Anda di halaman 1dari 44

BUKU SAKU

POSKESKEL
“ MARGO HUSODO “

KELURAHAN SIAGA AKTIF


KELURAHAN PANGONGANGAN – KECAMATAN MANGUHARJO
KOTA MADIUN
2016

P engembangan Desa dan Kelurahan Siaga merupakan tanggung


jawab Kepala Desa atau Lurah. Oleh karena itu peranan Kepala

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Desa atau Lurah beserta jajarannya dan tokoh masyarakat akan
semakin besar ke depan untuk mempercepat terwujudnya Desa
atau Kelurahan Sehat.

Pengembangan Desa Siaga ini telah ditetapkan dalam


Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006
tanggal 2 Agustus 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan
Desa Siaga. Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Kesehatan pada
tahun 2009 diketahui bahwa dari 75.410 desa dan kelurahan di seluruh
Indonesia tercatat 42.295 (56,1%) desa dan kelurahan telah memulai
upaya mewujudkan Desa dan Kelurahan Siaga. Namun demikian,
belum semua Desa dan Kelurahan Siaga mencapai kondisi Desa Siaga
Aktifyang sesungguhnya. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas,
dirasa perlu untuk melaksananan revitalisasi pengembangan Desa atau
Kelurahan Siaga guna mengakselerasi pencapaian target 80% Desa
Siaga Aktif pada tahun 2015. Sampai dengan awal tahun 2014 dari
81.253 Desa dan Kelurahan di seluruh Indonesia terdapat 54.482
(67,1%) Desa dan Keluruhan = Siaga Aktif.
Guna mengakselerasi pencapaian target Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif tersebut telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Rl
Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan SiagaAktif.
Dengan adanya Desa atau Kelurahan Siaga Aktif masyarakat
menjadi sehat karena telah mudah mengakses pelayanan kesehatan
dasar, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan dan
mampu mengatasinya dengan mengembangkan
u p a y a k e s e h a t a n bersumberdaya masyarakat yang ada di
wilayahnya.

Kepala Desa atau Lurah dan tokoh masyarakat harus mempunyai


komitmen yang tinggi untuk mempercepat terwujudnya Desa
atauKelurahan Siaga Aktif agar derajat kesehatanmasyarakat
meningkat.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Buku ini digunakan sebagai acuan bagi Kepala Desa atau Lurah,
tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan untuk
memberdayakan dan menggerakkan masyarakat menuju Desa dan
Kelurahan SiagaAktif.

Apa itu Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?


Desa Siaga Aktif merupakan pengembangan dari Desa Siaga, yaitu
Desa atau Kelurahan yang:
1. Penduduk dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yangmembehkan pelayanan setiap hari
melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti, Pusat
Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau
sarana kesehatan lainnya.
2. Penduduk mengembangkan UKBM dan melaksanakan
s u r v a i l a n s berbasis masyarakat (meliputi pemantauan
penyakit,
kesehatan ibu dan anak, gizi lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta
penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS).

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Apa saja komponen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?

Desa atau Kelurahan Siaga Aktif memiliki komponen:

1. Pelayanan kesehatan dasar

2. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Apa tujuan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?

Tujuan Umum:

Percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang


peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri,
sehingga derajat kesehatannya meningkat.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Tujuan Khusus:
1. M e n g e m b a n g k a n k e b i j a k a n pengembangan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif di setiap tingkat Pemerintahan
Desa atau Kelurahan.
2. Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku
kepentingan di Desa dan Kelurahan untuk pengembangan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif.
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
dasar di desa dankelurahan.
4. M e n g e m b a n g k a n UKBM d a n melaksanakan
penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan,
survailans b e r b a s i s masyarakat ( m e l i p u t i pemantauan
penyakit, kesehatan ibu, pertumbuhan anak, lingkungan,
dan perilaku), serta penyehatan lingkungan.
5. Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia, maupun
sumber daya lain, yang berasal dari Pemerintah, masyarakat dan
s w a s t a / d u n i a u s a h a , u n t u k pengembangan Desa
dan" Kelurahan Siaga Aktif.
6. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Rumah Tangga.

Apa manfaat Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ?


Bagi Masyarakat:
1. Mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
2. Peduli, tanggap dan mampu mengenali, mencegah
dan mengatasi masaiah kesehatan yangdihadapi.
3. Tinggal di lingkungan yang sehat.
4. Mampu mempraktikkan PHBS.

Bagi Tokoh Masyarakat / Organisasi Kemasyarakatan:

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


1. Membantu secara langsung terhadap upaya
pemberdayaan dan penggerakan masyarakat di bidang
kesehatan.
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan
citra terhadap figur tokoh masyarakat/
organisasi kemasyarakatan.
3. Membantu meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Bagi Kepala Desa/ Kelurahan :


 Optimalisasi kinerja Kepala Desa/Lurah.
 Meningkatnya status kesehatan masyarakat.
 Optimalisasi fungsi fasilitas kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya sebagai tempat pemberdayaan masyarakat dan
pelayanan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar.
 Efisiensi dalam menggerakkan dan menumbuhkan
kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
 Meningkatkan citra diri sebagai kepala
pemerintahan Desa/Kelurahan yang aktif
mendukung dan mewujudkan kesehatan
masyarakat.
Apa saja kriteria Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif ?
Kriteria Desa dan Kelurahan Siaga aktif, yaitu :

1 Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan pemuka


masyarakat terahdap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan
Kelurahan.
2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/Kader
Kesehatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
3. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan
setiap hari.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


4. Keberadaan UKBM dan melaksankaan (a) penanggulangan
bencana dan kedaruratan kesehatan, (b) survailans berbasis
masyarakat, (c) penyehatan lingkungan.
5. Tercakupnya pendanaan untuk pengembangan Desa atau
Kelurahan Siaga Aktif dalamAnggaran Pembangunan Desa
atau Kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha.
6. .Peran serta aktif masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
7. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan
mengaturtentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
8. Pembinaan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di
Rumah Tangga di Desa atau Kelurahan.

Bagaimana pentahapan Desa dan Kelurahan


Siaga Aktif?
Atas dasar kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang telah
ditetapkan, maka pentahapan dalam pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif, yaitu:
1. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Pratama
2. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Madya
3. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Purnama
4. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif Mandiri

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Pertahapan Desa atau Kelurahan Siaga Aktif dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut:

NO KRITERIA Desa atau Kelurahan Siaga Aktif


PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Forum Ada, tetapi Berjalan, tetapi Berjalan setiap Berjalan setiap
triwulan bulan
Desa/Kelurahan belum : belum rutin
berjalan setiap triwulan
2 KPM/Kader Sudah ada, Sudah ada Sudah ada, Sudah ada 9
Kesehatan minimal 2 minimal 3-5 orang atau
oranq orang minimal 6-8 lebih
,org
3 3.Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan
Kesehatan Dasar

4 4, Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & 2 Posyandu &3 Posyandu & 4 :
lainnya aktif UKBM lainnya UKBM lainnya UKBM lainnya
UKBM iainnya aktif aktif | aktif
tidak aktif
5 Dukungan dana Sudah ada dana Sudah ada dana Sudah ada dana Sudah ada dana
dari pemerintah dari dari dari pemerintah dari pemerintah
untuk kegiatan Desa dan pemerintah Desa dan Desa dan ;
kesehatan di Desa Kelurahan serta Desa dan Kelurahan serta Keturahan serta
belum ada Kelurahan serta dua sumber dua sumber dana
dan Keiurahan : sumber dana satu sumber dana lainnya I iainnya
• Pemerintahan lainnya dana lainnya ;
desa dan
Kelurahan
• Masyarakat
• Dunia Usaha
6 6. Peran serta Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif
Masyarakat dan masyarakat dan masyarakat dan masyarakat dan masyarakat dan
Organisasi tidak ada peran peran aktif satu peran aktif dua peran aktif dua
kemasyarakatan aklf ormas ormas ormas ormas

7 7. Desa
Peraturan Kepala
atau peraturan
Belum ada Ada, belum
direalisasikan
Ada, sudah
direalisasikan
Ada,sudah
direalisasikan
Bupati/Walikota
8 8. Pembinaan
Rumah Tangga
PHBS di Pembinaan
PHBS kurang
Pembinaan Pembinaan
IPHBS kurang
Pembinaan
PHBS kurang
PHBS minimal
dari 20% rumah 20% rumah dari 40% dari 70% rumah
tangga yang ada tangga yang ada rumah tangga tangga yang
; yang ada ada

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Bagaimana Penyelenggaraan Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siagav Aktif ?

Kepala Desa atau Lurah dan Perangkat Desa/Kelurahan Bersama


Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ), serta lembaga
kemasyarakatan yang ada harus mendukung penyelenggaraan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif, melalui nlangkah-langkah sebagai
berikut ;

1. Pengenalan kondisi Desa/Kelurahan

Pengenalan kondisi desa atau kelurahan oleh KPM, lembaga


kemasyarakatan, dan Perangkat Desa atau kelurahan dilakukan
dengan mengkaji data Profil Desa atau Profil Kelurahan dan hasil
analisis situasi perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
menggambarkan kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang sudah
dapat dan belum dapat dipenuhi oleh desa atau kelurahan yang
bersangkutan.

2. Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS

Dengan mengkaji Profil/Monografi Desa atau Kelurahan dan


hasil analisis situasi kesehatan melalui Survai Mawas Diri (SMD).
SMD merupakan pengumpulan data oleh kader, tokoh masyarakat,
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disepakati kader
dan Forum Desa. Melalui SMD dapat diidentifikasi:

• Masalah kesehatan dan urutan prioritasnya.


• Hal-hal yang menyebabkan terjadinya masalah
• kesehatan.
• Potensi yang dimiliki desa/kelurahan.
• UKBM yang ada, yang harus diaktifkan kembali
• dan yang dibentuk baru.
• Bantuan/dukungan yang diharapkan.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


3. Musyawarah Desa dan Kelurahan

 Musyawarah Desa/Kelurahan dapat dilakukan secara


berjenjang dengan t e r l e b i h d u l u menyelenggarakan
Musyawarah Dusun atau Rukun Warga (RW).

• Musyawarah Desa/Kelurahan bertujuan:

a. Menyosialisasikan tentang adanya masalah


kesehatan dan program pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
b. Kesepakatan tentang urutan prioritas
masalah.
c. Kesepakatan tentang UKBM yang hendak
dibentuk baru atau diaktifkan kembali.
d. Memantapkan data potensi desa atau potensi
kelurahan
e. Menggalang semangat dan partisipasi
warga desa atau kelurahan untuk
mendukung pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.

4. Perencanaan Paritisipatif
• KPM dan lembaga kemasyarakatan mengadakan
pertemuan g u n a menyusun rencana pengembangan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif untuk d i m a s u k k a n ke
d a l a m Rencana Pembangunan Desa/Kelurahan.

• Rencana pengembangan Desa dan Kelurahan SiagaAktif


mencakup;

a. UKBM yang akan dibentuk baru atau diaktifkan kembali.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


b. Sarana yang akan dibangun baru atau direhabilitasi (misalnya
Poskesdes, Polindes, Sarana Air Bersih, Jamban Keluarga, dan Iain-
lain).
c. Kegiatan-kegiatan yang akan di laksanakan dan biaya operasionalnya.

Hal-hal yang dapat dilaksanakan dengan swadaya masyarakat


dan atau bantuan disatukan dalam dokumen tersendiri.
Sedangkan hal-hal yang memerlukan dukungan Pemerintah
dimasukkan ke dalam dokumen Musrenbang Desa atau Kelurahan
untuk diteruskan ke Musrenbang Kecamatan dan
Kabupaten/Kota.

5. Pelaksanaan Kegiatan
• KPM, Kader kesehatan dan ^B Wk lembaga
kemasyarakatan ^B ;. memulai k e g i a t a n dengan
^m A membentuk UKBM-UKBM yang W: diperlukan,
menetapkan kader-kader V pelaksananya, dan
melaksanakan M kegiatan-kegiatan swadaya atau yang 1
sudah diperoleh dananya dari donatur.
' • Kegiatan tersebut dilaksanakan secara swakelola oleh
masyarakat dengan didampingi Perangkat Pemerintahan serta
dibantu oleh para KPM dan Fasilitor. Jika dibutuhkan dapat
difasilitasi oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan
setempat.

• Pencatatan dan Pelaporan kegiatan.

Apa dukungan dan peran yang diharapkan untuk


Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif? Kepala
Desa/Lurah

 Menerbitkan peraturan tingkat desa dan kelurahan


untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
serta mengawasi pelaksanaannya.
 Menging t e g ra sikan R e n c a n a
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ke

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa
dan Kelurahan.
 Mengupayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun dari pihak-pihak
lain.
 Alokasi Dana Desa agar didistribusikan bagi
pengembangan Desa atau Kelurahan Siaga Aktif untuk
kegiatan penyuluhan, penggerakan masyarakat, dan
koordinasi.
 Menyediakan sarana pendukung bagi
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
 Memanfaatkan Forum Desa/Kelurahan.
 Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat
dalam melaksanakan program Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif terintegrasi dalam laporan
pertanggungjawaban Kepala Desa atau Lurah.

Forum Desa/Kelurahan

 Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali


setahun) untuk pemantauan perkembangan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
 Secara berkala melaporkan perkembangan;
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif kepada Kepalai
Desa/Lurah

Lembaga Kemasyarakatan

 Menyusun rencana pengembangan Desa dan Kelurahan


Siaga Aktif yang terintegrasi dalam pembangunan desa
atau kelurahan secara partisipatif.
 Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan,
memelihara dan mengembangkan Desa dan Kelurahan
SiagaAktif secara partisipatif

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


 Menggerakkan dan mengembangkan partisipatif, gotong royong
dan swadaya masyarakat dalam rangka Desa dan Kelurahan
SiagaAktif.
 Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat
dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk
mengembangkan Desa dan Kelurahan SiagaAktif.

KPM/KaderKesehatan:

 Menyusun rencana pengembangan Desa dan Kelurahan


Siaga Aktif bersama Forum Desa dan Kelurahan Siaga.
 Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, dan
memelihara upaya pengembangan Desa dan Kelurahan
SiagaAktif secara partisipatif.
 Menggerakkan dan mengembangkan partisipatif, gotong
royong dan swadaya masyarakat untuk pengembangan
Desa dan Kelurahan SiagaAktif.

Melaksanakan promosi kesehatan kepada masyarakat


dan membantu masyarakat memecahkan masalah-
masalah kesehatan yang di hadapi.

Masyarakat:

• Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di Poskesdes


atau sarana kesehatan lainnya.
 Mengembangkan UKBM dan melaksanakan survailans berbasis
masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan
anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan
dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan.
 Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Apa indikator keberhasilan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif?

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Keberhasilan pengembangan Desa atau Kelurahan Siaga Aktif
di suatu desa atau kelurahan dapat dilihat dari pencapaian
upaya-upaya yang dilakukan sebagai berikut:

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pengembangan
Desa dan Keluarahan Siaga Aktif?
Sesuai dengan komponen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
maka kegiatan yang perlu dilakukan adalah: pelayanan kesehatan
dasar, pemberdayaan masyarakat melalui UKBM, dan PHBS.

Apa saja pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan di


Desa dan Kelurahan Siaga Aktif?

Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan primer, sesuai dengan


kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas, Pelayanan kesehatan
dasar berupa:
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, meliputi:
Pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan Buku
Kesehatan Ibu dan anak (Buku KIA), pemberian makanan
tambahan bagi ibu hamil yang kurang gizi, pemberian
Tablet Tambah Darah, promosi gizi dan kesehatan
reproduksi, penyediaan rumah tunggu (transit), kendaraan
yang dapat digunakan untuk membawa pasien, dari desa
ke Puskesmas dan atau rumah sakit, calon yang bersedia
menjadi donor darah, bantuan dana untuk persalinan, dan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Pelayanankesehatanuntukibumenyusui, meliputi:

PemberianKapsul Vitamin A, makanantambahan, Tablet


TambahDarah, pelayanandanperawatanibunifas,
promosimakananbergiziselamamenyusui, pemberian ASI
eksklusif, perawatanbayibarulahir,
danpelayanankeluargaberencana (KB).

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Pelayanankesehatanuntuk anak
meliputi:Penimbanganberatbadandanpengukurantinggianak
di bawahusia lima tahun (Balita),
PemberianMakananPendamping Air SusuIbu (MP-ASI),
Kapsul Vitamin A,
pemberianmakanantambahananakdenganberatBawahGaris
Merah (BGM) padaKartuMenujuSehat (KMS),
pemantuantanda-tandalumpuhlayuh,
kejadianDiaredanInfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA),
Pneumonia, sertapelayananrujukanbiladiperlukan,
pemberianimunisasi,
pelayanankesehatananakusiasekolahtingkatdasar,
pelayananpenemuandanpenangananpenderitapenyakit,
yang meliputi: penemuansecaradini, penyediaanobat,
pengobatanpenyakit, rujukanpenderitakesaranakesehatan
yang lebihkompeten.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”
P e l a y a n a n s u r v a i l a n s (pengamatanpenyakit),
berupa:

Pengamatandanpemantauan penyakitmelaluigejaladanta
ndasertakeadaan yang
dapatmenimbulkanmasalahkesehatanmasyarakat,
pelaporansecaracepat (kurangdari 24 jam)
hasilpemantauandanpengamatanpenyakitkepadapetugask
esehatanuntukresponcepat, pencegahan,
penanggulangansederhanapenyakitdanmasalahkesehatan,
pelaporankematian.
Apa yang
dimaksuddenganpemberdayaanmasyarakatmelaluiUpayaKesehatan
BersumberdayaMasyarakat (UKBM)?
Pemberdayaanmasyarakatterusdiupayakanmelalui UKBM yang
ada di desadankelurahan.UKBM
adalahWahanapemberdayaanmasyarakat yang
dibentukatasdasarkebutuhanmasyarakat, dikelolaoleh, dari,
untukdanbersamamasyarakatdenganbimbingandaripetugasPusk
esmas.lintassektordanlembagaterkaitlainnya.
Kegiatandifokuskankepadaupayasurvailansberbasismasyarak
at, kedaruratan kesehatan, danpenanggulandanbencana,
sertapenyehatanlingkungan.

Apa itu Survailans Berbasis Masyarakat?

1. Pengertian Survailans Berbasis Masyarakat

Survailans berbasis masyarakat adalah pengamatan dan


pencatatan penyakit yang diselenggarakan oleh masyarakat
(kader) dibantu oleh tenaga kesehatan berupa: (1) Pengamatan
dan pemantauan penyakit serta keadaan kesehatan ibu dan
anak, gizi, l i n g k u n g a n , dan p e r i l a k u yang dapat

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


menimbulkan masalah kesehatan masyarakat, (2) Pelaporan cepat
(kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan untuk respon
cepat, (3) Pencegahan dan penanggulangan sederhana penyakit
dan masalah kesehatan, serta (4) Pelaporan kematian

2. Tujuan Survailans Berbasis Masyarakat

Terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di


masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya masalah
kesehatan yang akan mengancam/merugikan masyarakat.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


3. Hal-halyangdiamatisecaraterusmenerus

Masyarakat dan kader melakukan pengamatan


terhadap masalah kesehatan yang ada dimasyarakat sepanjang waktu.
Berikut ini adalah contoh-contoh dalam kehidupan sehari-
hari:

a. Pemantauan Penyakit Menular


4. Melakukan pengamatan terhadap adanya
warga yang demam tinggi mendadak tanpa
sebab yang jelas berlangsung selama 2-7
hari, nyeri perut (ulu hati), dan perdarahan
(bintik-bintik merah dikulit, perdarahan
dikulit), perdarahan di gusi, mimisan, muntah
darah atau buang air besar berdarah
(dicurigai Demam Bedarah).
5. Melakukan pengamatan terhadap adanya
warga yang mengalami demam tinggi
mendadak tanpa sebab, nyeri sendi, tidak
bisa berdiri (dicurigai Chikungunya).
6. Kematian unggas dalam jumlah banyak dan
mendadak serta adanya warga yang
mengalami demam tinggi mendadak, sesak
nafas, disertai batuk dan pilek pernah kontak
dengan unggas atau ternak (dicurigai Flu
Burung dan Flu bam (H1N1).

• Melakukan pengamatan terhadap


a d a n y a k a s u s k a k i g a j a h ( p e m b e n g ka ka n k a k i ) d a n
pembengkakan di tangan yang abnormal (dicurigai
kasus kronis Filariasis/Kaki Gajah). Keluarga,

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


tetangga/masyarakat yang menderita Diare, batuk dan berat
badannya menyusut secara drastis (dicurigai HIV dan AIDS)
Anak-anak yang demam tinggi disertai batuk/pilek/mata merah
dan ada bercak di kulit (dicurigai Campak).
• Anak-anak yang tidak bisa jalan/kakinya mengecil yang
sebelumnya didahului dengan demam (dicurigai Lumpuh Layu).
b. Penyakit Tidak Menular

- Anggota masyarakat yang mengeluh nyeri dada sebelah kiri dan


tembus ke belakang (dicurigai penyakit Jantung). • Bayi baru lahir
dengan lingkaran kepala yang sangat besar ( d i c u r i g a i
Hydrocephalus).
• Anggota keluarga yang banyak makan, sering merasa haus,
dan banyak kencing serta tubuhnya merasa lemah (dicurigai
kencing manis/Diabetes melitus).

Remaja y a n g b e r u b a h
perilakunya seperti tidak mau
sekolah l a g i , jarang mandi,
merenung sendiri, tidak mau makan,
menarik diri, pola t i d u r kacau
(dicurigai Gangguan Jiwa).
• Remaja yang berperilaku agresif,
antisosial, mabuk-mabukan (dicurigai
pengguna narkoba).

c. KesehatanlbudanAnak

Ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir merupakan


kelompok yang rapuh, sangat mudah terkena penyakit,
dan mudah meninggal. Kelompok tersebut hams
mendapatkan perhatian yang serius dan perlakuan khusus.
Para kader yang terlatih atau atau masyarakat yang
memahami kasus risiko tinggi ibu dan bayi dapat

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


melakukan pemantauan berdasarkan pengamatan sehari-
hari terhadap kondisi ibu hamil, bersalin, ibu nifas serta
bayi baru lahir yang tinggal di sekitar rumahnya.

Kader diharapkan memantau ibu hamil, bersalin dan bayi


baru lahir bila:

• Ada ibu hamil baru.

• Ada/dijumpai ibu hamil dengan tanda


bahaya sesuai petunjuk di Buku KIA.

• Dijumpai ibu mau bersalin dengan tanda


bahaya sesuai petunjuk di Buku KIA.

• Dijumpai ibu nifas dengan tanda bahaya


sesuai petunjuk di Buku KIA.

• Dijumpai bayi baru lahir dengan tanda


bahaya sesuai petunjuk di Buku KIA.

• Dijumpai ada kejadian kematian ibu dan


bayidiwilayahnya.

Hal yang dilakukan kader untuk kesiagaan terhadap ibu dan


anak:

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


• Mengajak ibu hamil untuk ikut Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K).

• Melakukan penyuluhan KIA sesuai

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


• Buku
KIA.

• Segera melaporkan kepada bidan dan


dokter Puskesmas bila dijumpai ada ibu
hamil baru, ada/dijumpai tanda-tanda
bahaya sesuai petunjuk Buku KIA pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru
lahir, serta ada kejadian kematian ibu dan
bayidiwilayahnya.

d. Status Gizi dan PerkembanganAnak

• Balita yang berat badannya tidak mengikuti


pita warna di KMS (gizi kurang/gizi lebih).
• Balita yang tidak datang di Posyandu,
namun kelihatannya lemah dan pipi yang
gemuk (kemungkinan kurang protein).

• Balita yang tidak diketahui berat badannya,


namun perutnya buncit.muka seperti orang
tua, tulang iganya kelihatan, tidak ada
lapisan lemak di pantat (kemungkinan
Kurang Energi Protein).

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Anakumur 15 bulanbelumbisaberdiri
(terlambatperkembangan).
■Anakumur 30 bulan,
belumbisaberkomunikasidenganbenar,
sibukbermainsendiri, tidakmaumenatapmata orang lain
(kemungkinanAutisme).
>MengamatipelaksanaanpemberianAsiEksklusifdanmasalahnya.

MengamatidanmemberilaporantentangpenggunaanGaramB
eryodium di masyarakat.

Mengamatitentangpemberian Tablet
TambahDarahpadaibuhamildannifas.

Apaitukedaruratankesehatandanpenanggulanganbencana?
K e d a r u r a t a n k e s e h a t a n d a n penanggulanganbencanaad
alahupaya-upaya yang
dilakukanolehmasyarakatdalammencegahdanmengatasibencanad
ankedaruratankesehatan.Kegiatan-kegiatannya
berupa:

Bimbingandalampencariantempat yang aman


untukmengungsi.
Promosikesehatandanbimbinganmengatasi
masalahkesehatanakibatbencanadan

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


mencegahfaktor-faktorpenyebabmasalah.
Bantuan/fasilitasipemenuhankebutuhansarana
sanitasidasar (air bersih, jamban, pembuangan
sampah/limbah, dan Iain-Iain) di tempat
pengungsian.
Penyediaanrelawan yangbersediamenjadi

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


donordarah.
Pelayanankesehatanbagipengungsi.

Mengapakita hams siagaterhadapbencana?


Karenanegarakitarawanterhadapberbagai
macambencana, antara lain:
Bencanaalam :Gempabumi, gunungmeletus, banjir,
banjirbandang, tsunami, tanahlongsor, ataukekeringan.

Bencana karena ulah manusia : kecelakaan i n d u s t r i , kecelakaan


transportasi, kebakaran hutan dan sebagainya. Kedaruratan
kompleks : konflik sosial, terorisme dan sejenisnya.

Apa yang dikerjakan kader untuk kegiatan bencana ?

Kader diminta untuk tetap siaga pada pra (sebelum) bencana, saat
bencana dan pasca (sesudah)bencana.

1. Kegiatan kader pada prabencana

Kegiatan terpenting adalah melakukan kesiapan dan


pencegahan. Bagi kader yang sudah terlatih dalam Tim
Penanggulangan Bencana Tingkat Desa, sangat penting untuk
memberi peringatan kepada masyarakat untuk melakukan kesiapan
terhadap bencana alam.
Berikut ini adalah hal yang bisa dilakukan kader:
Melakukan pemetaan sederhana tentang kondisi desa atau
kelurahan dan peta kondisi yang potensi menimbulkan bencana/masalah

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


kesehatan desa atau kelurahan. Dilakukan sekali setahun, pada acara
forum desa atau kelurahan: Contoh:
Pada salah satu dusun, setiap musim kemarau, sumur-sumur kering
masyarakat merasa sulit mendapatkan air bersih, sering terjadi
wabah penyakit Diare.
Pada musim penghujan banyak air tergenang, terjadi penyakit
Malaria, Demam Berdarah, jika banjir penyakit Leptospirosis dari
kencing tikus. Setelah banjir melakukan kunjungan rumah ke rumah
untuk mengetahui Angka Bebas Jentik, ada penanggulangan
seperlunya (larvasidasi dan Fogging).
Menjaring sukarelawan bencana (kegiatan ini dilakukan satu kali
setahun) • Melatih

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


sukarelawan bencana tentang Prosedur Penanganan Gawat
Darurat (PPGD) 4 kali setahun termasuk pemantapan PPGD dan
pembagian tugas.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


2.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”
Memberi i n f o r m a s i d a n demonstrasi kepada warga bila
terjadi bencana, antara lain kemana
h a r u s m e n y e l a m a t k a n d i r i , b a r a n g / h a r t a apa yang
b i s a diselamatkan sebelumnya, tindakan segera yang harus
dilakukan. Bila sudah ada tanda alam sebelum terjadinya
bencana misalnya gunung meletus, masyarakat sudah
diajarkan bagaimana mempersiapkan diri, (Dilakuan dua kali
setahun).
MelakukanKoordinasitentang penyelamatan
masyarakat dari bencana pada saat forum Desa (siapa
melakukan apa, bagaimanacaranya,kemana
menyelamatkan warga). Dilaksanakan satu kali setahun atau bila
perlu.

Kegiatan kader pada saat bencana


Menginformasikan secara cepat kejadian bencana pada forum Desa
dan petugas kesehatan.
Memberitahukan adanya bencana kepada seluruh masyarakat
dengan tanda-tanda yang sudah disepakati (pukul kentongan,
pengeras suara di masjid, dll)

Melakukan pertolongan pertama kasus kedaruratan


bersama petugas kesehatan. Memberikan bantuan
perlengkapan pengungsian/logistik (dapur umum, tenda,
Posko, dan Iain-Iain).
Membantu petugas kesehatan dalam hal pencatatan dan
pelaporan (data korban dan data logistik)

3. Kegiatankaderpadapascabencana

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Menginformasikan kepada masyarakat terhadap dampak
penyakit yang timbul pascabencana seperti : Diare, ISPA, penyakit
kulit, Leptospirosis, dan Kurang Gizi. Membantu masyarakat
ag ar d ap at menggerakkan PHBS.
Membantu memulihkan emosional korban dengan menghibur,
menenangkan warga yang terkena tekanan mental atau
mendampingi korban.

Apa itu penyehatan lingkungan?

Penyehatan lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan


oleh masyarakat untuk menciptakan dan memelihara
lingkungan Desa/Kelurahan dan permukiman agar terhindar
dari penyakit dan masalah kesehatan. Kegiatan-kegiatannya
berupa

(1) Promosi tentang pentingnya sanitasi dasar, (2) Bantuan/fasilitasi


pemenuhan kebutuahan sarana sanitasi dasar (air bersih, jamban,
pembuangan sampah dan limbah, dan Iain-Iain), dan (3) Bantuan/
fasilitasi upaya pencegahan pencemaran lingkungan.

Lingkungan sehat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Bersih, rapi, tidak ada genangan air, sampah tidak berserakan,


pengelolaan sampah yang baik dan benar, Ada penghijauan,
tersedia air bersih yang mudah didapat, tersedia jamban

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


sehat, tidak terdapat serangga penular penyakit, seperti lalat,
kecoa, atau nyamuk. Perumahan yang sehat tidak ada jentik,
mempunyai saluran pembuangan air limbah, Penghijauan dan
pemanfaatan pekarangan, penyehatan makanan dan
minuman, kedaruratan kesehatan lingkungan.

Rumah Sehat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Tersedia air bersih. Tersedia jamban sehat. Halaman rumah harus selalu
bersih. • Ruangan rumah cukup luas, dan tidak padat penghuninya.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Kamar-kamar harus berjendela, ada ventilasi dan sinar matahari
dapat masuk ruangan rumah.
(39)

• Dinding dan lantai harus kering, tidaklembab.


• Dapur mempunyai ventilasi yang cukup atau cerobong asap. ■
Tidak terdapat jentik nyamuk, kecoa dan tikus.
• Hawa ventilasi yang cukup sehingga ruang tidak lembab dan pengap.
• Ada tempat sampah tertutup dan kedap air. 1 Ada resapan air
hujan/saluran pembuangan air limbah rumah tangga.
 Tambahan Ada lubang biopori, pengelolaan sampah rumah
tangga.
• Lantai bukandaritanah.

Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?

PHBS yang harus dipraktikkan meliputi perilaku sebagai berikut:

Melaporkan segera kepada kader/petugas kesehatan, jika


mengetahui dirinya, keluarganya, temannya atau tetangganya
menderita penyakit menular. Pemanfaatan pekarangan untuk Taman
Obat Keluarga (TOGA) dan Warung Hidup di halaman
masing-masing rumah atau secara bersama-sama (kolektif).

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”
Pergi berobat atau membawa orang lain berobat ke
Poskesdes/Pustu/Puskesmas bila terserang penyakit.
Memeriksakan kehamilan secara teratur kepada petugas
kesehatan.
Memakan makanan yang bergizi dan dengan menu
seimbang (terutama bagi perempuan termasuk pada saat
hamil dan menyusui).
Mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
Tersedianya oralit dan zinc untuk balita.
Menyerahkan pertolongan persalinan kepada tenaga
kesehatan.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Mengonsumsi Tablet Tambah Darah semasa hamil dan nifas
(bagi ibu)
Mengonsumsi Kapsul Vitamin A bagi ibu nifas.
Memberi ASI eksklusif kepada bayinya (0-6 bulan).
Memberi Makan Pendamping ASI & Kapsul Vitamin Auntuk
balita.
Menimbang berat badan bayi dan balita secara teratur serta
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk memantau
pertumbuhannya.
Membawa bayi/anak, ibu, dan wanita usia subur untuk
diimunisasi.
Tidak merokok, minum minuman keras, madat, dan
penyalahgunakan napza serta bahan berbahayalain.

Menyediakan rumah dan atau kendaraannya


untuk pertolongan dalam keadaan darurat
(misalnya untuk rumah tunggu ibu bersalin,
ambulan, dan Iain-Iain).
Menghimpun dana masyarakat desa untuk
kepentingan kesehatan, termasuk bantuan bagi
pengobatan dan persalinan.
Menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-
hari.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Menggunakan jamban sehat
Mengupayakan tersedianya sarana sanitasi dasar lain dan
menggunakannya.
Memberantas jentik-jentik nyamuk.
Mencegah terjadinya pencemaran baik di rumah,
desa/kelurahan.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


lingkungan permukiman.
Melakukanaktivitasfisik setiap hari.
Menjadi peserta (akseptor) aktif keluarga
berencana.
Memanfaatkan UKBM, Poskesdes, Pustu,
Puskesmas atau sarana kesehatan lain.
Melaporkan kematian.
Mempraktikkan PHBS lain yang dianjurkan.
Saling mengingatkan untuk mempraktikkan
PHBS.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”
Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”
PHBS harus dipraktikkan ditatanan manapun pada saat seseorang
sedang berada. Selain di tatanan rumah tangga, PHBS harus
dikembangkan dan dipraktikkan di tatanan lainnya,yaitu:
• Di Tatanan Rumah Tangga,
Kepala Rumah Tangga harus menjadi

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


panutan dan mendorong anggota rumah tangganya untuk
mempraktikkan PHBS. la j u g a bertanggung jawab untuk
mengupayakan sarana dan kemudahan bagi dipraktikkannya
PHBS tersebut dirumah tangganya.

• Di tatanan Institusi Pendidikan,


yaitu di sekolah-sekolah, madrasah, pesantren,
pendidikan dan para pendidik merupakan figur panutan dan
mendorong anak didiknya dalam mempraktikkan PHBS.
Mereka juga bertanggung jawab untuk mengupayakan
sarana dan kemudahan bagi dipraktikkannya PHBS
t e r s e b u t di i n s t i t u s i pendidikannya.

Di tatanan tempat kerja seperti pabrik,


toko, kantor/perusahaan, dan lain lain. Pemilik dan pengelola
tempat kerja tersebut harus menjadi panutan dan mendorong
para pekerja/karyawannya dalam mempraktikkan PHBS. Pemilik
dan pengelola tempat kerja juga menyediakan sarana dan
kemudahan bagi dipraktikkannya PHBS di tempat kerjanya.

Ditempat umum seperti stasiun, terminal, pelabuhan, bandara,


kendaraan umum, pasar, pertokoan (mal), tempat hiburan,
tempat rekreasi/pariwisata, dan Iain-Iain sejenis, pemilik dan
pengelola tempat umum harus menjadi panutan dan mendorong
para pekerja/karyawan dan pengunjungnya dalam mempraktikkan
PHBS. Mereka juga bertanggung jawab untuk menyediakan sarana
dan kemudahan bagi dipraktikkannya PHBS di tempat umum
tersebut.

Di sarana ibadah seperti surau/langgar, masjid, gereja, pura,


kelenteng, dan Iain-Iain sejenis, para pengelola sarana ibadah harus
menjadi panutan dan mendorong para umat/jemaahnya dalam
mempraktikkan PHBS. Mereka juga bertanggung jawab untuk

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”


menyediakan sarana dan kemudahan bagi dipraktikkannya PHBS di
tempat ibadah tersebut.

Di tatanan Fasilitas Pelayanan

kesehatan seperti Poskesdes, Pustu, Puskesmas, klinik,


rumah sakit, dan Iain-Iain, pemilik/pengelola dan para
petugasnya merupakan figur panutan dan mendorong pasien dan
pengunjung lain dalam mempraktikkan PHBS Mereka juga
bertanggung jawab untuk mengupayakan sarana dan kemudahan
bagi dipraktikannya PHBS tersebut di Fasilitas Pelayanan
kesehatan yang bersangkutan.

Rupin Indrajana “Kelurahan Siaga aktif “Margo Husodo”

Anda mungkin juga menyukai