Anda di halaman 1dari 38

LOGO

PROGRAM
DESA/KELURAHAN
SIAGA AKTIF

UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan


Kecamatan Denpasar Timur
POTRET MASALAH KESEHATAN DI BALI

MASALAH KESEHATAN YANG


DIHADAPI MASYARAKAT KITA
SEMAKIN KOMPLEKS
Masalah lingkungan

Pencemaran limbah industri

Pencemaran Sampah plastik


Masalah Perilaku

Tidak cuci tangan pakai sabun


Merokok di tempat umum

CAKUPAN ASI
BAB sembarangan TIDAK MENGUNAKAN EKSKLUSIF MASIH
AIR BERSIH RENDAH
TEMPAT SARANG NYAMUK YANG
PERLU MENJADI PERHATIAN
TEMPAT SARANG NYAMUK
YANG TIDAK KITA SADARI DI RUMAH
KITA ???
Masalah Bencana & Kegawatdaruratan
TANGGAP DARURAT
BENCANA

?
JUMLAH KASUS YG MUNCUL
DI DESA
BAGAIMANA DENGAN BALI?

Daerah rawan akan bencana spt


( tanah longsor, gempa, banjir dll)

Mobilitas penduduk yang tinggi ..>


menyebabkan penyebaran penyakit
lbh cepat. (spt FB, HIV, Rabies dll)

Laju Pertumbuhan penduduk yang


cepat dan peradaban yang
kompleks .....> perubahan perilaku
kesehatan
MENGAPA DESA SIAGA AKTIF?
 Masih tingginya kematian bayi
 Masih tingginya kematian ibu
 Masih ada kasus gizi kurang dan buruk
 Lingkungan hidup cenderung rusak
yang berdampak terhadap kesehatan
 Masih sering terjadi penyakit menular
menjadi wabah (diare, demam
berdarah, dsb)  unfinished agenda
 Beberapa jenis penyakit yang kasusnya
meningkat kembali (TB Paru, malaria
dsb)  reemerging diseases

11
Lanjutan...
 Munculnya penyakit-penyakit baru:
HIV/AIDS, SARS, flu burung,
kecanduan narkoba, kecelakaan di
jalan raya dsb  new emerging
disesases
 Berbagai bencana terjadi di negeri ini
dan mungkin akan terjadi terus
sejalan dengan terjadinya perubahan
iklim & pemanasan global.
 Sebagian masyarakat masih belum
per-PHBS
 Meningkatnya berbagai faktor risiko
kesehatan lainnya dsb contoh covid-
19, meningitis, kaki gajah, kanker,dll 12
Upaya dalam pemecahan masalah
kesehatan
 Adanya perubahan perilaku untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.
 Adanya akses pelayanan kesehatan kpd masyarakat
 Adanya kemandirian dari masy u/ mengatasi
masalah kesehatan dan kegawatdaruratan/
penanggulangan bencana melalui pengembangan
Usaha kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM), survailans berbasis masy

Pengembangan
DESA dan KELURAHAN SIAGA
DESA SIAGA

 Desa Siaga bukan hal yang baru,


karena sejak dulu telah
dikembangkan PKMD/ Pemberdayaan
Kesehatan Masy. Desa) sbg upaya
pendekatan edukatif

 Upaya mengembalikan kembali


kejayaan PKMD sbg wadah
partisipasi masyarakat dalam
menyehatkan masyarakat di desa
DESA SIAGA DI BALI

- Mulai dikembangkan sejak tahun 2006


- Hingga akhir tahun 2013 : 716 desa yg
ada di Bali sudah menjadi desa siaga,
namun belum semua menjadi desa
siaga aktif
- Data desa siaga aktif di provinsi Bali
sampai tahun 2013 adalah 276 desa
dari 716 Desa ( 38,55 %)
 Gerakan Pembentukan Desa siaga di
Prov.Bali dimulai dari tahun 2006 sampai
2011.
 Tahun 2012 s/d sekarang dlm upaya menuju
pentahapan desa/kelurahan siaga aktif.
 Karena pelaksanaan desa siaga lebih banyak
pemberdayaan dan penggerakan masy. Dan
sesuai dengan Kep.Mendagri Nomor
140.05/292 Tahun 2011 , kedudukan Desa dan
Kelurahan Siaga ada di bawah Mendagri
(sebagai ketua : Dirjen Pemberdayaan Masy.
Dan Desa)
Pengertian Desa Siaga (1)

Penduduknya dapat mengakses pelayanan


kesehatan dasar setiap hari melalui

• Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)


• Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(Pustu),
• Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
• Atau sarana kesehatan lainnya.
PENGERTIAN (2)

Penduduknya dapat mengembangkan UKBM


dan melaksanakan:
• Surveilans berbasis masyarakat (meliputi
pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak,
gizi, lingkungan dan perilaku)
• Tanggap kedaruratan kesehatan &
penanggulangan bencana,
• Penyehatan lingkungan dan masalah lainnya
Sehingga masyarakat dapat menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
PELAYANAN
KESEHATAN DASAR

- Diselenggarakan melalui berbagai UKBM, serta kegiatan


kader
dan masyarakat.
- Pelayanan ini selanjutnya didukung oleh sarana-sarana
kesehatan yang ada seperti Puskesmas Pembantu (Pustu),
Puskesmas, dan rumah sakit.

Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan primer, sesuai


dengan kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas.
Pelayanan kesehatan dasar berupa:
(1) Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil,
(2) Pelayanan kesehatan untuk ibu menyusui,
(3) Pelayanan kesehatan untuk anak, dan
(4) Penemuan dan penanganan penderita penyakit.
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYRAKAT (UKBM)

Kegiatan-kegiatannya berupa:
(1) Pengamatan dan pemantauan penyakit serta keadaan kesehatan
ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan masyarakat,
(2) Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan
untuk respon cepat,
(3) Pencegahan dan penanggulangan sederhana penyakit dan
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)

Penyehatan lingkungan
adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk
menciptakan dan memelihara lingkungan desa/kelurahan dan
permukiman agar terhindar dari penyakit dan masalah kesehatan,
dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian
Kesehatan.

Kegiatan-kegiatannya berupa

(1) Promosi tentang pentingnya sanitasi dasar,


(2) Bantuan/fasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar
(air bersih, jamban, pembuangan sampah dan limbah, dan lain- lain)
(3) Bantuan/fasilitasi upaya pencegahan pencemaran lingkungan
D. PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT

PHBS adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat
DEFINISI
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

Desa dimana penduduknya dpt mengakses


yankes dasar dan mengembangkan UKBM yg
dpt melaksanakan survailans berbasis
masyarakat (meliputi pemantauan penyakit,
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan
perilaku) kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana, serta penyehatan
lingkungan sehingga masy menerapkan PHBS
TUJUAN PENGEMBANGAN
DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF

Percepatan terwujudnya masyarakat desa &


kelurahan yang peduli, tanggap & mampu
mengenali, mencegah serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi secara
mandiri, sehingga derajat kesehatannya
meningkat
KRITERIA DESA
SIAGA AKTIF
1. Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan
pemuka masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum
Desa dan Kelurahan.
2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

3. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan


kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan
setiap hari .
4. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a)
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan,
(b) survailans berbasis masyarakat, (c) penyehatan
lingkungan.
KRITERIA DESA SIAGA
AKTIF
5. Tercakupnya (terakomodasikannya) pendanaan untuk
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam
anggaran pembangunan desa atau kelurahan serta dari
masyarakat dan Dunia Usaha
6. Peran serta aktif masyarakat dan Organisasi
Kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
7. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi
dan mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.

8. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah


tangga di desa atau kelurahan.
LOGO PENTAHAPAN

Desa Desa Desa Desa


Siaga Siaga Siaga Siaga
Aktif Aktif Aktif Aktif
Pratama Madya Purnama Mandiri
PENTAHAPAN
LOGO
Dalam bentuk matriks, pentahapan perkembangan Desa/Kelurahan
Siaga Aktif tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut
KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Forum Masyarakat Ada, tetapi Berjalan, tetapi


Desa/Kelurahan belum jalan belum rutin Berjalan setiap tri- Berjalan setiap Bulan
setiap tri-wulan wulan,
KPM/Kader Teknis Sudah ada min. 2 orang Sudah ada 3-5 orang Sudah ada 6-8 orang Sudah ada 9 orang atau
lebih
Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan Kesehatan
Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & Posyandu & Posyandu &
Aktif UKBM lainnya tidak aktif 2 UKBM lainnya aktif 3 UKBM lainnya aktif 4 UKBM lainnya aktif
Dukungan dana untuk Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari
kegiatan kesehatan di pemerintah desa dan pemerintah desa dan pemerintah desa dan pemerintah desa dan
desa dan kelurahan kelurahan serta belum kelurahan serta satu kelurahan serta dua kelurahan serta dua
ada sumber lainnya sumber lainnya baik sumber lainnya yaitu sumber lainnya yaitu
masyarakat ataupun masyarakat dan dunia masyarakat dan dunia
dunia usaha usaha usaha
Peran Masyarakat dan Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif
Organisasi masyarakat namun tidak masyarakat yang masyarakat yang masyarakat yang
Kemasyarakatan ada peran aktif ormas didukung peran aktif didukung peran aktif didukung peran aktif
satu ormas dua ormas lebih dari dua ormas
Peraturan Kepala Desa Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
atau peraturan direalisasikan direalisasikan direalisasikan
Bupati/walikota
Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS
Rumah Tangga Kurang dari 20% rumah minimal 20% rumah minimal 40% rumah minimal 70% rumah
tangga yang ada tangga yang ada tangga yang ada tangga yang ada
CARA PERHITUNGAN
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

 % Desa dan Kelurahan Siaga Aktif =

Jumlah Desa Siaga Aktif


( Pratama + Madya + Purnama + Mandiri )
------------------------------------------------------ X 100 %
Jumlah Desa Yang Ada

»
DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF

 Inti Pengembangan Desa Siaga adalah


pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya
dilakukan oleh sektor kesehatan saja ttp
melibatkan Lintas Sektor terkait

» POKJANAL
DESA SIAGA
Pembentukan POKJANAL dan FORUM di
Setiap tingkatan :
 1. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
di Prov. Dibntuk dgn SK Gubernur
2. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
di Kab/Kota Dibentuk dgn Keputusan
Bupati/Walikota
3. Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
di Kecamatan dibentuk dgn Keputusan
Camat
4. Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
di Desa dibentuk dgn Keputusan
Kepala Desa/Kelurahan
DASAR PEMBENTUKAN POKJANAL
DESA SIAGA AKTIF

 1. Keputusan Mendagri Nomor : 140.05/292


Tahun 2011 ttg Pembentukan Kelompok
Kerja Operasional dan sekretariat Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif TingkatPusat.
2. Surat Edaran Mendagri Nomor 140/1508/SJ ,
tgl 27 April 2011 ttg Pedoman Pelaksanaan
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional
dan Forum Desa dan Kelurahan Aktif di
Daerah.
DASAR PEMBENTUKAN POKJANAL
DESA SIAGA AKTIF
 3. Keputusan Gubernur Bali Nomor 810/03-B/HK/2012 ttg
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Kelompok
Kerja Operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Di Provinsi Bali.

4. Keputusan Gubernur Bali Nomor :


1.493/03- B/HK/2012 tentang Perubahan Atas
Keputusan Gubernur Bali Nomor 810/03-B/HK/2012 ttg
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Kelompok
Kerja Operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Di Provinsi Bali.
Desa dan Kelurahan
Unsur -
Siaga Aktif
Unsur
• Pelayanan kes ibu hamil
Pelayanan • Pelayanan kes ibu menyusui
Kesehatan • Pelayanan k es utk anak
• Penemuan & penanganan penderita
Dasar penyakit

• Mengambangkan Usaha Kes


Bersumberdaya Masy (Posyandu,
Pemberda- Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Suami
Siaga, dll)
yaan Masy • Mendorong Survailans (Pengamatan/
Pemantauan, Pelaporan Cepat, Pencegahan &
penanggulangan, Pelaporan Kematian)

Perilaku • Pengetahuan & kesadaran masy,


kewaspadaan & kesiapsiagaan masy, kel
Hidup Sehat sadar gizi & PHSB, kes lingk, kemampuan
dan Bersih masy mandiri dlm bd kes.
PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG DPT
DIKEMBANGKAN DI DESA SIAGA
Pengertian pembiayaan kes:
 = pengumpulan dana dari, oleh, untuk masy, dlm
rangka mencegah dan mengatasi masalah kesehatan
yang meliputi: upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif

Bentuk-bentuk pembiayaan kesehatan:


 Tabulin / dasolin
 Arisan jamban, kusen pintu, jendela, ventilasi.
 Dana sehat, JPKM/ BPJS
 Dana posyandu (PMT, kegiatan utk posyandu)
 BAZIS utk kes, jimpitan, dana sosial dawis
 Dana peduli kes (sumbangan, iuran yasinan/jum’atan,
inatura, dana pengemb lingk sbg kompensasi industri)
 Peluang melalui P2KP (Program Pengentasan
Kemiskinan Perkotaan) dan Alokasi dana
Pembangunan Desa (APD) dg menyusun proposal dari
masyarakat.
 dll
Yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan kes:

 Pengalokasian/pemanfaatan pembiayaan kes.


 Sumber dana
 Pengelolaan dan pembelanjaan

Indikator keberhasilan Pembiayaan kes:


 Dana terhimpun, masyarakat yang berpartisipasi dalam
pembiayaan kesehatan meningkat,
 Pengalokasian tepat sasaran sesuai berbagai kebutuhan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
 Pengelolaan dan pemanfaatan tertib, mudah, lancar
 Berkesinambungan kegiatan
HARAPAN UNTUK DESA/
KELURAHAN SIAGA AKTIF
 Pembentukan Pokjanal Desa Siaga di tingkat Provinsi dan
selanjutnya berjenjang sampai tk.kabupaten/kota
 Pembentukan Forum Desa Siaga di Tk. Kecamatan dan
Desa
 Adanya anggaran operasional desa siaga dan insentif
kader desa siaga untuk kedepannya mll perencanan
alokasi dana desa (ADD)
 Berlangsungnya pertemuan pokjanal/forum secara
terjadwal
 Adanya pemantauan pelaksanaan program desa siaga
melalui evaluasi spt pelaks. lomba desa, pembuatan profil
desa/kelurahan dgn menambahkan indikator desa siaga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai