Anda di halaman 1dari 30

PENINGKATAN CAKUPAN DESA

SIAGA AKTIF

ROSMANI,AMKL
DINKES KAB.ACEH BESAR
SECARA OPERASIONAL PEMBENTUKAN
DESA SIAGA DELAKUKAN DENGAN
KEGIATAN :

1. PEMILIHAN KADER
2. PERTEMUAN SOSIALISASI DESA
SIAGA
3. PEMBENTUKAN PENGURUS DESA
SIAGA
4. PEMBENTUKAN DANA SOSIAL
KESEHATAN, DASOLIN,TABULIN
DAN PENGURUS DONOR DARAH
5. SURVEY MAWAS DIRI ( SMD)
6. PEMBEHASAN DATA HASIL SMD
PENGEMBANGAN DESA DAN
KELURAHAN SIAGA AKTIF
TUJUAN UMUM :

KESINAMBUNGAN PEMBIAYAAN
UNTUK PERCEPATAN TERWUJUDNYA
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
TUJUAN KHUSUS :
1. Memberikan standar perencanaan pembiayaan
dalam pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif
2. Meningkatkan Pemahaman pemangku
kepentingan di Kabupaten dan Kota dalam
perencanaan pembiayaan pengembangan desa
dan Kelurahan Aktif
3. Meningkatkan dukungan pembiayaan
pengembangan desa dan Kelurahan Aktif
4. Memudahkan pemerintah Kabupaten/Kota
dalam menghitung perencanaan pembiayaan
pengembangan desa dan Kelurahan Aktif
PENGERTIAN DESA SIAGA
ADALAH :
Desa yang penduduknya memiliki
sumber daya dan kemampuan
untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kedaruratan
kesehatan secara mandiri
PENGERTIAN DESA & KELURAHAN SIAGA
AKTIF ADALAH :
desa atau kelurahan yang disebut dengan nama lain, yang :
a. Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari
melalui Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes ) atau sarana
kesehatan yang ada diwilayah tersebut seperti : Pustu,
Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya
b. Memiliki upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
( UKBM ) yang melaksanakan upaya survailans berbasis
masyarakat ( pemantauan penyakit, kesehatan ibu & anak,
gizi,lingkungan dan perilaku ), penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
ADALAH :
Upaya untuk
memandirikan individu,
kelompok dan masyarakat
agar berkembang
kesadaran, kemauan dan
kemampuannya di bidang
kesehatan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM )
BIDANG KESEHAT DI KABUPATEN/KOTA
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008
adalah tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan Daerah Kabupaten/Kota
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
meliputi 4 jenis pelayanan yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
3. Penyelidikan Epidemiologi dan
penanggulangan KLB
4. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Jenis pelayanan ke-4, Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan kesehatan memiliki
indikator kinerja Cakupan Desa Siaga Aktif
dengan Target 80 % pada tahun 2015.
PENGEMBANGAN DESA DAN
KELURAHAN SIAGA AKTIF
KRITERIA DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF :
Merupakan program lanjutan dan
Akselerasi dari Pengembangan
Desa Siaga yang sudah dimulai
pada tahun 2006
Pentahapan Perkembangan Desa atau Kelurahan
Siaga Aktif
DESA ATAU KELURAHAN SIAGA AKTIF
KRITERIA
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1. Forum Ada, tetapi belum Berjalan, Berjalan Berjalan
Desa/Kelurahan jalan tetapi belum setiap setiap bulan
rutin setiap Triwulan
Triwulan

2. KPM/Kader Sudah ada minimal Sudah ada 3- Sudah ada 6- Sudah ada 9
Kesehatan 2 orang 5 orang 8 orang orang atau
lebih

3. Kemudahan Ya Ya Ya Ya
Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar

4. Posyandu & Posyandu ya,UKBM Posyandu & Posyandu & Posyandu &
UKBM lainnya lainnya tidak aktif 2 UKBM 3 UKBM 4 UKBM
aktif lainnya aktif lainnya aktif lainnya aktif
Lanjutan
DESA ATAU KELURAHAN SIAGA AKTIF
KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
5. Dukungan dana Sudah ada dana dari Sudah ada Sudah ada Sudah ada
untuk kegiatan pemerintah Desa & dana dari dana dari dana dari
kesehatan di desa Kelurahan serta pemerintah pemerintah pemerintah
dan kelurahan : belum ada sumber Desa & Desa & Desa &
Pemerintah desa dana lainnya Kelurahan Kelurahan Kelurahan
& Kelurahan serta satu serta dua serta dua
Masyarakat sumber dana sumber dana sumber dana
Dunia usaha lainnya lainnya lainnya

