JEJARING TRANSPORT
V. AKSI
1. MELAKSNAKAN RENCANA
YANG TELAH DISEPAKATI

2. PENGUATAN JEJARING DENGAN

JEJARING PILIHAN (JAPIL)

53
JEJARING TRANSPORT
TUJUAN

UNTUK MEMPELANCAR BANTUAN

KEPADA IBU HAMIL/KASUS
GAWAT DARURAT LAINNYA SERTA
MEMPERMUDAH JARAK DAN
WAKTU UNTUK MENDAPAT
PERAWATAN YANG LEBIH CEPAT
MENUJU SARANA KESEHATAN

54
STRUKTUR ORGANISASI

KETUA

BENDAHARA SEKRETARIAT

KORWIL/ KORWIL/ KORWIL/

KORDUS KORDUS KORDUS

55
 JEJARING DARAH

INFORMASIKAN TENTANG
PENTING/MANFAAT DONOR DARAH
KEPADA MASYARAKAT DESA

PERTEMUAN DENGAN TOKOH KUNCI

I. PENYIAPAN SOSIAL
DALAM MASYARAKAT DESA/KELURAHAN

MENYEPAKATI KRITERIA PENDONOR DAN

KRITERIA/SASARAN PENERIMA

BANGUN KERJASAMA DENGAN

PUSKESMAS, RUMAHSAKIT,PMI
56
 MENDATA KELOMPOK SASARAN (SECARA
KESELURUHAN : PENERIMA DAN
PENDONOR) DENGAN KATEGORI UMUR

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DAN

BUAT KARTU GOLONGAN DARAH

KOORDINASI DENGAN JEJARING

PENCATATAN/NOTIFIKASI UNTUK DATA
PELAKSANAAN INFORMASI BUMIL, BULIN, BUSUI,
KEGIATAN BUFAS, BURISTI

PENGALOKASIAN PENDONOR PADA TIAP

BUMIL DAN TANGGAL MELAHIRKAN

PENETAPAN PROSES

INTEGRASI RENCANA KEGIATAN DENGAN

JEJARING DARAH
JEJARING LAIN 57
 EVALUASI HASIL
III. REFLEKSI PELAYANAN
(MASALAH/HAMBATAN)

MENYESUAIKAN KEMBALI
IV. PENYESUAIAN
RENCANA KEGIATAN

58
JEJARING DARAH
 MELAKUKAN RENCANA YANG
TELAH DI SEPAKATI

V. AKSI

PENGUATAN JEJARING
DENGAN DUKUNGAN
JEJARING PILIHAN

59
JEJARING DARAH
TUJUAN

TERSEDIANYA
PENDONOR DARAH
SUKA RELA YANG
SELALU SIAP SIAGA
BILA DIBUTUHKAN
UNTUK MEMBANTU
IBU MELAHIRKAN
ATAU KASUS GAWAT
DARURAT LAINNYA
60
STRUKTUR ORGANISASI
JEJARING
NOTIFIKASI,
KETUA TRANSPORTASI,
DANA BIDAN, PKM,
RS

SEKRETARIS

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

DUSUN “A” DUSUN “ B” DUSUN “C” DUSUN “D”

MASYARAKAT

61
JEJARING INFORMASI
KESEHATAN
REPRODUKSI/KB

I.PENYIAPAN SOSIAL
SOSIALISASI TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI PERSALINAN
SELAMAT, MANFAAT DAN METODE
KB, MEMFASILITASI PUS YANG
INGIN BER KB.
62
LANJUTAN ……

PENDATAAN DAN PELAKSANAAN

1.MENDATA, BUMIL, BUFAS, PUS DAN

BAYI.

2.MENYADARKAN BUFAS DAN

SUAMINYA UNTUK SEGERA BER KB
SETELAH IBU MASA NIFAS.

3.DISKUSI FOKUS DENGAN REMAJA

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
TENTANG ALAT REPRODUKSI,
PROSES DAN PENYULUHAN SEPUTAR
ALAT REPRODUKSI.
63
JEJARING INFORMASI
 LANJUTA N …..

4. MEMFASILITASI PUS UNTUK BER KB DAN

MEMBUAT PETA SASARAN SERTA
MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH.
5. MENYIAPKAN RINGKASAN SMD TERKAIT
KESEHATAN REPRODUKSI KB.
6.KONSELING KB BAGI PARA AKSEPTOR
BARU

64
JEJARING INFORMASI
III. REFLEKSI

1. MENYAMPAIKAN LAPORAN KE
JEJARING LAINNYA PADA
PERTEMUAN BULANAN

2. MEMAPARKAN HASIL SMD DALAM

PERTEMUAN ANTAR DESA
SIAGA/POSYANDU DI TINGKAT
DESA/KELURAHAN

65
JEJARING INFORMASI
IV. ADAPTASI :

MEMBUAT PENYESUAIAN
(RENCANA DAN KEGIATAN)
JEJARING

66
JEJARING INFORMASI
V. AKSI
1. MELAKSANAKAN RENCANA YANG
TELAH DIPERBAIKI

2. PENGUATAN JEJARING DENGAN

JEJARING PILIHAN (JAPIL)

JEJARING INFORMASI
67
VI. TUJUAN

DENGAN TERDATANYA
PUS,WUS, REMAJA PUTRA /
PUTRI, PARA TOKOH KUNCI,
MAKA AKAN MEMPEROLEH
MANFAATNYA :
IBU SEHAT, BAYI SELAMAT,
KELUARGA LESTARI.

JEJARING INFORMASI 68
STRUKTUR JEJARING KB

69
 JEJARING ASI EKSKLUSIF DAN
KECUKUPAN GIZI

I. PENYIAPAN SOSIAL

 SOSIALISASI TENTANG PENTINGNYA ASI EKSLUSIF

DAN MAKANAN BERGIZI YANG CUKUP KEPADA
SELURUH STAKEHOLDER, PEREMPUAN PRANIKAH
DAN PUS.

 PERTEMUAN DENGAN TOKOH KUNCI DALAM

MELAKUKAN KEGIATAN SIAGA.

 BANGUN KERJASAMA DENGAN NAKES, PENGELOLA

UEP, LEMBAGA DONOR DAN JEJARING LAINNYA.
70
JEJARING ASI EKSKLUSIF
II. PELAKSANAAN KEGIATAN

 MEMFASILITASI ORANG TUA PENDERITA GIZI

BURUK.
 MENGIMFORMASIKAN TENTANG CARA
MENCEGAH GIZI BURUK KEPADA IBU HAMIL,
IBU MENYUSUI.

 MEMPRAKARSAI KEGIATAN PENYIAPAN

MAKANAN PENDAMPING ASI DAN
MENGGUNAKAN BAHAN LOKAL

71
JEJARING ASI EKSKLUSIF
LANJUTAN …….

 BEKERJASAMA DENGAN PENYULUH

TANAMAN PANGAN YANG ADA DI DESA.

 MENGAJAK KERJASAMA DENGAN DUKUN

BAYI YG ADA DI DESA UTK
MEMPERKENALKAN INISIASI MENYUSUI DINI

72
III. REFLEKSI

1. MENYAMPAIKAN LAPORAN KEGIATAN

KEPADA PENGURUS POSYANDU
SIAGA/DESA SIAGA

1. MENYUSUN HASIL SMD PADA FORUM

PERTEMUAN ANTARA DESA
SIAGA/POSYANDU DITINGKAT DESA
KELURAHAN
73
JEJARING ASI EKSKLUSIF
IV. ADAPTASI :

MEMBUAT PENYESUAIAN
(RENCANA DAN KEGIATAN)
JEJARING

JEJARING ASI EKSKLUSIF 74

V. AKSI
1. MELAKSANAKAN RENCANA
YANG TELAH DIPERBAIKI

2. PENGUATAN JEJARING DENGAN

JEJARING PILIHAN (JAPIL)

75
JEJARING ASI EKSKLUSIF
 JEJARING ASI EKSKLUSIF DAN
KECUKUPAN GIZI

I. PENYIAPAN SOSIAL

 SOSIALISASI TENTANG PENTINGNYA ASI EKSLUSIF

DAN MAKANAN BERGIZI YANG CUKUP KEPADA
SELURUH STAKEHOLDER, PEREMPUAN PRANIKAH
DAN PUS.

 PERTEMUAN DENGAN TOKOH KUNCI DALAM

MELAKUKAN KEGIATAN SIAGA.

 BANGUN KERJASAMA DENGAN NAKES, PENGELOLA

UEP, LEMBAGA DONOR DAN JEJARING LAINNYA.
76
JEJARING ASI EKSKLUSIF
 II. PELAKSANAAN KEGIATAN
 MEMFASILITASI ORANG TUA PENDERITA GIZI BURUK.
 MENGIMFORMASIKAN TENTANG CARA MENCEGAH GIZI
BURUK KEPADA IBU HAMIL, IBU MENYUSUI.

 MEMPRAKARSAI KEGIATAN PENYIAPAN MAKANANA

PENDAMPING ASI DAN MENGGUNAKAN BAHAN
LOKAL
 MENYUSUN KERJASAMA DENGAN PENYULUH
TANAMAN PANGAN YANG ADA DI DESA.
 MENGAJAK KERJASAMA DENGAN DUKUN BAYI YG ADA
DI DESA UTK MEMPERKENALKAN INISIASI MENYUSUI
DINI
77
JEJARING ASI EKSKLUSIF
III. REFLEKSI

1. MENYAMPAIKAN LAPORAN KEGIATAN

KEPADA PENGURUS POSYANDU
SIAGA/DESA SIAGA

1. MENYUSUN HASIL SMD PADA FORUM

PERTEMUAN ANTARA DESA
SIAGA/POSYANDU DITINGKAT DESA
KELURAHAN
78
JEJARING ASI EKSKLUSIF
IV. ADAPTASI :

MEMBUAT PENYESUAIAN
(RENCANA DAN KEGIATAN)
JEJARING

JEJARING ASI EKSKLUSIF 79

V. AKSI
1. MELAKSANAKAN RENCANA
YANG TELAH DIPERBAIKI

2. PENGUATAN JEJARING DENGAN

JEJARING PILIHAN (JAPIL)

80
JEJARING ASI EKSKLUSIF