Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kelompok

Mata Kuliah Investigasi Wabah


Ekstensi Epidemiologi 2015

Kelompok 1 :
Rosalin Gloria Valentin (1506802091)
Septi Kurnia Aryani (1506802192)

Kejadian Luar Biasa Demam Tifoid di Kodya K


Bagian I

1. Menurut kami, informasi dari kedua Rumah Sakit tersebut saling berhubungan.
Terlihat ada peningkatan di RS A yaitu rata-rata jumlah penderita demam tifus yang
dirawat di rumah sakit itu berkisar antara 1-2 pasien perbulan. Tetapi dari minggu lalu
pasien yang masuk dengan diagnosis demam tifoid sudah berjumlah 9 orang.
Kemudian di RS B, biasanya jumlah pasien yang dirawat akibat demam tifoid
berkisar antara 4-5 pasien, dan saat ini ada 6 pasien. Disebutkan juga informasi bahwa
beberapa pasien di RS A berasal dari satu wilayah dan saling mengenal.
Untuk memastikan hal tersebut, kita harus mencari informasi lebih banyak terkait
kasus wabah tifoid dan memantau apakah ada kenaikan jumlah pasien dengan gejala
tifoid lain yang dilaporkan oleh kedua rumah sakit.
2. Gejala demam tifoid mulai dari demam ringan dengan demam yang tidak tinggi,
malaise dan batuk kering sampai dengan gejala berat dengan demam yang berangsur
makin tinggi, setiap hari rasa tidak nyaman di perut, serta beraneka ragam keluhan
lainnya. Gejala yang biasanya dijumpai adalah demam sore hari dengan serangkaian
keluhan klinis seperti, anoreksia, mialgia, nyeri abdomen dan obstipasi dapat disertai
dengan lidah kotor, nyeri tekan perut, dan pembengkakan pada stadium lebih lanjut
pada hati atau limfa.
Diagnosis pasti dengan melakukan pemeriksaan laboratorium didasarkan pada prinsip
: isolasi bakteri, deteksi antigen mikroba, titrasi antibody terhadap organisme
penyebab.
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly
(lalat), dan melalui Feses. Investigasi wabah dilakukan oleh tim investigasi.
Investigasi dilakukan kepada pasien, keluarga pasien, orang-orang yang berada di satu
wilayah dengan pasien, dan orang-orang di satu wilayah kerja dengan pasien.
3. Informasi yang dibutuhkan antara lain : informasi tentang demam tifoid ( sumber
penularan, masa inkubasi, gejala klinis demam tifoid ), tempat tinggal pasien, tempat
bekerja, makanan yang dikonsumsi oleh pasien selama 1 minggu terakhir sebelum
muncul gejala tifoid.
Instrument yang digunakan antara lain : alat tulis, dan kuesioner.
4. Perhitungan attack rate dilakukan dengan membandingkan orang yang sakit dengan
populasi yang beresiko. Populasi yang beresiko di RS A yaitu orang-orang yang
berasal dari tempat tinggal yang sama dari pasien. Sementara pada RS b yaitu oaring-
orang yang berasal dari tempat kerja yang sama.

Bagian II

Kuesioner untuk Kasus Tifoid

IDENTITAS RESPONDEN
1 Nomor Responden
................................................................................
2 Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan
3 Umur responden (Thn) :

4 Alamat :

5 Pekerjaan :

6 Kaitan dengan SDN II :

7 Tanggal mulai sakit :

8 Diagnosis :

9 Rumah sakit tempat dirawat :

10 Apakah selama 7 hari terakhir mengkonsumsi susu segar


1.Ya 2.Tidak
11 Apakah selama 7 hari terakhir mengkonsumsi telur mentah
1.Ya 2.Tidak
12 Apakah selama 7 hari terakhir mengkonsumsi daging kurang matang
1.Ya 2.Tidak
13 Apakah selama 7 hari terakhir mengkonsumsi seafood
1.Ya 2. Tidak
14 Apakah selama 7 hari terakhir mengkonsumsi sayur segar
1.Ya 2. Tidak

Anda mungkin juga menyukai