6. Peran serta Ada peran aktif Ada peran Ada peran Ada peran
masyarakat & masyarakat dan aktif aktif aktif
Organisasi tidak ada peran aktif masyarakat masyarakat masyarakat
kemasyarakatan ormas dan peran dan peran dan peran
aktif satu aktif dua aktif lebih
ormas ormas dari dua
ormas
Lanjutan

DESA ATAU KELURAHAN SIAGA AKTIF


KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
7. Peraturan Kepala Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
Desa atau direalisasikan direalisasikan direalisasikan
peraturan
Bupati/walikota

8. Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan Pembinaan Pembinaan


di Rumah Tangga < 20 % rumah PHBS PHBS PHBS
tangga yang ada minimal 20 minimal 40 minimal 70 %
% rumah % rumah rumah
tangga yang tangga yang tangga yang
ada ada ada
LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN DESA DAN
KELURAHAN SIAGA AKTIF
KEGIATAN DI DESA
1. Persiapan
a. Pertemuan desa : bertujuan untuk pembentukan Tim Pengembangan
desa dan kelurahan Siaga Aktif
b. Penyelenggaraan dan orientasi kader serta Tokoh masyarakat
c. Survey Mawas Diri ( SMD )
Frekuensi SMD sesuai dengan hasil kesepakatan pada saat pertemuan
desa, minimal dilakukan 1 kali setahun
a. Pengolahan & Analisis Data Hasil SMD
b. Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
MMD merupakan pertemuan perwakilan warga dea/kelurahan,Tim
desa dan kelurahan siaga aktif dan Pokjanal Kecamatan membahas
hasil SMD, perioritas masalah yang akan diatasi,menggali potensi
sumber daya yang dimiliki dan penyusunan intervensi. Frekuensi
pertemuan MMD minimal dilakukan 3 kali per tahun
2. Pelaksanaan :
a. Survailans Berbasis Masyarakat
Pengamatan dilakukan oleh masyarakat, kader & Tokoh masyarakat
terhadap penyakit yang timbul, masalah kesehatan Ibu dan anak,
lingkungan,penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan serta penyehatan lingkungan dan PHBS. Kegiatan ini
dilakukan minimal 3 kali per tahun.
b. Kegiatan Operasional kader.
Merupakan kegiatan kader dan toma dalam membina rumah
tangga dan masyarakat diwilayah kerja. Kegiatan berupa kunjungan
rumah, penyuluhan kelompok dan penggerakan masyarakat yang
dilakukan minimal 6 kali dalam setahun
c. Pembinaan Masyarakat oleh bidan di desa.
Pembinaan oleh bidan di desa kepada kader,
toma dan masyarakat, minimal dilakukan 4 kali
per tahun
d. Stimulan dana paket Intervensi ( fisik )
merupakan paket stimulan untuk
pengembangan desa dan kelurahan siaga
aktif. Paket stimulan sebesar
Rp. 5.000.000,- per desa/kelurahan
PHBS DI RUMAH TANGGA

Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
Tiga Indikator Gaya Hidup

1. Makan sayur dan buah setiap hari


2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
3. Tidak merokok
7 Langkah Mencuci Tangan
Telapak dengan telapak

Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan


telapak kiri di atas punggung tangan kanan

Telapak dengan telapan dan jari saling


terkait
Letakkan punggung jari pada telapak
satunya dengan jari saling mengunci
Dengan melakukan Cuci
Tangan Pakai Sabun Jempol kanan digosok memutar oleh
efektif mengurangi telapak kiri dan sebaliknya
kejadian Diare sebanyak
49% dan ISPA 30% Jari kiri menguncup, gosok memutar
ke kanan dan ke kiri pada telapak
kanan dan sebaliknya

Pegang pergelangan tangan kiri


dengan tangan kanan dan
sebaliknya
SARANA CTPS
KONDISI ANAK TERSERANG DBD (STADIUM TINGGI)
Tampak lesu, lemah, ingin tidur terus
TEMPAT JAMOK DBD TOH BOH
3 M : MENGURAS,MENUTUP, MENGUBUR
MEMBUBUHKAN LARVASIDA
MEMELIHARA IKAN
MENGUSIR NYAMUK dengan:
MEMBAKAR OBAT NYAMUK
MEMASANG kawat kasa
MENGGUNAKAN kelambu
MENCEGAH GIGITAN dengan
MENGOLESKAN REPELANT
MENYEMPROT RUANGAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai